Cassandra, terpaksa menjadi wanita simpanan untuk laki-laki yang bahkan belum dia ketahui hingga saat ini.
Demi pengobatan anaknya, dia rela melakukan apapun untuk bisa mendapatkan uang. Termasuk menjual dirinya demi putranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 28
Sebuah tamparan hendak Dakota layangkan untuk putranya. Sayangnya hal itu tidak terjadi ia ena Romano lebih dulu menahannya.
Dakota benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi menghadapi putranya ini. Dia bisa memperlakukan keluarga mereka di hadapan relasinya.
"Jika dulu aku membiarkan tangan ini menampar ku di depan wanita murahan ayah, maka tidak akan ku biarkan untuk kedua kalinya tangan ayah menyentuhku!" ucap Romano geram.
Dia menahan rahangnya, yang sudah mengeras sejak tadi. Sejak dia datang dan mendengar secara langsung tentang perjodohan dirinya.
"Kamu-"
"Apa? Jangan ayah pikir aku tidak tau apa yang ingin kalian lakukan! kenapa kalian melakukan semua ini hah?!" sentaknya yang sudah tidak bisa menahan dirinya lagi.
"Sudah ku katakan jangan pernah ikut campur dengan urusanku! Jika kekasihnya Reva ingin menikahinya, nikahkan saja! Tidak perlu menunggu atau pun memikirkan!" seru Romano.
"Romano, sayang. Ibu hanya ingin-"
"Hanya ingin apa? Aku tidak membutuhkan apapun dari ibu ataupun ayah! Aku bisa mengurus diriku sendiri tanpa bantuan kalian!" jelasnya lagi. Dia benar-benar tidak terima dengan perjodohan apapun yang keluarganya rencanakan. Dia benar-benar tidak bisa menerimanya.
"Berhenti membentak ibumu, Romano!" kali ini Dakota sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi. Menurutnya Romano sudah keterlaluan.
"Jika begitu maka hentikan semua ini! Apa yang terjadi hari ini menjadi pertama dan terakhir kalinya. Jika sampai hal ini kembali terjadi, maka aku tidak akan pernah kembali lagi ke rumah ini!" ancam Romano membuat semua keluarganya hanya bisa pasrah dan diam menanggapinya.
"Romano, tunggu Nak!" panggil ibunya.
Hati ibu mana yang tidak sakit melihat putranya yang semakin hari semakin tidak tersentuh olehnya.
Matanya berkaca-kaca menatap putranya yang tidak bisa bisa menahan rasa rindunya. Kapan dia bisa kembali memeluk putranya?
Melihat ibunya yang hendak menangis membuat Romano berlalu begitu saja tanpa mengatakan apapun lagi. Lebih baik dia pergi meninggalkan ibunya dari pada harus melihat wanita itu kembali menangis.
"Romano...." panggil ibunya, namun anak laki-laki itu terus saja berjalan tanpa mendengar panggilan dari ibunya.
brak!
Romano masuk ke dalam mobilnya dan melampiaskan amarahnya dia sana. "Argh..." berteriak untuk melampiaskan amarahnya atas perbuatan keluarganya sendiri.
Bahkan kemudian mobil mewahnya menjadi sasaran atas kemarahannya.
"No, No, No! Aku mohon jangan datang lagi. Tidak, suara itu tidak boleh datang lagi! Jangan datang lagi, aku mohon!" Romano berusaha mengontrol dirinya agar suara itu tidak kembali hadir dan menguasai dirinya.
"Ku mohon jangan lagi." menarik nafasnya dalam-dalam, berusaha untuk tetap tenang agar tidak kembali di kuasai oleh suara itu.
Setelah merasa lebih tenang, Romano melakukan mobilnya menuju apartemen. Cukup lama dia berada di basement apartemen, sampai dia merasa dirinya baik-baik saja, barulah dia kembali ke unitnya.
"Mas, sudah pulang?" tanya bik Munah ketika melihat majikannya datang.
"Aku ingin tidur, bik. Aku benar-benar lelah!" jawabnya berlalu begitu saja tanpa menatap ke arah wanita tua yang sudah lama bekerja dengan keluarganya dan mulai hari ini bik Munah akan tinggal bersamanya.
"Lalu bagaimana dengan keadaan wanita itu, bik?" tanya Romano ketika dirinya sudah sampai di ujung anak tangga.
"Mbak Cassandra baru minum obat, Mas. Hidupnya berat banget ya, Mas?" tanya bik Munah yang ikut merasa kasihan dengan Cassandra.
"Putranya baru saja meninggal!" jawab Romano singkat, dan menjadi penutup dalam percakapan mereka siang ini.
"Astaga, kasihan sekali mbak Cassandra." ucap bik Munah yang baru mengetahui tentang hal itu.
"Pantas saja hidupnya berat, ternyata anaknya baru meninggal. Astaga, lalu dimana suaminya? Apa jangan-jangan?" bik Munah tidak berani berpikir lebih jauh lagi, karena tidak mungkin Romano menculik istri orang bukan?
***
***
dan kau tak sadr kh dr mu gmn...
mmm gmn klo casa tau.... kau simpnan shbt ny🤣🤣🤣
di pangil mas
rasanya kok gimana gitu ya
🤭🙏🙏🙏