NovelToon NovelToon
Cermin Yang Retak

Cermin Yang Retak

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Hamil di luar nikah / Persahabatan / Romansa / Menyembunyikan Identitas / Trauma masa lalu
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Starry Light

Cinta adalah satu kata yang tidak pernah ada dalam hidup Ruby. Hati dan kehidupannya hanya ada rasa sakit, derita, amarah, kebencian dan dendam yang membara.
Sedangkan Kevin adalah satu nama yang tidak pernah masuk dalam daftar hidupnya.

Sayangnya kehadiran Kevin yang tanpa sengaja mampu menghidupkan rasa cinta dalam hati Ruby. Sekeras apapun Ruby menolak cinta itu, tapi hatinya berkata lain yang membuatnya semakin marah.
Cinta yang seharusnya indah namun membuat hidup Ruby semakin tersiksa. Ruby merasa telah mengkhianati Ibu dan prinsipnya untuk tidak akan jatuh cinta.

Akankah Ruby mengakui dan menerima cinta itu? Atau pergi dan menghilang membawa cinta yang semakin menyiksa hidupnnya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Starry Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13

Kabar Kevin dan Alika berpacaran sudah tersebar ke seluruh penjuru sekolah. Banyak siswi yang patah hati, karena Kevin sudah punya pacar lagi. Tapi mereka tetap mengidolakan Kevin dan berdoa agar hubungan Kevin dan Alika cepat putus.

Bahkan diantara mereka ada yang bertaruh, jika Kevin tidak akan lama berpacaran dengan Alika. Mengingat durasi pacaran Kevin hanya dalam hitungan minggu, paling lama biasanya satu atau dua bulan. Tapi itu jarang terjadi, karena pacar-pacar Kevin sebelumnya selalu cemburu, melihat Kevin dikerubungi banyak cewek.

"Alika, ayo ke kantin." Kevin masuk dalam kelas Ruby. Karena Alika seperti biasa menemui Ruby dalam kelas.

"Hai," Alika tersenyum cerah melihat sang kekasih. "By, mau ikut gak?" tanya Alika basa-basi, karena Ruby pasti akan menolaknya.

"No!" sahut Ruby sesuai dengan perkiraan Alika.

"Ya udah, gue ke kantin dulu." ucap Alika lalu berjalan bersama Kevin menuju kantin.

"Ruby itu cuek banget, kok kamu mau berteman sama dia?" tanya Kevin penasaran.

"Aku juga heran, kenapa aku suka berteman dengan Ruby." sahut Alika terkekeh.

"Cie ... Cie ..., yang punya ayang. Pantesan tadi diajak ke kantin gak mau." ledek Dino melihat Kevin dan Alika masuk ke kantin.

"Berisik lo!" sahut Kevin. "Kamu mau makan apa, biar aku pesenin." tanya Kevin cosplay menjadi pria baik.

"Bakso sama es teh manis aja." kata Alika, Kevin mengangguk lalu memesan makanan Alika. Sambil menunggu pesanannya jadi, Kevin mengeluarkan ponselnya.

📨

'Jam istirahat kedua, aku tunggu diatas'

Kevin mengirimkan pesan itu pada Ruby. Lalu mengambil makanan yang dipesannya tadi. "Silahkan dinikmati," ucap Kevin meletakan makanan itu dihadapan Alika.

"Makasih," ucap Alika tersenyum manis. "Kamu gak makan?" tanya Alika sebab Kevin hanya membawa makanan untuknya saja.

"Nggak, aku masih kenyang. Tadi pagi sarapan nasi goreng seafood," ucap Kevin menatap Alika yang mulai makan.

"Sama dong kaya Ruby. Dia hari ini juga dapat nasi goreng seafood," kata Alika tadi sempat membuka bekal yang ada dimeja Ruby.

"Sial," umpat Kevin dalam hati karena keceplosan.

"Gue jadi penasaran siapa pengagum rahasia Ruby." sahut Dino. Bukan rahasia lagi kalau Ruby punya pengagum rahasia. Hanya saja sampai sekarang mereka belum tahu siapa pengagum rahasia Ruby.

"Sama, gue juga. Ruby cantik sih, tapi dingin banget cuy," timpal Gio.

