NovelToon NovelToon
CupidCore System

CupidCore System

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Sistem / Romansa
Popularitas:580
Nilai: 5
Nama Author: stells

Di masa depan, kota futuristik Neo-Seraya mengandalkan sebuah algoritma canggih bernama CupidCore untuk menentukan pasangan romantis setiap orang. Dengan skor kompatibilitas hampir sempurna, sistem ini dipercaya sebagai solusi akhir bagi kegagalan hubungan.

Rania Elvara, ilmuwan jenius yang ikut mengembangkan CupidCore, selalu percaya bahwa logika dan data bisa memprediksi kebahagiaan. Namun, setelah bertemu Adrian Kael, seorang seniman jalanan yang menolak tunduk pada sistem, keyakinannya mulai goyah. Pertemuan mereka memicu pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh angka: bisakah cinta sejati benar-benar dihitung?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon stells, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23

Mereka menemukan tangga besi di dinding kanal yang mengarah ke jalan kecil di atas. Milo memeriksa tangga. “Masih kuat.”

Yara naik lebih dulu, diikuti Rania. Mereka muncul di jalan sempit yang sepi, dikelilingi bangunan industri tua. Kabut di atas lebih tipis, memungkinkan pandangan lebih jauh.

Kai dan Darius menyusul. Adrian naik terakhir dan memeriksa sekeliling. “Kita butuh titik tinggi. Mungkin atap bangunan di sana.”

Mereka bergerak menuju bangunan bata tua di ujung jalan. Pintu samping terbuka sedikit. Yara mendorongnya dan masuk lebih dulu. Di dalam, lorong gelap berbau debu dan cat mengelupas menyambut mereka.

Rania menyinari jalan dengan senter kecil. “Bangunan ini kosong.”

Milo menunjuk tangga spiral besi di ujung lorong. “Kita naik ke atap.”

Kai dan Darius memastikan lorong aman sebelum mengikuti. Mereka naik perlahan, tangga berderit di setiap langkah.

Di atap, pemandangan kota Delta yang tertutup kabut terbuka di depan mereka. Menara-menara jauh terlihat samar, dan cahaya patroli sesekali menembus kabut. Milo menyiapkan perangkat komunikasi, menempatkannya di sudut atap yang paling tinggi.

Sinyal menjadi lebih jelas. Suara yang sama terdengar lagi, kali ini lebih kuat: “...bintang ganda... Gamma... koordinat berikutnya...”

Adrian menatap peta dan menandai titik koordinat. “Kita harus menuju Gamma lebih cepat dari perkiraan.”

Kelompok bergerak keluar dari bangunan bata tua setelah memastikan sinyal dari atap cukup kuat untuk menandai koordinat baru. Milo mematikan perangkat dan memasukkannya ke dalam tas kedap air. Adrian memberi tanda untuk bergerak cepat sebelum patroli menyadari adanya transmisi di area itu.

Yara berjalan di depan, memeriksa setiap sudut jalan kecil. “Kita harus turun ke kanal lagi. Jalan ini terlalu terbuka,” katanya.

Rania mengangguk setuju. “Aku tidak suka berada di ruang terbuka terlalu lama. Mereka bisa mengirim drone kapan saja.”

Kai menemukan pintu besi kecil di samping bangunan yang tampak seperti pintu pembuangan. Ia menarik gagangnya, tetapi pintu itu tidak bergerak. Darius mendekat, memberikan dorongan keras hingga engsel berkaratnya patah. Pintu terbuka dengan suara keras yang bergema di lorong.

Milo menahan napas. “Itu pasti terdengar jauh.”

Adrian memberi aba-aba. “Tidak ada pilihan lain. Turun sekarang sebelum patroli merespons.”

Mereka menuruni tangga sempit yang berkarat, kembali ke kanal bawah tanah yang lebih gelap daripada sebelumnya. Air di sini lebih dalam, mencapai betis mereka.

Saat mereka bergerak di kanal, suara mesin kecil terdengar samar dari belakang. Yara menoleh.

“Mereka menurunkan drone.”

Rania menoleh ke Milo. “Seberapa jauh titik koordinat?”

Milo memeriksa perangkatnya. “Sekitar 500 meter ke timur. Kita hampir sampai.”

Adrian mempercepat langkah. “Jaga formasi. Jangan gunakan senter terlalu terang.”

Di tikungan kanal berikutnya, mereka menemukan pintu baja besar dengan simbol bintang ganda tergores di atasnya. Kai memeriksa gagang pintu.

“Terkunci elektronik.”

Milo mengeluarkan alat peretasan kecil dari sakunya. “Beri aku waktu satu menit.”

Yara berjaga di belakang, mendengar suara drone mendekat. Darius berdiri di sampingnya, menyiapkan senjata.

