NovelToon NovelToon
Tubuh Suci

Tubuh Suci

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur
Popularitas:717
Nilai: 5
Nama Author: Reina

Yun Xiao, putra keluarga Yun terlahir dengan tubuh Suci, salah satu dari 7 tubuh yang mendominasi. Apakah Yun Xiao akan membawa kemakmuran yang belum pernah keluarga Yun lihat, atau pada akhirnya Yun Xiao akan sama seperti para leluhur tubuh Suci sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#17 Tugas Dari Tetua

Dalam sejarah panjang keluarga Yun, hanya segelintir keturunan yang terlahir dengan salah satu dari tujuh tubuh hebat.

Tubuh Kekacauan, Tubuh Kehampaan, Tubuh Bintang, dan Tubuh Suci hanyalah beberapa di antaranya.

Namun, dari semua tubuh itu, Tubuh Suci adalah yang paling langka, hanya pernah muncul sekali dalam sejarah keluarga.

Yun Xiao, pewaris darah keluarga Yun, adalah orang kedua yang lahir dengan Tubuh Suci.

Malam itu, di bawah cahaya rembulan yang temaram, Yun Xiao membuka gulungan tua yang diberikan oleh Yun Tianqing.

Gulungan itu terasa berat di tangannya, bukan karena bobot fisiknya, tetapi karena jejak kehendak yang terkandung di dalamnya. Seolah-olah sang penciptanya meninggalkan sebagian dari dirinya di sana.

"Teknik Pemecah Kekacauan."

Itulah nama yang tertulis di bagian atas gulungan.

Sebuah teknik yang diciptakan oleh leluhur keluarga Yun yang memiliki Tubuh Kekacauan, tubuh yang secara alami mampu menampung dan mengendalikan energi liar yang tak stabil.

"Mengendalikan energi kekacauan dan mengalirkannya ke dalam senjata, menciptakan serangan yang mampu mengguncang hukum dunia."

Yun Xiao mengerutkan alisnya. Tubuh Suci dan Tubuh Kekacauan adalah dua kutub yang bertolak belakang.

Yang satu adalah sumber kesucian dan keteraturan, sementara yang lain adalah manifestasi ketidakteraturan dan kekacauan.

Namun, dalam perbedaan itu, ada kesamaan.

"Jika energi kekacauan bisa dialirkan ke dalam senjata, maka energi suci juga bisa."

Yun Xiao menutup gulungan itu. Dia telah mengerti isinya.

Di tengah kesunyian malam, Yun Xiao menghunus pedangnya. Itu hanyalah pedang biasa, tidak memiliki keistimewaan apa pun.

Dia menarik napas dalam, mengalirkan energi suci dalam jumlah besar, lebih besar daripada saat dia melawan Yun Tianqing.

Dalam sekejap, energi suci itu menyelimuti seluruh bilah pedang. Tidak tampak oleh mata telanjang, namun terasa begitu murni, begitu berbahaya.

Yun Xiao mengayunkan pedangnya ke udara.

Seketika, ruang di sekitarnya terkoyak oleh pancaran energi suci. Namun, pada saat yang sama...

PEDANGNYA HANCUR BERKEPING-KEPING!

Yun Xiao menatap pecahan pedangnya yang jatuh ke tanah, lalu menghela napas panjang.

"Sepertinya masih belum stabil."

Dia mengingat isi gulungan.

"Selama energi yang dialirkan cukup stabil, bahkan ranting pun bisa menjadi senjata yang sangat kuat."

Yun Xiao mengambil pedang lain. Kali ini, dia lebih berhati-hati.

Dia mengalirkan energi sucinya lagi, lebih besar dari sebelumnya. Tapi kali ini, dia mengendalikannya dengan sempurna.

Jika sebelumnya energi sucinya seperti air yang bergolak di lautan, maka sekarang... permukaannya setenang cermin.

Dia melangkah maju, mendekati batu latihan.

Pedangnya terangkat. Hening.

Lalu, dia mengayunkan pedangnya dengan lembut.

Cahaya suci yang nyaris tak terlihat menyelimuti udara. Bilahnya bergerak dengan begitu halus, hampir seolah tidak ada gaya yang diterapkan.

Batu itu terbelah dengan sempurna.

Jika dilihat sekilas, itu tampak seperti serangan biasa. Namun, jika diperhatikan lebih saksama, ada jejak energi suci pada potongan batu itu.

"Ini luar biasa."

Yun Xiao tersenyum puas.

Luka yang terkena energi sucinya akan sulit disembuhkan dengan energi spiritual biasa.

Sekarang, dia telah menemukan tekniknya sendiri.

Pagi Berikutnya

Saat matahari baru mulai meninggi, Yun Xiao berjalan menuju perpustakaan keluarga Yun. Namun sebelum sampai, langkahnya terhenti.

Di hadapannya, seorang perempuan berdiri.

Yun Xi.

