NovelToon NovelToon
Crazy Rich Mencari Cinta

Crazy Rich Mencari Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:11M
Nilai: 5
Nama Author: Casanova

Mengisahkan seorang crazy rich, Ditya Halim Hadinata yang memperjuangakan cinta seorang gadis dari keluarga biasa, Frolline Gunawan yang tidak lain adalah kekasih keponakannya sendiri, Firstan Samudra.

Ikuti terus ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Casanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 : Berita duka

Setelah resmi pacaran diam-diam, tanpa diketahui keluarga Frolline tidak ada yang berbeda dengan hubungan Frolline dan Ditya. Biasa saja dan masih jalan di tempat.

Tidak ada sapaan sayang yang terlihat manis dan menggemaskan. Tidak ada juga sentuhan intim yang membuat bulu kuduk berdiri dan pikiran melayang.

Semua terlihat dan terasa sama saja. Tidak ada sesuatu yang istimewa. Bahkan, Ditya lebih banyak tinggal di hotel karena keterbatasan kamar. Frolline dan mamanya tidur sekamar. Kamar yang tadinya ditempati Ditya, sekarang menjadi milik Firstan dan Angella.

Ini adalah hari ketiga, Ditya berada di Singapura. Rencananya sore ini dia akan kembali ke Indonesia. Pekerjaannya sudah menumpuk, seharusnya kunjungannya hanya dua hari di sini, tetapi kehadiran Firstan yang tiba-tiba ikut menunggui Gunawan, membuat pikirannya tidak tenang. Dan akhirnya dia memutuskan menyusul Frolline.

Namun, pengorbanannya tidak sia-sia. Beberapa jam tiba di Singapura, dia mendapatkan kejutan manis saat Frolline bersedia menerimanya. Semua pengorbanannya selama ini serasa tidak ada artinya saat Frolline menjawab sepatah kata ya.

Minggu pagi, dengan ditemani Matt, Ditya dengan pakaian casualnya sudah berdiri di depan pintu apartemennya. Menekan bel beberapa kali dengan gusar dan tidak sabar.

Sudah dua hari dia tidak bertemu Frolline, kekasihnya seharian kemarin sibuk mengurus papanya di rumah sakit. Ditya sendiri seharian tidur dan baru bangun ketika menjelang malam. Seperti biasa menghabiskan malam dengan pesta ditemani para gadis cantik. Baru pulang menjelang pagi. Tertidur beberapa jam, dia terpaksa membuka mata . Dia ingat, dia ada janji menemani Frolline belanja hari ini, setelahnya harus kembali ke Indonesia.

Baru saja dia akan menekan bel kembali, tetapi daun pintu itu membuka. Tampak gadis cantik dan mungilnya masih dengan celemek, rambut dicepol berantakan berdiri di tengah pintu menyambutnya.

“Fro..” sapanya langsung memeluk.

“Aku merindukanmu,” bisiknya di sela pelukan.

Matt yang sejak tadi hanya bisa menonton, menahan senyuman sembari berdeham pelan. Bukan apa-apa, mereka sedang di tengah pintu. Semua orang yang lewat bisa melihat sepasang kekasih yang sedang melepas kerinduan.

“Lepaskan aku, tanganku kotor,” pinta Frolline menunjuk kedua tangannya yang penuh dengan tepung. Gadis itu bahkan tidak membalas pelukan Ditya. Membiarkan Ditya memeluknya seorang diri.

“Calon istriku sedang memasak?” tanya Ditya, setelah melepas pelukannya. Mengekor Frolline yang berjalan menuju ke dapur.

“Yang lain kemana?” tanya Ditya heran. Apartemen itu tampak sepi, tidak terlihat penampakan siapa pun, kecuali Frolline.

“Semuanya keluar, tetapi sebentar lagi kembali. Jalan-jalan di bawah apartemen. Kak Angella sedang mengidam mie ayam. First sedang mencarinya,” jelas Frolline tersenyum.

“Baiklah kalau begitu, berarti kita bisa pacaran sekarang “ celetuk Ditya, tersenyum usil. Berjalan mendekati Frolline yang sibuk menguleni adonan. Lelaki itu sudah berdiri di belakang Frolline, memperhatikan dengan seksama apa yang dikerjakan kekasihnya.

