NovelToon NovelToon
From Dragon To Demon

From Dragon To Demon

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: 𝕱𝖑𝖔𝖜𝖊𝖗𝖅𝖞𝖗𝖊𝖓𝖊

Yongjin, Sang Raja Naga. Adalah seorang pemimpin yang jenius dan kuat yang tiada tandingan dan sudah terbiasa hidup dengan bau darah, suara jeritan dan tangisan. Suatu hari, dia diundang oleh sahabat yang sangat dipercayainya untuk berpesta—

Namun dia malah dikhianati oleh sahabat yang sudah seperti saudaranya sendiri?! Padahal mereka sudah bersama dan saling memercayai sesama sendiri selama bertahun-tahun!

Ternyata sahabatnya sudah lama iri dengan dirinya yang selalu hidup dengan kenikmatan dan kehangatan, sementara sang sahabat tidak mendapatkan apa-apa dari ortunya sendiri! Namun ternyata hidupnya tidak berhenti sampai disitu, bagaimanakah lanjutan dari kisah seorang raja yang dikhianati oleh sahabatnya sendiri?—

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝕱𝖑𝖔𝖜𝖊𝖗𝖅𝖞𝖗𝖊𝖓𝖊, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pasangan Mawar dan Pedang (1)

Setelah bersenang-senang di hari terakhirku, aku pergi di awal pagi sekitar sebelum jam 6. Aku sempat bertemu dengan Gyunghao di saat pergi ke istana sebelumnya, mereka bangun lebih awal dna sudah berlatih. Mereka juga sempat memberi sapa terakhir padaku. Rasanya seperti aku akan meninggalkan dunia saja.

...----------------...

Di dalam perjalanan, aku bertemu dengan beberapa murid Sekte Cheonjang yang bertugas. Kami sempat mengobrol sebentar, itu pun diakhiri dengan 'selamat tinggal'. Aku melanjutkan perjalananku keluar dari tempat itu tanpa membawa pakaian atau apapun itu, aku hanya membawa tubuh. Itu karena uangku sudah cukup untuk bertahan hidup selama setahun dan membawa banyak barang sangatlah merepotkan.

"Aduh~ mereka semua keterlaluan! Padahal aku sudah besar dan kuat, tapi mereka tetap mengkhawatirkanku! Rasanya seperti bayi yang terlepas saja~"

Aku mengobrol dengan diriku sendiri yang membuat orang menatapku kebingungan, mungkin aku seperti orang gila yang berhalusinasi. Aku berjalan sambil mengamati sekitarku untuk memastikan tidak ada bahaya di sekitarku. Lalu langkahku berhenti begitu melihat seseorang yang duduk sendirian di kegelapan, aku merasa tertarik dengannya. Bukan dengan wajah, tapi dengan aura. Aku berjalan mendekat, ternyata seseorang dengan aura selemah itu adalah anak kecil sekitar 8 tahunan.

"Hm~? Hey bocah, apa yang kau lakukan?"

"?... Ah... Saya tidak mencuri apa-apa kok..."

"???"

"Saya 'kan sudah berjanji untuk tidak mencuri... Apa anda butuh sesuatu?"

"??? Hah?"

"Saya janji, saya tidak mencuri kok... Percayalah, saya benar-benar tidak mencuri apapun hari ini—"

"–Hey sialan, bukan itu yang kumaksudkan."

"Eh?... Maksud anda?"

"Sejak kapan aku menyuruhmu atau apapun itu untuk mencuri?"

"Eh? Apa?"

"Kalau ditanya itu dijawab, bukan ditanya balik."

"?..."

Kring cing!

Karena kasihan, aku memberi bocah itu 10 perak. Mata bocah gembel itu berkaca-kaca dan mengambil uangnya sebelum pergi.

"...Kenapa aku memberinya uang ya?"

Entah kenapa aku menyesalinya... Aku melanjutkan perjalananku dengan santai dan tenang sambil memikirkan apa yang harus kulakukan.

Karena perjalanan menuju Wilayah Monster membutuhkan banyak waktu.. Aku harus menyelesaikan sesuatu dahulu... Yaitu Tanda Takdir. Di sini bertuliskan 'Cahaya', sambungannya pasti 'Bulan'. Yah, mungkin aku ditakdirkan bersama bulan. Baguslah.

Aku pergi ke toko bakpao dan membeli 1 bakpao yang berharga 5 perak, lumayanlah buat makan.

"Anu... Tuan, mau dibungkus sekalian? Kalau dibungkus totalnya 10 perak ya—"

"–Memang ada yang mau dibungkus?"

"...M-maafkan saya, saya—"

"–Bercanda~ bungkus saja~"

"...Baik... Totalnya 10 perak ya..."

