NovelToon NovelToon
Baby Twins Milik Ceo

Baby Twins Milik Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / Nikah Kontrak / Penyesalan Suami
Popularitas:23.9k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Angkasa Lu merupakan seorang ceo yang kaya raya, dan juga Arogan. Karena traumanya dia membenci wanita. Namun, karena permintaan sang kakek terpaksa dia melakukan kawin kontrak dengan seorang perempuan yang bernama Hana. Dan begitu warisan sudah ia dapatkan, maka pernikahan dia dengan Hana pun selesai. Akan tetapi belum sempat Angkasa mendapatkan warisan itu, Hana sudah pergi meninggalkan pria itu.

Lima tahun kemudian, secara tidak sengaja Angkasa di pertemukan dengan Hana, dan juga kedua anak kembarnya. Pria itu tidak tahu kalau selama ini sang istri telah melahirkan anak kembar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21

"Zaka, bangun dek!" seru Hana dengan suara bergetar, memanggil adiknya yang sudah tak sadarkan diri.

Darah segar mengalir deras dari wajah Zaka, akibat ulah anak buah Angkasa yang kejam.

Hana memeluk tubuh adiknya yang lemas, wajahnya pucat pasi, dan tak berdaya. Air mata mengalir deras di pipinya, mencampur darah yang menodai wajah sang adik.

"Tolong...tolong adik saya!" teriak Hana dengan suara tercekat, meminta pertolongan berharap ada orang baik hati yang akan segera menolong mereka.

Di sekeliling Hana dan Zaka angin berhembus kencang, mengibaskan rambut panjang Hana yang kotor oleh debu. Denyut nadi Zaka semakin melemah, Hana tak berhenti memanggil namanya, berharap ada mukjizat yang akan mengembalikan kesadaran adik kesayangannya itu.

Keheningan malam terasa begitu menusuk, diiringi suara tangisan Hana yang terdengar pilu. Rasa takut dan kehilangan melilit hati Hana. Dia tak bisa membayangkan kehidupan tanpa adik tercinta yang selalu menemaninya dalam suka dan duka.

Air mata Hana bercucuran tanpa henti, bagai derasnya hujan yang mengguyur bumi. Tak lama kemudian, beberapa tetangga mereka datang. Mereka mendengar suara Hana yang berteriak meminta tolong.

Mereka terkejut melihat wajah Zaka yang sudah babak belur, penuh dengan luka memar dan darah mengering.

"Apa yang terjadi, kenapa Zaka babak belur seperti? Siapa yang memukulinya?" tanya salah satu wanita paruh baya, dengan wajah penuh kekhawatiran.

"Tolong....." Hana bergumam lirih, dia tidak mampu menjawab pertanyaan dari tetangganya. Mata Hana merah dan bengkak karena terlalu lama menangis, mengungkapkan betapa hancurnya hatinya saat ini. Berpisah dengan sang anak, dan kini harus melihat adiknya yang tidak berdaya.

Salah satu warga yang prihatin, segera memanggil taksi untuk membawa Zaka pergi ke rumah sakit terdekat.

Hana yang masih terisak, hanya bisa mengikuti mereka dengan langkah gontai. Semua orang di sekitar mereka merasa iba dan ingin membantu, namun tidak ada yang bisa menghentikan tangisan Hana.

*****

Angkasa baru saja tiba di kediamannya yang megah dengan mobil mewahnya. Ia membuka pintu mobil dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah, diikuti oleh Victor yang menggendong Ciara. Mereka masuk ke dalam kamar yang luas dan mewah. Dengan perlahan Angkasa meletakkan putra kecilnya di atas ranjang empuk, di ikuti Victor merebahkan tubuh Ciara disamping Xander.

Angkasa menyelimuti kedua buah hatinya, seraya menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Ada kebahagiaan, rasa syukur, namun juga kekhawatiran yang bercampur menjadi satu. Ia tidak menyangka bahwa dalam sekejap, statusnya telah berubah menjadi seorang ayah dari dua anak yang baru dia temukan.

Kedua matanya berkaca-kaca saat ia melihat wajah mungil putra putrinya yang sedang tidur pulas, karena pengaruh obat bius.

Di tengah kebahagiaan yang menyelimuti hatinya, Angkasa berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan menjadi ayah yang terbaik bagi kedua anaknya ini, menjaga dan melindungi mereka dari segala bahaya, serta mencurahkan seluruh kasih sayangnya untuk mereka.

Namun, pria itu seakan lupa dengan apa yang sudah ia perbuat kepada mereka, memisahkan sang anak dari ibu kandungnya sendiri.

