NovelToon NovelToon
ANAK MAFIA MENJADI BOCAH

ANAK MAFIA MENJADI BOCAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Time Travel / Mengubah Takdir / Roman-Angst Mafia / Menjadi bayi
Popularitas:27k
Nilai: 5
Nama Author: Yhunie Arthi

SEQUEL ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU!

Di usia 19 tahun, Rosetta Lorenzo melakukan kesalahan fatal sehingga membuat nama Lorenzo jatuh ke tangan orang lain setelah dijebak oleh kekasihnya sendiri bernama Elijah Blackwood. Ditambah Rosetta harus kehilangan kakeknya demi menyelamatkan Rosetta dari kukungan Elijah setelah berhasil mencuci otak gadis itu dan membuat sebuah virus komputer berbahaya yang dijual belikan ke para kelompok bawah tanah.

Demi memulihkan kembali nama keluarganya, Rosetta harus menanggalkan nama Lorenzo.

Setelah bertahun-tahun berkeliling penjuru Amerika, Rosetta yang berpikir bisa pulang ke keluarganya justru meregang nyawa di tangan mantan kekasihnya, Elijah.

Saat ia berpikir benar-benar berakhir, ketika membuka mata Rosetta justru menemukan dirinya kembali menjadi bocah tujuh tahun.

Kali ini apakah Rosetta akan melakukan kesalahan yang sama ketika takdir justru membawanya kembali bertemu dengan Elijah? Bagaimana Rosetta membalaskan dendamnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20. HANGAT

Jacob mengajak Rosetta ke toko swalayan yang menjadi tujuan mereka, menyuruh gadis kecil itu mengambil apa pun yang ia mau sebagai bayaran karena telah membuat Rosetta menangis. Tentu Jacob menyesali ucapannya itu, karena Rosetta benar-benar memborong semua snacks, es krim, dan segala macam cemilan. Namun di saat yang bersamaan Jacob tidak bisa menahan diri untuk tidak merasa bahagia ketika melihat Rosetta ke sana-sini dengan lincahnya seperti tupai yang mengumpulkan makanan. Ah, ingin sekali Jacob menggigit keponakannya itu karena terlalu gemas. Tidak peduli Rosetta mengatakan kalau jiwanya telah berusia dua puluh tujuh tahun, namun di mata Jacob gadis itu tetaplah berusia tujuh tahun.

"Kau benar-benar merampokku, huh?" kata Jacob saat mendapati betapa banyak kantung belanjaan di tangannya ketika ia dan Rosetta berjalan menuju mobil.

"Uncle, sendiri yang bilang aku boleh mengambil apa saja yang aku mau, dan aku mau semua itu," kata Rosetta tanpa terlihat bersalah sama sekali setelah membuat dompet pamannya berteriak.

"Little Devil," ucap Jacob.

"Hmp, hari ini sudah dua orang memanggilku seperti itu. Padahal aku tidak melakukan apa-apa," protes Rosetta seraya melipat kedua tangan kecilnya di dada.

"Karena kau memang pantas dipanggil, seperti itu. Dan biar kutebak yang memanggilmu seperti itu pastilah Roderick," Jacob berkata seraya memasukkan semua kantung belanjaannya ke dalam bagasi mobil.

"Bagaimana kau tahu?!" Rosetta terkejut ketika pamannya dapat dengan mudah menebak perihal itu.

"Heh, kau terlalu meremehkan pamanmu ini," kata Jacob dengan senyum sombong.

"Cih, Uncle benar-benar menyebalkan," ucap Rosetta.

"Menyebalkan padahal kau yang membuatku miskin hari ini." Jacob membukakan pintu untuk Rosetta dan membiarkan gadis kecil itu duduk tenang di kursi penumpang.

"Kau tidak akan miskin hanya karena cemilanku itu. Kalau kau miskin hanya karena itu kau tidak akan bisa menjadi pamanku," kata Rosetta.

"Kau benar-benar tidak bisa membiarkanku menang dalam bicara." Jacob tersenyum seraya menggelengkan kepala ketika mendengar penuturan dari keponakannya ini.

Mereka berdua akhirnya menyelesaikan belanja yang ternyata memakan waktu lumayan lama. Jacob harap ia tidak akan kena marah oleh Lili dan Robert yang membawa Rosetta keluar selama ini.

"Ah, aku ingat kalau Lili pernah bertanya soal bagaimana kau bisa membantunya ketika perusahaan di serang pihak luar melalui sistem. Jika orang tuamu bertanya lagi, jawab saja aku yang mengajarkan. Dengan begitu kau tidak perlu sampai harus menceritakan tentang perjalanan waktumu itu. Pokoknya kau bisa melemparkan segala hal kepadaku, dan selebihnya biar aku yang urus," kata Jacob.

"Uncle? Bagaimana kalau aku tidak bisa merubah apa pun dan berakhir sama saja seperti sebelumnya?" tanya Rosetta sembarang.