Seorang wanita dengan rambut biru indah dan mata merah yang mencolok. Meski tampak dingin, kecantikannya tak terbantahkan.

"Lama tidak bertemu, Saudari Yun Xi."

Yun Xi menatapnya sejenak sebelum menjawab singkat.

"Ya."

Mereka terakhir kali bertemu setengah tahun yang lalu, sebelum memasuki medan perang hidup dan mati.

Pada saat itu, Yun Xiao telah gugur.

Namun ketika perang berakhir, dari seratus peserta, enam puluh tujuh di antaranya berasal dari keluarga Yun dan Luo.

Dari Peringkat sepuluh besar, tiga teratas di antaranya Luo Yan, Yun Xi dan Ji Qinyi.

Bagi keluarga Yun dan Luo, hasil ini sangat memuaskan. Namun bagi kekuatan lain, ini adalah pukulan besar.

Seperti perang-perang sebelumnya, keluarga Yun dan Luo tetap mendominasi.

Yun Xi sendiri, yang menempati peringkat kedua, mendapat banyak hadiah dan bahkan ranahnya meningkat hingga ranah dewa menengah.

Sekarang, dia berdiri di hadapan Yun Xiao, menatapnya dengan ekspresi tenang.

"Apa Saudara Yun Xiao ingin ke perpustakaan?" tanyanya.

Yun Xiao mengangguk.

"Iya, ada yang ingin kucari tahu."

Mata Yun Xi menyipit sedikit.

"Jika itu tentang Nona Luo Yan, lebih baik kau bertanya langsung pada Nyonya Luo Luoshi."

Yun Xiao terdiam sejenak, lalu mengangguk pelan.

"Ya, aku akan menanyakannya pada ibuku nanti."

Saat dia hendak pergi, Yun Xi tiba-tiba memanggilnya lagi.

"Aku baru ingat. Setelah kau kembali dari perpustakaan, datanglah ke Aula Tetua. Mereka mencarimu."

Setelah mengatakan itu, Yun Xi berbalik dan pergi, meninggalkan Yun Xiao sendiri.

Setelah menyelesaikan pencariannya di perpustakaan, Yun Xiao menuju Aula Tetua, tempat berkumpulnya para pemimpin keluarga Yun.

Bangunan itu megah dan kokoh, dengan tiang-tiang tinggi yang dihiasi ukiran naga emas.

Di dalamnya, aroma dupa menyelimuti udara, menambah suasana khidmat dan berwibawa.

Saat Yun Xiao memasuki aula, beberapa pasang mata langsung tertuju padanya.

Di depan, duduk tiga tetua utama keluarga Yun.

Yun Tianqing, Yun Guanzhong dan Yun Zhenhai.

Yun Xiao tetap berdiri tegak di hadapan para tetua, matanya tenang tanpa sedikit pun keraguan.

Yun Zhenhai menatapnya dengan penuh minat, seolah-olah menilai sesuatu yang berharga. “Tubuh Suci yang kedua dalam sejarah keluarga Yun... Ditambah dengan ranah Hidup dan Mati akhir di usia 14 tahun.” Dia mengangguk pelan. “Generasi yang benar-benar luar biasa.”

Di sisi lain, Yun Tianqing tetap diam, hanya menatap Yun Xiao dengan mata penuh pertimbangan.

Yun Guanzhong, yang selama ini belum berbicara, akhirnya bersuara. Suaranya berat dan berwibawa. “Yun Xiao, kau pasti bertanya-tanya kenapa kami memanggilmu.”

Yun Xiao mengangguk. “Ya, Tetua.”

Yun Guanzhong melirik sekilas ke arah Yun Tianqing sebelum kembali menatap Yun Xiao. “Kami ingin menugaskanmu dalam sebuah misi.”

Mendengar kata ‘misi’, Yun Xiao tidak terkejut, tapi dia juga tidak langsung menyetujuinya. Dia menunggu penjelasan lebih lanjut.

“Dua bulan lagi, pertemuan antar sekte di Wilayah Timur akan digelar. Keluarga Yun telah menerima undangan, dan kami memutuskan bahwa kau dan beberapa anggota keluarga akan pergi.”

Yun Xiao mengerutkan alisnya. “Pertemuan antar sekte?”

Yun Zhenhai tersenyum tipis. “Lebih tepatnya, ini adalah kompetisi.”

Yun Tianqing akhirnya angkat bicara. “Keluarga kita selalu berada di puncak, dan kekuatan kita selalu menjadi perhatian banyak pihak. Mereka ingin melihat sejauh mana generasi muda keluarga Yun berkembang.” Dia menatap Yun Xiao dalam-dalam. “Namun, kau tidak harus berpartisipasi dalam kompetisi jika tidak ingin.”

Yun Xiao sedikit terkejut dengan kata-kata itu.

“Hadir saja sudah cukup untuk menunjukkan keberadaanmu kepada mereka,” lanjut Yun Tianqing. “Tentu saja, jika kau ingin bertanding, keputusan ada di tanganmu.”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!