"Panggil dokter untuk memeriksa mereka, Vic. Aku ingin memastikan keadaannya baik-baik saja setelah menghirup obat bius itu" perintah Angkasa.

Victor dengan sigap menghubungi dokter yang akan memeriksa keadaan Ciara dan juga Xander.

Tak lama kemudian, dokter yang dihubungi Victor tiba di rumah Angkasa. Ia segera memeriksa kondisi Ciara dan Xander, mencoba menggali informasi sebanyak mungkin tentang efek samping dari obat bius yang mereka hirup.

Setelah pemeriksaan selesai, dokter tersebut memberikan beberapa obat penangkal untuk mengurangi dampak negatif dari obat bius yang mereka hirup.

Angkasa menatap dokter itu dengan tatapan yang campur aduk, antara penyesalan dan kepedulian. Ia akan memperbaiki kesalahan yang telah ia perbuat, meskipun ia sadar bahwa itu tak akan cukup untuk menebus semua penderitaan yang telah ia sebabkan pada anak dan ibu kandungnya.

"Obat biusnya tidak begitu kuat, besok pagi kemungkinan mereka akan segera sadar" ucap dokter.

Angkasa bernafas lega mendengar penuturan dokter tersebut, "Terima kasih" ucap Angkasa tersenyum tulus.

"Sama-sama tuan, Angkasa. Kalau begitu saya pamit pulang terlebih dahulu" Ucap dokter dan pergi meninggalkan kediaman pria itu.

*****

Suara burung berkicau merdu di pagi hari, mengusik seorang gadis kecil yang sedang bergelung di bawah selimut tebal. Perlahan matanya mengerjap menyaman cahaya yang mulai masuk melalui celah jendela di ruangan tersebut. Ia mengusap pelupuk matanya yang masih terasa berat, mencoba mengusir kantuk yang masih menyelimuti tubuhnya.

Ciara menoleh kesana kemari, merasa asing dengan kamar yang ia tempati saat ini. Kamar yang sangat besar dan mewah, dikelilingi oleh perabotan berukir indah dan hiasan dinding yang elegan. Langit-langitnya yang tinggi dihiasi dengan lampu gantung berkilauan, menambah kesan mewah di ruangan tersebut. Begitu jauh berbeda dengan kamar miliknya, yang sempit dan sederhana.

Kedua kakinya melangkah perlahan di atas karpet tebal yang menutupi lantai, seakan tak percaya bahwa ia berada di tempat yang begitu megah. Rasa penasaran menggiringnya untuk mengamati setiap sudut kamar, menyentuh permukaan benda-benda mewah yang berada di dalamnya. Sebuah lukisan indah yang menggambarkan pemandangan alam menghiasi dinding, menambah keindahan ruangan tersebut.

Dalam kebingungan dan rasa kagum yang bercampur, Ciara teringat akan keberadaan momnya. Sejenak ia merasa cemas, menanyakan dalam hati apa yang telah terjadi hingga ia bisa berada di tempat yang jauh berbeda dari kenyataannya.

Dengan langkah gontai, Ciara kembali naik keatas ranjang, dan mencoba membangunkan Xander yang masih terlelap sambil memeluk guling besar.

"Xandel bangun" ucap Ciara seraya mencubit keras pipi saudara kembarannya.

Xander yang merasa kesakitan pun akhirnya membuka matanya, "Ada apa? Sakit tau" wajah bantalnya terlihat kesal melihat kembarannya yang sudah berani mengusik tidurnya.

"KITA DI CULIK XANDEL, KECAL CEKALI PELACAAN CIA, PUNA ABANG TIDULNYA CEPELTI KELBAU" teriak Ciara yang kesal ketika melihat Xander kembali memejamkan matanya.

Xander terkejut, dan seketika mendudukkan tubuhnya. "Hah? Di culik"

"Eum, lihat ini bukan kamal kita" jengkel Ciara.

Ketakutan mulai merasuki pikiran Ciara, membuat matanya berkaca-kaca. "Mommy di mana? Cia takut hikss..." tangis Ciara pecah sambil menatap saudara kembarnya.

Xander melihat kekhawatiran yang terpancar dari wajah Ciara dan merasa bertanggung jawab untuk melindungi adiknya. Dia menarik Ciara mendekat dan memeluknya dengan erat, berusaha menenangkan hati kembarannya

"Tenang dulu Cia. Kita akan menemukan Mommy dan keluar dari sini. Aku akan menjagamu," ujar Xander dengan penuh keyakinan, meskipun dalam hati dia juga merasa takut dan bingung.

