NovelToon NovelToon
Bunga Dan Trauma

Bunga Dan Trauma

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Dokter / Trauma masa lalu / Mantan
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mumu.ai

Bunga yang pernah dikecewakan oleh seorang pria, akhirnya mulai membuka kembali hatinya untuk Malik yang selama setahun terus mengejar cintanya. Ia terima cinta Malik walau sebenarnya rasa itu belum ada. Namun Bunga memutuskan untuk benar-benar mencintai Malik setelah mereka berpacaran selama dua tahun, dan pria itu melamarnya. Cinta itu akhirnya hadir.

Tetapi, kecewa dan sakit hati kembali harus dirasakan oleh Bunga. Pria itu memutuskan hubungan dengannya, bahkan langsung menikahi wanita lain walaupun mereka baru putus selama sepuluh hari. Alasannyapun membuat Bunga semakin sakit dan akhirnya memikirkan, tidak ada pria yang tulus dan bertanggungjawab di dunia ini. Trauma itu menjalar di hatinya.

Apakah Bunga memang tidak diizinkan untuk bahagia? Apakah trauma ini akan selalu menghantuinya?


follow IG author : @tulisanmumu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mumu.ai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Bertiga

"Tidak ada pendarahan, jadi sudah boleh pulang." 

Olivia sedari tadi memang hanya diam, tidak mengeluarkan kata apapun. Namun dalam hatinya ia bersyukur, akhirnya ia sudah diperbolehkan untuk pulang.

"Apakah ada pantangan, dok?" Walaupun Bunga sudah mengatakan dan menjelaskan tidak ada masalah pada Olivia, namun Bunga paham, sebagai ibu tentu saja Mami Rani tetap khawatir akan kondisi putri satu-satunya itu.

"Tidak ada pantangan. Proses yang dilalui kemarin itu proses lahiran, jadi kondisi pasien sama seperti ibu melahirkan pada umumnya. Darah nifas akan keluar. Kalau volumenya ada terlalu banyak dan tidak wajar, bisa langsung ke rumah sakit, langsung ke IGD saja. Jadwal kontrolnya satu bulan lagi," jelas Bunga.

"Perawat nanti akan bantu siapkan untuk kepulangannya, ya" lanjut Bunga lagi.

"Baik, dok." Mami Rani mengangguk, sesekali ia tersenyum pada putrinya.

"Saya permisi." Di rasa sudah selesai semua, Bunga undur diri. Dia berjalan keluar, melewati Malik yang berdiri tak jauh dari pintu.

Bunga tidak melirik sama sekali pada Malik, begitu juga dengan Malik. Hatinya memang masih tertaut dengan mantan kekasihnya itu, namun sekarang... istrinya baru saja mengalami musibah. Bukan, bukan hanya istrinya. Dirinya juga. Walau hadir dalam keadaan seperti itu, bayi itu tetap anaknya juga. Ia merasa karena dosanya, bayi yang belum sempat melihat dunia ini yang harus menanggung.

Sedang pada Bunga, perasaannya saat ini sudah tidak menggebu-gebu seperti di awal saat tahu hubungan Olivia dan Malik. Jika ditanya apakah dia sudah memaafkan Malik, Bunga sendiri juga tidak tahu.

Saat ini dirinya hanya mencoba melanjutkan hidupnya saja. Hubungan lawan jenis? Kembali ia pikir, tidak akan mau menjalin hubungan seperti itu. Lelah bila harus merasakan sakit hati kembali nantinya, akan merasakan pengkhianatan. Cukup… Bunga sudah terlalu lelah.

****

"Saya keluar sebentar. Kamu mau juga?"

"Nggak perlu, dok. Saya tidak suka kopi."

"Hmm, oke. Saya keluar sebentar." Bunga pamit setelah salah seorang pasiennya telah selesai melakukan pemeriksaan. Dirinya beberapa kali menguap sedari tadi. Akhirnya Bunga izin sebentar untuk membeli kopi yang ada di lantai bawah. 

