NovelToon NovelToon
DIKEJAR CINTA OM DUDA

DIKEJAR CINTA OM DUDA

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:30M
Nilai: 4.7
Nama Author: Lautan Biru

Cassandra Yohana gadis berusia 17 tahun yang masih memakai seragam abu-abu. Hobinya suka bolos dan tidur ketika jam pelajaran. Tapi nilai raport nya selalu memuaskan sehingga membuat Casandra besar kepala.


"Untuk apa punya otak kalau ngak digunain, percuma kutu buku kalau otak lu aja masih lemah." Ucapan Casandra begitu pedas ketika melihat siswi kutu buku.


Hingga suatu saat kelasnya kedatangan seorang guru baru yang langsung membuat kebiasaan dan kehidupannya Casandra jungkir balik.


Arsenio Xalendra, pria matang yang memilki karisma, tapi tatapan matanya begitu tajam dan dingin membuat siapa saja yang melihatnya akan merasa terintimidasi. Tapi bagi Casandra, Arsenio Xalendra adalah pria jahat dan kejam yang sudah membuat kehidupannya tidak lagi tenang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perkara makanan

Casandra mengatur ekspresi wajahnya sebelum berbalik, gadis itu tidak mau terlihat gugup didepan Arsen. Meskipun kenyataanya jantung di dadanya berdegup kencang.

"Gue cuma taruh tugas anak-anak." Jawaban Casandra melenceng dari pertanyaan Arsen.

Casandra menatap penampilan Arsen hari ini, entah kenapa ada yang menganggu kedua matanya, tapi entah apa.

Casandra fokus mencari tahu apa yang membuat berbeda, dan beberapa saat dirinya tertegun.

"Siall!!" Rutuk nya dalam hati.

Arsen tidak mengancingkan kemejanya sampai atas, terdapat dua kancing yang terlepas, dan itu sangat mengganggu matanya lantaran dada bidang Arsen mengintip dari sana.

Casandra membuang wajah saat Arsen berjalan mendekatinya, kali ini dirinya benar-benar gugup.

"Kamu bawa sesuatu?" Tanya Arsen setelah melihat sesuatu di mejanya selain lembaran kertas dan buku.

"Tadi ada siswi yang nitip." Jawab Casandra ketika mendapat ide untuk mengelak.

"Oh, aku pikir dari kamu. Padahal aku berharap kamu yang buat, ya sudah nanti aku makan pasti enak." Arsen terlihat santai, pria itu langsung duduk di kursinya.

Berbeda dengan Casandra yang sedang merasa senang karena Arsen tidak curiga dia yang membawa makanan, tapi juga kesal karena Arsen menerima pemberian siswi lain seperti yang dia katakan.

"Jadi selama ini, banyak siswi yang memberi makanan?" Tanya Casandra dengan tatapan memicing.

Arsen yang sedang memeriksa beralih menatap Casandra. Arsen mecebikkan bibirnya dan mengangguk, dan itu bertanda 'iya'.

Casandra tampak langsung kesal, entah kenapa dirinya kesal karena Arsen selalu mendapatkan perhatian dari para siswi.

"Ya sudah aku bawa lagi, siapa tahu anda sudah kenyang sebelum masuk kesini." Casandra meraih kotak bekalnya, dan segera berlalu dari hadapan Arsen.

Tapi sebelum berhasil membuka pintu, Arsen sudah lebih dulu menarik tangannya membuat tubuhnya menabrak dada bidang Arsen.

"Makanan yang sudah di kasih, tidak boleh di minta kembali." Arsen meraih kotak yang Casandra pegang, dan menaruhnya di atas meja.

Sejak tadi Arsen sudah memperhatikan gadis naif ini, dirinya tahu apa yang Casandra lakukan, hanya saja Arsen ingin menguji kesabaran gadis itu ternyata kesabarannya hanya selembar tisu yang dibelah menjadi dua, sangat tipis dan gampang emosi.

Arsen menyentuh dagu Casandra, tubuh keduanya saling menempel karena tangan Arsen satunya, memeluk pinggang ramping Casandra.

"Kamu cemburu?"

Satu kata yang terlontar dari bibir Arsen membuat kedua mata Casandra melotot sempurna.

Cemburu? hah yang benar saja.

"Ngaco." Casandra ingin melepaskan diri, tapi Arsen tidak membiarkan itu.

"Kalau tidak, kenapa kamu marah jika aku menerima pemberian orang lain hm." Arsen tersenyum tipis.

Sedangkan Casandra menatap sebal melihat wajah Arsen yang kepedean.

"Buang-buang waktu, dengan ucapan konyol mu itu!" Ketus Casandra, yang memang tidak menyadari apa yang dia rasakan dan perbuat.

