NovelToon NovelToon
MANUSIA ABADI

MANUSIA ABADI

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Menjadi Pengusaha / Kultivasi Modern
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ahmad Taufik

Sebelum ada bintang, sebelum Bumi terbentuk, dia sudah ada.

Makhluk abadi tanpa nama, yang telah hidup melewati kelahiran galaksi dan kehancuran peradaban. Setelah miliaran tahun mengembara di jagat raya, ia memilih menetap di satu tempat kecil bernama Bumi — hanya untuk mengamati makhluk fana berkembang… lalu punah… lalu berkembang lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Taufik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak tunduk aturan

Pesawat militer raksasa yang bersiap lepas landas berdengung rendah di bawah cahaya lampu pangkalan. Angin malam berembus dingin, membawa aroma logam dan bensin jet yang kuat. Di bawah cahaya kuning remang, para prajurit elit berpakaian tempur lengkap berdiri tegap dalam barisan.

"Siap, hormat!"

Suara kapten menggema nyaring, dan serentak puluhan tangan terangkat memberi hormat militer, sebuah penghormatan sebelum memasuki medan misi berisiko tinggi — misi yang hanya memiliki kemungkinan dua persen untuk berhasil. Barisan itu tidak sekadar berisi tentara, tapi simbol dari keberanian, disiplin, dan kehormatan militer tertinggi negeri ini.

Namun…

Alex chu Dari arah belakang, berjalan santai ke arah pesawat tanpa memberikan salam, apalagi hormat. Langkahnya tenang, mantap, dan tidak menunjukkan sedikit pun rasa gentar atau hormat terhadap prosedur yang dijunjung tinggi di lingkungan militer.

Kulitnya pucat bersih, hampir seperti tidak pernah tersentuh debu atau luka. Tubuhnya tinggi dan tegap, postur sempurna, nyaris seperti model di sampul majalah. Namun aura yang memancar dari dirinya — dingin, mendominasi, dan tak tersentuh — membuat semua orang secara naluriah mundur setengah langkah.

Tanpa menghiraukan tatapan tajam dan penuh tanya dari para prajurit maupun jenderal, Alex berjalan langsung menaiki pesawat, menemukan tempat duduk di bagian belakang, dan dengan tenang… memejamkan matanya.

Diam.

Hening.

Seakan tak ada yang penting di dunia ini.

Barisan prajurit saling pandang. Beberapa yang masih muda terlihat bingung. Mereka diberi pelatihan bertahun-tahun soal disiplin, soal hierarki, soal menghormati pangkat dan prosedur. Namun, pria yang baru saja lewat itu — yang bahkan tidak memperkenalkan diri — bersikap seolah dunia militer tidak berarti apa-apa baginya.

Beberapa prajurit hanya bisa menatap dengan mulut menganga.

Namun bukan hanya mereka yang merasa terganggu. Seorang jenderal senior dengan kumis lebat dan ekspresi serius mengepal tangannya, nadanya menggeram, “Kurang ajar… siapa dia? Ini militer, bukan rumahnya!”

Ia berniat maju dan menegur langsung, namun sebelum sempat melangkah, sebuah tangan menahan lengannya.

Jenderal Zhang Rui.

“Jangan. Biarkan saja dia.”

Nada suaranya rendah namun mengandung tekanan yang berat.

Jenderal yang hendak protes itu menoleh heran. “Tapi—”

Zhang Rui hanya menatapnya sekilas. " Bahkan aku sendiri… tidak berani menyuruhnya.”

Kalimat itu membuat jenderal lain terdiam. Tidak berani menyuruhnya?

Zhang Rui menatap pesawat yang sebentar lagi akan mengudara, lalu menghela napas panjang. “Jika dia bersedia ikut misi ini… artinya dia sedang berbaik hati. Kita hanya perlu bersyukur.”

Ya… hanya sedikit sekali petinggi yang tahu siapa Alex Chu sebenarnya.

Namanya memang terdaftar dalam sistem militer, tapi semua catatannya — mulai dari misi, identitas, dan informasi keberadaannya — tersimpan dalam arsip tertinggi militer dengan segela keamanan peringkat SSSS. Bahkan komputer biasa di pangkalan tidak bisa mengaksesnya.

Dia bukan produk militer.

Dia bukan hasil pelatihan.

Dia bukan bagian dari sistem.

Dia adalah anomali yang selama ratusan tahun kadang muncul, menyelesaikan misi mustahil, lalu menghilang seperti hantu. Dalam setiap konflik besar yang nyaris mengguncang stabilitas dunia… selalu ada satu titik perubahan misterius. Dan jika ditelusuri cukup dalam, maka satu nama akan muncul berulang: Alex Chu.

Sang abadi.

Baginya… waktu hanyalah hiburan. Kehidupan hanyalah pengulangan. Manusia dan aturan mereka… tidak lebih dari mainan kecil di taman bermain dunia yang sudah ia lewati selama ratusan, bahkan ribuan tahun.

Kalau dia mau, dengan satu pukulan saja — bumi ini bisa rata.

Namun dia tidak melakukannya.

Bukan karena dia tidak bisa. Tapi karena dia tidak peduli.

1
Dah Leha
bagus dan menarik
Mít ướt
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
Rizitos Bonitos
Tersentuh banget dengan kisah ini.
Azure
Terima kasih penulis hebat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!