'Menikah dengan kakak ipar bukanlah keinginan ku, tapi kenapa?? kenapa pandangan semua orang menjadi kian buruk hanya karena diriku menerima permintaan dari para orang tua demi bisa menyelamatkan mental keponakan ku?? aku-, diriku memang memiliki perasaan terhadap pria itu, tapi aku sama sekali tak memiliki niatan untuk merebut hati pria itu dari siapapun!! diriku bahkan telah lama mengubur perasaan ku dalam-dalam, karena-, ia adalah suami dari seorang wanita yang telah menyelamatkan kehidupan ku ...,'
'Saat langkah serta takdir kehidupan semakin terasa mencekik, kemana lagi aku harus pulang?? bayi yang ku besarkan-, apa aku mampu menyatakan semua kebenaran ini?? tapi jika diriku terus bungkam, bagaimana dengan nasib kak Wimie? wanita lemah lembut yang memungut serta menjadikan ku sebagai seorang adik perempuan yang ia banggakan!! tapi Tuan Louis?? aku-, getaran hatiku masih saja sama saat ia tiba-tiba menggenggam tanganku untuk pertama kalinya!! apa aku egois??' ~Hannah~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemelut Perasaan Khawatir Yang Membuncah Dalam Diri Wilhelmina!!
Apa-apaan maksud bocah satu ini???? oh Tuhan!!! kenapa aku harus menghabiskan waktu untuk mengabdi pada penerus keluarga seperti nya!??
Nyonya Manager tampak melangkah mondar-mandir! wanita itu mendengus kesal setelah memeriksa beberapa pesan yang terlampir pada layar ponsel.
Tak berselang lama,
Rolls-Royce Spectre berwarna putih itu meluncur dan terhenti tepat dihadapan Nyonya Manager.
"Volksraad!!! apa kau sudah benar-benar tak waras!????"
"Siapa yang tak waras!??" Hanz membanting pintu kendaraan dan seketika berlalu dengan acuh.
"Astaga!! Hanz!!! tunggu!!!"
"Apa lagi??"
"Rencana gila mu, itu-,"
"Aaaah!! masalah itu, kau cukup mengikuti alur permainan ku saja!! mudah kan??"
"Tapi Hanz-, bagaimana jika sampai orang-orang tahu perihal identitas mu?!!!" suara Nyonya Manager yang cukup tegas akhirnya membuat langkah kaki Hanz Volksraad melambat,
Identitas?? apa aku peduli?? aku hanya ingin membuat Hannah semakin dekat dengan ku!! lagipula-, tak ada yang perlu ku khawatirkan!! daddy-, dia pasti mendukung ku ...,
"Dengarkan aku Money Rose!! selama kau tidak berbicara yang bukan-bukan!! semuanya akan aman!!!"
"Apa kau yakin!??"
"Apa kau meremehkan diriku!??" seringai senyum yang tersungging di wajah Hanz seketika membuat Nyonya Manager memalingkan wajah demi menyembunyikan rasa khawatir.
"Aku lelah!! jangan mengganggu ku untuk beberapa jam ke depan!!" Hanz hampir kembali melenggang dengan wajah datar, pria itu bahkan telah memutar badan dan berpaling dari Nyonya Manager.
"Benarkah kau tak ingin diganggu?!!"
"Apa maksud mu??"
"Gadis itu-, gadis yang kau temui tadi pagi, ia akan pergi ke airport petang ini!!"
"A-apa?? jangan berbicara omong kosong dihadapan ku!!!" suara Hanz kembali terdengar naik beberapa oktaf saat netra hazel itu beradu pandang dengan Money Rose.
"Siapa yang berbicara omong kosong??! salah satu pegawai di resto menyampaikan hal ini padaku!! jika tidak percaya cobalah untuk memastikan nya sendiri nanti!!"
Hanni??!! bukankah ia berkata akan mengambil sift pagi sebisa mungkin untuk hari ini???? haruskah aku menghubungi nya?? tidak!! jika ia sampai merasa tak nyaman karena sikap ku, aku bisa kembali kehilangan gadis itu ....
"Aaaah!! siall!!!"
*****
💜'Bukankah diriku yang menyelamatkan pria bernama Louis??? kenapa justru kakak yang mengakuinya?? apa kakak iri padaku?? itukah alasannya??? ayah dan ibu selalu meminta supaya aku bungkam dan tak berbicara apapun, kau mengambil alih tempat ku kak!!! seharusnya-, aku lah yang menikah dengan Louis Ferdinand!! bukan dirimu!! kau pembohong ulung!!! kau sangat pandai bersilat lidah hingga semua orang memilih untuk mendengar perkataan mu!!! kau-, kau melukai ku dengan lebih dalam kak ...,'
"Tidak!!!!!" teriakan dari mulut yang terdengar sampai di telinganya sendiri seketika membuat Wilhelmina membuka mata, dada nya naik turun karena nafas yang tak beraturan.
Mimpi???
Hannah-, ia tak mungkin berani berbicara seperti itu!! dia sudah cukup bahagia dengan kehidupan yang ku berikan!! ia tak lagi menjadi seorang gadis menyedihkan!! itu semua karena diriku!!!
"Ya!! dia seharusnya berterimakasih padaku, lagipula-, ia tak pantas untuk bisa berdampingan dengan Louis, bukan?? jika aku membiarkan dirinya menikah dengan Louis saat itu, hal ini pasti akan semakin membuat ia diolok-olok oleh semua orang!! aku-, aku hanya ingin menempatkan dirimu pada tempat yang semestinya, Hannah!!" mulut Wilhelmina kembali meracau tatkala perdebatan dalam otak juga pikiran kembali menguasai.
