Dini Wijaya Kusuma seorang gadis yang tidak pernah di anggap oleh keluarganya sendiri.
Dini selalu di abaykan oleh seluruh keluarganya.
Namun Dini selalu berusaha untuk mendekati keluarganya walaupun itu hanya sia - sia.
Dini selalu mencari perhatian kepada seluruh keluarganya namun balasan dari keluarganya hanya mengacuhkannya dan memarahinya, dini selalu di anggap gadis yang nakal, karena mereka merasa terganggu dengan dini.
Namun, Dini yang selalu berusaha untuk mendekati mereka namun hasilnya hanya di abaykan dan di acuhkan, dia tidak pernah di anggap oleh mereka.
Dan akhirnya dini memilih menyerah.
Dini bertekad akan mencari kebahagiaan untuk dirinya sendiri.
Dan dia akan menjauhi orang - orang yang selalu mengacuhkannya, termasuk keluarga kandungnya.
saat Dini mulai menjauhi, mereka baru menyadari kesalahan mereka dan menyesalinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pergi menjauh
Halo semuanya.....
Saya sudah memperbaiki bab - bab yang banyak kesalahan dalam penulisan.
terima kasih untuk kritikan dan Sarannya, dan kalau masih banyak kesalahan dalam penulisan novel.
Boleh di tulis di kolom komentar...
Terima kasih dan selamat membaca....
...****************...
Dini sudah ada di dalam bus, dan dia sedang menatap keluar jendela menikmati segarnya udara pagi.
sepuluh menit kemudian Dini sudah sampai di sekolah, saat dini melewati gerbang dini dipanggil oleh seseorang.
“kak Dini sini” ucap lintang.
“kamu kenapa panggil dia sih?” tanya Gio.
"gak papa dong kak, kan kak dini temen aku juga!" ucap lintang sambil tersenyum manis.
Gio adalah orang yang dini suka tapi, gio sama sekali tidak menyukai dini, saat dini mendekati Gio, Gio pasti akan acuh kepadanya.
“Iya ada apa?” Ucap Dini.
“kak maaf ya aku tadi berangkat sama kak Gio, kakak gak marah kan?” ucap lintang, sambil menunduk.
“kamu ngapain minta maaf sama dia. aku gak ada hubungan apapun sama dia! Lu Din gak usah terus - terusan ganggu gue, gue gak suka sama lo gue sukanya sama lintang. awalnya gue biarin lu Deket - Deket gue, tapi lama kelamaan lu malah buat gue jadi risih ya. gue suka sama lintang jdi lo harus jauhin gue. Dan gue pertegas gue gak suka sama lu. lu harusnya tau diri lu itu cuma anak pembantu jadi lu gak pantes sama gue inget itu” ucap Gio dengan kasar.
“Iya maaf. gue gak bermaksud buat lo jadi risih sama gue. Dan mulai detik ini gue gak akan lagi ganggu lo, dan maaf untuk semua yang gue lakukan sama Lo mau dulu atau pun sekarang, permisi” ucap dini sambil tersenyum, dan Dini pun pergi.
teman - teman gio yang mendengar perkataan gio terhadap dini merasa kasihan kepada dini yang dihina di tempat umum oleh Gio.
"io lu emang gak bisa ya, pelan - pelan ngomongnya, gak perlu Lo ngomong keras begitu, kasian dia" ucap Tio, teman Gio.
Gio yang mendengar perkataan temanya sedikit merasa bersalah, dan anehnya biasanya dini akan merengek dan terus menempel dengannya, tapi dia hanya menyetujuinya dan pergi.
"kenapa dia? apa dia menyerah? Apa dia ada rencana lain buat deketin gue" Ucap dalam hati Gio.
...****************...
Di dalam kelas Dini sedang belajar karena waktu pembelajaran telah di mulai, Dini dikenal cukup pintar di kelas dia, kadang Dini dapat ranking 1 atau 2.
Waktu belajar pun selesai, Dini dan temanya mulai keluar dari kelas menuju kantin untuk mencari makan karena cacing yang ada di perut mereka sudah berontak.
Setelah mereka mengantri, mereka pun duduk di bangku yang masih kosong, saat mereka makan tiba - tiba semua orang melihat ke arah pintu masuk dan terlihat di sana ada Gio dan teman-temannya di sana pun asa lintang, lintang selalu bersama Gio.