"Tidak, aku yakin kau akan merubahnya. Dengan memberitahuku semua tentang yang terjadi padamu sebelumnya, artinya takdir telah berubah. Jika dulu kau tidak punya pilihan untuk lari, saat ini kau ada aku sebagai pilihanmu untuk lari. Aku tidak akan membiarkanmu berakhir sendirian di gang kecil itu lagi. Atau membiarkanmu berkelana ke berbagai kota seorang diri selama bertahun-tahun. Bahkan jika kau sampai harus melakukannya, aku sendiri yang akan mengejarmu," jawab Jacob.

Gadis itu tertunduk memandangi tangan kecilnya, namun kali ini sebuah senyum dengan rona tipis terukir di wajah Rosetta. Mendengar hal itu saja yang mana ada orang yang dapat ia andalkan, benar-benar sudah membuat Rosetta lega dan bahagia. Seolah ia dapat melakukan hal sesulit apa pun dengan dukungan dari pamannya ini.

"Kau tidak sendirian lagi kali ini, Rose. Aku tidak akan membiarkanmu berjuang sendirian. Di masa itu mungkin aku melakukan kesalahan terbesar karena membiarkanmu berjuang sendirian selama bertahun-tahun, tapi kali ini tidak," ucap Jacob dengan senyum lembut dan pandangan hangat seraya mengelus kepala keponakannya itu.

"Terima kasih." Dua kata yang amat begitu tulus dari Rosetta.

Namun sayangnya, suasana hangat dan obrolan santai itu harus terpecah menjadi keributan ketika mereka sampai di restoran Robert. Yang mana semua orang terkejut ketika melihat betapa banyak belanjaan yang dibeli oleh Jacob.

Rosetta dengan raut wajah polos hanya berjalan santai seraya memakan salah satu cemilannya dan duduk di kursi, memerhatikan bagaimana pamannya itu di interogasi oleh ibu dan kakek Rosetta, bahkan dengan Lucas juga.

"Rose, kau yang belanja kenapa kau yang dimarahi?!" protes Jacob.

"Aku hanya menuruti kata Uncle saja. Kata Uncle aku boleh pilih apa pun yang aku suka," jawab Rosetta tanpa ada tanda-tanda bersalah.

"Jangan menyalahkan anak kecil, Jack. Seharusnya kalau Rose membeli terlalu banyak seperti itu kau menegurnya dan mengurangi belanjaannya dan bukan justru membiarkan lalu membayar," tegur Lili.

"Uncle, jangan pernah katakan pada Rose kalau dia boleh memilih dan mengambil apa saja ketika belanja terutama makanan. Percayalah dia akan memilih semuanya. Kau bukan korban pertama," kata Lucas seraya menepuk pundak Jacob yang duduk di kursi ketika diinterogasi oleh Lili dan Robert.

"Aku tahu kalau kau sayang dengan Rose, tapi tidak baik untuknya memakan cemilan sebanyak itu," ucap Robert menghela napas ketika melihat kembali kantung belanja yang menggunung di depan konter.

Jacob menatap Rose untuk menuntut pertanggung jawaban gadis itu, tapi justru mendapati Rose pura-pura tidak melihat dan melanjutkan makan cemilannya.

"Kau benar-benar dikerjai dengan iblis kecil satu itu, Uncle," ucap Roderick yang tertawa melihat kalau pamannya menjadi korban selanjutnya. "Sebelum ini Daddy juga jadi korban Rose dan sampai harus dimarahi oleh Mommy dan Auntie Bianca," sambungnya.

"Little Devil," ucap Jacob ketika ia masuk dalam list korban perampokan Rosetta ketika belanja.

TRING!

Suara lonceng di pintu masuk berbunyi ketika dua orang seseorang masuk.

"Daddy?!" seru Rosetta yang langsung berlari ke arah sang ayah begitu melihat pria itu muncul dari pintu.

Rion yang melihat putrinya berlari penuh semangat langsung menangkapnya dan menggendongnya. "Sudah kuduga kalian masih berkumpul di sini," katanya.

"Dad? Dad? Dad?" panggil Roderick penuh semangat.

"Ya, Rod?" sahut Rion, melihat ke arah Roderick yang kini berdiri di hadapannya kemudian berlutut di depan sang anak agar sejajar dengan tinggi Roderick.

"Daddy tahu, Rose kembali merampok orang. Uncle Jack jadi korbannya kali ini," lapor Roderick yang justru terlihat terhibur dengan kelakuan adik kembarnya ini.

Rion mengerutkan keningnya saat mendengar hal itu, lalu melihat ke arah yang Roderick tunjuk. Rasanya Rion kehilangan kata-kata dalam sekejab saat melihat tumpukan kantung belanja berisi berbagai macam cemilan.

"Itu belum termasuk dengan es krim yang ditaruh di kulkas dalam sana agar tidak cair," beritahu Lili.

Rion menatap Rosetta tidak percaya, bagaimana bisa ia membuat Jacob sampai membelikan gadis kecilnya ini cemilan sebanyak itu.

"Jangan salahkan aku, bagaimana bisa aku menolak ketika dia meminta dengan wajah memelas ketika aku mau mengembalikannya," kata Jacob yang akhirnya mengakui kalau ia termakan wajah menggemaskan Rosetta ketika meminta semua cemilan itu.

