NovelToon NovelToon
Pembunuh Bayaran Terlahir Kembali Jadi Gadis Desa Yang Bodoh

Pembunuh Bayaran Terlahir Kembali Jadi Gadis Desa Yang Bodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Reinkarnasi / Time Travel / Sistem
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dayucanel

Tang Qiyue adalah seorang pembunuh bayaran nomer satu, dijuluki "Bayangan Merah" di dunia gelap. Di puncak kariernya, dia dikhianati oleh orang yang paling dia percayai dan tewas dalam sebuah misi. Saat membuka mata, dia terbangun dalam tubuh seorang gadis desa lemah bernama Lin Yue di Tiongkok tahun 1980.

Lin Yue dikenal sebagai gadis bodoh dan lemah yang sering menjadi bulan-bulanan penduduk desa. Namun setelah arwah Tang Qiyue masuk ke tubuhnya, semuanya berubah. Dengan kecerdasannya,kemampuan bertarungnya, dan insting tajamnya, dia mulai membalikkan hidup Lin Yue.

Namun, desa tempat Lin Yue tinggal tidak sesederhana yang dia bayangkan. Di balik kehidupan sederhana dan era yang tertinggal, ada rahasia besar yang melibatkan keluarga militer, penyelundundupan barang, hingga identitas Lin Yue yang ternyata bukan gadis biasa.

Saat Tang Qiyue mulai membuka tabir masalalu Lin Yue, dia tanpa sadar menarik perhatian seorang pria dingin seorang komandan militer muda, Shen Liuhan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayucanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29: Umpan Balik

Lin Yue tidak tinggal diam. Ia tahu, satu-satunya cara untuk menghentikan mereka adalah dengan menyerang lebih dulu. Bukan lagi sekadar bertahan, tapi memburu mereka satu per satu.

Dengan bantuan jaringan kecil yang masih ia ingat dari masa lalunya, Lin Yue mulai melacak pergerakan orang-orang dari organisasinya dulu. Ia tahu mereka punya pos rahasia di kota sebelah, dan di sanalah ia akan memulai serangannya.

Malam itu, Lin Yue meninggalkan desa dengan tenang, tanpa memberitahu siapa pun. Ia tidak ingin Shen Liuhan dan Yuhan terlibat.

Saat tiba di kota, Lin Yue menemukan markas tersembunyi itu. Sebuah gudang tua yang tampak tak terurus, tapi sebenarnya dijaga ketat. ia menunggu hingga malam benar-benar gelap, lalu menyusup masuk dari atap belakang yang ia perkirakan memiliki titik lemah.

Dengan keahlian lamanya, Lin Yue berhasil menyelinap ke ruang tengah dan mencuri dokumen penting dari brankas yang tersembunyi di balik rak buku tua. Di dalamnya, ia menemukan rencana organisasi untuk menculik anaknya Yuhan jika Lin Yue terus menolak untuk kembali.

Kemarahan membakar dadanya

"mereka berani sekali menyentuh anakku?"

Lin Yue menggigit bibirnya, mencoba menahan emosi. Tapi bukan dengan air mata ia merespons. Melainkan dengan tekad dan aksi.

Ia mengambil tinta merah dan menulis pesan di dinding ruang pertemuan mereka, huruf besar dan jelas.

"Sentuh Anakku, Aku akan membakar Seluruh Jaringan mu."

pesan itu seperti cap darah, tajam dan menantang. Ia tidak meninggalkan tanda lain, tidak ada jejak, kecuali rasa gentar yang akan menggema ketika mereka menemukan pesan itu.

Ia menyelinap pergi, menembus malam yang dingin, dan menghilang sebelum siapa pun menyadari apa yang telah terjadi.

Kembali ke desa, Lin Yue berjalan pelan melewati jalur sempit di antara pohon-pohon, hingga akhirnya sampai di halaman rumah.

Shen Liuhan menunggunya di depan pintu, wajahnya lega namun penuh tanya, ia sudah tahu.

