Serangeline Fros, wanita berusia 45 tahun, dikenal di seluruh kota Darsen sebagai ketua geng Bloodfangs—geng paling ditakuti yang menguasai setengah wilayah kota. Di balik reputasinya yang kelam, Sera menyimpan mimpi lama yang tak pernah terwujud: menjadi seorang penyanyi. Namun takdir berkata lain, sejak muda ia dipaksa oleh kakeknya untuk meneruskan tahta keluarga sebagai pemimpin geng, menenggelamkan keinginannya di balik darah dan kekuasaan.
Hingga suatu malam, sebuah kecelakaan tragis merenggut nyawanya. Tapi kematian bukanlah akhir bagi Serangeline Fros. Ia terbangun kembali… di tubuh seorang wanita muda berusia 25 tahun—bertubuh gendut, pemalu, dan diremehkan semua orang, bahkan oleh suaminya sendiri.
Apakah Serangeline akan menemukan makna baru dari kehidupan keduanya, ataukah sisi gelapnya sebagai gangster akan kembali bangkit dan menghancurkan segalanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mila julia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16.Cerai
HAPPY READING!!!!
.
.
.
Aleric membawa Sera ke rumah sakit. Para dokter UGD dengan cepat menanganinya. Tidak lama kemudian, Sera pun terbangun. Menatap kosong ke langit-langit ruangan yang serba putih.
“Aku berakhir di sini lagi?” gumamnya pelan. Ia sudah sangat familiar dengan tempat ini. “Karena tubuh lemah bocah ini… aku malah sering tertidur di sini,” lanjutnya sambil berusaha bangkit dari tempat tidur UGD.
Aleric yang sejak tadi duduk menunggui langsung berdiri begitu melihat Sera bergerak.
“Kamu sudah bangun?” tanyanya khawatir.
Sera terkejut melihat pria itu ada di sampingnya. Ia sempat mengira Kael yang membawanya ke sini setelah memperlakukannya kasar tadi.
“Kenapa kamu bisa ada di sini?” tanyanya heran.
“Harusnya aku yang menanyakan itu padamu,” jawab Aleric serius. “Kenapa kamu ada di ruangan sempit dengan pintu tergembok? Aku tidak tahu bagaimana keadaanmu sekarang kalau saja aku tidak ada di sana dan menyelamatkanmu.”
“Aku?…” Sera menunjuk dirinya sendiri, terdiam sesaat.
"Keterlaluan pria brengsek itu. Bukannya membawaku ke rumah sakit, dia malah mengurungku. Apa dia benar-benar berniat membunuhku? "batinnya menggeram.
“Terima kasih,” ucap Sera akhirnya. “Aku harus segera pergi, menemui orang yang sudah membuatku seperti ini.”
“Kamu akan kemana?,Apa kamu sudah merasa baikan?” Aleric masih belum tenang melihatnya.
“Tenang saja. Meskipun tubuh ini lemah, jiwaku cukup kuat,” jawab Sera singkat lalu turun dari tempat tidur. Aleric hanya bisa memandang kepergiannya, heran dengan ucapan tegas perempuan itu.
Aleric memperhatikan sera dengan tubuh lunglainya keluar dari ruangan UGD.
___
Tak lama kemudian, Sera sudah berdiri di depan rumah Kael. Ia datang dengan taksi online, tubuh masih limbung dan wajah pucat. Namun yang menyambutnya adalah pemandangan yang membuatnya tertegun.
Semua barang miliknya berserakan di halaman. Dibuang seperti sampah murahan.
“Apa-apaan ini?” Sera terbelalak.
Lyra dan Mama Stevia keluar dengan senyum puas, diikuti Kael yang masih melempar tas-tas mahal milik Sera ke tanah.
“Kamu bisa pulang juga ternyata? Aku pikir kamu akan membusuk di ruangan itu,” ucap Kael sinis, berdiri di teras yang lebih tinggi darinya. Merendahkan.
“Jadi kamu sengaja mengunciku di sana… setelah kamu memukulku?” suara Sera bergetar penuh marah.
“Justru aku berniat ingin membunuhmu,” balas Kael tanpa rasa ragu. “Kamu sudah membuat perusahaanku merugi puluhan miliar karena ulahmu.”
“Kamu akan menyesal berbuat seperti ini padaku, Kael.” Mata Sera menajam, dingin menatap ke arah Kael.
"Kamu tidak salah? kamu hanya wanita yang tidak tau diri yang di selamatkan oleh anakku dari jeratan ibu tirimu yang kejam itu tapi sekarang kamu malah berulah dan membuat agency nya terancam. " ucap mama stevia.
