NovelToon NovelToon
Skandal Dengan Adik Ipar

Skandal Dengan Adik Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: diamond ice

Yasmin merasa ada ikatan kuat terhadap keponakannya. Layaknya Dejavu, Yasmin merasa anaknya hidup kembali meskipun kenyataannya hal tersebut tidaklah mungkin.
Dibalik suasana hatinya yang selalu sedih ketika merindukan anaknya, ada adik iparnya yang terus menggoda Yasmin. Esther yang melihat suaminya lebih memihak kepada kakaknya, timbulah perasaan cemburu yang kini menyelimuti nya.
Akankah diantara mereka terlibat cinta segitiga? Akankah ada korban, dari rumitnya hubungan asmara mereka? Simak selengkapnya hanya di cerita ini.

Kuy, tak baca tak suka. Sudah baca baru suka❤️. Jangan lupa vote dan komen ya guys. Happy reading!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diamond ice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Draft

" Bodoh banget. Melenyapkan nyawa satu perempuan saja nggak bisa," Esther merasa kesal karena Gary gagal melaksanakan rencana yang sudah mereka susun. Tengah malam Esther mendapat kabar bahwa Gary sedang berada di pinggiran kota, tidak memiliki ongkos dan hanya membawa ponsel.

Gary langsung masuk ke dalam mobil Esther, ia sudah menunggu tiga jam untuk Esther sampai di tempat ia berada. Beruntung ia bisa kabur dari kejaran anak buah Arvin. Sekarang posisinya sudah aman karena ada Esther yang menolongnya.

" Maaf honey, Arvin tiba-tiba datang untuk menolong kakak kamu. Daripada aku bermasalah sama Arvin, lebih baik aku kabur. Dia nggak pernah main-main sama orang yang mengusik nya, makanya aku lebih memilih menyelematkan diri," jelas Gary.

Supir taksi yang berniat menculik Yasmin tadi adalah Gary. Ia bersyukur karena bisa selamat dari kejaran anak buah Arvin. Gary tadi bersembunyi di semak-semak belukar yang penuh dengan serangga. Alhasil kini tubuhnya merah-merah, pria itu tidak berhenti menggaruk tubuhnya yang gatal akibat gigitan serangga. Tidak ada yang menolongnya, ia bersembunyi sampai dirasa aman. Belum hilang rasa gatal yang menderanya, Gary harus bertahan dari udara malam yang dingin. Ini benar-benar kejadian di luar prediksi nya, ia kira melenyapkan nyawa Yasmin segampang membunuh semut. Tetapi ternyata harus bertarung melawan pelindungnya yang tak lain adalah Arvin.

" Sial, kau Arvin! Masih ingin membela kakak ku? Oke baik kita lihat saja setelah ini," ucap Esther. Pikirannya sudah buntu, Arvin terang-terangan mulai mendekati Yasmin. Ia tidak ingin kehilangan Arvin, mengapa harus kakaknya yang menjadi orang ketiga? Ini lebih sulit ketimbang menyingkirkan wanita-wanita yang mendekati Arvin sebelumnya.

Flashback.....

" Karena kalung ini, Arvin mengira aku adalah teman masa kecilnya. Aku harus memikirkan cara agar Arvin takluk kepadaku," malam setelah acara perjodohan Esther merenungi diri di kamar.

Arvin yang tampan lebih memilih dirinya ketimbang sang kakak. Hal ini sangat sesuai dengan rencananya. Sudah lama Esther mengincar Arvin, begitu ia tahu keluarganya akan menjodohkan Yasmin dengan keluarga Dhananjaya Esther langsung bergerak cepat. Ia mencari tahu seluk beluk Arvin dan Yasmin di masa lalu. Perempuan itu membongkar album lama yang disimpan mamanya di gudang. Dugaannya benar, disana ia bisa menemukan informasi mengenai keluarga Arvin yang pernah dekat dengan keluarganya.

Di gudang, Esther menemukan sebuah foto dimana disitu terlihat Yasmin kecil yang sangat cantik dengan seorang bocah laki-laki gendut berkulit hitam. Esther meneliti wajah bocah laki-laki itu, ia membalik foto tersebut dimana di belakangnya tertulis nama Yasmin dan juga Arvin saat mereka masih berusia 12 tahun.

" Gotcha, akhirnya aku menemukan informasi mengenai Arvin. Ternyata dulunya mereka teman masa kecil. Aku rasa Kak Yasmin tidak tahu jika Arvin yang dijodohkan dengannya adalah Arvin teman masa kecilnya dulu. Aku harus mencari cara agar yang dijodohkan dengan Arvin adalah aku dan bukan Kak Yasmin," begitulah trik Esther sebelum malam perjodohan itu tiba. Berkat kalung yang ia minta dari Yasmin, Arvin jadi memilihnya.

" Jelas saja Arvin memilih ku, karena aku memang cantik. Ada untungnya juga punya kakak yang memiliki penampilan udik kayak Kak Yasmin. Disuruh dandan aja kayak harus disuruh operasi plastik, susahnya minta ampun," gumam Esther. Di kamar miliknya ia sedang membayangkan bagaimana nanti ia menjadi nyonya besar Dhananjaya. Apapun yang ia mau pasti disediakan. Belanja baju dan tas juga bisa ia lakukan setiap hari. Meskipun saat itu ia memiliki kekasih, namun ketimbang bertahan dengan kekasihnya Esther jelas memilih Arvin.

