Agares Everett adalah salah satu iblis yang tidak memiliki inti sihir, karena tidak memiliki inti sihir membuat Agares tidak bisa menggunakan sihir seperti iblis pada umumnya.
karena tidak bisa menggunakan sihir Agares menjadi iblis yang sangat lemah, ia sampai di khianati oleh pacarnya sendiri dan di buang ke hutan.
siapa sangka di hutan itu, Agares mendapatkan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan dalam hidupnya, yaitu darah Kraken sosok monster yang di anggap mitos namun ternyata benar benar ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Agares vs Carrion
Carrion dan para prajurit elite semuanya terjatuh ke tanah menghindari serangan yang sangat mengerikan itu.
Mereka semua hanya bisa melihat kepulan debu yang sangat tebal, namun selang beberapa detik berikutnya terdengar suara jeritan demi jeritan yang terdengar sangat memilukan.
Leon kembali mengaktifkan kemampuan mata Faith miliknya, dalam penglihatannya ia bisa menembus kepulan debu yang teramat tebal itu, Leon melihat Agares melesat dan membunuh satu persatu prajurit elite dengan cara mengigit dan menghisap darah.
Leon benar benar terkejut melihat betapa mengerikannya Agares, "tunggu dulu ada yang aneh!" Batin Leon ketika dia lebih lama menatap Agares.
"Di dalam tubuh Agares, dia tidak memiliki inti sihir. Lalu mengapa dia mampu menguasai sihir? Bahkan kebanyakan sihir miliknya adalah sihir tingkat tinggi!" Tanya Leon ia benar benar bingung pada saat ini.
Seharusnya mata Faith miliknya mampu melihat letak inti sihir setiap iblis maupun monster, mungkin ada yang berada di sana perut dan sebagainya, namun Leon tidak mendapati inti sihir di tubuh Agares, hal ini benar benar sangat aneh.
"Sialan!" Kutuk Leon ketika Agares terbang melesat ke arahnya, jelas kali targetnya adalah dia.
Agares terbang seraya membuat gerakan cengkraman tangan.
Hap!
Gerakan Agares benar benar cepat, sampai sampai Leon tidak sempat menghindar, alhasil tubuh Leon terseret.
DRRRRTTTTT....!!!
Agares menggeruskan wajah Leon di tanah seraya terbang dengan kecepatan tinggi.
Melihat hal itu Carrion tidak diam saja, dia langsung mengeluarkan energi sihir miliknya, tubuhnya terlihat berkobar dengan energi sihir.
Ia kemudian terbang melesat menyusul arah di mana Agares membawa Leon.
Siapa sangka kecepatan terbang Carrion mampu melewati kecepatan terbang Agares, dia kini sudah berada di atas Agares.
Kedua tangan Carrion terlihat mengangkat palu besar yang terbuat dari tanah dan bebatuan.
"Mati...!!!!" Teriak Carrion seraya menghantamkan palu itu.
Bam!
Duargh!
Hempasan energi tercipta di susul dengan ledakan dahsyat, kepulan debu tipis tampak menyelimuti tempat itu.
Carrion langsung terbang membuat jarak, ia menyipitkan matanya menatap ke arah kepulan debu di bawahnya.
Mata Carrion melebar ketika dia melihat Leon tewas dengan tubuhnya yang amblas ke tanah dan di bagian wajahnya di penuhi dengan darah.
Sementara Carrion tidak melihat keberadaan Agares di situ.
"Apa yang terjadi? Mengapa seranganku malah mengenai Leon, bukan Agares. aku yakin sekali tadi aku berhasil menyusul kecepatan terbang dia." Ucap Carrion.
"Hahaha...!!!" Tawa keras terdengar dari udara.
Sontak Carrion langsung menatap ke atas, dia melihat Agares terbang dengan tangan kanan dan kirinya memegang leher kedua prajurit elite yang lemas seperti kehabisan darah.
Agares melepaskan kedua tubuh lemah itu begitu saja, dia mengelap darah yang mengotori sekitar bibirnya.
Bukan darah miliknya, namun darah dari musuh musuhnya.
"Komandan Carrion, aku sama sekali tidak menyangka bisa menyudutkanmu hingga sejauh ini. Di mana letak kesombonganmu sebelum ini? Kau selama ini selalu bertingkah sombong hanya karena kau adalah salah satu komandan Raja Balve, namun lihatlah sekarang di hadapan kekuatan absolut kamu bukanlah apa apa." Ucap Agares dengan dingin.
Carrion tidak menjawab, rahangnya tertutup rapat, giginya bergemeretak, tatapannya kemudian menyapu ke sekitar.