"Harusnya dari awal memang Kael lebih cocok dengan Lyra yang setara di bandingkan dengan kamu yang miskin jelek, gendut yang sama sekali sangat tidak cicik dengan anakku yang tampan. "sambungnya lagi.
Sera tersenyum sinis, " Tidak papa keluarkan semua penghinaan kalian karna begitu kalian tau siapa sebenarnya bocah ini kalian akan menelan ucapan ini seperti menelan jarum. " batin Sera.
Lyra melangkah manja lalu menggandeng tangan Kael. Menempelkan pipinya di lengan sang pria seolah menunjukkan kepemilikan.
“Harusnya aku dan Kael mengakui hubungan kami sejak awal,” ucapnya dramatis. “Tidak akan ada semua kebodohan ini. Aku menyesal pernah bersikap baik padamu. Ternyata bukan hanya penampilanmu yang menjijikkan, tapi juga kelakuanmu. Dasar wanita tidak tahu diri.”
Bukannya marah Sera justru tertawa keras, " Jadi... sekarang kamu mengakui hubungan gelapmu dengan Kael, Pelakor?."ucap Sera lantang. "Benar ....kalian berdua memang cocok pria licik dan wanita murahan benar - benar setara sepeti yang di ucapkan oleh nenek tua itu. "ucap Sera.
Kael maju selangkah. “Terserah apa yang kamu ucapkan. Sekarang kembalikan apartemen dan uang yang kamu ambil dariku!”
“Maaf Kael. Apa yang sudah diberikan tidak akan pernah kembali lagi. Bahkan aku akan menuntut harta gono-gini saat persidangan nanti.”
Kael tersenyum mengejek. Mama Stevia juga.
“Kamu lupa? Di awal pernikahan kita, kamu menandatangani surat pisah harta di depan pengacaraku.”
Sera terdiam sesaat.
Dia sudah menyiapkan semuanya… dari awal. Napasnya memburu oleh kemarahan yang semakin menyesakkan.
“Sekarang kemasi barangmu dan pergi dari sini!” bentak Kael. “Pastikan kamu tidak pernah muncul di hadapanku lagi.”
Dada Sera naik turun ,"Kalau saja aku tidak berada di tubuh bocah ini mungkin pria brengsek ini sudah mati dihadapanku, Berani sekali dia menghinaku dengan mulut busuknya itu, " Batin Sera.
“Lihat saja… aku akan membalas ini semua. Berkali-kali lipat lebih menyakitkan dari apa yang kalian lakukan hari ini.” Suaranya rendah, tapi penuh ancaman.
Kael menjawab enteng, “Aku sangat menantikan itu, Sera. Lagi pula apa yang bisa kamu lakukan? Perempuan miskin, jelek, gendut sepertimu? Kamu hanya beruntung karena suaramu. Kalau bukan karena itu, kamu hanyalah barang rongsokan.”
Sera menggigit bibir bawahnya sampai hampir berdarah.
Dan Kael belum selesai.
“Dan soal apartemen itu… kalau kamu tidak mau mengembalikannya, aku akan merebutnya paksa.”
“Coba saja kalau bisa,” Sera menyeret barang-barangnya dengan kasar. Menolak terlihat lemah di depan mereka.
Tiba-tiba sebuah notifikasi masuk ke ponselnya.
📩 Bibik:
Nona, semua perintah nona sudah saya lakukan. Mama tiri nona berhasil masuk dalam jebakan. Saya akan kirim semua video buktinya kepada nona.
Sera tersenyum lebar begitu menerima vidio yang di kirimkan mata-ma dari mansion mewah ibu tirinya,semua rencananya berjalan lancar.
" Tidak sia - sia aku datang terlambat dan menghancurkan konser wanita murahan itu. "gumam Sera yang kemudian menaiki Taksi online menuju apartemen yang di belikan Kael kemarin padanya.
.
.
.
💐💐💐Bersambung💐💐💐
Ahjumma bukan lawan sebanding untukmu Kael, daripada ntar hancur lebur mending minta maaf sekarang nggak sih. apapun yang sudah di klaim miliknya nggak akan berpindah tangan. Tapi setuju banget sih kalau lepas dari kael gantinya Aleric, pria tampan dan mapan itu sangat cocok untuk ahjumma.
Penasaran sama kelanjutannya???
Lanjut Next Bab ya guys😊
Lope lope jangan lupa ya❤❤
Terima kasih sudah membaca bab ini hingga akhir semuanya. jangan lupa tinggalkan jejak yaa, like👍🏿 komen😍 and subscribe ❤kalian sangat aku nantikan 🥰❤