Akhirnya malam setelah acara perjodohan, Esther mendekati Arvin secara intens. Banyak pesaing nya, karena Arvin dikelilingi wanita-wanita berkelas. Dengan bantuan kalung milik Yasmin, Esther mengaku-ngaku menjadi teman masa kecil Arvin. Arvin pun percaya, dan hal itulah yang membuat hubungan mereka semakin dekat. Tidak hanya semakin dekat, bahkan membawa Esther menjadi istri Arvin satu-satunya.

Karena sudah memiliki hubungan yang serius dengan Arvin, Esther menyingkirkan semua wanita yang berani mendekati apalagi menggoda Arvin. Esther berhasil menyingkirkan wanita-wanita Arvin, ia ingat bagaimana baiknya Arvin dulu sebelum terbongkar rahasia dirinya yang mengaku sebagai teman masa kecil Arvin. Arvin tidak marah, mereka pun sudah terlanjur menikah. Yang menjadi permasalahan adalah kecurigaan Arvin terhadap anak yang ia kandung kemudian muncul masalah baru yaitu kehadiran Yasmin dan juga janin yang dikandung. Dengan kecerdikannya, setelah melahirkan Esther menukar bayi miliknya dengan bayi Yasmin. Ia menggunakan bayi Yasmin untuk mengikat Arvin agar terus bersamanya.

Flashback off.....

...****************...

Yasmin terbangun di pagi hari, matanya terbuka berusaha menyesuaikan sinar cahaya matahari yang masuk dari jendela. Matanya mengedar ke seluruh penjuru ruangan, ia baru tersadar jika ini bukanlah kamarnya. Otaknya belum berfungsi sempurna, lebih dominan rasa kantuk yang masih menderanya.

" Sudah bangun?" suara Arvin membuyarkan lamunan Yasmin. Pria itu baru saja menyelesaikan ritual mandinya. Tampak rambut dan kulit wajahnya masih basah. Arvin berdiri di hadapan Yasmin hanya memakai bathrobe alias handuk mandi. Arvin tampak santai mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil. Yasmin memicingkan mata merasa heran dengan Arvin yang bersikap biasa saja.

" Tidak bisakah Pak Arvin memakai baju terlebih dahulu? Lupa, kalau saya ini kakak ipar anda?" sindir Yasmin. Ia baru ingat jika Arvin tidak memulangkannya ke rumah melainkan membawanya ke hotel untuk beristirahat. Arvin mengeluh tidak kuat menyetir mobil untuk sampai ke rumahnya. Karena merasa kasihan akhirnya Yasmin menurut.

Namun yang menjadi kekesalan Yasmin adalah Arvin hanya memesan satu kamar hotel. Pria itu beralasan ingin menjaga Yasmin takut pria penculik melakukan aksinya lagi. Yasmin ingin menolak, namun karena Arvin sudah membantunya ia memilih menuruti permintaan lelaki itu. Tidak terjadi apa-apa semalam, Yasmin dan Arvin memilih langsung terlelap dalam mimpi masing-masing karena saking lelahnya.

" Segera mandi, baju mu udah aku siapkan. Kita harus segera kembali ke kota. Ada rapat penting hari ini," bukannya menurut segera memakai baju, Arvin malah mengingatkan Yasmin akan schedule meeting hari ini.

" Baiklah saya akan mandi dan bisakah anda menunggu di luar?"

" Aku yang menyewa hotel ini, kenapa jadi kamu yang mengatur ku?"

" Bukan seperti itu maksud saya hanya saja,,,,,,,"

" Bergegaslah atau kita akan terlambat," sela Arvin. Yasmin mengangguk, ia beranjak dari tempat tidur. Ia mengambil bathrobe yang disediakan hotel untuk dirinya.

" Eh sebelum mandi tolong keringkan rambut ku dulu. Aku tidak bisa melakukannya sendiri," perintah Arvin. Yasmin membalikkan badan, ia mengurungkan niatnya untuk masuk ke kamar mandi.

" Bukankah bapak yang menyuruh saya untuk berkemas cepat? Lalu apa hal mengeringkan rambut itu menjadi tugas saya?"

" Cepatlah, atau kita semakin terlambat " tidak ingin menyerah, Arvin malah melemparkan alat pengering rambut ke arah Yasmin. Dengan sigap Yasmin menangkap benda tersebut. Arvin mengambil tempat duduk sementara Yasmin mencolokkan kabel alat pengering rambut ke stopkontak.

Tidak ada percakapan diantara keduanya, hanya bunyi bising dari alat pengering rambut yang memenuhi kamar hotel mereka. Yasmin fokus mengeringkan rambut sementara Arvin fokus melihat Yasmin dari pantulan cermin di depannya. Arvin terdiam merasa nyaman melihat wajah polos Yasmin setelah bangun tidur. Kecantikannya bertambah berkali-kali lipat dari yang selama ini Arvin lihat.

" Kamu cantik pagi ini," kalimat itu akhirnya terlontarkan. Arvin tidak puas jika mengatakannya hanya di dalam hati.

" Esther akan marah begitu tahu saya menggantikan tugasnya untuk mengeringkan rambut Pak Arvin," balas Yasmin. Ia mengabaikan pujian Arvin. Ia tidak ingin berharap lebih.

" Adikmu tidak pernah melakukan ini,"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!