“Ah, ini membosankan Fro. Kita pergi sekarang saja,” keluh Ditya. Hampir lima belas menit menunggu, hanya disuruh memandang saja. Bahkan setiap kali dia ingin memeluk, Frolline selalu mengomelinya.

“Sebentar lagi selesai. Aku tinggal mengukusnya,” ucap Frolline.

Tepat setelah meletakan semua dimsum buatannya ke dalam kukusan, saat berbalik badan, mendapati Ditya sudah memeluknya. Kedua tangan kekar itu sudah mendekap erat.

“Sejak tadi aku sudah ingin melakukannya,” bisik Ditya, di sela pelukannya.

“Aku sudah tidak sabar membawamu menemui mamaku. Setelah papamu baik-baik saja, ikut aku ke Jerman ya,” pinta Ditya. Tangannya sudah melepas cepolan rambut Frolline, membuat rambut panjang itu tergerai indah.

“Aku menyukai rambut panjangmu tergerai indah seperti ini,” lanjutnya lagi.

Sejak tadi lelaki itu bicara sendirian, Frolline memilih diam dan menikmati pelukan hangat Ditya.

“Kenapa diam saja. Sejak kita pacaran, kenapa jadi pendiam dan pelit bicara?” tanya Ditya, mengerutkan dahinya. Dia merasa sendirian, bicara seorang diri, Frolline tidak mau meladeninya sama sekali.

Frolline menggelengkan kepala. Butuh waktu untuk menjadi terbiasa. Perasaannya belum tumbuh sama sekali. Dia juga butuh waktu untuk bisa menerima Ditya.

“Ganti pakaianmu, aku akan mengajakmu keluar. Kamu mau belanja kan?” tanya Ditya.

Lelaki itu memilih duduk di sofa, sembari menunggu Frolline bersiap. Matt yang duduk di hadapannya, tersenyum menggoda. Rasanya aneh melihat gaya pacaran majikannya.

“Bos, berjuta rasanya kan?” goda Matt, menaik turunkan alisnya.

Sebuah bantal sofa mendarat tepat si wajah tengil Matt, lelaki itu hanya terkekeh sembari meraih kembali bantal yang terlanjut jatuh ke lantai.

“Baru permulaan Bos, Nona Frolline masih malu-malu. Harus dipanasin sedikit,” ucap Matt , memberi ide pada majikannya.

“Diberi kecup-kecup hangat,” ledek Matt.

Dering ponsel Ditya tiba-tiba menghentikan perbincangan diantara keduanya. Lelaki tampan itu tampak menatap aneh dengan nomor penelepon yang tidak terdaftar di dalam kontaknya.

Ditya langsung melempar ponsel mewahnya bertabur berlian di sekelilingnya itu pada Matt, meminta asistennya itu menjawab. Dia tidak mau mengambil resiko dengan menerima panggilan dari nomor yang tidak jelas. Apalagi ini adalah nomor Singapura, tidak banyak yang tahu.

Mata Matt terbelalak saat ponsel mahal dengan logo apel bekas gigitan yang bertabur emas 24 karat itu mendarat di tangannya.

Namun, keterkejutannya tidak sampai disitu saja. Informasi yang disampaikan si penelepon lebih membuat jantungnya copot, dunianya tidak berputar di porosnya lagi. Bahkan dia sempat berhenti bernafas beberapa detik.

“Bos, Gunawan..” Kalimat Matt menggantung, tidak menyelesaikan ucapannya sampai akhir. Ditya yang paham maksud asistennya, langsung berlari menerobos kamar Frolline.

Dia paham betul arti tatapan Matt dan mengerti apa yang akan disampaikan selanjutnya. Pertama kali mengantar Gunawan, Ditya sudah dijelaskan oleh pihak rumah sakit. Separah apa kondisi Gunawan. Sejauh mana kemungkinan untuk bisa sembuh, sekaligus kemungkinan terburuknya.

Pintu kamar itu terbuka kasar. Beruntung Frolline sudah berganti pakaian. Gadis itu sedang memoles lipstik di bibir tipisnya.

