NovelToon NovelToon
Yang Tidak Pernah Menyentuh Ku

Yang Tidak Pernah Menyentuh Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: heyyo

Sudah dua bulan sejak pernikahan kami. Dan selama itu, dia—lelaki itu—tak pernah sekalipun menyentuhku. Seolah aku tak pernah benar-benar ada di rumah ini. Aku tak tahu apa yang salah. Dia tak menjawab saat kutanya, tak menyentuh sarapan yang kubuat. Yang kutahu hanya satu—dia kosong dan Kesepian. Seperti gelas yang pecah dan tak pernah bisa utuh lagi. Nadira dijodohkan dengan Dewa Dirgantara, pria tiga puluh tahun, anak tunggal dari keluarga Dirgantara. Pernikahan mereka tak pernah dipaksakan. Tak ada penolakan. Namun diam-diam, Nadira menyadari ada sesuatu yang hilang dari dalam diri Dewa—sesuatu yang tak bisa ia lawan, dan tak bisa Nadira tembus. Sesuatu yang membuatnya tak pernah benar-benar hadir, bahkan ketika berdiri di hadapannya. Dan mungkin… itulah alasan mengapa Dewa tak pernah menyentuhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon heyyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28. Kedatangan Tante Melisa V3

Jam di ponsel menunjukkan pukul tiga sore, Hans mengantarkan aku pulang sampai ke depan gerbang. Hari ini bagiku tidak ada yang spesial, hanya menyanangkan saja untuk di jalani.

"Hans, terimakasih ya," Kata ku keluar dari mobil putih miliknya.

Hans mengangguk dan tersenyum, dia mengambil paper bag di kursi belakang.

"Terimakasih juga, kue nya." Jawab Hans, meletakkan paper bag itu ke kursi di sebelahnya.

Setelah itu aku menutup pintu mobil, menunggu Hans menginjak gas mobilnya agar aku bisa langsung masuk ke dalam rumah. Seorang satpam sudah berdiri di sebelah pagar, menunggu aku mendekat agar dia bisa membukakan pintu pagar besar ini.

Aku melambaikan tangan saat mobil itu melaju dengan perlahan, kemudian aku membalik badanku menunggu pagar di buka.

"Dewa sudah pulang,pak?" Tanya ku melewati pagar.

"Tuan muda belum pulang, non." Jawabnya.

Membuat hatiku sedikit tenang, entahlah mungkin karena aku manusia biasa, aku terkadang merasa bersalah saat bersama Hans. Namun disisi lain, Dewa juga tidak memperdulikan aku.

Tapi seperti apa yang di katakan oleh Hans, kami hanya menjalin sebuah pertemanan. Itu saja.

......................

Malam hari aku sudah menata meja makan, menunggu mertuaku pulang ke rumah, dan menunggu Dewa. Kue yang aku buat sudah aku siapkan juga untuk dihidangkan bersama teh hangat setelah makan malam nanti.

"Nadira,..." Suara panggilan itu terdengar.

Aku segera mencari sumber suara, ternyata benar Tante Melisa dan suaminya —om Daus. Tante Melisa yang membawa beberapa Paper Bag belanjaannya, sedangkan om Daus masih fokus melihat ponsel yang ada di tangannya.

"Ibu, Ayah...Makan malam sudah siap." Ucap ku mendekat.

"Nadira, ibu juga membelikanmu baju,...ini cocok sekali dengan kamu," Tante Melisa memberikan dua paper bag kepadaku.

Aku mengambilnya, tersenyum. Menyadari bahwa Tante Melisa teringat kepadaku saat berbelanja membuat hatiku senang. Dia orang yang hangat, ceria dan penuh energik, Tante Melisa juga sangat perhatian kepadaku.

"Dimana Dewa, Nad?" Tanya om Daus masih fokus ke layar ponselnya.

"Belum pulang ayah, Mungkin sebentar lagi." Jawabku melihat ke arah pintu.

"Oh ya? Padahal dia sudah pulang dari jam empat tadi, Mungkin dia ada urusan di luar...Bu kita bersih bersih dulu, lalu makan." Ucap om Daus, memegang pundak istrinya.

Mereka berjalan meninggalkan aku, melihat pasangan yang sangat sempurna, bahagia dan hangat. Sedikit membuatku iri dan bertanya tanya, kira kira suatu saat apakah aku dan Dewa bisa merasakannya, Merasakan hangatnya sebuah pernikahan.

