NovelToon NovelToon
SARANG

SARANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Single Mom / Janda / Bullying di Tempat Kerja / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:190
Nilai: 5
Nama Author: Shikacikiri

"Sudah ku katakan namaku Sarah bukan sarang! " seru Sarah pada polisi yang membawanya itu.

Meski belum fasih bahasa korea, tapi dia mengucapkan dengan jelas apa yang dia katakan.

Dia masih saja harus menjelaskan pembetulan ejaan namanya pada mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shikacikiri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

Sarah membuka pintu kemudian masuk. Dia berdiri di hadapan produser Go yang menatapnya.

"Siapa kamu? " tanya Produser Go.

"Aku Sarah" jawabnya terengah.

"Sarang?" Produser Go salah dengar.

"Tidakk.... " Sarah merengek.

"Baiklah, apa mau mu? aku tidak pesan pemandu lagu" ucap Produser Go.

"Aku mau menawarkan sesuatu" ucap Sarah seraya merapikan rambutnya.

Mata Ki Yong membulat, mendengar ucapan Sarah, dia pikirkan hal tidak tidak karenanya.

Produser Go mengerutkan dahinya, mengusap wajah kemudian menyeringai.

"Ok, apa itu? " tanyanya lagi seraya melihat lekuk tubuh Sarah.

Sarah memperhatikan matanya yang meraba tubuhnya.

"Tidak...... bukan itu! " dia menggerakkan kedua tangannya.

Ki Yong yang tadinya hendak menarik tangannya, terdiam saat Sarah menyangkal pemikiran Go He Jin.

"Lalu apa? " tanya Produser Go yang melirik ke arah Ki Yong.

"Aku adalah orang yang Anh Jin Hyuk incar saat di Jeju" ucap Sarah.

Produser Go terkejut, dia mengedipkan matanya. Ki Yong terkejut dua kali.

"Aku menawarkan diri untuk memberikan informasi tentang kejadian 4 bulan lalu di Jeju, penangkapan besar para mafia perdagangan organ tubuh manusia" lanjut Sarah kemudian lemas terduduk.

Jin Guk datang dan menepuk pundak Ki Yong.

"Bersiaplah dengan proyek baru" bisiknya.

Ki Yong menatap mereka bergantian.

***

Sarah bangun seperti biasanya. Pukul 4 pagi dan menyiapkan semuanya untuk masak.

Da Jin dan So Min datang lebih awal karena diberitahunya akan pergi hari ini dan tak bisa membantu di kedai.

Awalnya mereka cemas, namun saat Sarah menjelaskan, akhirnya mereka setuju.

"Bersiaplah, ini bajuku, pakai ini untuk masuk gedung itu" ucap So Min membawakan baju agar Sarah terlihat lebih rapi.

Da Jin tersenyum, mengingat bagaimana So Min jadi begitu panik dan mengkhawatirkan penampilan Sarah hanya untuk bertemu dengan Produser Go secara resmi.

"Wahhh, bu bos perhatian juga" ucap Seok Yu.

"Kerja!!! " Da Jin memelototinya.

"Siap Bos! " Seon Yu bersemangat.

Cukup lama mereka di kamar, Da Jin melirik dan melirik lagi ke arah pintu.

Kemudian mereka keluar, So Min mendorong Sarah yang mengomel.

"Kenapa tidak boleh diikat! " Sarah protes.

"Hari ini tidak usah di ikat! " So Min berteriak lebih keras.

"Tidak mau! " Sarah menolak ingin kembali ke kamarnya.

"Kau sudah terlambat! " So Min mendorongnya sekuat tenaga.

"Aku bukan gadis remaja, kenapa kau mengatur tatanan rambutku! " Sarah makin menolak.

"Yaaa... isshhh! " So Min hendak mengumpat.

Sarah berkedip kedip cukup takut dengan amarahnya So Min.

"Sayang! " So Min mengeluh pada Da Jin.

"Dia benar, dia bukan gadis, sudah punya dua anak" ucap Da Jin kemudian tertawa.

Seon Yu malah terpesona dengan penampilan Sarah. So Min menata rambutnya dengan hanya mengikat sedikit di belakang, dan lebih banyak yanh tergerai. Bajunya pun pas, cocok untuknya. Tidak terlalu formal, tapi tidak juga terlalu casual. Paduan kemeja biru muda dengan jeans biru muda, membuat wajah Sarah terlihat lebih cerah.

"Kau lihat, pria muda seperti Seon Yu pun langsung terpana, apalagi produser Go, sudah bagus begini! " ucap So Min membanggakan tatanannya.

