NovelToon NovelToon
Fifty Days

Fifty Days

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sci-Fi / Mafia / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Romansa
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Gresya Salsabila

Eclipse, organisasi dunia bawah yang bergerak di bidang farmasi gelap. Sering kali melakukan uji coba demi mendapatkan obat atau vaksin terbaik versi mereka.

Pada awal tahun 2025, pimpinan Eclipse mulai menggila. Dia menargetkan vaksin yang bisa menolak penuaan dan kematian. Sialnya, vaksin yang ditargetkan justru gagal dan menjadi virus mematikan. Sedikit saja bisa membunuh jutaan manusia dalam sekejap.

Hubungan internal Eclipse pun makin memanas. Sebagian anggota serakah dan berniat menjual virus tersebut. Sebagian lain memilih melumpuhkan dengan alasan kemanusiaan. Waktu mereka hanya lima puluh hari sebelum virus itu berevolusi.

Reyver Brox, salah satu anggota Eclipse yang melawan keserakahan tim. Rela bertaruh nyawa demi keselamatan banyak manusia. Namun, di titik akhir perjuangan, ia justru dikhianati oleh orang yang paling dipercaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Tak selamanya realita sesuai dengan ekspetasi, sekalipun segala sesuatunya telah disusun matang. Seperti halnya yang dialami Martha kali ini. Kenyataan amat jauh berbeda dari bayangan.

Sebelumnya, ia berpikir rencananya telah berjalan mulus. Reyver akan terkapar dan kehilangan nyawa usai dia menembaknya. Namun faktanya, Reyver masih berdiri tegak. Jangankan jatuh tak berdaya, sedikit terluka pun tidak.

Rupanya ... pistol yang ia gunakan hanyalah pistol kosong. Tidak ada peluru di dalamnya. Ledakan barusan hanyalah suara hampa yang tidak membawa partikel apa-apa.

Seringai licik di wajah Martha langsung pudar. Paras cantik yang tadi berbinar dalam rasa senang dan puas, mendadak pucat pasi. Terlebih setelah melihat Reyver membalikkan badan dan menatap ke arahnya sambil melayangkan senyum. Bulu kuduk Martha langsung meremang. Ia menyadari sesuatu yang buruk akan terjadi.

"Perlukah aku meminjami senjata? Mungkin ... kau ingin melakukannya sekali lagi. Maaf ya, tadi aku lupa memberi tahu kalau peluru pistol itu sudah kuambil," ucap Reyver dengan tenang. Sedikit pun tidak menunjukkan keterkejutan apalagi kepanikan, seakan-akan yang terjadi detik itu sudah terbaca dari sebelumnya.

Menyadari hal tersebut, Martha langsung beringsut mundur. Tubuhnya mendadak lemas, tenaga yang tadi ada kini menguar entah ke mana. Bahkan, tangan yang semula tanpa ragu melepaskan tembakan, sekarang untuk menahan pistol agar tidak terlepas saja sangat susah payah.

"Kenapa malah mundur? Ayo lakukan lagi! Kau ingin membunuhku kan, Martha?" ucap Reyver lagi, sembari melangkah mendekati sang kekasih.

"Rey ... kau, kau ...."

"Iya, seperti yang kau pikirkan. Aku sudah tahu semuanya. Tentang pengkhianatanmu padaku, juga tentang niatmu yang ingin membunuhku."

Martha tak bisa menyahut. Bibirnya bungkam dan hanya kaki yang terus melangkah mundur. Namun, Reyver juga tak tinggal diam. Ia terus maju dan mendekati Martha.

Hingga saat wanita itu merapat di dinding dan tak bisa beringsut lagi, Reyver berdiri tepat di depannya seraya meraih dagunya.

"Bahkan aku juga tahu kau mengirimkan pesan pada Carlo, kau memberitahukan lokasi kita agar orang-orang Eclipse datang ke sini, kan?" Reyver tersenyum. Suara dan ekspresinya sangat tenang. Akan tetapi, justru itu yang membuat nyali Martha makin menciut.

Saking gugupnya menghadapi ketenangan Reyver, Martha sampai tak bisa berpikir dengan baik. Buntu sudah otaknya, tak mampu menebak sejak kapan Reyver mengetahui semuanya.