......................

Setelah makan malam, kami bertiga duduk di kursi jati di teras depan, memandangi taman ditemani oleh secangkir teh dan kue yang aku buat tadi.

"Wah, ini enak sekali Nadira..." Kata om Daus memakan puding mangga yang baru saja di keluarkan dari dalam kulkas. Puding yang lembut, manis dan dingin.

"Iya kan Ayah, Ibu juga suka sama cookies nya."

Aku tersenyum, syukurlah jika mereka menyukai masakanku. Dewa masih belum pulang dan mungkin dia tidak akan pulang malam ini.

"Dewa ini kok belum pulang Ayah, tidak juga memberi kabar." Tante Melisa membuka layar ponselnya dan mencari sebuah nomor.

Dia menelpon nomor itu sebanyak dua kali dan tidak ada jawaban. Tante Melisa meletakkan ponselnya kembali ke atas meja, lalu kemudian sebuah pesan masuk. Pesan suara, tanpa ragu Tante Melisa memutar voice note yang dikirimkan kepadanya itu.

"Ibu,...Aku akan pulang larut malam, aku lembur karena ada kendala di kantor cabang, jangan menungguku." Suara Dewa terdengar dari ponsel itu.

Tante Melisa menarik napas lalu menghembuskannya. Melihat ke arah suaminya yang duduk di sebelahnya.

"Anak kamu itu ayah, sudah tau orang tua nginap di rumah, bukannya pulang malah kerja semalaman." Kesalnya.

Om Daus meminum teh di cangkir kecilnya,lalu menjawab. "Yah mau bagaimana lagi bu...Memang karakternya seperti itu."

Setelah itu om Daus melirik ke arahku, menatapku dalam. Aku hanya diam, menunggu dia berbicara. Karena dari gestur badannya, dia hendak menyampaikan sesuatu.

"Nadira,..." Katanya akhirnya. "Kamu harus lebih sabar dalam menghadapi Dewa. Dewa itu, anak Ayah dan Ibu satu satunya dan dulu ada banyak sekali perjuangan ibu dalam mengandung dan membesarkan Dewa."

Aku tersenyum dan mengangguk.

"Mungkin dia masih belum mengerti kamu,nak. Ataupun kamu masih belum mengerti dirinya. Ayah minta, agar pernikahan ini dapat memberikan kebahagiaan baik untuk kalian dan juga kami nantinya. Jangan ragu untuk mengadu, bertanya atau datang ke rumah Dirgantara, Ayah dan Ibu selalu ada untuk kalian." Sambungnya.

1
Dian Rahmawati
aku tarik kembali ucapan hans baik ternyata dia dalang pertengkaran dewa dan nadira
.hans bayar laki2 tmn SMA itu
Dian Rahmawati
nadira terlalu baik untuk si dewa
Dian Rahmawati
hans selalu ada buat nadira
Safrudin Suekko
👍👍👍👍👍👍
puputte.
Hallo, gak jadi update besok, jadinya malam ini...Sebenarnya hati keciel ku masih terluka,tapi ternyata dengerin musik galau sama stalking ig nya juga bikin aku makin terluka, jadi yaudah deh, aku update aja malam ini, enjoy yaaa🩷🩷🩷 guys ini serius aku nulis novel ini karena patah hati loh🥺😔
puputte.
hi guys, jadi author lagi patah hati malam ini, besok mimin update yaa... kalo patah hati malamnya mimin gak update, siang aja. kalo udah sembuh hatinya mimin update siang sma malam🩷 enjoy
Dian Rahmawati
salah paham kau dewa
Dian Rahmawati
dewa egois
Dian Rahmawati
dewa buat sebel
Dian Rahmawati
kasian nadira
Dian Rahmawati
udh ada kemajuan nih
Dian Rahmawati
cie dewa udh mulai sdkit cemburu nih
Dian Rahmawati
wah Hans suka sama Nadira
Dian Rahmawati
jadi penasaran
Dian Rahmawati
awal yang baik Nadira
Dian Rahmawati
apakah dewa sprti trauma masa lalu
Dian Rahmawati
dewa kamu akan merasakan nanti kehilangan nadira
Dian Rahmawati
penasaran si dewa kenapa sih
Nurjana Bakir
lanjut thor
Dian Rahmawati
apakah dewa gay ?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!