"Aku juga penasaran. Tapi sayangnya Ruby sama sekali pingin tahu siapa orangnya." Alika menggigit baksonya. "Atau, jangan-jangan sebenarnya Ruby udah tahu siapa orang itu." tebak Alika berhenti mengunyah.

"Bisa jadi, secara kan udah lama Ruby dapat hadiah itu." Dino setuju dengan tebakan Alika. Begitupun dengan Gio yang manggut-manggut.

"Kalian jangan jadi lambe turah deh," sahut Kevin. Karena tanpa mereka tahu, dirinyalah yang menjadi topik utama.

"Emang lo gak penasaran?" tanya Gio.

"Ya gak lah, kurang kerjaan." Kevin menggelengkan kepalanya. "Ngapain gue penasaran sama diri gue sendiri," batin Kevin, cowok itu melihat teman-temannya yang keheranan sambil menarik ujung bibirnya.

....

'Have a nice day, my Bee'

'Good morning, my Bee'

'Bee, lagi ngapain?'

'Bee, bales dong'

'Bee, mau dimasakin apa?'

'Bee, udah tidur belum?'

'Bee, hang out yuk'

'Bee, semangatin aku dong'

Ruby membaca deretan pesan yang Kevin kirimkan, dan masih banyak lagi. Namun Ruby tetaplah Ruby, sama sekali tidak pernah membalas pesan Kevin, padahal Kevin rajin mengirim pesan padanya.

"Player," gumam Ruby menatap pesan terakhir Kevin yang dikirimkan beberapa jam yang lalu. Padahal Ruby sangat tahu jika Kevin sedang bersama Alika, bisa-bisanya mengirim pesan padanya dan mengajak ketemuan. Namun Ruby menurutinya dan kini menunggu kedatangan Kevin.

"Sorry ya, aku lama." kata Kevin yang baru datang. Ruby menautkan kedua alisnya mendengar kata 'aku' dari mulut Kevin.

"Aku," ulang Ruby. Kevin tersenyum dan mendekati Ruby.

"Iya, gak apa-apa kan kali sekarang kita pake aku, kamu. Biar terasa lebih deket aja." kata Kevin tersenyum lembut menatap Ruby.

Ruby membalik tubuhnya melihat kearah keramaian kota, deretan bangunan, gedung pencakar langit, dan mobil yang berlalu lalang lebih menarik dimatanya, dari pada melihat wajah Kevin.

"Kita tidak sedekat itu," ucap Ruby melipat tangannya dan menatap lurus kedepan.

"Aku tahu, itu sebabnya aku ingin kita lebih dekat." Kevin berdiri disamping Ruby dan mengikutinya apa yang dilakukan gadis itu.

Ruby menoleh kearah Kevin. "Apa yang kamu cari?" tanya Ruby menyipitkan matanya. Kevin menatap lembut wajah cantik Ruby.

"Aku tidak mencari apapun," jawab Kevin, tangannya terulur membelai rambut halus Ruby, membuat gadis itu tersenyum tipis dan mendekatkan tubuhnya pada Kevin.

"Kamu pacaran dengan Alika untuk membuatku cemburu?" tatapan mereka terkunci, Kevin seolah tenggelam dalam mata indah Ruby.

"Apa kamu cemburu?" Kevin mendekatkan wajahnya pada wajah Ruby. "Aku pacaran dengan Alika, karena dia menyukaiku," Kevin menyatukan kening mereka, hingga Ruby bisa merasakan nafas hangat Kevin serta aroma mint.

"Semua wanita menyukaimu," ucap Ruby tak berkedip.

"Tapi tidak denganmu," tangan Kevin yang tadinya membelai rambut Ruby, kini memegang tengkuk gadis itu dan menariknya, hingga bibir keduanya kembali merasakan kehangatan dan kelembutan satu sama lain.

Ruby tidak menolak ciuman Kevin, ia menyambut ciuman itu dengan agresif, tangganya meremas kuat seragam sekolah Kevin, ia bahkan sengaja membuka bibirnya agar Kevin leluasa mengeksplor rongga mulutnya.

Ruby sama sekali tidak perduli jika Kevin menganggapnya gadis liar dan nakal, sebab apapun yang Ruby lakukan, ada alasannya.