"Aku tahu kau pergi," katanya pelan. "kau pikir aku tidak sadar?"

Lin Yue menunduk sedikit. "Aku tak ingin kau ikut ini berbahaya."

Shen Liuhan melangkah maju dan memeluknya erat."Bukankah aku sudah bilang, kita lawan ini bersama? Kau boleh kuat, tapi kau tetap manusia, Yue. Kau tidak harus memikul ini sendirian."

Lin Yue membalas pelukannya. Untuk pertama kalinya sejak lama, ia membiarkan dirinya bersandar pada seseorang. Ia merasa hangat, merasa tidak sendirian.

Keesokan harinya, mereka mulai mengambil tindakan. Lin Yue memperketat penjagaan di sekitar rumah. Ia membuat perangkap sederhana di jalur-jalur tersembunyi, dan menyembunyikan senjata kecil di beberapa titik rahasia. Ia juga mulai melatih Shen Liuhan lebih serius dalam bertarung.

Ia tahu musuh mereka tidak akan berhenti.

Beberapa Minggu kemudian, saat matahari mulai condong ke barat, Qi Liang muncul kembali di desa. Tapi kali ini berbeda, wajahnya pucat, luka membekas di pelipisnya, dan langkahnya pincang.

Ia datang tanpa menyamar, tanpa senjata, hanya membawa tubuh lelah dan sorot mata yang tak lagi tajam.

Lin Yue menemuinya di tepi sungai kecil di belakang desa.

"Kau benar-benar membuat mereka ketakutan," kata Qi Liang, setengah kagum, setengah kecewa.

Lin Yue menatapnya dingin."Apa kau masih di pihak mereka?"

Qi Liang menggeleng perlahan."Aku lelah hidup seperti ini. Terus diburu, terus memata-matai. aku ingin berhenti. Aku ingin hidup seperti.... kau."

Lin Yue tidak menjawab langsung. Ia menatap lelaki itu, mencoba membaca kejujuran di matanya. Ada keputusasaan, ada penyesalan.

"Kalau kau benar-benar ingin berhenti," ucap Lin Yue akhirnya, "menghilang lah. Pergilah jauh. Jangan pernah kembali."

Qi Liang tertunduk."Dan kalau aku tidak bisa?"

"Kalau kau berani menyentuh keluargaku lagi," lanjut Lin Yue tegas, "aku takkan segan membunuhmu."

Qi Liang mengangguk perlahan."Aku mengerti."

Ia berbalik dan pergi, langkahnya tertatih. Tidak ada ancaman, tidak ada kata selamat tinggal. Hanya bayangan yang makin menjauh, membawa sisa-sisa masa lalu yang mulai pudar.

Malam itu, Lin Yue berdiri di beranda rumah. Angin membawa bau tanah basah dan suara jangkrik yang akrab. Shen Liuhan duduk di sampingnya, memegang tangannya dengan tenang.

"Kau berhasil membuat mereka gentar," katanya.

Lin Yue mengangguk."Untuk sekarang. Tapi aku tahu ini belum berakhir."

"Tapi kau sudah menang satu langkah," sahut Shen Liuhan.

Lin Yue menatap langit malam yang bertabur bintang m. Ia tidak lagi merasa gelap. Kini, ia memiliki cahaya, sebuah cahaya kecil yang bernama keluarga, rumah, dan harapan.

Perang mungkin belum berakhir, tapi api di hatinya takkan pernah padam.

Ia akan selalu siap.

untuk apapun yang akan datang.

Untuk siapa pun yang mencoba merenggut hidup yang telah ia bangun dengan darah dan air mata.

Karena kali ini, dia bukan hanya bayangan merah.

Ia adalah istri, ibu, dan penjaga rumahnya.

1
Andira Rahmawati
kerennnn👍👍👍
Sribundanya Gifran
lanjut thor💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Sribundanya Gifran
kereeeeennnnnn
Widia💙
bukannya dia punya sistem too.. kok ga ada kabarnya sekarang
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Sribundanya Gifran
lanjut crazy up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!