sah , , , ,
mereka menikah di tempat yang tidak terbayangkan sedikitpun dalam hidup mereka.
UGD tempat pertemuan antara seorang lelaki dan perempuan yang tidak saling mengenal,
seorang wanita bercadar, dan seorang CEO muda, tiba-tiba harus menikah saat itu juga.
yuk, ikuti kisah mereka, yang kangen dengan kisah cinta manis Adam dan Ara juga nanti sedikit nyempil sebagai pelengkap kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
provokasi
Nabila dan Dave saat ini sedang mencari sebuah apartemen untuk Dave, karena Dave menolak untuk tinggal di rumah istri keponakannya, bukan maksud apa-apa, karena kemungkinan Dave disini sedikit lama, jadi rasanya tidak enak kalau selalu menumpang.
Nabila mengemudi dengan santai menuju sebuah apartemen yang telah di temukan oleh Dave melalui website, Nabila menolak Om nya itu mengemudi karena ia tahu, kalau Om nya itu tidak bisa pelan saat mengendarai mobil.
Ciiiiiiiit....
" ini...benar tempatnya ,om?" tanya Nabila ternganga, setelah melihat betapa mewah nya apartemen yang di beli oleh Om nya ini.
" sepertinya benar... Nih lihat, sesuai alamat nya" Dave menunjukan ponsel nya kepada Nabila ,dan ia mengangguk setuju.
" iya benar Om, ayo kita turun!" ajak Nabila.
mereka turun bersama, dan berjalan beriringan.
Sementara seseorang sejak tadi menatapnya dengan serius,... Dan tajam, siapa lagi kalau bukan Mike, yang kebetulan... akan menghadiri sebuah pertemuan dengan kliennya yang bertempat di sebuah restauran dan berada tepat di depan apartemen tersebut.
tangannya mengepal kuat , melihat kemesraan Nabila dengan laki-laki itu saat berjalan, apalagi laki-laki itu sering tertawa dan juga sesekali memegang pundak istrinya.
". Siapa sebenarnya laki-laki itu Nabila, apakah kamu berbohong kepada ku ...," gumam Mike dalam hatinya dan terus berjalan memasuki restauran dengan sang asisten yang selalu setia di samping nya .
mereka masuk ke apartemennya setelah sang manager memberikan kartu akses untuk masuk.
" MasyaaAlloh...om, ini sangat mewah ,juga besar , sudah seperti rumah saja" Nabila kagum , matanya tak lepas menyusuri setiap sudut ruangan.
Dave mengangguk setuju, karena di Amerika mereka hidup sederhana, meski harta Dave juga sangat banyak tapi ia enggan hidup bermewah-mewahan.
" betul sekali... Dan asal kamu tahu ini tidak terlalu mahal seperti yang kamu pikirkan" ucap Dave yang membuat Nabila melotot.
" tidak mahal bagaimana, lihat saja ...ini sangat megah" ucap Nabila mencibikkan bibirnya, tidak habis pikir dengan Om nya ini,
Dave terkekeh melihat keponakannya yang menggemaskan, karena saat Nabila masuk ke apartemen, ia membuka cadarnya.
" , ya sudah Om mau mandi dulu, nanti kita ke makam kakak " ucap Dave sambil berjalan menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya,
apartemen dave memiliki dua kamar , untuk berjaga-jaga kalau keponakannya ingin menginap.
Nabila inisiatif mengetik pesan kepada suaminya.
(assalamualaikum,? mas, maafkan aku... Ternyata Om ku tidak mau tinggal dirumah , sekarang kami sedang di apartemen, dan setelah ini akan ke makam ayah, kemungkinan nanti sore, aku baru pulang!").
setelah menunggu beberapa saat Mike tidak membalasnya, padahal pesan sudah terkirim, " mungkin, mas Mike sedang sibuk" gumamnya pelan, kemudian ia meletakkan kembali ponselnya di dalam tas, dan Nabila mencoba merebahkan badannya yang sedikit pegal.
tak lama kemudian , hembusan nafas teratur terdengar, pertanda Nabila tertidur.
***
Mike yang sedang meeting dengan kliennya melirik sedikit ke arah ponselnya, tanpa membalas pesan dari Nabila, sampai meeting nya selesai.
( baiklah, hati-hati) balasnya, tapi tak kunjung dapat balasan juga dari Nabila.
Mike menghubungi seseorang yang setia mengawasi istrinya.
" apakah istriku sudah keluar dari dalam?" tanya Mike datar.
" belum tuan... Mobilnya masih terparkir... Juga sejak tadi kami belum melihat nona keluar " jawab anak buah Mike.