"Aku sudah tahu kau bukan lagi di pihakku. Tapi, cinta dan kenangan kita membuatku sedikit melunakkan hati. Aku memberimu satu kesempatan lagi untuk berpikir dengan baik, memilih antara aku atau iblis gila itu. Aku yang terlalu naif, menganggap kau bisa mengubah pendirian karena sudah kutunjukkan sejauh mana kemampuanku menghadapi Carlo dan Eclipse, tapi ... ternyata kau masih tetap ada di pihak mereka."

Penjelasan panjang terlontar begitu saja dari mulut Reyver, tanpa dipinta dan tanpa ditanya.

"Martha ... apa kau pernah menyangka jika sekarang aku juga tahu bahwa kau telah mencuri virus itu?" Reyver tersenyum lagi. "Jangan khawatir, aku tidak akan merebutnya. Tapi, kau pula jangan senang dulu. Karena semalam, aku sudah menjinakkannya. Sekarang virus itu tak lebih dari air biasa, tak ada pengaruh apa-apa," sambungnya.

Keringat dingin Martha mulai membasah di kening dan pelipis. Meski tak sepenuhnya percaya dengan ucapan terakhir Reyver, tetapi ia juga tak yakin tetap bisa mempertahankan virus itu. Jika Reyver sudah mengetahuinya, besar kemungkinan virus tersebut akan direbut kembali.

"Aku memberimu kesempatan, tapi ternyata kau memilih menjadi umpan. Asal kau tahu, Martha, aku di sini memang menunggu kedatangan Carlo. Akan kutunjukkan padamu bagaimana aku menghabisi iblis gila itu."

"Kau menjebakku, Rey!" ujar Martha dengan suara yang tertahan.

Reyver tertawa. "Bukankah justru kau yang ingin menjebakku? Kau bohong dan pura-pura ada di pihakku agar aku terperdaya, kan?"

Martha terdiam lagi. Hilang kata dan kalimat di pikirannya. Jawaban Reyver telah mematahkan semuanya.

"Sedikit pun aku tidak pernah berbohong padamu, Martha. Tentang keluargaku, tentang virus itu, bahkan tentang caraku kembali ke Eclipse. Semua kuceritakan dengan jujur. Tapi, mungkin kau saja yang tidak percaya. Pasti sampai sekarang kau masih menganggap keluargaku jatuh, kan? Kau salah besar, Martha. Keluargaku baik-baik saja. Berita yang sampai pada Carlo hanyalah rekayasa yang kubuat agar dia merasa menang."

"Tidak mungkin, kau pasti berbohong padaku, Rey!" tuding Martha di tengah rasa paniknya.

"Aku bukan kau, Martha."

Martha menggeleng-geleng, antara percaya dan tidak dengan semua yang dikatakan Reyver. Lantas, tenggorokan Martha kian tercekat setelah mengingat ucapan Reyver ketika berbincang dengannya beberapa saat yang lalu. Yakni tentang satu orang Eclipse yang katanya berpihak padanya. Jika dari awal Reyver sudah tahu dirinya berkhianat, lantas siapa orang yang dimaksud itu?

"Siapa yang berpihak padamu, Rey?"

Reyver tertawa lagi. "Kenapa sekarang menanyakan itu? Bukankah tadi kau menganggap orang itu adalah kau sendiri?"

"Kau licik, Rey!"

"Tapi, tidak selicik kau, Martha. Aku tidak membohongimu. Aku hanya tidak menyebutkan nama dan kau sendiri yang salah paham. Saat kau mengatur penerbanganku ke Negara Y, aku juga tidak bohong. Aku benar-benar datang ke bandara, hanya saja gagal melakukan penerbangan."

"Sejak kapan kau menyadarinya?" Meski terdengar bodoh, tetapi pertanyaan itu keluar juga dari mulut Martha. Dia ingin tahu sejak kapan Reyver mengetahui pengkhianatannya.

"Sejak awal." Reyver tersenyum lagi. "Kita semua tahu sistem kemanan di Eclipse sekuat apa. Kau sendirian tidak akan bisa membawaku keluar dari sana. Andress yang kau sebut berpihak pada kita. Itu mustahil! Andress adalah satu-satunya orang yang paling setia di Eclipse. Tapi sayangnya ... sekarang lelaki itu telah mati di tangan Carlo karena dianggap berkhianat. Sangat bagus kan, impas dengan kematian Francessco. Lelaki baik itu dibunuh dengan keji hanya karena membelaku," lanjutnya.