Pasien rawat jalannya pagi ini tidak terlalu ramai. Hanya tinggal beberapa saja lagi, namun matanya sudah tidak bisa terkontrol lagi. Kopi menurutnya yang kini menjadi salah satu cara agar dirinya tidak merasakan kantuk lagi.

Kopi yang dibelikan oleh Fadi tadi pagi belum cukup untuk mengurangi rasa kantuknya. Mungkin karena tidurnya tadi malam yang susah terlalu larut membuatnya mengantuk walaupun waktu masih menunjukkan pukul setengah 12 siang.

Untung antrian tidak ada sehingga kopi pesanan Bunga bisa langsung disiapkan. Dirinya juga tidak perlu mengantri lama sehingga ia bisa langsung kembali ke poli, tempat pasiennya yang masih tersisa sedang menunggu dirinya.

“Terima kasih,” ucapnya pada karyawan booth kopi itu.

Ketika kopi sudah di dapatnya, Bunga berbalik ingin ke ruang poli di lantai 2. 

Ting.

Pintu lift terbuka. Orang-orang yang dari lantai atas keluar secara bergantian. Bunga masuk ketika lift sudah kosong. Hanya Bunga sendiri saat itu yang akan naik ke dalam lift. Baru saja pintu lift akan tertutup, tiba-tiba pintu itu kembali terbuka. Sepertinya ada orang lagi yang ingin naik.

Seorang pria masuk ke dalam. Ia terlihat terkejut ketika melihat Bunga yang berada di dalam. Bunga sendiri juga terkejut, namun wanita itu bisa dengan cepat menguasai dirinya.

Pria itu masuk dan langsung berdiri di samping Bunga. 

"Bunga..," panggil pria itu lirih.

"Jangan bicara padaku, Malik!" Pandangan Bunga lurus ke depan. Tidak mau sedikitpun menoleh ke sebelahnya.

"Ap—“ Ucapan Malik terpotong ketika pintu lift yang tadinya akan tertutup rapat kembali terbuka.

"Flo..." 

Fadi masuk membawa tentengan yang sepertinya berisi makanan karena berada dalam kantong plastik, dan satu lagi ada tas paperbag yang berisikan map dan juga kertas. Ia berdiri di tengah, beradi di antara Malik dan juga Bunga. Fadi sempat merasakan aura ketegangan di dalam lift itu, namun ia tidak mengambil pusing saat ini.

"Beli kopi lagi?" tanyanya ketika melihat gelas kopi plastik di tangan Bunga.

"Hmm." Bunga bergumam pelan, lebih mirip deheman daripada jawaban.

"Jangan terlalu banyak minum kopi, apalagi belum makan," ucap Fadi perhatian. "Makan siang nanti kalau bisa ke kamar, ya. Jelita menunggumu." Fadi ingin menyampaikan pesan yang Jelita ucapkan sebelum Fadi izin untuk turun ke bawah sebentar mengambil paket kerjaan dari kantornya sekaligus menunggu driver online yang membawa pesanan makan siangnya.

"Aku usahakan," jawab Bunga sebelum akhirnya ia keluar di lantai 2, tempat prakteknya.

Setelah Bunga keluar kini hanya tinggal Malik dan Fadi saja di ruangan sempit itu. Mereka saling melihat sebentar lalu kemudian sama-sama mengalihkan pandangan mereka kembali ke arah depan.

Di hati Malik bertanya-tanya mengenai pria ini. “Kenapa terlihat akrab dan mengenal Bunga. Lalu apa itu 'Flo'. Terlihat seperti panggilan akrab atau seperti panggilan sayang.”

“Usianya seperti tak jauh berbeda dengan Bunga. Apa mereka adalah teman sekolah dulu? Lalu siapa Jelita?” Terlalu banyak hal yang ia pikirkan saat ini.

Apalagi kesempatannya untuk berbicara dengan Bunga kembali gagal. Sekali lagi, ia ingin meminta maaf dengan tulus pada Bunga. Ia merasa azab atau karma atau apapun itu namanya sedang menerpa dirinya dan juga keluarganya. Ia harus mendapatkan maaf Bunga, itu yang ia pikirkan.

