Ayu Andira adalah seorang wanita muda yang hidup sederhana. kehidupan Nya yang serba kekurangan, membuat Ayu harus terpaksa menikah dengan seorang lelaki yang tidak ia kenali. Ayu hidup bersama Ibu tirinya dan kedua saudara tirinya. Ibu tirinya Aminah sangat jahat terhadap Ayu, begitu juga dengan kedua saudara tirinya Rina dan Rini. Mereka sangat iri dan dengki terhadap Ayu, karena Ayu memiliki wajah yang sangat cantik dan keibuan. Ayu gadis yang lembut, berbeda dengan Rina dan Rini.
Suatu hari Ayu tak sengaja menabrak seorang Kakek tua sehingga Kakek tua itu terjatuh. Ayu meminta maaf namun Kakek itu meminta Ayu untuk menikah dengan cucunya Arya Pratama.
Apakah Ayu mau menerima permintaan Kakek tua itu ? dan bagaimana kelanjutan kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanju Liana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. Kedatangan Jessica ke kantor
Jessica datang ke kantor perusahaan Arya Pratama Group, dengan gayanya yang elegan dan berkelas. Semua pandangan mata tertuju ke arahnya, terlebih para karyawan pria yang terhipnotis dengan kecantikan dan keseksian nya. Tak banyak pula yang berbisik-bisik mencibir gaya pakaiannya yang terlalu minim. Dengan berlenggak lenggok Jessica terus berjalan dengan rasa percaya diri. Rina yang melihatnya hanya melongok karena tak mengenal siapa wanita yang kini menjadi pusat perhatian para karyawan, khususnya karyawan laki-laki.
" Kamu kenal sama wanita cantik itu Lusi? " Tanya Rina ke teman kerjanya yang bernama Lusi.
" Itu kan buk Jessica, rekan bisnis pak Arya dan investor di perusahaan Arya Pratama Group. "
" Oh begitu. Tapi kan pak Arya masih di rumah sakit? Jadi dia ke kantor ini mau bertemu dengan siapa? " Tanya Rina ingin tau.
" Ya ketemu dengan pak Andreas lah, secara pak Andreas kan asistennya pak Arya. Jadi otomatis semua tanggung jawab ada di tangan pak Andreas. "
" Apakah pak Arya tidak mempunyai keluarga yang bisa menggantikan pak Arya selama pak Arya di rumah sakit? " Tanya Rina kembali.
"Kalau itu sih aku gak pernah tau. Tapi selama ini pak Andreas lah yang mengurus semuanya selama pak Arya tidak ada. "
Rina mengangguk paham. Namun dia terlihat gugup ketika Jessica datang menghampiri mereka.
" Selamat pagi! Apakah pak Andreas asisten pak Arya ada di ruangannya? " Tanya Jessica tersenyum manis, sambil merapikan rambutnya yang tersibak angin.
" Pagi buk, pak Andreas ada di dalam ruangannya, buk Jessica " Jawab Lusi sopan dan hormat.
" Baiklah, Terima kasih atas informasinya! " Ujar Jessica sambil meninggalkan mereka yang tengah berbincang-bincang kecil.
Jessica masuk ke dalam ruangan Andreas. Andreas menyambut kedatangan Jessica dengan senyuman lebar. Seketika pintu ruangannya pun di tutup rapat. Sebelumnya Andreas mengatakan kepada Viona sekretarisnya, tidak ada yang boleh menemuinya selama dia bertemu dengan Jessica. Karena mereka tengah berbicara hal penting tentang perusahaan Arya Pratama Group.
Rina ingin keluar sebentar untuk mencari Office girl, karena ingin dibuatkan kopi. Tapi malahan dia bertemu dengan Ayu ketika berpapasan di lantai bawah.
" Ayu, kamu ada di sini? " Tanya Rina lembut.
" Iya kak Rina. Ada yang ingin aku urus! " Jawab Ayu ngos-ngosan dan terlihat terburu-buru.
" Kamu kok terlihat terburu-buru sekali sih? "
" Iya kak, aku mau nemuin pak Andreas, asisten suami aku. "
" Tapi pak Andreas lagi ada tamu. Dan dengar-dengar, tidak ada yang boleh mengganggu mereka karena lagi berbicara tentang hal perusahaan. "
" Tapi kan aku istrinya mas Arya. Seharusnya aku juga berhak dong di perusahaan ini. Kenapa seakan-akan hanya mereka berdua saja yang mengambil andil tentang perusahaan ini. "
" Hem yasudah. Yuk kakak temani kamu bertemu dengan pak Andreas. Tapi kakak tidak begitu yakin, kalau kamu bisa bertemu dengannya. "
Mereka lalu pergi ke ruangan Andreas. Namun di tahan oleh sekretaris Andreas yaitu Viona.
