NovelToon NovelToon
Lonely Wife

Lonely Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Poligami / Keluarga / Penyesalan Suami / Selingkuh / Romansa
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Arumi menikah dengan pria yang tidak pernah memberikan cinta dan kasih sayang padanya, pria yang selalu merasa tak pernah cukup memiliki dirinya. Kesepian dan kesunyian adalah hal biasa bagi Arumi selama satu tahun pernikahannya.

Raka— suami Arumi itu hanya menganggap pernikahan mereka hanya sekedar formalitas semata dan bersifat sementara. Hal ini semakin membuat Arumi menjadi seorang istri yang kesepian dan tidak pernah bahagia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 : Masakanmu Enak Sekali, Arumi

“Apa yang ingin kamu sampaikan? Sampai kamu harus datang ke rumah ini dengan kekesalan yang jelas kamu bawa dari luar, Raka.” Raka tidak bisa mengelak dari pertanyaan Arumi itu. Karena tak mendapatkan jawaban, Arumi bangkit lalu mengambil map yang dia bawa tadi serta mengambil tas kecil miliknya.

Arumi menaruh map tersebut di atas meja kaca beserta beberapa kartu yang pernah Raka berikan padanya. Raka mengerutkan keningnya melihat semua itu lalu Arumi duduk di samping sang suami dengan wajah tenang.

“Ini kan yang ingin kamu bicarakan denganku? Kamu marah ketika semua uangmu aku hambur-hamburkan. Di dalam map ini ada sertifikat rumah yang aku beli, ya semacam rumah petak untuk dikontrakkan. Aku membelinya karena kesal saja padamu semalam,” ujarnya santai.

Raka masih terdiam menunggu lanjutan dari istrinya itu.

“Aku juga ingin menyampaikan sesuatu padamu, Raka. Sesuatu yang mungkin akan membuatmu lega serta tenang.” Raka menatap Arumi yang kini juga menatapnya. Arumi kembali berlutut di depan suaminya itu dan menggenggam tangan Raka erat.

“Aku siap untuk diceraikan, perceraian ini tidak akan membuat nama baik kamu atau pun orang tuamu tercoreng. Aku akan mengatakan pada semua orang bahwa aku bukanlah istri yang tepat untukmu, selama ini aku mengabaikan kewajibanku serta memanfaatkan hartamu demi kesenanganku. Aku juga istri yang tidak pernah melayani kamu dengan baik sehingga kamu tidak bahagia dan tertekan dengan pernikahan ini. Jadi, kamu memilih untuk menceraikan aku demi kebaikan kita masing-masing. Aku rasa alasan itu bisa membuat semua orang paham kalau pernikahan tidak bisa dipertahankan jika salah satu dari pasangan tidak lagi bahagia. Hal itu tidak akan merusak nama baikmu, Raka.” Arumi menjelaskan dan dia siap untuk disalahkan jika memang itu diperlukan demi suaminya.

“Jangan gila kamu Arumi.”

“Kenapa memangnya? Kan kamu butuh nama baikmu. Aku yang akan bicara di depan publik nantinya, dan kamu tidak perlu takut karena aku tidak akan menjelekkanmu sedikitpun.”

“Kenapa kau tiba-tiba berbicara mengenai perceraian hah? Apa pria tadi benar-benar selingkuhanmu?”

“Aku tidak pernah selingkuh dengan pria manapun, kami hanya bertemu secara tidak sengaja dan itu murni kebetulan. Apa selama ini aku pernah mengkhianatimu?” Bibir Raka kembali mengatup lalu menunduk.

“Aku siap untuk bercerai Raka. Semua hartamu ini tidak akan aku bawa setelah perceraian ini, rumah, perhiasan, pakaian, dan semua yang aku beli menggunakan uangmu. Aku akan meninggalkannya. Kamu tidak perlu khawatir dengan semua aset yang aku miliki, aku tidak akan membawanya.”

“Persetan dengan semua harta itu, aku tidak peduli Arum. Aku hanya butuh ketenangan saat ini, berhenti bicara perihal perceraian denganku.”

