Misteri Danau Selendang Merah

Karena Nipah sama sekali tidak punya keluarga, maka para warga lah yang mengurus jasad nya dan menguburkan tanpa di mandikan lagi karena kondisi tubuh nya sudah amat rapuh. nanti apa bila salah pegang maka akan lepas sendi sendi nya sehingga tidak bisa mau di pegang sembarangan, untuk mencegah hal itu maka harus di kuburkan begini saja.

Semua jadi saling berbisik bisik membayangkan kalau iblis penunggu danau memang ada dan tidak main main kekuatan nya, mungkin saja Nipah ini memang baru nyemplung untuk mencari ikan tapi langsung mati begitu saja dan sekarang sudah harus di kuburkan pula oleh para warga yang ada di sini.

Memang rasa nya seperti simalakama saja karena kalau tidak cari makan di danau itu maka mereka tidak akan dapat ikan nila atau ikan emas, harga ikan itu bagus di jual di pasar dan di sungai mana ada ikan begitu. tentu mereka mau nya mencari ikan di sana, tapi apa hendak mau di kata karena mencari ikan pun harus taruhan nyawa.

Warga yang melihat keadaan Nipah pun menyamakan dengan keadaan nya Paijo kala itu, semua nya membengkak karena sudah terisi full dengan air. paling juga semalam baru terendam air di sini, tapi sudah begini saja keadaan nya sehingga membuat para warga ngeri untuk mendekati atau pun memegang nya.

"Sekarang Nipah sudah di kuburkan, jadi ini anggap juga sebagai pelajaran." Pak Lurah membuka suara.

"Kalau saja dia tidak pergi ke danau maka dia tidak akan celaka, tapi kita juga tidak bisa menyalahkan dia karena memang Nipah butuh makan." sambung Pak RT.

"Lalu bagai mana solusi nya, Pak? kami juga butuh mencari ikan di sana, kami butuh uang!" sahut yang lain.

"Kan kata nya Purnama bisa mengurus iblis itu, tapi kenapa sekarang malah ganti dukun dan ini sudah satu minggu tapi belum juga ada yang menangkap iblis itu." desak warga lagi.

"Jangan bawa bawa nama ku lagi, aku sudah menegaskan bahwa aku tidak ada urusan dengan masalah ini." Purnama membuka suara sembari tatapan nya pun sangat tajam.

"Loh kamu ya enggak bisa lepas tangan begini, Pur!" seru Bu Parni.

"Bukan aku yang mau lepas tangan, tapi kalian yang memaksa ku untuk begini. kau tidak sabaran dan kau abaikan juga perasaan ku, adik ku saja sampai saat ini belum ketemu!" gertak Purnama.

"Arya beneran hilang atau cuma pergi kekota saja, Pur?" tanya Hartono.

"Jadi maksud mu aku mengarang cerita kalau dia hilang ya? wah aku sungguh tidak menyangka para manusia ini otak nya sangat busuk!" geram Purnama.

Zidan cepat menahan tangan istri nya yang sudah mau maju menghajar orang orang ini, sekuat tenaga Zidan menahan nya agar tidak terbawa emosi. Purnama kesal tidak tersalurkan saat ini, maka dia menyentak tangan nya sambil berlalu pergi karena mau menghajar pun tidak bisa karena di larang suami nya.

"Gimana ini jadi nya? wah keadaan kampung kita jadi rusuh!" cemas Kinan.

"Ya gimana lagi, semua ini gara gara itu congor nya Kopsah!" Bu Ita masih menyalahkan Kopsah.

"Punya mulut tidak bisa di jaga ya begitu, coba kalau dia tidak ember maka pasti nya Purnama masih menangani kasus ini." Mbak Nanda juga jengkel bukan main pada Kopsah.

"Dukun yang di bawa Harahap itu memang bisa mengatasi atau tidak?" tanya Amir pula hati hati.

"Halah mau percaya dukun modelan nya begitu, sudah jelas Purnama yang banyak bukti nya malah warga yang banyak tingkah!" kesal Pak RT pada semua yang ada di sana.

Semua nya terdiam walau tidak ada yang tau juga apa isi otak mereka semua, sebab manusia memang tidak bisa di tebak sama sekali bagai mana jalan pikiran nya. bisa berubah sesuka hati saja, padahal yang menolong selama ini ya Purnama lah saat mereka sedang susah dan sengsara.

Berapa banyak kasus yang sudah di selesaikan oleh Ratu ular, mulai dari yang berat hingga yang ringan. tapi itu semua memang butuh waktu, bukan cuma satu atau dua hari saja karena lawan nya kan juga tidak tau sekuat apa, ini saja malah sang adik belum juga di temukan ada di mana.

...****************...

"Getaran nya dari arah barat sana, aku yang akan pergi mencari dia malam ini." Xavier sudah bersiap.

"Kau dengan ku!" Purnama juga siap mengurus adik nya.

"Kita sama sama api, aku butuh Sagara atau Hendra." ujar Xavier pula karena mereka memang kekuatan nya sama.

"Dengan ku saja." Yasmin mengajukan diri dan dia sudah siap.

Xavier tidak menolak karena yang ia butuhkan memang kelautan es lah, kalau sama sama api nanti nya tidak bisa pula saling bantu apa bila lawan pun api, yang ada nanti mereka akan sama sama menyala. jadi lebih baik cari yang es dulu, biar lah mau dengan siapa saja asal kan ada es nya.

"Aku mau keliling danau juga, bila ketemu maka akan ku basmi sekarang." Purnama geram bukan main.

"Aku kok penasaran sekali memang dengan dia, dia itu iblis tua dan aneh nya kenapa baru sekarang muncul." gumam Maharani.

"Mungkin memang menunggu waktu nya karena ilmu dia baru sempurna sekarang, malam saat Paijo mati itu kan ada gerhana bulan sebentar." jelas Nilam pula.

"Gerhana bulan?!" Purnama kaget mendengar nya.

"Apa kau tidak tau? pas maghrib itu loh ada sebentar, tapi aku tidak melihat apa apa di bulan itu!" jelas Nilam lagi.

"Apa kah ada teman yang lain melihat sesuatu? siapa yang melihat gerhana juga malam itu!" Purnama menatap satu persatu member nya.

Namun mereka semua menggeleng karena mereka tidak melihat gerhana bulan yang Nilam katakan, jangan sesuatu yang ada di bulan nya, melihat malam itu ada gerhana saja tidak. jadi mereka memang sama sekali tidak tau akan hal tersebut, Purnama juga tidak sadar kalau ada gerhana bulan.

"Bila ular maka kekuatan nya di pertengahan, bila manusia maka ini yang licik dan misterius dan bila naga maka itu sangat tinggi kekuatan nya." ujar Purnama.

"Kalau ular atau pun naga maka batu ku pasti bergetar, apa saat itu kau juga tidak merasakan getaran pada mutiara mu?" Xavier menatap Purnama.

"Tidak ada." Purnama menggeleng.

"Bisa jadi yang lewat kala itu manusia, maka lawan kita selain jahat akan bertambah licik." jelas Xavier.

Berulang kali Purnama memang mengatakan kalau manusia kadang kala lebih jahat dari pada iblis, apa lagi memang iblis nya tercipta dari manusia yang hidup nya penuh dengan rasa iri dengki sehingga pasti menjadi iblis jahat luar biasa.

Bab kedua ya guys, othor sakit kepala ini mendadak saja.