Rania bertanya pelan. “Kalau ini jebakan?”

Adrian menjawab cepat. “Kita tidak punya pilihan. Ini satu-satunya petunjuk.”

Setelah beberapa detik, pintu terbuka dengan bunyi klik. Mereka masuk ke ruang sempit yang tampak seperti pos komunikasi lama. Di dalamnya terdapat perangkat radio tua, beberapa peta usang di dinding, dan meja dengan catatan-catatan berdebu.

Milo menyalakan perangkat radio. Sinyal yang sama terdengar lebih jelas: “...bintang ganda... sektor Gamma... bertemu sebelum malam...”

Kai menatap Adrian. “Ini undangan atau peringatan?”

Adrian menjawab. “Bisa jadi keduanya. Kita harus bergerak cepat ke Gamma.”

Yara memeriksa peta di dinding. “Ada jalur kanal pendek menuju Gamma yang tidak muncul di peta digital.”

Rania menandai rute itu. “Kita gunakan jalur ini. Lebih berisiko tapi lebih cepat.”

Milo menyalakan perangkat jammer kecil untuk mengacaukan sinyal patroli di sekitar. Darius mematikan lampu ruangan sebelum mereka pergi.

Adrian menatap sekali lagi simbol bintang ganda di pintu baja. “Mereka jelas memimpin kita ke sesuatu yang besar.”

Mereka keluar dari pos komunikasi, kembali ke kanal. Suara drone semakin dekat, lampu kecilnya menyorot kabut. Yara memberi tanda untuk berhenti. Mereka berlindung di balik pilar beton tua. Dua drone melintas, lampu sorotnya menelusuri air.

Setelah drone berlalu, Adrian memberi tanda bergerak. Mereka mempercepat langkah menuju percabangan kanal yang mengarah ke sektor Gamma.

Kai berbisik, “Kalau ini jebakan, kita tidak akan bisa kembali dengan cepat.”

Rania menatapnya. “Lebih baik mengambil risiko daripada kehilangan jejak jaringan.”

Di ujung kanal, mereka menemukan pintu besi tua yang tertutup rantai. Darius memotong rantai itu dengan alat sederhana. Mereka masuk ke lorong sempit yang dipenuhi pipa-pipa tua. Di dinding, mereka melihat simbol bintang ganda kecil lain—penegasan bahwa mereka di jalur yang benar.

Milo mematikan jammer dan memeriksa perangkat. “Sinyal stabil. Kita mendekati titik kontak.”

Adrian menarik napas dalam. “Persiapkan diri. Kita mungkin bertemu sekutu… atau musuh.”

Kelompok melangkah hati-hati melalui lorong pipa yang pengap. Pipa-pipa tua di dinding meneteskan air dingin ke lantai beton. Suara tetesan air bercampur dengan gema langkah mereka, menciptakan suasana tegang. Adrian memimpin di depan, memegang pemindai manual untuk memastikan tidak ada sensor tersembunyi.

Rania berjalan tepat di belakangnya, memegang pistol energi dengan genggaman kuat. “Sinyal radio itu terdengar seperti pertemuan rahasia,” katanya pelan.

“Kalau mereka tahu kita mendengarkan, bisa saja ini perangkap.”

Milo menoleh ke belakang. “Kalau kita berhenti sekarang, kita kehilangan semua petunjuk yang kita punya. Sektor Gamma mungkin satu-satunya tempat untuk menemukan jaringan perlawanan.”

Mereka mencapai percabangan lorong. Dua jalur terbentang: satu menurun ke bawah, satunya lagi naik ke permukaan.

Kai memeriksa tanda di dinding—hanya garis samar dan simbol bintang ganda kecil di jalur menurun.

“Kita ambil yang bawah,” katanya tegas.

Darius memeriksa jam tangannya. “Patroli akan menyisir area atas dalam lima belas menit. Jalur bawah mungkin lebih aman.”

Yara menyalakan senter redup, cukup untuk menerangi langkah mereka tanpa menarik perhatian. Mereka menuruni jalur bawah yang lebih curam. Suara aliran air semakin keras.

Di dasar lorong, mereka menemukan pintu baja lain yang setengah tertutup. Milo mencoba membukanya, tetapi mekanismenya macet. Darius menendangnya sekali, pintu pun terbuka paksa. Ruangan di balik pintu ternyata gudang tua berisi peti-peti kayu dan peralatan komunikasi lawas.

Rania memeriksa salah satu peti dan menemukan peta lama sektor Gamma. Beberapa rute ditandai dengan tinta merah.

“Ini bukan peta biasa. Ada jalur rahasia yang tidak terdaftar di sistem kota.”

Kai menunjuk tanda merah di peta. “Ini bisa mempersingkat waktu kita. Tapi kemungkinan besar Dewan juga tahu jalur ini.”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!