“Iya, aku tau dan aku paham kalau kamu butuh ketenangan. Ketenangan yang ingin kamu capai bersama dengan Nadira. Aku tidak mau melihat kamu berzina setiap saat dengan wanita itu, makanya aku bersedia disalahkan jika nanti perceraian kita terjadi, silakan salahkan aku agar nama baikmu terjaga dan kamu tidak perlu menikah siri dengan Nadira. Kalian bisa menikah secara resmi, kamu bisa berbahagia tanpa harus menghadapi aku sebagai istri lain.” Raka melepaskan genggaman tangan Arumi dengan kasar lalu meremas rambutnya sendiri.

Ada rasa sakit ketika istrinya mengikhlaskan perpisahan ini dan sesak rasanya ketika ketulusan Arumi baru dia sadari setelah sekian lama.

“Aku tidak ingin bercerai, aku tidak mau. Aku capek dan butuh istirahat,” ungkap Raka lalu ia berdiri dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

Raka menutup seluruh tubuhnya dengan selimut lalu miring ke kanan memunggungi Arumi jika nanti istrinya tidur.

Arumi membereskan semua berkas di atas meja lalu menyimpannya di dalam lemari. Di walk in closet itu, Arumi terduduk di lantai sambil sesegukan, dia berusaha menahan tangis yang terus menyesakkan dadanya.

Raka yang mendengar isakan tangis istrinya diam-diam berjalan menuju walk in closet untuk melihat. “Apa aku salah lagi? Aku hanya ingin dia bebas dengan hidupnya, memiliki keturunan dengan wanita yang dia cintai serta bahagia dengan pernikahan yang dia inginkan. Apa aku salah lagi?” lirihnya yang membuat Raka terdiam.

Raka kembali ke ranjang lagi dan terdiam menatap langit-langit kamar, awalnya dia memang ingin mencerca Arumi atas tindakan dari istrinya itu yang sudah menghambur-hamburkan uangnya tapi setelah Arumi memberikan semua harta itu serta merelakan dirinya untuk dijelekkan pada semua orang, hati Raka terasa amat sakit.

...***...

Malam ini, mereka tidur saling memunggungi satu sama lain. Raka dan Arumi sama-sama tidak bisa tidur dengan nyenyak karena pikiran mereka sangat sibuk masing-masingnya.

Air mata Raka tak hentinya mengalir yang entah apa penyebabnya. Sementara Arumi juga tidak bisa berhenti sesegukan karena semua keputusannya.

Karena tidak bisa lagi menahan hati dan perutnya juga sangat lapar, Arumi memilih untuk turun dari ranjang lalu keluar dari kamar, ia akan ke dapur membuat makanan. Mungkin jika perutnya kenyang, matanya bisa diajak tidur.

Raka mengikuti istrinya itu dan melihat bagaimana cekatannya Arumi di dapur. Bahan masakan itu sangatlah menurut di tangan istrinya, malam ini Arumi membuat sop ayam dan juga nasi hangat sebagai pelengkap.

“Lebihkan makanannya untukku, Rum. Aku lapar,” pinta Raka dengan suara lembut, jelas Arumi mendengar suara di belakangnya itu dan kembali air matanya menetes.

Raka bisa melihat Arumi menghapus air matanya sendiri dari belakang, ia lalu menunggu istrinya di meja makan. Perlahan Arumi menoleh ke belakang saat suaminya berjalan menjauhi dapur. “Kenapa situasinya jadi emosional begini? Aku tidak menginginkan situasi ini, yang aku inginkan adalah Raka yang meledak-ledak lalu memakiku hingga aku siap berpisah dengannya. Bukan malah Raka yang seperti ini,” bisiknya pada diri sendiri.

Cukup lama Arumi bisa menenangkan hatinya hingga masakan itu selesai. Dia berusaha bersikap tenang lalu menyajikan makanan di meja makan. Tak lupa dia mengambilkan makanan untuk Raka lalu menghidangkannya di hadapan pria itu.

Tak lupa Arumi menaruh air kaldu di dalam mangkuk kecil dan juga garam halus, dia letakkan keduanya di dekat Raka.

“Tambahkan kaldu ini jika nanti kamu merasa keasinan dan tambahkan garam halus ini jika kamu merasa sop itu hambar. Aku takut tidak bisa membuatmu menikmati makanan malam ini, kan kamu bilang sedang lapar,” kata Arumi pelan agar tak menyinggung suaminya.

Raka tak menjawab, justru dia merasa bersalah karena selalu memprotes masakan istrinya sendiri. Dia mulai menyuap makanan ke dalam mulut lalu memejamkan mata. Arumi melihat ekspresi itu jadi tegang karena takut Raka akan memuntahkan apa yang dia makan.

