Yasmine (26 tahun) Menikah dengan Evander Christophe (32 tahun) selama dua tahun.
Namun Yasmine tidak pernah diterima di keluarga Christophe karena latar belakangnya yang hanya merupakan anak yatim piatu.
Suatu ketika, sebuah insiden membuat Yasmine kehilangan calon anak pertamanya. Ia disalahkan, bahkan dianggap penyebab kematian calon anaknya sendiri.
Namun siapa sangka, usai ia memutuskan bercerai. Yasmine rupanya masih memiliki keluarga. Dia merupakan putri seorang konglomerat yang terkemuka dikota.
Dia tidak butuh lagi cinta dan Evander yang telah mencampakkannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26.
"Nona Yasmine. Kalau boleh, jangan memanggil saya pak! Saya belum setua itu. Panggil saja saya Sam!"
Yasmine menganggukkan kepalanya saja.
Shiittt!!!
Sam yang kurang fokus tiba-tiba ngerem mendadak karena ada sebuah mobil yang tiba-tiba berhenti didepan.
Untung saja Yasmine dengan cepat berpegangan pada kursi depannya. Kalau tidak sudah pasti ia tersungkur.
Sam langsung menoleh kebelakang. "Nona Yasmine, apa kamu baik-baik saja?"
"Ya, aku baik-baik saja! Ada apa?"
Sam kembali menoleh depan. Sepertinya ia menabrak mobil didepannya, sesosok pria didalam mobil itu turun.
"Mobil didepan tiba-tiba berhenti mendadak! Biar saja cek nona!" Ucap Sammy.
Sammy lalu keluar dari mobil untuk mengecek apakah ia menabrak mobil didepannya atau tidak.
Seorang pria tinggi, tampan nampak mengecek mobil bagian belakangnya yang sedikit penyok.
"Tuan, saya sungguh minta maaf!" Ucap Sam.
Pria itu menatap Sam, "Kau yang menyetir mobil itu? Apa kau sedang tidak fokus? Aku sudah menghidupkan lampu sein kiri!" Ucap Pria itu dengan dingin.
Didalam mobil, Yasmine melihat sepertinya Sam sedang dalam masalah. Yasmine menutup laptopnya lalu turun dari mobil menyusul Sam.
"Nolan?" Yasmine tiba-tiba menyebut sebuah nama.
Mendengar namanya di panggil, pria itu menoleh. Pria yang berprofesi sebagai dokter spesialis kanker itu menatap Yasmine dengan kening mengerut.
Yasmine mendekat, ia tersenyum tidak percaya kalau bisa bertemu lagi dengan teman SMA nya.
"Kamu lupa denganku? Aku Yasmine, teman SMA!" Sahut Yasmine lagi.
Pria itu berusaha mengingat lagi, gadis yang bernama Yasmine sebagai teman SMA nya.
'Yasmine, aku akan kuliah diluar negeri. Jaga diri kamu baik-baik disini!'
Nolan seketika mengingatnya. Ia menatap Yasmine dari bawah hingga atas. Ia sungguh tidak percaya kalau itu Yasmine, Yasmine teman sekolahnya yang sama.
"Yasmine? Kau sungguh Yasmine? Kau sangat berbeda Yasmine. Pantas saja aku tidak mengenalimu!" Balas Nolan sembari tersenyum.
"Akhirnya kau mengingatku juga!"
"Yasmine, kau banyak berubah! Kau tambah cantik dan modis! Aku sampai pangling melihatmu!" Ucap Nolan.
Yasmine nampak malu mendengar ucapan Nolan. "Kau bisa aja!" Sahut Yasmine.
.....
"Jadi sekarang kamu sudah menjadi dokter spesialis? Selamat untukmu!" Ucap Yasmine.
Sekarang, Yasmine dan Nolan duduk disebuah Coffee shop tidak jauh dari tempat mereka bertemu.
"Ya, akhirnya cita-citaku tercapai, Yasmine! Kamu juga sepertinya sudah menjadi wanita sukses! Aku senang melihatmu sekarang!" Balas Nolan sembari memegang cangkir kopi hitamnya.
"Ceritanya panjang, Nolan! Aku bisa seperti sekarang, yang pertama karena orang tuaku!"
"Orang tuamu?" Nolan berhenti menyeruput kopi hitam panasnya. "Bukankah orang tua angkat mu sudah tiada?"
Yasmine mengangguk. Dari sekolah, hanya Nolan yang mau berteman dengannya. Semua teman-teman Yasmine banyak yang tidak mau mendekati Yasmine, karena Yasmine hanyalah anak angkat, apalagi setelah orang tua angkatnya meninggal dalam kecelakaan.
Yasmine akhirnya menceritakan kalau ia sudah bertemu orang tua kandungnya yang ternyata masih hidup. Bahkan mereka mengubah hidup Yasmine lebih baik.
"Aku senang mendengar kau sudah bertemu orang tuamu, Yasmine!" Ucap Nolan.
