Semuanya berawal dari sebuah perjodohan, seorang pria tampan bernama Lionard Demitri yang membuat seorang gadis ceria seperti Airin, mengalami kehancuran begitu besar dalam hidupnya.
Kebodohan yang Airin lakukan, adalah mencintai suaminya dengan sepenuh hati. Hingga dia tahu jika ternyata suaminya menikahinya karena dia mempunyai kemiripan dengan perempuan di masa lalunya.
Airin hanya di jadikan istri bayangan oleh Lion. Tidak ada cinta untuk dirinya, semuanya hanya sebuah cinta sepihak.
"Tidak bisakah aku menggantikan Vei untuk kamu? Tidak bisakah Airin yang ini kamu cintai, bukan Airin yang harus menjadi Verina"
Dengan penuh harapan Airin mengatakan itu pada suaminya. Namun harapan rapuh yang dia miliki, harus hancur dalam sekejap.
"Kau berharap cinta dariku? Haha.. Sampai kapanpun tidak akan pernah kau dapatkan!"
Ketika hanya menjadi istri dengan bayang-bayang masa lalu suaminya. Tapi, Airin tetap bertahan. Meski entah dia akan bisa melewatinya atau tidak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Surat Dari Airin
Kembali ke Apartemen, hanya ada kesepian yang menyambutnya. Tidak ada lagi senyuman penuh ketulusan yang ditampilkan perempuan hebat dalam hidupnya. Ruangan terasa sangat kosong, bahkan semua foto Verina yang dulu terpajang, sudah dia buang. Tergantikan oleh foto pernikahan dirinya dan Airin.
Namun, apa masih berguna? Memajang foto pernikahan mereka, di saat Airin sudah tidak tinggal disini. Dulu saja, ketika Airin masih tinggal disini, Lion begitu marah besar hanya karena dia menggantikan foto Verina dengan foto pernikahan mereka. Dan sekarang dia melakukannya, hanya saja Airin sudah tidak ada disini. Sudah tidak lagi melihatnya.
Lion berdiri di depan figura besar yang terpajang, foto pernikahan dirinya dan Airin yang sangat sederhana. Karena hanya ada beberapa orang saja yang datang. Lion menyesal karena tidak membiarkan semua orang tahu jika dia menikahi Airin, mungkin berita itu tidak akan tersebar dan Airin tidak akan pergi meninggalkannya.
Berita yang tersebar mulai teredam oleh kabar berita baru dari banyaknya publik figur dan keluarga ternama lainnya. Namun, sampai saat ini belum ada sebuah klarifikasi apapun dari Lion. Dia tidak sempat untuk memikirkan itu, karena selama dua bulan ini dia hanya meratapi segala penyesalan dan kesedihan yang dia rasakan.
Lion tersenyum melihat senyuman Airin yang terlihat cantik di dalam foto, sementara dirinya hanya diam dengan wajah datar. Jelas sekali terlihat jika Lion tidak menerima pernikahan itu.
"Sudahi marahmu ya, ayo kembali padaku. Aku janji akan berubah, izinkan aku menebus segala kesalahan dalam hidupku"
Lion tersenyum miris, dia mengusap air mata yang lolos begitu saja. Rasanya sesak dan begitu sakit ketika dia mengingat dan menyadari jika Airin benar-benar telah pergi dari kehidupannya. Lion terluka dengan semua itu. Bahkan dadanya terasa begitu sesak mengingat semua perbuatannya pada Airin.
"Aku terlalu banyak melukaimu, dan sekarang, aku menyesali semuanya. Izinkan aku menebus semuanya, Sayang. Kembalilah"
Lion berjalan ke arah meja kerja, duduk disana dengan tatapan yang kosong. Ternyata kehilangan seseorang yang berani bertahan dan memberikan ketulusan untuk dirinya, adalah hal yang paling menyakitkan. Karena salahnya Lion sama sekali tidak menghargai kehadirannya selama ini.
Kehadiran seseorang hanya akan terasa berarti ketika dia sudah pergi dan hilang dari hidupmu. Dan sekarang Lion merasakan hal itu. Bahkan setiap malam dia hanya tidur dengan memeluk baju Airin yang tersisa di lemari, menikmati sisa aroma Airin yang masih menempel di baju dan bantalnya.
Lion mengusap air mata yang kembali mengalir, dia membuka laci meja kerjanya, bermaksud ingin mencari pena untuk mengecek sebuah laporan kerja yang dia sengaja bawa ke rumah. Namun, dia menemukan sebuah amplop putih disana. Lion mengambilnya dan melihat tulisan di atas amplop itu 'untuk suamiku, Lion'.
Tangan Lion sudah bergetar, ketika membaca tulisan itu. Matanya kembali berembun, membuka perlahan amplop itu dan mengeluarkan sebuah kertas dari dalam sana.
Hai suamiku..
Aku tidak tahu kapan kamu akan menemukan surat ini. Tapi sepertinya kamu akan menemukannya setelah aku tidak lagi disampingmu. Tapi kalau sampai kamu tidak menemukannya, ya aku akan tetap menulisnya.
Maaf ya..
Karena aku sudah membuat kamu terjebak dengan pernikahan ini. Padahal sejak awal, kamu memang tidak pernah suka padaku dan kehadiranku seolah membawa bencana buat kamu. Tapi, aku malah memaksa.