"Tapi aku menyukai ciuman mu," kata Ruby setelah mereka melepaskan pagutan itu.

"Terimakasih," Kevin mengusap bibir basah Ruby. "Kedepannya, aku akan membuatmu menyukai semua yang ada pada diriku." ucap Kevin lalu mengecup kening Ruby. Reflek, Ruby memejamkan matanya, hatinya menghangat dan bergetar.

.....

Ruby duduk dalam ayunan di balkon kamarnya, tatapan matanya kosong memandang langit yang gelap. Awan mendung sangat pekat, dengan sesekali kilat menyambar, membuat bayangan di dinding kamarnya bergerak-gerak. Ia memikirkan pertemuannya dengan Kevin tadi siang, bagaimana perasaan hangat itu tiba-tiba menyeruak dalam hatinya.

Padahal, saat ia berciuman dengan Kevin tidak merasakan apapun. Selain rasa nikmat yang menggelitik, menginginkan sesuatu yang lebih, Ruby tidak menampik hal itu. Tapi, kenapa saat Kevin mencium keningnya, hatinya menghangat dan bergetar?.

"Ada apa denganku?" gumam Ruby menyentuh keningnya. Ia tidak tahu apa yang sedang dirasakannya, namun yang jelas ia tidak bisa menyangkal perasaan asing yang tiba-tiba hadir dalam hatinya.

Sepertinya hati yang belasan tahun membeku itu, mulai mencair. Selain sang ibu, tidak ada yang pernah mencium keningnya. Dan hal itu sudah lama berlalu, hingga hari ini tiba-tiba Kevin melakukannya, membuat hati Ruby menghangat.

Duarrr......

Suara guntur menggelegar, membuat Ruby tersikap. Gadis itu segera beranjak dan masuk dalam kamar, mengunci pintu balkon lalu menutup jendela kacanya dengan tirai tebal, hingga pandangan matanya tidak bisa melihat keluar.

"Aku benci hujan," bisik nya dalam hati. Ruby mengambil earphone dan memasang nya di telinga, lalu memutar musik secara acak dari ponsel. Ruby bahkan menyetelnya dengan volume tinggi, agar dirinya tidak dapat mendengar suara hujan diluar.

*

*

*

*

*

TBC

Happy reading 🤗

Udah bosen belum baca novel ku? jangan bosan yaaaa, jangan tinggalin author di tengah jalan, temani author sampai cerita ini tamatttt

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di kolom komentar, like, subscribe dan vote 😉

Sarangeeee sekebon jagung tetangga 🫰🏻 🫰🏻🫰🏻

1
kalea rizuky
heran ruby ne di nikahin g mau jd kek lacur aja
kalea rizuky
berasa kurang Thor cpet kasih flashback ruby dendam ke siapa al atau kevin
Starry💫: Hallo Kk, terimakasii sudah mampir🤗
Alurnya memang sedikit lambat ya, tapi nanti ada part dimana semuanya akan terbuka. Terimakasih sudah bersedia meninggalkan kritik dan saran di kolong komentar☺️ Semoga KK dan keluarga sehat selalu 😇😇😇
total 1 replies
kalea rizuky
males deh klo. teka teki bengini Thor uda sejauh ini g ada flasback ruby jg kek murahan
kalea rizuky
aduhh by kok di kasih kevin sih virgin qm
kalea rizuky
lo akan kehilangan ruby klo lo serakah kevin
kalea rizuky
flasback nya mana Thor haduh
kalea rizuky
kevin playboy akut kasian ruby
kalea rizuky
lah kevin kok gt
kalea rizuky
np hidup nya ruby kayak rumit sih
kalea rizuky
klo bagus q kasih bunga/Tongue/
kalea rizuky
.masih jd teka teki
MommyRea
cuma berani mengira ngira aja Thor... nanti nya di Ruby juga cinta sama Kevin... hanya Ruby ada dendam apa ya Thor sama Kevin ?
Starry💫: Ikuti terus kisah merekaaa😆😆😆
total 1 replies
MommyRea
hadir Thor... permintaan othor di kabulkan.😊😊
Starry💫: Terimakasih 🤗🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!