"Wahh kalau Seon Yu memang suka nenek nenek" Da Jin mengejeknya.

Sarah mencari jalan untuk kembali ke kamarnya, untuk mengambil ikat rambut. Tapi So Min tak mengizinkan nya.

Dia terus mendorong Sarah hingga mengantarkannya ke depan gedung. Da Jin membiarkannya, merasa So Min mulai berubah saat sering bersama Sarah.

Sampai di depan gedung, So Min melempar tas Sarah. Dia pun menangkap dengan wajah yang cemberut.

"Terserah, kau masih terlihat cantik walaupun cemberut!" seru So Min kemudian meninggalkan nya.

Saat itu, Ki Yong baru turun dari mobilnya dan menatap Sarah cukup lama. Sarah mengaitkan tasnya ke bahu, kemudian matanya menatap Ki Yong.

"Ahhh, Ki Yong! " seru Sarah.

Mata Ki Yong membulat, jantungnya berdegup kencang saat Sarah berlari ke arahnya.

Sarah tersenyum lebar, mengingat Ki Yong selalu membawa karet gelang hitam di pergelangan tangannya.

Ki Yong makin gugup, tangan Sarah terlihat hendak meraih tangannya, dia mulai takut.

"Ahhhh... pinjam ini" ucap Sarah menunjuk langsung ke pergelangan tangannya.

Ki Yong tersadar, kemudian tersenyum. Dia memberikannya dengan cepat.

"Hei Sarah! " seru Jin Guk yang baru kembali dari memarkirkan mobilnya.

"Hai! " seru Sarah sambil mengikat rambutnya.

Ki Yong tak bisa melepaskan tatapannya dari rambut dan wajah Sarah. Jin Guk menabraknya dengan sengaja, Ki Yong pun berhenti menatap Sarah.

"Waahhh, cantiknya" puji Jin Guk.

"Halah" Sarah tak menghiraukan.

Jin Guk tertawa karena Sarah bukan tipe wanita yang haus pujian.

"Dia benar-benar tidak feminin" ucap Jin Guk.

"Silahkan! " Sarah malah mempersilahkan Ki Yong untuk berjalan lebih dulu layaknya raja.

Jin Guk tertawa lagi.

"Wah.. pandai menjilat juga dia! " ucap Jin Guk.

"Aku takut bukan menjilat" ucap Sarah kemudian berjalan di belakang mereka.

Tak bisa memungkiri, Sarah merasa kagum dengan gedung tinggi itu. Lobi nya saja luas dan banyak orang yang hilir mudik di sana.

Jin Guk dan Ki Yong di sapa semua orang. Sarah hanya diam mengikuti mereka. Sampai masuk lift, baru Sarah mulai banyak bertanya.

"Lantai berapa? Apa dia benar-benar mau mendengarkan ku? Apa dia galak? Apa dia orang yang tegas? atau.... "

Ki Yong merasa risih dengan tingkahnya.

"Hentikan! " ucap Ki Yong, lalu Sarah diam.

"Dia galak, banyak aturan, kau juga akan di siksa karena memberikan ide ini, dia akan memberikan mu pekerjaan di luar kemampuan mu" ucap Jin Guk.

Ki Yong melotot padanya, Jin Guk menutup mulutnya layaknya resleting.

Sarah memperhatikan Ki Yong yang terlihat terganggu.

Pintu lift terbuka, di sini, barulah terlihat orang-orang lebih sibuk. Tak ada yang diam, semuanya bekerja seolah sedang di kejar sesuatu yang menyeramkan.

Sarah menghela, ternyata ada yang lebih sibuk dari pekerjaan di kedai.

Jin Guk menariknya, mereka masuk ke ruangan produser Go, tapi tak ada siapapun.

"Duduk di sini, dia masih reading drama lain di ruangan sebelah" ucap Jin Guk seraya menunjuk.

Ki Yong duduk dengan bertumpang kaki sambil membuka majalah.

"Oh ya, ceritakan bagaimana detailnya, aku penasaran" ucap Jin Guk duduk bergeser mendekati Sarah.

Sarah menelan salivanya, dia merasa gugup.

"Apa bisa aku hanya bercerita satu kali saja, jujur ini ga mudah, tapi.... aku akan berusaha menceritakan semuanya secara detail" ucap Sarah.

"Loh aku kira kamu sudah membulatkan tekad untuk mengusir rasa takut itu" ucap Jin Guk.

Sarah terdiam, menelan ludah berulang kali hanya untuk mengingat nama mereka yang akan dia sebutkan nantinya.

Ki Yong memperhatikan nya, dia menendang Jin Guk memberinya kode untuk tidak memaksanya.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!