"Rose?" Rion menatap ke arah Rosetta hendak mendengar jawaban dari sang gadis.

"Uncle yang menyuruhku untuk mengambil apa pun yang aku mau, jadi ya aku ambil semua," kata Rosetta.

Entah Rion dan Jacob harus marah atau justru mereka tidak bisa marah ketika melihat wajah Rosetta.

"Setelah ini aku harus mengawasimu jika bersama laki-laki, bisa-bisa kau merampok setiap laki-laki dan mereka tidak bisa menolakmu karena kau terlalu menggemaskan," kata Rion yang langsung menciumi pipi gembul Rosetta hingga gelak tawa gadis itu terdengar memenuhi ruangan.

"Kalian benar-benar terlalu memanjakannya," protes Lili namun tidak merasa terganggu akan hal itu.

"Bukankah dulu kau juga seperti itu, Lili. Kau bisa memborong semua es krim di toko swalayan dan jika tidak dipenuhi akan tantrum," kata Jacob.

"Ah, benar juga. Aku ingat waktu itu bagaimana Lili menangis di dalam toko karena aku mengembalikan semua es krim yang dia masukan semua ke dalam keranjang belanja," Robert membenarkan.

"Jadi kita tahu dari mana sifat Rosetta ini menurun," ejek Jacob pada Lili.

"Diam kau," ucap Lili dengan wajah memerah karena malu.

Semua orang tertawa melihat ke absurd-an dari dua perempuan di keluarga Rion ini. Benar-benar selalu saja memiliki hal yang mempu membuat orang lain menggelengkan kepala karena tingkahnya, terutama dengan makanan yang menjadi kesukaan mereka berdua.

Tapi sepertinya suasana penuh kehangatan seperti ini tidak buruk juga, karena Jacob dapat melihat bagaiman Rose tertawa lepas. Seolah semua beban di pundak gadis itu terangkat setelah Jacob tahu akan kebenaran mengenai diri Rosetta. Ia hanya berharap kalau yang akan terjadi tidaklah sama seperti yang ada diingatan keponakannya itu. Ya, Jacob berharap begitu. Ia tidak ingin sampai tawa gadis kecil kesayangannya itu menghilang.

1
ir
menyala little devil
Ana Kurniawan
🥰🥰🥰🥰
Ana Kurniawan
mantab rose... 👍
Sri Wulandari Buamonabot
UP LAGI
ir
ayoo Rose bantu daddy mu, kamu pasti bisa
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut 🙏🙏
ir
masuk akal, kalo di masa depan Rose beneran meninggal ga mungkin seorang Rion Lorenzo akan diem aja, yg pasti bakal balas dendam dan peperangan besar terjadi
sekarang paham siapa orh yg meluk Rose pas dia di tembak pasti Panther, dan mimpi Arthur ada lah peringatan mungkin untuk hati², gemana ya perasaan Rion saat dia tau tentang Rose di masa depan dan dia orang yg paling tau terakhir dan pas Rose bilang bahwa Arthur ga akan bisa menangkap Rose saat jadi polisi wajar karna di masa itu Rosetta jadi Ubi cilembu
ir: satu negara kek nye kena semua dah kak
Yhunie Arthi: Bener, tahu sendiri bapak Rion kita, Lili di culik aja satu organisasi abis cuman berdua dia sama dante, apalagi pas tahu Rose jadi ubi dan dia terlambat. Apa nggak perang itu /Grimace/
total 2 replies
Lala Kusumah
😭😭😭😭😭
Nilawati Raiyan
👍👍❤️
Ana Kurniawan
mantab...
ir
selalu penasaran weeehh
Yhunie Arthi: /Slight//Slight//Slight//Slight//Slight/
total 1 replies
Ppur Wanto
mau ditumpuk dulu babnya biar banyakan, eh ngk kuat jga jadi dibuka deh... lanjut dah
Yhunie Arthi: hahaha... semangat bacanya /Facepalm/
total 1 replies
Ana Kurniawan
kuuraang.... thor /Grimace//Grimace/
Yhunie Arthi: Sabar ya menunggu update /Chuckle/
total 1 replies
ir
siapa dua orang di ambang pintu, Arthur dan lucas kah?
kak kan di part yg Rose kena tembak ada kalimat " ada seseorang yg menangis dengan penyesalan " kalo ga salah apa itu Arthur 🤔
Yhunie Arthi: muehehe /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
ir
kak dirimu anak IT kah, ko tau dunia Cyber 😁😁
Yhunie Arthi: saya cuman othor aja kok /Proud/
total 1 replies
dimsum mbluber1
lagiiiiii
lagiiiiii
lagiii
up
up
up
ir
kek nya Dante sama jacob lebih peka deh sama sikap Rosetta
Yhunie Arthi: Setuju /Slight/
total 1 replies
Ulvi Hasanah
skali kalai atulah di double up nya😁😁
Yhunie Arthi: Bisa, kalau yang baca 20k+ /Proud/
total 1 replies
iin marlina
bagus banget Thor
endah retno adi
keren , wes gitu aja😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!