"Aaaaaaghh!!! apa yang sebenarnya terjadi padaku!?? kenapa hatiku dihantui oleh rasa bersalah sekarang?? apa Louis telah mengetahui hal yang sebenarnya?? apa Hannah telah membuka suara dan memberitahukan semua fakta yang terjadi di masa lalu?? tidak!! tidak!! itu sungguh tidak akan terjadi bukan?? ayah bahkan telah memperingatkan Hannah berkali-kali!!!"
Tapi putra-putri ku ....??
Wanita itu kembali berteriak sembari mencengkram area kepala tatkala ingatan nya perihal sikap sang buah hati terlintas dalam benak.
Kenapa?? kenapa putra-putri ku tampak begitu patuh terhadap Hannah?? apa yang terjadi sebenarnya?? apa memang Leah dan Fabio tumbuh besar dalam pengasuhan Hannah?? apa benar demikian?? itu artinya-, Hannah tinggal di kediaman ini selama diriku mengalami koma??? oh Tuhan!! tidak!! itu tak akan pernah terjadi kan??
Semua perasaan khawatir yang menyelimuti hati juga pikiran membuat Wimie terduduk dengan gemetar.
Louis??!! kau tidak mungkin mengkhianati diriku kan?? aku tahu perasaan mu padaku sangat lah dalam!! kau tak akan mungkin bisa dengan mudah berpaling dari istri mu ini!! diriku bahkan rela mempertaruhkan nyawa demi membawa kedua buah hati kita lahir ke dunia!! ya!! dia pria yang baik!! dan dia hanya milikku,
Telapak tangan Wilhelmina nampak terus memegangi area dada, ia terus mengusap lembut demi bisa menenangkan diri sendiri.
Hannah, atau justru dia terus memperjuangkan perasaan nya terhadap suamiku?? adik pungut ku-, bagaimana jika ia tak sepenuhnya merelakan Louis Ferdinand untuk ku??
"Aku ... diriku harus memastikannya sendiri!!" rahang Wilhelmina menegang!! wanita itu akhirnya terperanjat dan keluar dari ruang kamar.
"Hannah!! Hannah!!"
"Ada apa Nak??"
"Ibu-, apa ibu melihat Hannah??"
"Hannah? dia sepertinya pergi bekerja, Edmund berkata bahwa-, Hannah sengaja mengambil pekerjaan paruh waktu," Nyonya Hermina berbicara dengan percaya diri saat sang putri menghampiri dirinya.
Hannah?? dia bekerja??
"Lalu dimana suami ku, ibu??"
"Wimie-, apa kau lupa?? suami mu bersama Leah dan juga Fabio tengah mengantar Tuan Gregory ke bandara, nak Louis berkata dirimu masih terlalu rentan jika harus turut pergi bersama mereka, jadi-, dia sengaja membiarkan mu beristirahat sayang!"
Begitu kah?? tapi-, kenapa Louis sama sekali tidak menyambangi ku dikamar??! biasanya ia akan selalu mencari keberadaan diriku walau ia tahu betul diriku tengah ingin menghabiskan waktu sendirian.
****
Menggenggam sebuah kotak hadiah berwarna merah dalam telapak tangan, Hannah nampak tertegun! tatapan kosong dengan perasaan hampa membuat gadis itu tak membuat pergerakan apapun.
Ternyata kedua orang tua dari Tuan Louis cukup perhatian, mereka bahkan tak melupakan diriku, tapi-, apa aku pantas menerimanya??
"Honig!!!"
"Mmmm-,??"
"Daddy meminta pendapat mu, kenapa kau melamun??!" Fabio yang tiba-tiba berbicara tepat di pundak nya seketika membuat Hannah berpaling pada sosok pria yang tengah duduk sembari mengendalikan stir kemudi di samping tubuhnya.
"Aaa-apa?? maaf!?"
"Haruskah kita mengunjungi kedai ice cream favorit sebelum kembali ke rumah??!"
"Itu ..., sepertinya tidak perlu!! tapi, jika Anda dan anak-anak menginginkan, kalian bisa pergi tanpa saya!! saya-, harus segera kembali ke restoran secepatnya,"
"Restoran???" Leah dan Fabio yang berbicara secara kompak agaknya membuat Hannah turut kebingungan.
"Hannah, akan lebih baik jika dirimu tidak mengambil pekerjaan semacam itu, aku-,"
"Maaf Tuan!! tapi saya menikmati pekerjaan yang saya pilih!! akan lebih baik jika Anda menghargai keputusan saya!! Anda juga tak perlu mengkhawatirkan apapun perihal konsekuensi yang harus saya hadapi!!"
"Honig-,"
"Leah, Fabio, maafkan Honig!! tapi-, Honig harus tetap bekerja demi impian Honig!! kalian juga memiliki impian bukan??" Hannah memutar tubuh, ia tersenyum lembut saat kedua anak asuhnya menatap penuh tanya pada kursi dibelakang kemudi.
"Eeeheem!!! aku akan mencoba untuk mewujudkan impian ku, Honig!!!"
"Kalian memang anak yang baik!!!" Hannah tersenyum sembari mengusap surai rambut Fabio.
Hannah ..., dia tak ingin berbicara padaku, kenapa rasanya cukup nyeri sekarang?? saat dia mengacuhkan diriku-, aku ingin berteriak bahwa aku juga berada disini!! dihadapan mu Hannah!!!