" baiklah... kalian awasi saja".
Tut...
Mike mematikan panggilan nya sepihak,
ia memutuskan untuk segera pulang ke rumah, karena sebentar lagi sore, sudah waktunya karyawan akan pulang...
***
saat Mike sudah sampai rumah, ia di kejutkan dengan kedatangan Mila yang sedang asyik mengobrol dengan ayahnya.
" hai Mike..., tumben pulang cepat?" tanya Mila ramah.
" sedang tidak ada kerjaan, jadi aku memutuskan untuk pulang " jawab Mike datar, dan ia mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu, menyenderkan tubuhnya di sofa, lantas memijit keningnya yang berdenyut.
" ada apa Mike ?... Apakah ada masalah?" tanya tuan Abraham yang melihat putranya tidak seperti biasanya, banyak diam... Seperti memikirkan sesuatu.
" tidak ada yah... Hanya, sedikit pusing saja" ucap Mike berbohong, padahal dirinya sedang memikirkan istrinya yang masih berduaan di dalam apartemen dengan seorang laki-laki yang ia belum kenal, meski Nabila bilang , bahwa laki-laki tersebut adalah Om nya , tapi ia sedikit tidak percaya.
" emmm Mike, tadi aku melihat Nabila sedang makan siang di restauran bersama laki-laki, apakah kau tahu... Siapa dia ?" tanya Mila mencoba memprovokasi Mike, karena ia melihat wajah Mike yang sedikit frustasi.
" tadi Nabila berpamitan ingin menjemput Om nya" ucap Mike apa adanya.
" tapi ia sangat tampan, dan juga masih sangat muda.... , apa mungkin om nya memang tampangnya saja yang awet muda" Mila mencoba memanas-manasi Mike, dan benar saja, raut wajah Mike berubah masam, seperti ingin marah tapi tertahan.
" itu bukan urusanmu Mila , aku percaya dengan istri ku" ucap Mike, bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya untuk istrahat, meski ia pun sedikit tidak percaya, tapi .... Lebih baik menunggu Nabila mengatakan sebenarnya daripada ia menduga-duga.
" Mike kenapa" tanya tuan Abraham yang baru datang setelah mengambil ponselnya yang tertinggal di kamarnya.
" mungkin sedang capek om, oh iya... Nabila mana om ?" tanya Mila pura-pura tidak tahu.
" tadi Nabila pamit, katanya akan menjemput Om nya yang datar dari Amerika " jawab tuan Abraham ramah.
" kalau begitu.. Mila pulang dulu ya om, ini sudah sore" pamit Mila ramah,
" iya ... Hati-hati Mila " Mila mengangguk dan berbalik badan berjalan menuju mobilnya yang sudah terparkir di depan rumah.
wajahnya puas setelah melihat wajah Mike yang menahan amarahnya.
***
Sementara, di dalam apartemen milik Dave, Nabila baru membuka matanya, saat dirinya tertidur cukup lama di sofa.
" emmmm, enak ya tidurnya... Sepertinya sangat nyaman" ejek Dave melipat kedua tangannya di dada.
" eh..., jam berapa sekarang Om?" tanya Nabila terduduk dan mengucek matanya.
" ini sudah jam empat sore" jawab Dave tersenyum.
" APA...!"
" Kenapa Om tidak membangunkan aku?" ucap Nabila kesal, karena niat hati hanya ingin rebahan, malah tertidur...dan lebih parahnya ia tertidur cukup lama, tapi Dave tidak membangunkannya.
" kau tertidur sangat nyenyak, Om tidak tega membangunkanmu" jawab Dave terkekeh, melihat keponakannya ini kesal.
" huh,... Kalau gitu aku mau ke kamar mandi dulu Om, " pamit Nabila dan tak lupa melakukan kewajibannya yang sedikit tertinggal waktu.
sejam berlalu, Nabila memutuskan untuk segera pulang, dan memutuskan ke makam ayahnya besok saja, ia tidak enak, keluar rumah terlalu lama... pasti suaminya sudah pulang.
***
"assalamualaikum?" ucap Nabila sebelum memasuki rumahnya.
" waalaikumsalam salam!" ,
" sore sekali pulang nya!" jawab tuan Abraham yang menyambut kedatangan Nabila.
" tadi Nabila ketiduran di apartemen Om Dave" ucap Nabila sedikit tidak enak.
" ya sudah Nabila segera lah, masuk, sudah mau magrib " ucap tuan Abraham, dan di angguki oleh Nabila.
cerita nya bagus🤩