"Memang ada yang tanya totalnya?"

"...M-maafkan saya..."

"Bakpao-nya sangat enak, tapi kenapa sepi ya?... Oh iya, aku lupa aura-ku terus terpancar, aku ceroboh sekali..."

Aku menyembunyikan aura-ku yang selama ini terus terpancar, mungkin karena semalam sebelum kepergianku mereka memintaku mengeluarkan aura-ku. Tidak heran tubuhku terasa ringan. Lalu paman yang menjual bakpao itu berbicara.

"Hey, nak. Kamu mempunyai aura sekuat itu, apa kamu tidak ingin mengikuti acara Pasangan Mawar dan Pedang?"

"Hm? Pasangan Mawar dan Pedang?"

"Iya, jika kamu bisa melewati semua rintangan itu konon katanya hadiahnya adalah sesuatu yang jarang ditemukan dan mempunyai kekuatan yang lumayan. Bagaimana? Kamu tertarik 'kan?"

"Boleh juga... Tapi nanti pasanganku siapa ya?"

"Bagaimana dengan putriku—"

"–Benar! Dia adalah yang terbaik! Disaat seperti ini! Aku membutuhkannya!"

"Iya! Benar! Putriku—"

"–Omong-omong putri anda kenapa?"

"Eh? Dia juga ingin mengikuti acara itu, jadi kalian berpasangan saja..."

"...Waduh... Tapi saya sudah punya pasangan..."

"Hah?..."

"Nih, 10 perak. Saya pergi dulu ya~ makasih karena sudah bilang ke saya! Oh ya, acaranya kapan dimulai?"

"...? B-besok?..."

"Wah~ aku tidak sabar! Makasih lagi ya! Kudoakan toko paman ramai pembeli~♡"

"A-apa?... Terus putriku?..."

Paman penjual bakpao itu terlihat sangat kasihan, tapi mau bagaimana lagi? Aku sudah memikirkan siapa pasanganku. Aku pergi ke Klan Daeheon dan disambut oleh para penjaga, begitu aku masuk. Ryuseok langsung memelukku.

"Raon-jun! Ada butuh apa? Kenapa kau kembali?"

"Eh? Oh! Aku membutuhkan bantuanmu—"

"–Apa itu? Cepat katakan! Aku akan membantumu kapan saja!"

"Ah~ baiklah... Kamu mau ikut acara Pasangan Mawar dan Pedang?"

"Benar! Kau juga? Apa kau kesini mencari pasangan?"

"Tentu saja, apa kau sudah punya pasangan?"

"Hm... Mungkin? Kakakku terlihat sedikit ragu-ragu untuk mengikuti acara itu, bagaimana denganmu?"

"Ya, aku kesini mencari pasangan. Apa kau mau menjadi pasanganku?"

"Eh? M-memang boleh?"

"Tentu saja~"

Aku mengobrol dengan mereka untuk pasanganku di acara Pasangan Mawar dan Pedang nanti. Awalnya dia terlihat ragu-ragu dan Pemimpin Klan tidak menyetujui, namun karena Ryuseok terlihat seperti seorang gadis, jadi mereka membenarkannya menjadi pasanganku.

...----------------...

Keesokan harinya, kami pergi bersama. Ryuseok terlihat malu-malu dengan pakaian yang dikenakannya seperti seorang gadis.

"R-Raon-jun... Kau serius? P-pakaian ini terlalu..."

"Aku tau kok... HAHAHAHA! HAHAHAHA! HAHAHAHA!"

"D-diamlah... Aku malu tau... Tidak bisakah mengenakan pakaian lainnya?"

"HAHAHA! HAHAHA! HAHAHA! Apa boleh buat~?! Ini adalah pakaian yang dipilih oleh kakakmu yang seorang wanita sendiri! HAHAHAHAHA! HAHAHAHA! HAHAHA!"

"K-kau ini..."

Aku terus tertawa seperti orang gila, sementara Ryuseok tetap merasa malu-malu dengan pakaiannya yang berwarna cerah itu. Namun anehnya tidak ada yang menyadari bahwa dia itu seorang pria, ini sesuai rencana. Pengacara Aula pun mulai berbicara.

"Wahai para penantang, kalian berdiri di panggung sakral ini untuk membuktikan bahwa kalian layak menjadi bagian dari legenda. Selamat datang di ‘Pasangan Mawar dan Pedang’, arena di mana keberanian dan kasih sayang diuji hingga tuntas."

Pengacara Aula melanjutkan kata-kata pembukanya.