Sedang Fadi, ia merasa jika pria yang berdiri di sampingnya itu mengenal Bunga. Ia sempat mendengar sebelum akhirnya pintu lift tadi terbuka kalau pria ini memanggil Bunga dan Bunga mengucap sesuatu namun tak terlalu jelas ia dengar.

Kalau mereka saling mengenal, lalu mengapa tadi Bunga seakan enggan melihat ke arah dia? Pria itu juga tidak melanjutkan omongan sebelumnya. Apa karena dia masuk? Lalu kenapa ketika Bunga keluar tadi, ia tidak menyapa pria ini jika memang mereka berteman. Siapa pria ini, pikirnya.

Ting.

Lift berbunyi. Pintu terbuka di lantai 5. Fadi keluar dari lift. Pintu lift kembali tertutup, membawa Malik terus ke lantai atas, tempat dimana kamar istrinya dirawat tadi.

Fadi sempat menoleh ke belakang, ke arah lift sebelum melanjutkan langkahnya. Hatinya tetap merasa ada yang janggal. 

"Mungkin hanya perasaanku." Ia berusaha mengatur perasaannya saat ini.

****

Jadi pengen teriak.

Fadi… bukan cuma perasaan kamu aja. Tapi itu mantannya Bunga…

Ini juga mantan-mantan hobi banget kumpul bareng. Mau buat grup WA kali ya, ‘Mantan Bunga’.

Ya sudah kita berhenti ghibahin Fadi. Author mau bilang, jangan lupa like, komentar, sama bunga sesajennya buat author, ya biar daku makin semangat terus..

Sarangheyo 🫶🏻🫶🏻🫶🏻

1
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪.bunga fadi gass poll donk
Supryatin 123
come back bunga Ama fadi.kan dah tw cerita sebenarnya.bukalah hatimu.lnjut Thor 💪💪
Esther Lestari
Jelita nanti jadi pemersatu papa Fadi dan tante Bunga....semoga
Supryatin 123
cerita sesungguhnya si fadi sangat mengharukan.semoga bunga dapat berpikir secara jernih dgn kejadian ini.lnjut thor 💪💪💪
Esther Lestari
Ternyata begitu ceritanya Fadi. Apakah Nita meninggal saat melahirkan Jelita ?
Semoga masih ada harapan Bunga kembali ke Fadi
Yanti Gunawan
apakaah bunga akan kembali pada fadi thor hmmm galau, asal jangan sama malik deh
Suci Dava
maksudnya gmna ini thor, msh lanjut kh apa sdh sampai di sini aja, kok gagal paham aku thor
mumu: Maaf kak, author ada salah tulis tadi jadinya beda arti 🤭 cerita masih lanjut kok kak 😊
total 1 replies
Hary Nengsih
lanjut
Esther Lestari
apakah Fadi menikah dengan mama nya Jelita untuk menutupi aib ?
Mama nya Jelita hamil dengan orang lain dan Fadi yg menikahi nya
Suci Dava
Edisi ber kumpul nya para mantan alias deretan para mantan 🤭
Esther Lestari
Turut berduka Olivia dan Malik, harus kehilangan janinnya.

Jelita bertemu dengan tante Bunga di IGD & Bunga tidak menyangka kalau papa Jelita adalah Fadi sang mantan.

2 mantan berada di IGD semua dengan kondisi yang berbeda
𝐈𝐬𝐭𝐲
penasaran sebenarnya apa yg terjadi...🤔
Esther Lestari
langsung pergi waktunya gak tepat
Esther Lestari: sudah malam juga...kan bikin takut😁
total 2 replies
Hary Nengsih
langsung pergi
Hary Nengsih
lanjut
Esther Lestari
Istri Fadi kemana...cerai atau meninggal ?
Dwi Sulistyowati
mantan terindah sampai anaknya pun di nama i bunga jelita 🤍
Supryatin 123
lnjut thor tetap semangat,💪💪💪.
Suryati Surti
bagus
Siti Nurjanah
fadi mantan pertama nya bunga ya
mumu: Betul kak. Pacar pertama Bunga
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!