“Selama ini masakan istriku sangatlah enak, hanya saja aku tidak mau memujinya dan selalu mencari kesalahannya. Masakan yang selalu aku makan di luar tidaklah seenak ini tapi aku nikmati. Kalau berpisah darinya, aku tidak akan bisa menikmati semua ini lagi,” bisiknya di dalam hati lalu air matanya menetes perlahan.

Arumi bangkit dari kursinya dan menangkup wajah Raka yang saat ini masih mengendapkan makanan di dalam mulut serta mata yang masih terpejam.

“Kamu kenapa Raka? Kamu sakit?”

Perlahan mata itu terbuka lalu dengan cepat dia menggeleng dan menelan makanan itu. “Tidak. Aku hanya menikmati masakan ini, sangat enak Rum. Masakanmu enak sekali,” puji Raka dengan suara bergetar. Ia meraih pinggang Arumi lalu memeluknya dengan erat.

1
Adhisty Madrie
Gaya katak tengkurap aja Dir🤭
Agung Taimur
kayaknya nadira ini titisannya jule🤣🤭
Jiwo Wiggu: Sibuk amat jule taun ini💪
total 7 replies
🌺Shella BTS🌺
Gaya kecubung kayang cobak/Determined//Curse/
Latifa Andriani: Gaya jule ama sapri coba🤣😭
total 2 replies
🌺Shella BTS🌺
Dir, lo belajar lagi dah sama arumi cara balas dendam yg elegant itu kyak gmana💪
🌹Andara Terina🌹
Udah udah gausah emosi di kolom komentar😤 sebenarnya dira sama raka itu cocok bnget kok🔥🔥🔥
.
.
.
.
.
.
.
.
.
sama-sama kagak gunaaa/Hammer//Joyful/
Ulfa Raynamia
Ah gak keren lo Diiiirrr, arumi aja duit di tangan langsung shopping dan manjain diri, lah eloo? Malah buang2 energi nyimpan dendam padahal apa yg dibilang sama Arum bener, lo simpanan jirrr/Joyful//Joyful/
Fida🔥🔥
palingan abis nikah si raka bakalan syok abis sama perangai nadira yg gak sepolos yg dia kira🤭
Fida🔥🔥
Emang ya, perempuan itu kalo udah ada uang ditangan semua beban hilang, menyala arumi🔥
Tammy
Ya ya kasihin aja fefek lu buat si raka biar lu gak stres, soalnya kalian cocok, sama2 stres
Tammy
Yakin deh, abis nikah, siraka ama dira pasti bakalan sering berantem, soalnya raka ini udah terbiasa dilayani dengan baik sama arumi
Lira Cantika
kesenjangan sakit hati :
istri sah : Ngabisin duit suami
pelakor : ngabisin duit buat ngabisin nyawa istri sah/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Syifa Mahira
Istri sah kalau sedih ngabisin duit suami, kalo si lakor sedih malah kasih fefek dengan bermacam gaya. Gak berkelas banget lo Dira, malu ama harga diri jiiirrr🤣/Facepalm//Facepalm/
Mediterina
istri sah sakit hati : ngetreat diri sendiri
pelakor sakit hati : cari pembunuh bayaran 🤣🤣 gak ada harga dirinya lu Dir
Yeyen Niri
pelakor yg blm nikah tpi udh insecure sama istri sah ampe nyewa pembunuh byaran🤣
Yeyen Niri
suka bnget sama cara arum balas dendam ih😍
Annissa Riani
Gk bisa imbangin arumi malah nyari pembunuh bayaran🤭
Rina Meylina
Kalian berdua itu cocok banget, satunya gampangan satunya gampang dibodohin ama si dira 🤣🤣🤣 makan tuh cewek bobrok Raka🤣
Rina Meylina
Sadar dong jadi pelakor, masa dipanasin ama istri sah langsung down sih, padahal yg arum bilang kalau lu simpanan juga bener dah🤣
Rina Meylina
Semua yg dibilang arumi benar kok si raka aja yg gak pernah mau disalahin
Anita Lare
Nadira kayaknya bukan sepolos yg dikira raka deh, mana tau pram itu emang pembunuh langganan dia lagi, kita kan gak tau ya bs si nadira ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!