Dia melihat seluruh prajurit elite sudah tumbang, kebanyakan dari mereka tumbang karena tubuhnya kehilangan banyak darah akibat di hisap oleh Agares.
Kedua tangan Carrion terkepal erat, "bajingan! Jadi selama ini kamu menyembunyikan identitasmu, Agares. Kamu sengaja berpura pura lemah dan tidak mampu menguasai sihir, namun aslinya kamu adalah reinkarnasi dari Kraken!" Ucap Carrion.
Agares tertawa keras, "kraken? Bodoh... aku bukanlah reinkarnasi dari Kraken aku adalah keturunan dari Tuan Valveor!" Teriak Agares seraya mengibarkan ketiga ekor guritanya.
Bukan tinta yang keluar dari ketiga ekor itu, melainkan asap putih tipis yang turun secara perlahan menuju ke Arah Carrion.
Siapa sangka ketika kabut putih itu menyentuh daratan, daratan tersebut langsung beku tidak hanya itu es es yang berbentuk runcing merembet dengan cepat menuju ke arah Carrion.
Carrion langsung terbang lebih tinggi lagi, namun siapa sangka Agares sudah menunggunya, Agares menendang tubuh Carrion dengan keras hingga tubuh Carrion terhempas menuju daratan.
Carrion menggertakan giginya, "Sihir elemen tanah, pelindung tanah!" Tiba tiba di sekitar tubuh Carrion terselubung dengan batu dan tanah yang membentuk bola raksasa.
Bam!
Duargh!
Bola tanah raksasa yang berisi tubuh Carrion terjatuh dan menghancurkan es es runcing itu.
Dari atas Agares kembali menyerang, ia mengangkat tangan kanannya ke atas, "Sihir elemen petir, hujan petir!' Ucapnya sembari menurunkan tangan kanannya.
Sambaran petir petir hitam langsung menghujam daratan tempat di mana Carrion terjatuh.
Agares melayang dia menyipitkan matanya menatap ke arah bawah, tampak tubuh Carrion hangus menjadi abu namun tidak ada darah di tubuhnya hanya pasir yang keluar dari tubuhnya.
jelas itu hanyalah tipuan Carrion.
"Apakah dia fikir dia bisa kabur?" Tanya Agares dalam hatinya. Agares secara perlahan turun hingga kakinya menyentuh daratan yang kini beku dan menjadi lantai es.
Pyar!
Siapa sangka dari belakang Agares lantai es pecah, menampilkan wujud Carrion yang mirip seperti golem tanah.
Carrion memajukan tinjunya yang terselubung dengan energi sihir yang meluap luap dan terselimuti batu serta tanah.
Bam!
Wus...
Namun siapa sangka tinju dari Carrion tidak membuat tubuh Agares bergerak sedikitpun, justru tanah tanah di tangannya sendiri yang hancur.
Agares mematung bagaikan patung, Senyum tipis terukir di sudut bibirnya, "Apakah hanya itu?" Tanyanya.
Satu ekor gurita Agares menyabet ke arah Carrion membuat Carrion, terhempas begitu saja. Agares langsung menyusul dengan kecepatan tinggi.
Bam!
Bam!
Bam!
Adu pukul terjadi mereka beradu fisik di udara, udara di sini kini di penuhi dengan nafas cepat dan suara pukulan serta hempasan energi dari kedua iblis yang sedang beradu fisik itu.
Mereka berdua bertarung tidak menggunakan sihir lagi, mereka menggunakan fisik mereka. Mata mereka saling mengikuti gerakan seolah menakar peluang hidup dan mati.
Duargh!
Mereka terus bertarung di udara, hingga Carrion terjatuh di daratan es itu akibat pukulan Agares. Sebenarnya Agares bisa langsung membunuh Carrion dengan sihir es miliknya namun Agares tidak melakukannya ia ingin bermain main dengan Carrion terlebih dahulu.
Carrion mengelap darah yang keluar dari mulutnya.
Bam!
Saru pukulan Agares di sambut tangkisan Carrion, mereka terus bergerak, bayangan tubuh keduanya bagaikan menari di bawah sinar matahari.
Carrion memukul wajah Agares, Agares tidak menghindar membiarkan tangan dari Carrion mendarat di wajahnya.
Lagi lagi Carrion di baut terkejut, tubuh Agares sama sekali tidak bergerak tubuhnya sangat keras bagaikan batu karang.
Lalu dengan gerakan cepat Agares menarik tangan Carrion, hingga tubuh Carrion condong ke depan.
Agares memegang kepala bagian belakang Carrion kemudian menggigit lehernya dan menghisap darahnya.