Dini pun hanya cuek dan lanjut makan, teman Dini melihat Dini mereka aneh dini hanya diam dan tidak menghampiri gio, biasanya dia akan langsung mendekati gio walaupun dia tidak dianggap di sana.
Gio adalah cinta pertama Dini karena dia pernah membantu dini saat tenggelam di Danau, Dini pun cinta pada pandangan pertama pada Gio, dulu awalnya dini hanya mendekat ti Gio biasa saja namun dini akan sedikit manja ketika Gio dekat dengan wanita lain.
namun sekarang Dini mulai menyadari bahwa cinta tak bisa di paksakan, jadi dini mulai sedikit demi sedikit menjauhi Gio dan dia tidak mau berhubungan lagi dengan Gio, tadi saja Dini menghampiri Gio karna dia dipanggil oleh lintang.
Setelah mereka masuk membuat kehebohan Gio melihat Dini yang biasa saja saat melihat dirinya masuk.
"apa yang direncanakannya sebenarnya? Apa dia benar benar akan menjauhiku" dalam hati Gio.
Gio langsung membuang muka dan duduk di meja yang kosong.
Dini dan teman selesai makan, setelah itu dia membawa bekal makanan untuk diletakkan di tempat baki kotor.
setelah Dini menyimpan baki Dini berjalan melewati Gio dan teman-temannya, mereka pikir Dini akan langsung menghampiri mereka, seperti beberapa Minggu Lalau.
namun semuanya salah Dini hanya melewati mereka dan mengabaikan mereka.
“wah si Dini kayaknya bener - bener mau nyerah deh!” ucap Tio
“Iya liat aja udah dua Minggu lebih dia gak pernah nemuin Lo, terus dia juga gak pernah lagi chat ke gue buat nanyain Lo!” ucap Cakra.
“Sama gue juga dia udah gak nanyain Lo lagi
gi” ucap Ilham.
“kayanya fix dia udah berubah deh” ucap Cakra.
Gio hanya diam, apa benar dia mau menyerah, eh bukannya itu bagus ya, kenapa gue jadi kepikiran sih,,,
...****************...
Waktu pulang pun tiba, Dini dan kedua temanya keluar dari kelas dan langsung berjalan ke arah parkiran karena mereka akan pergi ke salah satu mall untuk membeli beberapa buku pelajaran baru.
kemarin saat mereka belanja buku, buku itu belum datang jadi mereka sekarang kembali ke mall dan membelinya. Setelah mereka mendapatkan buku pelajaran, mereka pun pergi ke restoran terlebih dulu.
“Kita makan di restoran mana nih” ucap Lily.
“Kalo gue pengen makan nasi Padang” ucap Siska.
“gue juga pengen makan nasi Padang juga deh, kalo Lo Li mau makan apa?” ucap Dini.
“Gue samain aja sama kalian lah”
mereka pun pergi dari mall dan mereka mencari restoran pagi sore.
Setelah makan mereka pun pulang, tidak sadar waktu pun sudah menunjukan jm 7 malam.
Dini pun turun dari mobil.
“makasih ya udah di anterin, hati - hati di jalan girls” ucap dini,
“okey bayy bayy” ucap Siska.
Dini pun masuk ke rumah, sebelum Dini ingin membuka pintu tiba - tiba pintu terbuka terlebih dan yang membuka adalah papa imam. papa imam langsung menampar dini.
“dasar anak tidak tau diri, ini sudah jam berapa kenapa kamu baru pulang? Apa kamu ingin menjadi ja*ang pulang malam, kamu saya hukum, kamu tidur di gudang, awas kamu sebelum hukuman kamu selesai kamu tidak boleh masuk ke dalam rumah ingat itu”
Papa Imam pun masuk ke rumah, di sana juga ada mama Fitri tapi dia tidak berbicara atau membelanya.
Mama Fitri hanya melihat dini hanya diam saat di tampar oleh papa Imam.
"kenapa Dini berubah? Dini berbeda, biasanya dia akan membela diri dan menjelaskan, tapi sekarang Dini hanya diam dan tidak menangis" monolog mamah Fitri.
Dini pun pergi lewat jalan samping rumahnya, karena gudang ada di belakang rumah terpisah dengan rumah utama, dini berlalu tanpa Menyapa siapapun yang ada di sana termasuk mamah Fitri.
