Masuk Ke Raga Ibu Tiri Kejam

 Akibat goresan tangan dan gigitan dari anak harimau putih itu, kaki paman song menjadi terluka dan berdarah.

Fili dan juga sander yang baru sampai di rumah, kaget melihat nenek tua re yang terduduk lemas di depan rumah nya.

"Apa yang terjadi disini?" ucap nya dengan tatapan tajam menatap Abang ipar dan kakak ipar nya itu.

 "Hah, kau baru pulang adik ipar, cepatlah, singkirkan harimau putih itu, mengapa kalian memelihara hewan buas ini!" pekik bibi song yang ketakutan, berlindung di belakang punggung suaminya.

Paman song yang masih kesakitan, begitu emosi melihat kehadiran adik ipar nya itu. Dan terlihat gerobak dagang itu, begitu menakjubkan, dan dia sempat tertegun saat melihat nya tadi.

"Lala, tenang lah. Jangan khawatir, aku akan mengurus nya. sekarang dimana tuan kecil mu?" ucap Fili yang menggendong hewan itu, selayaknya kucing rumahan.

paman dan bibi song, merasa ketakutan, saat adik ipar nya malah menggendong hewan itu, seolah tak berbahaya. adik ipar nya begitu aneh saat ini.

"Rawr...." ucap nya mengaung seolah mengerti ucapan dari majikan nya.

 "Ibu, kenapa ibu duduk di tanah seperti ini?" ucap Fili yang langsung berjalan menuju ke arah ibu mertua nya.

 "Menantu ku, mereka datang untuk meminta dan memaksa ku memberikan resep makanan yang kau jual. mereka sangat kejam, sampai mendorong ku hingga pinggang ku terasa begitu sakit." ucap nenek tua re dengan tatapan lesu nya.

 begitu mendengar ucapan ibu mertua nya, tatapan Fili begitu tajam, apalagi berani berani nya orang seperti mereka menyakiti ibu mertua nya.

 "Sander, ayo bantu angkat nenek masuk ke dalam." ucap Fili yang mengacuhkan kehadiran kakak ipar nya.

 "Adik ipar, ibu mertua hanya berlebihan, kami meminta sedikit makanan yang kau buat, untuk bisa merasakan nya juga. Bukan begitu suamiku?"

"Betul, tapi ibu malah melawan ku tadi, dan sedikit kesalahpahaman dan ibu pun terdorong ke bawah."

Fili tak menghiraukan kehadiran mereka, membantu nenek tua re bangkit, dan masuk ke dalam tanpa menoleh.

Tak lama kemudian, kepala Desa akhirnya sampai di rumah keluarga coksu, dan melihat nenek tua re terduduk di tanah langsung bergegas mendekati mereka.

"Ada apa ini?"

"Kepala desa." ucap paman song yang kaget dengan kehadiran beberapa orang di rumah ini.

 "Hanya sedikit keributan kepala desa, aku hanya meminta sedikit makanan yang dijual oleh adik ipar ku ini, tapi ibu mertua begitu pelit, dan tak memberikan kami sedikit pun." ucap nya dengan wajah yang kesal.

Kepala desa melihat penampilan menantu Fili, yang digosipkan telah berubah, mengangguk puas. Setidaknya wanita itu sudah mulai berani bertindak apa bila anak anak nya di tindas oleh kakak ipar nya sendiri.

Setelah nenek tua re masuk ke dalam, wajah Fili berubah menjadi lebih dingin dan tajam, memandang ke arah dua pasangan yang mengacaukan hidup keluarga ini.

"Paman kepala desa, ada apa repot repot datang kemari?" tanya Fili melihat beberapa orang hadir disini.

"Oh, kami sekedar mampir tadi, dan melihat nenek tua re duduk di tanah sambil memegang pinggang nya. Aku mengira ada sesuatu terjadi disini." ucap kepala desa yang tak mengatakan yang sejujurnya. Bahwa dia disuruh oleh Sachi untuk melihat kondisi nenek tua re. Dan benar saja, anak ketiga begitu durhaka kepada ibunya sendiri.