"Terimakasih. Oh ya, soal mobil. Apa aku harus membawanya ke bengkel? Atau kamu sendiri yang bawa, nanti aku yang bayar!" Tanya Yasmine baru teringat kalau Sam tadi menabrak mobil bagian belakang Nolan.
"Jangan khawatir, aku bisa memperbaikinya sendiri! Kamu tidak perlu membayarnya!"
Yasmine justru merasa tidak enak kalau Nolan tidak menerima bentuk tanggung jawabnya.
"Nolan, aku tidak enak padamu! Aku tetap harus bertanggungjawab!" Balas Yasmine memohon.
"Yasmine, tenang saja. Uangku tidak akan habis hanya untuk memperbaiki mobil ku! Begini saja, bagaimana kalau sebagai bentuk tanggung jawabmu, kamu temani aku ke pesta malam ini?" Nolan tersenyum. "Tenang saja, aku tidak memaksamu!" imbuhnya.
Yasmine menggigit kecil bibir dalam bawahnya, ia nampak berfikir untuk menerima tawaran Nolan ke acara pesta.
Nolan pasti tidak akan mau dibayar untuk ganti rugi mobil yang ditabrak Sam. Mungkin dengan ikut Nolan menemani pria itu, tidak masalah!
.....
Evand tiba disebuah klab malam milik peter. Malam ini, Peter yang baru saja bertunangan mengadakan pesta kecil-kecilan di klab malam miliknya.
Peter Wilson juga mengundang banyak tamu seperti teman-temannya, sahabatnya dan beberapa kerabat.
"Evand!" Suara seorang wanita yang tiba-tiba Evand kenal terdengar setengah berteriak.
Pria yang bersama Henry itu lalu menoleh. Begitu melihat sosok yang memanggilnya sesuai dengan dugaannya, Evand melanjutkan langkahnya.
Tapi Shovia tentu bisa berlari lalu berjalan disamping pria itu. Shovia menahan tangan suaminya.
"Evand, kenapa kamu menghindari ku? Kenapa kamu tidak pulang dan katakan kalau mau datang ke pestanya Peter?" Tanya Shovia.
Evand melepaskan tangan Shovia. "Apa yang kau lakukan disini, Shovia? Jangan bilang kau mengikuti ku?"
Shovia menggeleng. "Tidak! Aku tidak mengikuti mu, Evand! Kamu lupa, Peter juga temanku. Tentu saja aku diundang!"
Evand membuang nafasnya. Kalau tau Shovia datang, Evand tidak akan datang meskipun acara Peter. Tapi Evand terlanjur datang, dan tidak mungkin balik lagi.
Evand terdiam begitu melihat seorang gadis yang nampak cantik dan anggun dengan balutan dress hitam selutut dengan model simpel.
.....
Yasmine tiba di alamat yang Nolan kirim. Nolan dan Yasmine sempat bertukar nomer ponsel sebelum mereka berpisah dari Coffee shop.
Yasmine sengaja tidak ingin dijemput Nolan, ia minta pada Nolan untuk bertemu di tempat lokasi saja.
"Yasmine!" Pria yang sudah menunggu Yasmine beberapa menit akhirnya lega begitu melihat Yasmine tiba.
"Maaf, aku terlambat. Apa kamu menunggu lama?" Tanya Yasmine.
"Tidak. Aku juga baru tiba! Yasmine, kamu sangat cantik!" Balas Nolan tiba-tiba memuji kecantikan Yasmine.
Yasmine merasa malu. Ia tersenyum tipis. "Jangan terlalu memujiku, aku jadi melayang!"
Mereka tiba-tiba tertawa bersama. Yasmine sungguh senang bisa bertemu lagi dengan Nolan, teman lamanya yang selalu baik padanya.
"Yasudah, ayo kita masuk!" Ucap Nolan.
Mereka lalu berjalan bersama sendiri-sendiri tanpa gandengan tangan. Yasmine dan Nolan sama-sama menjaga batas untuk tidak terbawa perasaan, yang bisa menghancurkan pertemanan mereka. Itu komitmen mereka dari dulu.
Baru beberapa langkah saja, tiba-tiba saat Yasmine tidak sengaja melihat depan. Wanita itu langsung berhenti dan terdiam.
Dunia sungguh sempit, ada banyak tempat, orang, dan kota. Kenapa setiap Yasmine ingin menghindari, justru ia selalu bertemu orang-orang yang ia hindari, seperti Evander Christophe dan Shovia.
"Yasmine, kenapa kamu berhenti?" Tanya Nolan saat sadar disampingnya, Yasmine tidak berjalan. "Yasmine!" Nolan memanggil lagi.
Yasmine tersentak mendengar suara Nolan. Ia menolah dan mengalihkan perhatiannya dari Evand.
"Tidak ada apa-apa!" Yasmine tersenyum tipis. Tiba-tiba saja, dengan gerakan ragu dan pelan, Yasmine melingkarkan tangannya dibahu Nolan. "Ayo kita masuk!"