NovelToon NovelToon
Tunangan Kesayangan Nadilla

Tunangan Kesayangan Nadilla

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:701
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Paksaan sang ibu sukses merubah 'Status Hidup' Nadilla menjadi bertunangan.

Awalnya Nadilla punya rencana untuk membatalkan pertunangan karena si pria sudah mempunyai kekasih.

Semua situasi itu berubah saat mengetahui sisi baik pria yang ingin membahagiakan kedua orang tua melalui prestasi yang akan pria itu lakukan sendiri di sekolah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 07.

Hari pertama Nadilla bersekolah telah berjalan lancar, namun tidak untuk perasaan anehnya yang dari tadi menerka-nerka.

Nadilla membereskan buku sambil menatap Disky yang sedari tadi menunggu nya.

Entah dia sedang ngapain, tapi yang jelas di luar sana ada yang sedang menunggu pria itu juga.

"Kamu tuh ngapain? saya bisa pulang sendiri naik maxim" Kata Nadilla.

"Hari ini kamu harus pulang sama saya" Jawab Disky.

"Jangan ngaco, nanti pacar kamu marah ke saya, gimana?" Kata Nadilla.

"Enggak bakalan" Disky menahan tangan Nadilla yang ingin bangkit dari tempat duduk.

"Apaan lagi si? Saya mau pulang sendirian di bilang" Tepis Nadilla.

"Ayo cepat pulang bareng, nanti saya bakalan di tanya ayah saya"

"Ya itu sih urusan kamu" Nadilla memutarkan bola malas. "Udah ya jangan nahan lagi"

Sedangkan yang ada diluar sana, Maurel tak sadar sedari tadi jalan sendirian. Bahkan gadis itu sampai balik lagi ke kelas. "Pantesan aja masih di kelas, kirain saya ngikut rupanya lagi berduaan sama murid baru"

"Tuh kan saya bilang juga apa! Udah tu sana urus pacarmu" Kata Nadilla seraya melepas pegangan tangan Disky. Yang Kemudian gadis itu pergi dari kelas karena tidak ingin ribut.

Dan kini, pria itu sejenak mengolah otaknya untuk mencari alasan kepada Maurel, hingga Nadilla sudah pergi keluar meninggalkan kedua nya di dalam kelas.

"Punya hubungan apa kamu sama murid baru itu? Tolong jawab Disky!" Tanya Maurel.

"Nadilla sepupu saya Rel, tadi saja saya yang ngawal dia pagi-pagi di sekolah karena disuruh sama orang tua nya"

"Bohong!" Pekik Maurel.

"Beneran ngapain saya bohong" Kata Disky.

"Coba buktikan kalau dia sepupu kamu!"

"Jadi kamu sudah tidak percaya sama saya?" Kata Disky sambil menatap tajam. Alih-alih ingin membuat Maurel percaya karena tatapan itu, tapi gadis itu cukup pintar kalau tidak ada bukti kuat.

"Iyalah saya gak percaya, cowok itu banyak bohong nya"

"Tidak semua Maurel" Disky sebenarnya tidak mempunyai bahan bukti bahwa Nadilla adalah sepupunya, hanya saja Rahma tiba-tiba datang untuk meyakinkan Maurel kalau Nadilla adalah sepupu Disky.

"Tadi Nadilla bilang sendiri ke saya waktu saya pergi ke toilet" Timpal Rahma di balik ambang pintu kelas, disana juga terlihat ada Okta dan Vivi yang ikut menunggu Maurel pulang.

"Ada apa sih?" Tanya Okta, pun dengan Vivi. kedua teman Maurel yang tidak tau apapun tentang Disky dengan Nadilla.

Dengan klarifikasi dari Rahma barusan, Maurel sedikit percaya bahwa Nadilla adalah sepupu Disky. Hanya saja masih belum kuat kalau tidak mencari bukti itu sendiri.

Rahma tau sebenarnya kalau Disky tunangan Nadilla, dilihat saat Rahma tidak sengaja mendengar ocehan Nadilla di toilet.

Nadilla saat di tanya Rahma selalu mengelak, karena saking bersikerasnya dia tidak ingin status nya terbongkar oleh siapa pun, hasilnya Rahma memutuskan untuk ikut menutupi nya dari Maurel.

"Maurel. Lagi pula kamu kan mau kita ajak ke mall" Kata Rahma.

"Ke mall? Lah? dadakan banget" Kata Maurel.

"Iya Rel sorry, soalnya hari ini saya baru ingat ada film baru di bioskop, jadi kita dadakan juga nyari kamu pas pulang, untungnya kamu masih di kelas" Timpal Okta.