"Tidak kepala desa, hanya sedikit kesalahpahaman." ucap paman song yang sedikit panik. Dia tak ingin reputasi nya hancur, gara gara masalah sepele ini.

 "Bibi! paman, kenapa kalian menyakiti nenek ku!" ucap Sachi dengan mata yang memerah menahan tangis nya

 "Kalian datang dengan Niat yang buruk. memaksa ibu mertua ku untuk memberikan resep rahasia yang aku jual. Lalu bertindak seolah kalian tak bersalah sedikitpun!" ucap Fili dengan tatapan tajam nya.

"Hei adik ipar, aku hanya meminta sedikit makanan mu, tapi kau dan nenek tua re begitu pelit sekali!" sindir bibi song dengan tatapan protes nya.

"Tenang tenang dulu, ayo dijelaskan apa yang sebenarnya terjadi disini?" tanya kepala desa yang masih mengamati siapa yang bersalah.

 "Saat kami mendengar bahwa adik ipar berjualan di kota. Kami berkunjung ke rumah coksu, dan sedikit meminta makanan yang dijual oleh adik ipar. Tapi ibu mertua ku begitu pelit, dan malah mengusir kami dari sini. suamiku merasa emosi, dan sedikit mendorong ibu nya sendiri, tapi tidak terlalu kuat karena aku melihat nya langsung. Dan tak lama, harimau putih peliharaan mereka menyerah kami berdua. Kepala desa, bukan kah, adik ipar ku terlalu berani, memelihara hewan liar, dan memasukkan nya kedalam rumah." ucap bibi song dengan sedikit karangan nya agar bisa mendapatkan simpati para sesepuh.

 Mendengar harimau putih, membuat kepala desa kaget, dan langsung mengarahkan pandangannya ke dalam rumah keluarga coksu.

"Bibi, kalau bibi meminta makanan yang aku jual, mengapa bibi sampai memaksa ibu mertua, untuk memberikan resep rahasia yang saat ini aku jual. Apa bibi berniat buruk dan juga ikut ikutan berjualan di sana?" ucap Fili dengan tatapan tajam nya.

 Bibi song yang panik, langsung mengatakan bahwa dia tak bersalah. Sikap nya yang begitu memutarbalikkan fakta, membuat Fili merasa muak.

 "Kepala desa, dan para sepuh. Kalian sudah tau kan, kebenaran nya seperti apa. Aku tau kamu masih memiliki hubungan keluarga, tapi paman song dan bibi song, selama ini tak pernah membantu kami. bahkan memberikan segenggam beras saja beliau tak pernah. Lalu saat datang ke rumah, paman dan bibi malah memeras dan meminta barang barang yang kami jual. Bukan kah itu melanggar aturan?" ucap Fili dengan tersenyum smirk melihat wajah paman song dan bibi song ketakutan.

"Apa yang dibilang oleh nyonya Fili benar, selama ini, kalian berdua tak pernah datang mengunjungi ibu mertua kalian sendiri. Dan sekarang kalian datang merebut mata pencaharian mereka, apa kalian mau di hukum oleh pengadilan?' ucap kepala desa dengan tatapan tajam nya.

"Apa apaan ini, mengapa harus pergi ke pengadilan segala, disini aku dan istri ku sama sekali tak berbuat apa apa! lihat lah kaki ku ini, malah terluka karena hewan buas itu!" pekik paman song yang tak terima.

Tak lama, nenek tua re dengan tongkat keluar bersama dengan bantuan cucu laki laki nya itu.

"Song, bukan kah kau sendiri yang memutuskan hubungan dengan ibu mu ini?" ucap nenek tau re dengan tatapan sendu nya.

"Ibu, mengapa ibu keluar lagi. Apakah pinggang ibu baik baik saja?" tanya Fili yang khawatir dengan ibu mertua nya.

"Ibu tak apa apa, hanya sedikit ngilu saja. ibu ingin mengatakan sesuatu dengan paman mu itu."

 "Ibu, apa maksud mu, kapan aku memutuskan hubungan dengan mu Bu!" ucap paman song dengan tatapan panik nya.