“Ada apa?” tanya Frolline heran, menatap lelaki tampan yang berjalan mendekatinya dari cermin di depannya.

Ditya dengan langkah kasarnya, bergegas menghampiri. Tanpa banyak bicara, dia memeluk Frolline dengan erat.

“Kita ke rumah sakit sekarang,” bisik Ditya

“Ada apa?” tanya Frolline lagi, semakin heran. Menatap Ditya dari pantulan cermin. Ada yang aneh dari pandangan lelaki itu, ada yang tidak beres dengan raut wajah yang tidak terlihat biasa.

“Apa terjadi sesuatu dengan papa?” tanya Frolline tiba-tiba. Tubuh mungil itu melemas di pelukan Ditya, bahkan sebelum lelaki itu menjawabnya.

“Minta Matt merahasiakannya dari mama, aku akan memberitahu Kak Angell,” ucap Frolline panik. Otaknya sudah tidak berpikir jelas lagi. Saat ini dia harus ke rumah sakit untuk memastikannya.

***

Frolline masih menangis di depan brangkar dengan dipeluk erat Ditya. Tangisannya pecah saat masuk ke ruangan tempat papanya di rawat, dan mendapati semua alat medis yang tadinya masih berbunyi nyaring sekarang sudah senyap dan tidak berfungsi.

Selang-selang yang sebelumnya menempel di beberapa bagian tubuh Gunawan juga sudah dilepas.

Tangisan gadis itu semakin kencang saat beberapa dokter dan perawat yang tergabung dalam tim khusus merawat papanya itu tampak serempak membungkuk dan memberi penghormatan terakhir.

Setelah memberi penghormatan terakhir, salah seorang diantaranya tampak menghampiri dan meminta maaf kepada Frolline dan Ditya.

Telinga Frolline sudah tidak sanggup mendengar dan berpikir lagi. Sejak menginjakan kaki di rumah sakit, dia hanya bisa menangis di pelukan Ditya.

“Aku belum membahagiakan papa,” isak Frolline.

“Iya, nanti kita akan membahagiakan papa,” hibur Ditya, mengeratkan pelukannya, membiarkan air kata Frolline membasahi pakaiannya.

Terlihat Matt yang baru menyusul bersama Angella dan Firstan. Keduanya tidak kalah terkejut mendapat berita duka ini. Wajah Angella sudah sembab dengan mata memerah, tidak jauh beda dengan wajah Frolline saat ini.

Bahkan calon ibu itu terlihat lemas dan hampir kehilangan keseimbangan. Dia harus bertumpu pada suaminya supaya tidak terjatuh dan tumbang. Satu-satunya yang belum tahu berita duka ini hanya Nyonya Gunawan. Tidak ada seorang pun yang berani menyampaikannya.

***

T b c

Love you all

Terima kasih

1
Nayy
sweet 😍
alin soebank
gemes sama si Flo gak tegas
bibi
lanjut
堅監.
ini season 2 nya Wira sama naina kok ngilang ya 😢 padahal kangen pengen baca baca mereka lagi
堅監.: yahhh tapi gpp, makasih info nya kak author
total 2 replies
Astrii Zahra
menurutku fro ini bukan polos sih, tp tolol.. secara ga langsung jd pelakor di rumah tangga kk nya sendiri
Vivi Zenidar
wkwwkwk satpol PP
kalea rizuky
wah jd karena ini
Khairul Azam
perempuan bego fro ini
yuni
Luar biasa
yuni
Buruk
Ardiansyah Gg
gk bisa move on dari novel ce weti
ngulang baca lagi
Inan
aku suka semuanya... om pram.. ditya.. wira... aku sukaaaa... tp bara aku ngk begitu suka..
Lince Harni
karya yg bagus,sangat memghibur...ini baca ke 3 x...gs bosan2
reza indrayana
masih bingung nichh ..🤔🤔
AlfES
❤❤❤❤❤
Yuliza Angriani
kalau pram kayak kamu dulunya dit,,,, udah mati kamu ditangan pram
Hairiyani Nurul hairiyani
cerita mat sama rania ada gak kak
Sofwan 123 Muhammad
Biasa
Sofwan 123 Muhammad
Kecewa
Tismar Khadijah
banyak kata2 bijak,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!