Kabut Asmara

Alistie mengerjap, mencoba memulihkan penglihatannya saat ia menyadari jika dirinya sedang diperhatikan.

"Selamat pagi." ucap Andre tersenyum tipis.

Alistie membalas senyuman itu, ia langsung memeluk Andre dan kembali memejamkan matanya. "Aku masih ngantuk, semua badan aku rasanya sakit."

Andre terkekeh, sesuatu hal yang wajar karna semalaman penuh keduanya terus melakukan aktifitas ranjang. pelukan yang Andre dapatkan dipagi hari dari seorang yang ia cintai, mungkin ini adalah kali pertama ia merasa sangat bahagia, dan diperlakukan semanis ini oleh seorang wanita. karna sewaktu bersama Halisa ia tidak merasakan getaran apapun, sekedar rasa nyaman antara suami dan istri saja tidak pernah.

Cup... Andre mengecup singkat bibir Alistie kumudian berkata, "Aku bakalan nyuruh Bi As buat keringin baju kamu. jangan keluar sebelum baju kamu kering, Aku yakin Loli pasti rese."

Dengan keadaan mata yang masih terpejam Alistie mengangguk cepat dan semakin mengeratkan pelukannya, "Jangan keluar dulu. temenin aku sebentar lagi." pinta Alistie.

Andre mendaratkan wajahnya didada Alistie, tangannya mengelus dan menari-nari di area selangka, "Aku harus ke kantor, ada kerjaan yang gak bisa ditunda."

"Mmmm..." sahut Alistie bergeming, seolah tidak memperdulikan ocehan Andre.

Pria itu pun mendongak, ia bahkan menyingkirkan rambut-rambut halus yang menutupi wajah Alistie. "Kamu lagi goda aku lagi?"

Alistie menggelengkan kepalanya, matanya saja masih terpejam dan sangat enggan untuk dibuka. sungguh ia merasa sangat lelah, kakinya benar-benar tidak bertenaga. yang Alistie butuhkan sekarang hanyalah tertidur.

"Kamu kok bisa tidur? kenapa aku gak bisa tidur kalo kita lagi kaya gini?" tanya Andre heran.

Alistie memiringkan senyum kemudian menjawab, "Karna kamu gak bisa tahan kalo lagi sama aku."

Andre langsung meraih hidung Alistie dan mencubitnya, "Dasar mesum." celetuk Andre.

"Kamu!"

"Iya aku," ucap Andre santai, sejenak keduanya terdiam. dalam batin Andre ia berujar. "Kamu cantik, Al. entah sedari kapan aku mulai jatuh cinta sama kamu."

Andre terus mengelus wajah cantik Alistie, sungguh tubuh gadis itu benar-benar candu baginya. Andre tidak bisa mengontrol diri, ia ingin dan ingin terus melalukannya meskipun Alistie terlihat benar-benar sudah sangat kelelahan.

Cuppp... Andre memulai kembali aksinya, ie menggoda Alistie dan memagut lembut bibir gadis tersebut.

"Mmmm, jangan aku cape." tolak Alistie cemberut dengan mata yang masih terpejam.

"Dikit lagi," bujuk Andre penuh kelembutan.

Alistie mengerutkan dahi dengan kepala yang menggeleng cepat.

Oke, Andre mengalah. ia langsung menggeser tubuhnya dan menciptakan jarak diantara Alistie, "Al aku mau ngomong."

"Apaa?" sahut Alistie.

"Lusa Loli ulang tahun, menurut kamu undang Halisa jangan?" tanya Andre.

Spontan Alistie langsung membuka matanya, dan beranjak duduk disamping Andre dengan keadaan tubuh keduanya masih polos hanya ditutupi selimut.

"Halisa? kenapa-kenapa?" ucap Alistie penasaran, karna memang sebelumnya ia tidak begitu mendengar jelas apa yang Andre katakan.

Andre kegelian melihat tingkah Alistie, ia pun langsung menatap wajah gadia tersebut dengan begitu lekat. "Jangan kaya gini, aku gak bisa ngontrol diri," ucap Andre menaikan selimut menutup bagian dada Alistie.

"Buruan apa? tadi kamu bilang apa? mesumnya tunda dulu." celetuk Alistie dengan raut wajah serius.

Sungguh Andre berpikir Alistie sangatlah menggemaskan, ia tak bisa sedetikpun untuk tidak tersenyum saat berhadapan dengan gadis tersebut. Andre menghela nafas kemudian berkata, "Lusa Loli ulang tahun, dan aku bingung harus ngundang Mamahnya atau enggak."

"Halisa?" sahut Alistie bertanya.

"Ya maunya kamu sih, tapi kita baru dipertemukan sekarang." celetuk Andre menggoda.

Alistie mengeratkan gigi, dan mencengkram tangan Andre kesal. "Ihh... becanda terus!"

"Iya Alistie, sayang, cinta. Mamahnya Loli siapa lagi?" sahut Andre sambil mengelus pucuk kepala Alistie.

"Aku! aku juga bakalan jadi Mamahnya, Loli." balas Alistie spontan.

Andre tersenyum tipis, kemudian mengecup pucuk kepala Alistie dan berkata. "Kalo kamu gak setuju, aku gak bakalan ngundang dia kok."

Alistie mengerutkan dahi, menatap Andre tajam. "Kapan aku bilang gk setuju? aku cuma bilang kalo nanti juga aku bakalan jadi Mamahnya Loli."

"Terus?"

"Ya gapapalah kalo Halisa di undang, gimanapun dia tetep ibu kandungnya Loli." celetuk Alistie dengan teramat santai.

"Kamu gapapa? gak akan marah?"

Alistie terkekeh, sungguh Andre kali ini benar-benar membuatnya kebingungan. "Ya gapapa, apa masalahnya? buat apa aku marah? kenyataanya Halisa emang ibu kandung Loli. tugas aku cuma jadi ibu sambung yang baik, bukan misahin ibu dari anaknya!" sahut Alistie sambil memainkan mimik wajah menatap Andre dengan begitu intens.

Cup... kecupan bibir singkat yang Andre daratkan berhasil membuat Alistie terdiam. "Aku gak salah pilih, kamu yang terbaik."

"Aku emang baik." ucap Alistie melebarkan senyumnya hingga ia benar-benar terlihat sangat menggemaskan.

"Aku gak tahan lagi." Brukkkk... Andre langsung menindih tubuh gadis itu dan kembali menyalurkan hasratnya.

"Andre gilaaa..." pekik Alistie setelah tubuhnya benar-benar terhimpit oleh Andre.

LIKE KOMEN DAN VOTE, KECEPATAN UP TERGANTUNG ANTUSIASME KALIAN.