Tidak ada yang terjadi malam itu, semuanya baik-baik saja. Aku juga tidak sengaja membuat kamu terjebak denganku di dalam kamar hotel, hingga akhirnya kita harus menikah.
Aku tahu...
Pernikahan ini hanya beruntung untuk aku yang mencintaimu sejak awal kita bertemu. Tapi, bagaikan sebuah bencana untukmu. Maaf ya..
Air mata Lion sudah mengalir deras mengenai kertas ditangannya. Dia menggeleng pelan sambil terisak. "Tidak, pernikahan ini tidak seperti bencana. Maaf karena aku terlalu jahat sama kamu"
Kak Lion...
Haha.. Aneh ya aku memanggilmu seperti itu? Tapi sejak awal aku berharap bisa memanggil kamu seperti itu. Tapi karena kamu selalu dingin dan cuek sama aku, jadi aku takut memanggilmu seperti itu.
Tapi setidaknya aku bisa memanggil kamu seperti itu di surat ini.
Kak Lion..
Aku tahu jika hidupmu adalah Verina, perempuan yang kamu cintai sampai sepenuh hati. Terkadang aku iri, kenapa kamu bisa begitu mencintainya, tapi tidak bisa mencintaiku. Padahal wajah kami teramat mirip.
Ah.. Sepertinya aku terlalu berharap lebih ya.
Kak Lion..
Selama menjadi istrimu, aku tidak pernah menyesal keputusan yang sudah aku ambil. Ketika aku memutuskan untuk mengejarmu meski terus mendapatkan sikap dingin dan penolakan darimu.
Tapi Kak Lion, perlu kamu ketahui jika mencintaimu adalah pilihanku. Memilihmu adalah keputusanku. Jadi, jika perlu terluka untuk mencintaimu, aku rela.
Kak Lion...
Aku senang bisa menjadi istrimu, meski aku sadar jika aku hanya istri dari bayang-bayang perempuan masa lalu kamu. Dan jika memang hanya Vei yang bisa membuat kamu bahagia, aku akan berusaha mengambalikan Vei padamu.
Lion kembali menggeleng, tangannya meremas kertas ditangannya. Air mata terus mengalir, dadanya terasa sesak dan begitu sakit. Luka terbesar adalah ketika dia menyesali perbuatannya namun orang yang dia sakiti sudah pergi dan tidak bisa mengungkapkan kata maaf secara langsung.
"Tidak, aku tidak ingin kembali padanya. Aku hanya ingin kamu yang kembali, Airin...hiks.."
Meski sudah begitu sakit dan tangannya yang bergetar, Lion tetap melanjutkan membaca surat dari Airin.
Kak Lion..
Aku sedang berusaha mencari keberadaan Vei untuk kamu. Dan ketika dia sudah kembali, maka aku akan pergi dari kehidupanmu dan tidak akan mengganggumu lagi. Seperti ucapan kamu waktu itu.
"Pergi dari kehidupanku mulai sekarang!"
Lion terisak dengan memeluk kertas surat dari Airin, mengingat kembali ucapannya pada Airin yang benar-benar akan melukai hatinya.
"Bodoh! Kenapa kau menjadi pria berengsek yang menyakiti hati perempuan sebaik Airin. Sialan!"
Lion memaki dirinya sendiri, atas kebodohan yang dia lakukan di masa lalu. Terlalu terbelenggu dengan masa lalu, hingga dia tidak melihat sebuah ketulusan dan cinta yang begitu besar dari Airin untuknya.
"Hiks... Airin, kembalilah Sayang.. Aku akan memperbaiki semuanya, tolong jangan menghukum aku terlalu lama. Sudahi marahmu ya, Sayang.. Hiks..."
Lion menjatuhkan kepalanya ke atas meja dengan tangan yang masih mengenggam surat dari Airin. Menangis sejadi-jadinya hingga punggungnya bergetar. Terlihat jelas rasa sakit yang begitu besar atas penyesalan yang dia rasakan saat ini.
*
Epilog...
Airin mengusap air mata yang mengalir deras ketika menulis surat ini untuk suaminya. Airin menoleh dan menatap figura foto Verina dan suaminya yang terpajang.
"Suatu saat aku pernah berharap foto pernikahan kita yang akan terpajang disini. Tapi aku sadar, itu tidak mungkin terjadi"
Airin melipat kertas dan memasukannya ke dalam amplop putih. Lalu dia menciumnya sekali, sebelum memasukannya ke dalam laci meja kerja suaminya.
"Jika kamu membaca surat ini, maka aku sudah menyerah. Dan mungkin kamu sudah bahagia dengan Vei, karena kalian akhirnya bisa hidup bersama. Aku akan mengembalikan Vei padamu"
Bersambung
Bab bikin mood Ancur.. 🤧
Emang nya nggak capek Rin 😠😠😠
pertemuan yang ku impian akan menjadi kenyataan sebentar lagi.. semoga saja...!!
jujur aku juga ikutan capek..ngikutin kalian berdua tauk..lari kesana kemari,gk peduli lewat gorong2 juga aku ikutin.. ayolah kpn ini berakhir nya,aku juga nunggu adegan romantis kalian.., kpn pny bebi klo terus begini...??
tetapi don't give up juga laki laki loh bukan fencong
Permasalahan nya tidak akan selesai Rin kalau kamu selalu lari dan lari lagi