Dengan tekad yang kuat, mereka berdua turun dari atas ranjang, mereka mengayukan kakinya kearah pintu.

Dugh

Dugh

Dugh

Dugh

"BUKA PINTUNYA!" teriak Xander dengan keras, disusul oleh Ciara yang juga mengepalkan tinjunya, "BUKA!"

Keributan yang diciptakan oleh kedua bocah itu membuat Angkasa merasa terusik. Ia menghentikan pekerjaannya di ruang kerja dan beranjak untuk melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya.

Klek...

Suara pintu terbuka setelah Angkasa memencet sandi yang ada pada pintu kamarnya.

Perlahan, Ciara dan Xander memundurkan langkahnya saat mereka mendengar suara pintu yang terbuka. Rasa penasaran dan ketakutan bercampur aduk di dalam hati mereka.

Mereka berdua menyipitkan mata ketika melihat sosok yang tak asing bagi mereka membuka pintu tersebut. Sosok itu adalah pria yang pernah beberapa kali ia temui.

"UNCLE ANGKACA PULA" pekik Ciara, wajah mereka menunjukkan kejutan yang tak terduga.

Angkasa tersenyum menatap mereka, "Kalian sudah bangun rupanya. Kalian mau mandi dulu atau makan dulu" tanya Angkasa seakan tidak terjadi sesuatu diantara mereka.

Ciara dan Xander tidak menjawab, mereka menatap Angkasa dengan pandangan bingung penuh pertanyaan.

"Dimana mommy" tanya Xander datar, suara terdengan dingin dan menyimpan amarah.

Angkasa diam saja, dia tidak tahu harus mengatakan apa kepada kedua bocah itu.

Melihat keterdiaman Angkasa, membuat amarah Xander memuncak. "AKU TANYA DIMANA, MOMMY" teriak Xander sekali lagi.

Angkasa menghela nafas, dan memejamkan matanya sesaat. "Mommy kalian tidak ada, untuk sementara waktu kalian akan tinggal di sini"

Bugh

Bugh

Bugh

Xander memukuli tubuh Angkasa dengan membabi buta, Ciara yang tidak mau kalah juga ikut memukulinya.

"Kembalikan mommy nya Cia" rengek Ciara sambil memukuli Angkasa, dan sesekali menggigit kedua pahanya.

Angkasa diam saja menahan sakit yang ia rasakan di kakinya, ia membiarkan kedua buah hatinya untuk melampiaskan amarahnya. Setelah ini barulah dia akan memberitahu sesuatu kepada kedua buah hatinya.

1
Ma Em
Resepsionis cuma kerja dan hdp nya dan gaji sombongnya minta ampun kalau Angkasa tau anak dan istrinya diusir pasti sdh dipecat tuh resepsionis .
Nureliya Yajid
lanjut thor
vitrienoor99
puas banget bacanya KK,up datenya banyak, semangat KK up datenya
zh4insu
Udah tau jalannya rusak, malah nyanyi sambil goyang di atas sepeda,,, jatuh kan, kecebur di got mandi lumpur,,, 🤣🤣🤣
Ngakak aku dari tadi... 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
zh4insu
Ngakakkkkk aku,,, aku tau siap dia... 🤣🤣🤣
zh4insu
Tepung terigu merk apa itu kak? Stenga kilo harganya 30rb.😄🤭
☘️💮Jasmine 🌸🍀
🤣🤣
Ma Em
Angkasa lupakan masa lalu yg membuatmu trauma , tdk semua wanita seperti ibumu yg melupakan anaknya karena Hana tdk seperti itu dia sangat menyayangi si kembar dan selalu berjuang untuk membahagiakan nya sadarlah Angkasa sebelum nanti kamu menyesalinya .
Nancy Nurwezia
🤣🤣🤣 emang random si cia nih
☘️💮Jasmine 🌸🍀
cek Kodam katanya 🤣🤣🤣 ngakak lgsg
Nureliya Yajid
lanjut thor
☘️💮Jasmine 🌸🍀
🤣🤣
Nureliya Yajid
lanjut thor
Nancy Nurwezia
pasti suka uncle angkasa cia..
anggun hakiki
haha
anggun hakiki
hahahahha.. z😂😂
☘️💮Jasmine 🌸🍀
next Thor 😍
Herdian Arya
lah lah kok cuma satu bab... mana yg lain.
Nureliya Yajid: lanjut thor
total 1 replies
anggun hakiki
lanjut
☘️💮Jasmine 🌸🍀
lanjut kak 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!