"Iya, niatnya si saya mau pulang bareng Disky makanya tadi nyuruh kalian duluan"

"Jadi mau ikut ga? Film nya seru loh bikin baper" Timpal Rahma.

"Gimana ya..."

"Enggak ada kamu gak seru Rel, please" 

"Iya-iya saya ikut" Jawab Maurel, sekaligus membuat ketiga teman nya senang. 

"Bentar mau telpon mamah saya dulu buat izin pulang telat" Kata Maurel sembari mengambil ponsel di tas nya. Setelah menelpon ibunya untuk izin, kini Maurel ikut nonton bersama ketiga teman nya.

Tak lama, Maurel menanyakan film apa yang di maksut, Okta menjelaskan apa judul film nya, pun dengan Vivi yang ikut menjelaskan gambaran film tersebut. 

Setelah kedua nya sudah menjelaskan, giliran Rahma yang bicara pada Maurel hanya untuk pulang bersama selepas nonton bioskop.

"Sayang kalau kamu mau antar sepupu pulang silahkan aja, saya mau main dulu sama teman saya. kamu hati-hati pulangnya" Kata Maurel.

"Iya udah, saya duluan" Kata Disky, kemudian langsung berlari menyusul Nadilla di gerbang sekolah.

Sampai dimana Disky sudah berada di gerbang sekolah, sudah tidak terlihat lagi Nadilla di area itu.

Pikir Disky Nadilla sudah pulang, tapi gadis itu justru duduk di kantin seorang diri.

Disky menghampiri Nadilla saat ia ingin naik ke sepeda motornya. Kalau Disky tidak menoleh ke arah kantin, mungkin saja Disky akan pulang sendirian tanpa Nadilla.

"Lah ngapain kamu kesini?" Tanya Nadilla.

"Urusan Maurel sudah aman" Jawab Disky.

"..." Nadilla terdiam sejenak, kemudian kedua mata nya tertoleh ke arah Maurel yang sedang berjalan sambil saling rangkul pundak dengan Rahma.

Mengerut kening adalah ekspresi yang pas untuk Nadilla. Ekspresinya itu adalah bentuk rasa bingung nya kepada Rahma. 

Karena sebelum ke kantin, Nadilla sempat bertemu dengan Rahma. Rahma menyuruh Nadilla menunggu di kantin, dengan alasan

ke toilet.

"Bilangnya mau ke toilet, malah jalan-jalan gak jelas tuh orang"

"Siapa?" Tanya Disky.

"Itu Rahma"

"Mereka mau pergi nonton bioskop"

"Lah si? tadi Rahma juga ngajak saya nonton bioskop, terus saya disuruh nunggu di kantin karena dia mau ke toilet"

Disky kini bingung, dirasa ada yang aneh dengan Rahma. "Dia barusan ke kelas buat ngajak Maurel nonton" Kata Disky.

"Lah?" Nadilla pun ikut bingung dengan apa yang terjadi. "Sebenarnya ada apa dengan Rahma?"

"Saya enggak tau... Udah jangan dipikirin, ayo cepat ikut saya ke motor" Ajak Disky.

"..." Sampai sampai Nadilla mencerna apa yang dilakukan oleh Rahma, ada satu yang terlintas saat bertemunya di toilet. 

'Apa mungkin dia mau nyebar fitnah?' Nadilla sampai bangun dari tempat duduk untuk menghampiri Rahma. Untungnya di tahan oleh Disky.

"Mau kemana?"

"Ke Rahma" 

"Udah dibilang jangan dipikirin, yang jelas mereka itu mau nonton bioskop"

"Yaudahlah" Nadilla mengurungkan niatnya. Ia pun sekarang pulang sekolah bersama Disky. 

**

Setengah perjalanan pulang.

Ada hal tak terduga terjadi, dimana ada seekor kucing menyebrang secara tiba-tiba.

Disky menekan tuas rem secara dadakan, membuat si penumpang menjerit dan mengungkung tubuh si pria karena reflek.

Disky membiarkan kungkungan itu, Nadilla terdiam dalam keadaan yang membuatnya malu. 'Perasaan aneh apa ini?'

"Dil" Panggil Disky.

Satu kata membuat Nadilla langsung melepas balutan tangan itu dengan cepat.

"Maaf" Kata Nadilla.

"Khusus hari ini saja saya antar kamu pulang, Maurel tadi sudah curiga. tolong ngertiin kondisi saya di sekolah" Kata Disky.

"..." Nadilla terdiam sembari membuang wajah nya ke samping. Tidak mau mendengarkan apa yang baru saja Disky katakan. 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!