Martha membuang tatapan ke sembarang arah. Rasa takutnya kian menjadi setelah menyadari bahwa Reyver juga telah mengetahui fakta itu.

Ya, dia lupa. Reyver sangat cerdas dan instingnya sangat kuat. Seharusnya dia memikirkan itu sejak awal. Agar bisa bermain dengan lebih rapi atau justru tidak bermain sama sekali. Akan tetapi, sekarang sudah terlambat untuk disesali.

"Kenapa?" Reyver membelai mesra pipi Martha, seolah hubungan masih semanis itu. "Tidak perlu takut. Aku tidak sekejam kau, Martha. Tidak akan sanggup aku membunuhmu."

Martha masih bungkam. Senyuman dan tatapan Reyver sangat mengintimidasi, seakan menegaskan bahwa dia telah memegang kendali.

"Sekarang kau kan tidak percaya lagi padaku, jadi percuma meski aku menjawab siapa orang yang berpihak padaku. Kau saksikan saja sendiri nanti. Tapi ... jangan harap bisa melakukan sesuatu."

Reyver tersenyum lebar, sementara Martha meringis kesakitan karena tiba-tiba ada jarum yang menancap di lengannya.

"Apa yang kau lakukan?" Martha bertanya dengan terbata-bata. Ia merasakan sesuatu menjalar di tubuhnya. Sesuatu yang perlahan membuat tubuhnya terkulai lemas.

Melihat tubuh sang kekasih luruh dan jatuh ke lantai, Reyver pun berjongkok dan mengangkatnya.

Martha tak bisa melawan. Tangan, kaki, dan semua bagian lain di tubuhnya sangat lemas, tidak bisa digerakkan. Ia tetap sadar, tapi tak bisa melakukan apa-apa. Bahkan ketika Reyver menggendong dan membawanya kembali ke ruangan semula, Martha hanya bisa pasrah.

"Sebentar lagi Carlo dan orang-orangnya akan datang, kau saksikan dengan baik di sini, bagaimana lelakimu ini akan membereskan mereka. Tidak perlu menghawatirkan apa pun, Ibu dan Emily juga beristirahat dengan tenang," ucap Reyver usai membaringkan tubuh Martha di ranjang.

Tak lupa lelaki itu juga tersenyum dan mencium bibir Martha, singkat tanpa melumat.

Martha yang hanya bisa diam, perasaannya kian tercekam saat Reyver menyebut ibu dan adiknya beristirahat dengan tenang. Pasti Reyver telah melakukan sesuatu, sehingga mereka pun tak bisa melakukan apa-apa.

"Aku terlalu meremehkannya," batin Martha sembari menatap gerak-gerik Reyver, yang kala itu tampak menyiapkan senjata api dan beberapa jarum suntik.

Bersambung...

1
Lembayung Senja
double up
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
reyver pasti selamat
Apriyanti
semoga reyver selamat,, lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
oke. lanjutkan
Lembayung Senja
lanjut...lama ndak up
Sri Wulandari
ohhh noooo ada apa ini kak....???????
Apriyanti
lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ah..... apa yg terjadi?
Lembayung Senja
knp ndak up
hanung wahyuningsih
👍🏻
Sri Wulandari
lanjutkan jadi semakin penasaran,, sepertinya yg berpihak itu Robert
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Dewi Novita L.s
apa jangan jangan robert yang ada di pihak reyver
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
good job, reyver. semoga rencanamu berhasil.
Apriyanti
ternyata cinta nya Martha hanya seujung harta aja,, lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
martha, ternyata hanya sebegitu cintamu?
Apriyanti
ko Martha bgtu bgt jahat SM reyver,,semoga reyver bisa selamat dr Martha dan Carlo,, lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semoga Rey selamat! dia lelaki berhati baik.
Manatu Atu
kan bener yg berkhianat Martha...
Manatu Atu
kurang kaya apa lagi keluarga loe mas mas.... malah gabung sama eclips
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!