Tidak ada rasa cinta ataupun cemburu, karena gadis itu tidak pernah merasakan dicintai oleh keluarganya sendiri. Jadi mana mungkin dirinya memiliki rasa cinta dan menunjukan rasa cemburu, jika dirinya saja tidak tahu apa itu rasanya cinta.

Arsen tersenyum miring, menatap wajah cantik Casandra dalam jarak yang lebih dekat.

"Kenapa jantungku seperti ini." Batin Arsen yang merasakan jantungnya berdebar kencang, tapi bukan Arsen namanya jika tidak tahu apa yang sedang dia rasakan.

Casandra sejak tadi tidak berani menatap wajah Arsen, jarak mereka terlalu dekat, hingga membuatnya membuang wajah.

"Baiklah, anggap saja konyol. Tapi-"

Arsen menjada ucapanya ketika matanya menatap bibir ranum Casandra yang terlihat begitu manis.

"Jika aku cicip, pasti rasanya sangat manis." Sisi liar Arsen begitu ingin mencicipi bibir ranum itu.

Wajah Arsen semakin mendekat, Casandra merasakan alarm di kepalanya berbunyi sangat nyaring tanda bahaya. Hingga tinggal satu inci jarak bibir keduanya tiba-tiba pintu di ketuk.

Arsen memejamkan mata kesal, sedangkan Casandra bernapas lega.

Bugh

"Auwss, kau menginjak kakiku." Arsen meringis dan langsung melepaskan rangkulannya pada Casandra.

Casandra hanya mendelik tajam, bersamaan dengan pintu terbuka.

"Pagi pak." Celine tiba-tiba masuk dengan senyum manisnya.

Tapi ketika melihat Casandra senyum manis Celine berubah menjadi sinis.

"Ada apa?" tanya Arsen datar, karena masih kesal merasakan kakinya yang sakit.

"Em, ini pak saya bawakan makanan untuk pak Arsen." Celine maju dengan wajah senang disertai senyum manis.

"Oh, terima kasih." Jawab Arsen sambil menerima pemberian Celine.

"Jangan lupa di makan pak, itu buatan saya sendiri loh." Ucap Celine memberi tahu.

"Dih, ngak yakin." Gumam Casandra tapi masih didengar oleh mereka berdua.

Arsen mengulum senyum, sedangkan Celine menatap sebal dan kesal.

"Wah, pasti enak seperti kemarin. Sekali lagi terima kasih ya, Sering-sering saja." ucap Arsen sengaja, sambil melihat reaksi gadis naif itu yang ternyata sedang menatapnya tajam.

Arsen tertawa senang dalam hati, Casandra semakin menggemaskan.

Celine tentu saja senang mendapat pujian seperti itu. "Kalau begitu besok-besok saya bawakan lagi pak." Celine begitu antusias, apa lagi mendapat anggukan kepala dari Arsen.-

Casandra menatap Celine jijik, dan gadis itu keluar dengan wajah masam.

"Dasar carmuk."

1
Yuliana Purnomo
ngarep makan siang dgn mantan suami,,, kaciiiiaaann deh lu
Linda Julaika
Kecewa
Yuliana Purnomo
heemmm Arsen seenak jidatnya aja bawa Sandra tinggal dirumah nya tanpa kompromi dulu
Yuliana Purnomo
untung kan Arsen datang tepat waktu
Yuliana Purnomo
lanjut Thor,,aku sedang menikmati karya mu
Yuliana Purnomo
apa maksud anda pak????🙄
Yuliana Purnomo
hadiiiirrr Thor 🥰
Salma Suku
Kayaknya bagus deh ceritanya, menyusul thor...
Salma Suku
Sinta atau mantannya Tiara yg lempar batu
Salma Suku
Apakah Arsen yg membeli rumahnya Casandra, yg dijual bpknya?
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel berjudul Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih /Joyful/
total 1 replies
Mrs.Kristinasena
setelah saya baca sampai bab ini..sy kecewa..krn gaya penulisannya amburadul..ga ada feel...yg baca kaya lari maraton..maaf..stop disini aja..
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel berjudul Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih /Joyful/
total 1 replies
Mrs.Kristinasena
syuukak nih..tp hal apa yg bikin Sandra naksir duda hotdog ini yaa..seremmmm gtu
Hadi
kok aku jadi ikutan sedih yaa 🥹nyesek gitu rasa nya 😩
ernaningsih mahdi
seru kaya'nya
ernaningsih mahdi
baru mulai baca yaa thor
Emma Rymbayah
KO aku yg panas ya🤣
echa purin
/Good/
Desak Made Putri Ernawati
Kecewa
Desak Made Putri Ernawati
Buruk
endang nastusil
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!