" Kenapa tidak boleh sih saya menemui pak Andreas? Saya ini istrinya pak Arya! " Ujar Ayu lantang.
" Maaf Nona, pak Arya belum pernah memperkenalkan istrinya di perusahaan ini. Dan mungkin saja ibu berbohong, hanya mengaku-ngaku saja " Jawab Viona sinis.
" Berani sekali buk Viona berkata demikian ke istri bos perusahaan ini, dia ini adalah Buk Ayu istrinya bos di perusahaan ini! " Sambung Rina menimpali.
" Itu kan kata kamu, bukan kata pak Arya! " Ujar Viona sambil tersenyum remeh.
" Tolong izinkan saya bertemu pak Andreas sebentar! " Pinta Ayu memelas.
" Tidak bisa Nona, Pak Arya sudah melarang siapapun yang datang untuk menemuinya. Sebaiknya anda pergi saja dari sini! " Usir Viona pelan.
" Berani banget sih kamu mengusir istri bos! " Ketus Rina ke Viona.
" Sudahlah kak, kita pergi saja dulu dari sini. Aku akan mencari cara agar bisa menemuinya " Ujar Ayu sambil menatap kesal ke arah Viona.
Memang sudah salah dari awal, karena selama menikah, Arya tidak pernah sekalipun membawa Ayu ke kantor dan mengenalkan sosok istrinya itu ke seluruh karyawannya.
Ayu hanya sekali datang ke kantor, itupun ketika situasi masih panas. Dan saat itu Arya tengah bertengkar dengan Tio sahabatnya. Dan hari ini adalah kedua kalinya Ayu mendatangi perusahaan suaminya itu.
" Aku harus mengambil alih perusahaan mas Arya kak? " Ujar Ayu ketika mereka tengah minum jus di sebuah restoran yang tak jauh dari kantor.
" Apa mau mengambil alih perusahaan? Uhuk . . uhuk " Jawabnya tersedak, karena saat itu dia tengah menyeruput secangkir kopi.
" Pelan-pelan dong minumnya! "
" kakak kaget aja dengar kamu ngomong begitu, memangnya kamu bisa apa ngurusin semua yang ada di kantor? Susah tau gak sih Yu. Bukannya kakak mau merendahkan kamu ya yu, tapi kan kamu cuman lulusan SMA, mana ngerti urusan seperti ini "
" Memang benar sih kak, aku hanya lulusan SMA, tapi jurusan aku kan akuntansi. Dan Kakeknya mas Arya meminta aku untuk mengurus perusahaan mereka. Aku dibimbing kek Suryo dan teman dekatnya untuk menguasai dunia bisnis. "
" Wah bagus dong. Menurut kakak ya, kamu memang harus segera terjun ke kantor langsung. Karena kakak melihat ada yang aneh dengan pak Andreas, ketika pak Arya sudah tidak lagi bekerja di kantor. " Ujar Rina memberi saran.
" Itu lah kak, yang saat ini aku pikirkan. Aku tidak berprasangka buruk sih. Tapi yang buat hati aku bertanya-tanya, kenapa pak Andreas tidak pernah menjenguk mas Arya di rumah sakit? Padahal mas Arya sudah satu minggu di rawat di rumah sakit. Dan saat ini belum juga sadarkan diri " Terlihat mata Ayu mulai berkaca-kaca.
" Yang sabar ya yu, kamu harus kuat! " Kata Rina sambil menggenggam tangan Ayu di atas meja.
" Terima kasih ya kak, untuk semangatnya. Tapi aku bingung gimana caranya agar aku bisa mengambil alih perusahaan? Sedangkan mereka tidak mengakui aku sebagai istrinya mas Arya. " Jawabnya lesu.
" Tenang, kamu punya kakeknya pak Arya. Minta beliau untuk mempromosikan kamu di kantor. Dan kakak yakin kek Suryo adalah pemegang saham terbesar di perusahaan itu. Dan dia bisa mengambil keputusan apapun di perusahaan itu. " Ujar Rina penuh semangat dan percaya diri.
" Kakak benar, aku akan segera bicara dengan kakek. Terima kasih ya kak atas sarannya " Jawabnya tersenyum dan bersemangat.
" Sama-sama Ayu. Hanya ini yang bisa aku bantu. " Sambil tersenyum.
Setelah itu Ayu izin untuk segera pulang ke rumah. Sedangkan Rina masih setia di restauran itu, sambil melanjutkan menyeruput secangkir kopi yang ada di hadapannya.
Ayu kini membuat rencana yang matang, untuk bisa memasuki perusahaan lewat jalur kekuasaan kakeknya Arya. Ayu semakin yakin ada hal yang tidak baik dalam peristiwa belakangan ini.