Mama Fitri yang melihat Dini hanya melewati kaget tidak biasanya Dini tidak menyapanya dan hanya melewatinya tanpa berkata apapun
"kenapa hatiku menjadi gelisah melihat perubahan Dini, apa aku sudah sangat keterlaluan pada anaku ini" Monolog mamah Fitri.
Saat dia berjalan di samping rumahnya dia melihat bi Imah sedang ada di luar rumah dia pun mendekati bi Imah.
“bi Imah!” ucap Dini.
“Iya non, kenapa non dini masuk lewat jalan sini, bukan masuk lewat pintu utama?”
“aku lagi dihukum bi, gak boleh masuk ke rumah, aku disuruh tidur di gudang”
“kenapa non bisa dihukum? apa kesalahan non Dini?” ucap bi Imah.
“Tadi aku pergi ke mall buat beli buku terus pulangnya kemalaman jadi dihukum deh, bi bisa minta tolong gak, bawain baju-baju aku sama buku juga ya” ucap Dini.
“iya non saya ambilkan sekarang” ucap bi Imah.
“kalo begitu aku tunggu di gudang ya bi, aku juga mau beresin gudang supaya aku bisa tidur di sana dengan nyaman!”
“Iya non, kalo begitu bibi ambil dulu barang - barang non, dan tidak usah membereskan gudang karna gudang sudah bibi bereskan tadi, jdi non nanti langsung istirahat saja.”
bi Imah pun pergi ke dalam rumah utama untuk membawa barang - barang dini.
Dini pergi ke gudang untuk membereskan gudang.
“Wah udah di bersihin bi Imah jadi aku gak cape buat bersihin lagi. wih ada kasur tuh jadi aku gak tidur di lantai lagi.”
dulu saat Dini di hukum, kasur itu tidak ada, tapi sekarang ada karena kasur itu sudah sudah rusak jdi di simpan di gudang.
Dini pun merebahkan badanya dan dia melamun dan tiba - tiba dia terpikir dia akan tinggal saja di sana, di sana dia malah lebih nyaman dan damai.
Bi Imah pun datang membawa barang - barang dini.
“Tok..tok..tok non ini bibi”
“masuk bi gak di kunci ko"
Bi Imah pun masuk sambil membawa barang - barang dini.
"wow bibi bawa barang sebanyak ini sendirian? kuat banget"
Dini melihat bi Imah yang membawa barangnya cukup banyak terkejut.
“Ngga non tadi di bantu sama mang Adi”
“oh kirain bibi yang bawa semua sendiri heheh”
bi Imah masuk ke dalam dan melihat barang sudah tersusun dan sudah ada kasur yang sudah digeletakan di lantai.
“Bi kayanya aku mau tinggal di sini aja deh” ucap Dini.
“kenapa non kan non punya kamar di rumah utama, kenapa mau tinggal di gudang?”
“Aku ingin mulai menjauh dari mereka bi, Mereka tidak mengharapkan aku di sana, jadi aku akan mengabulkannya untuk membuat mereka bahagia”
“apa non sudah sungguh-sungguh ingin membatasi diri dengan mereka?” Ucap bi Imah.
"iya bi aku akan membatasi diri dengan mereka dan aku tidak akan mengganggu mereka lagi” ucap Dini. bi Imah terdiam dan dia hanya melihat Dini dengan prihatin.
Bi Imah yang sudah mengurus Dini dari bayi sudah tau bahwa Dini tidak pernah dianggap di keluarga Kusuma, dan Dini sudah mengetahui juga kalau dirinya tidak ada di dalam kartu keluarga Kusuma, akte, ijazah dan semua dokumen tentang Dini, tidak ada nama orang tua dini, tapi diganti oleh orang tua bi Imah yang sudah meninggal.
Dini hanya mempunyai kartu keluarga sendiri yang dipegang oleh bi Imah.
Kenapa Dini tidak masuk ke dalam KK bi Imah karena bi Imah sudah berkeluarga.
Saat dia tau bahwa dia tidak ada dalam kartu keluarga Kusuma dia menangis dan demam, saat demam pun keluarganya tidak ada yang datang untuk melihat keadaan dirinya.
Dan yang selalu ada di samping Dini adalah bi Imah. sekarang dia mulai menerima semuanya dan dia sudah memikirkan masa depannya tanpa bantuan keluarga Kusuma.
Dia akan berdiri sendiri tanpa bantuan keluarga Kusuma…
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
papa dini salahpaham pasti akan menyesal kehilangan dini tahu kebenarannya....