"Untuk rintangan pertamanya, bernama 'Jembatan Ilusi Mawar'. Kalian harus menyeberangi jembatan sempit yang melayang di atas kabut. Setiap langkah muncul ilusi bunga mawar berduri dan bayangan menakutkan. Kalian harus tetap berpegangan dan saling percaya agar tak terjatuh. Apa kalian lihat jembatan yang melayang di depan kalian ini? Nah, inilah jembatan yang akan kalian lalui."

Semua peserta mengangguk faham, lalu ada 1 pasangan yang ingin maju.

"Baiklah, peserta pertama kita adalah Tuan Park Dongsoo dan Nona Lee Minha. Silakan maju bersama pasangan anda."

Kedua pasangan pertama itu maju bersama dan berjalan di atas jembatan sempit yang melayang di atas kabut, mereka terlihat ketakutan dan gemetaran. Sudah jelas, itu karena bukan hanya melayang di atas kabut, tapi juga ada angin kencang yang membuat jembatan itu bergoyang. Jembatan ini seperti jembatan hidup dan mati.

"R-Raon-jun... Bagaimana ini? Melihatnya saja sudah membuatku takut, bagaimana dengan giliran kita nanti? Aku pasti akan menjadi beban bagimu..."

Ryuseok berbisik padaku dengan suara gemetaran, sudah jelas dia sangat ketakutan. Ini baru bermula, belum lagi rintangan kedua. Setelah beberapa orang yang maju, akhirnya giliran kami untuk maju. Itu karena peserta yang lainnya sangat ketakutan.

"Peserta seterusnya, Nona Doohan Yuseok dan Kang Raon-jun. Silakan maju bersama pasangan anda."

Srek...

"A-ah!... B-bawahnya adalah jurang ternyata...! Raon-jun, a-apa yang harus kulakukan?"

"Ikuti saja aku, pegang tanganku erat-erat. Aku tahu bagaimana caranya."

Woosh....

Angin yang bertiup kuat perlahan berhenti, lalu kembali kencang. Seperti ada seseorang yang mengawalnya. Kaki Ryuseok bergetar hebat, namun dia tetap berjalan melihat ke atas. Dia pintar juga.

Tak!

Ada 1 kayu yang melayang di atas kabut itu retak seperti batu dan terjatuh, ini bukan kayu biasa. Tidak mungkin kayu retak semudah itu? Suaranya juga terdengar seperti retakan batu.

Tik... Tik... Tik...

Langkah kami juga terdengar seperti melangkah sesuatu yang keras. Benar, ini bukan kayu.

Set—

"Ah!!! A-aku hampir saja jatuh..."

"Ryuseok."

"Y-ya?..."

"Pejamkan matamu dan pegang tanganku erat-erat. Jangan beratkan tubuhmu, ringankan saja."

"B-baik..."

Sudah 19 tahun tapi masih penakut? Klan Daeheon benar-benar payah dalam mendidik anak laki-laki...

Begitu dia memejamkan mata dan meringankan tubuhnya, aku menggenggam tangannya erat-erat dan membawanya berlari di atas batu-batu itu dengan tubuh yang di ringankan.

"Uwahh!"

Tanpa disadari, kami sudah mencapai akhirnya dan melewati jalan itu tanpa gangguan. Hanya berlari dan melompat. Ryuseok yang tidak memercayainya merasa kebigungan. Ternyata semudah ini.

"B-bagaimana bisa?..."

"Ehem! Ini karena ada Raon-jun~ jadi kau tidak perlu khawatir~"

"B-benar! Haha! Aku tidak sadar kita sudah mencapai akhirnya, rasanya seperti berlari di atas batu saja! Hahaha!"

Ryuseok merasa sangat senang. Sepertinya ini adalah pengalaman pertamanya, sudah jelas.

^^^The Reincarnation of King Dragon^^^

^^^Bersambung...^^^

1
🐉⃟⛧⃝ UHUY𓂃ʌʀʌ s'ɴʌɢʌ⃟☘︎Λ𝐋𝐒
jangan panggil aku anak kecil, paman...
🐉⃟⛧⃝ UHUY𓂃ʌʀʌ s'ɴʌɢʌ⃟☘︎Λ𝐋𝐒
/Facepalm//Facepalm/langsung beda gitu
🐉⃟⛧⃝ UHUY𓂃ʌʀʌ s'ɴʌɢʌ⃟☘︎Λ𝐋𝐒
:v belum faham
虚無開花: hehe, baca aja dulu(⁎˃ᴗ˂⁎)
makasih udh mau mampir❥
total 1 replies
Sena Kobayakawa
Terbaik! Worth to read!
虚無開花: Makasih kak sudah baca karya saya~♡
Enjoy reading!/Heart/
total 1 replies
Brian
🤩Kisah cinta dalam cerita ini sangat menakjubkan, membuatku jatuh cinta dengan karakter utama.
虚無開花: cinta?🤔
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!