Pernikahan Aulia di uji melalui suami dan keluarganya. Hidup bahagia yang dia bayangkan kini sirna sejak hadirnya orang ketiga. Bahkan anak kandungnya sendiri pun tak pernah mendapat perhatian dan kasih sayang dari ayahnya. Perhatiannya hanya di tu jukan pada ponakan satu-satunya. Tanpa keluarga sang suami tau jika wanita yang seringkali mereka hina dan rendahkan, bukanlah wanita biasa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hasutan Keluarga
Begitu aulia berhasil keluar dari rumah mertuanya, tak di sangka salah satu teman Vita ikut keluar mengejar Aulia
" Hei, Mbak. permisi" ucapnya mengikuti langkah Aulia hingga ke depan Mendengar seperti ada yang memanggilnya, Aulia pun segera berbalik
" Ya, ada apa?" tanyanya menghentikan langkah
" Tidak, aku hanya merasa sepertinya aku pernah melihat Mbak di suatu tempat, tapi di mana ya?" Ucap wanita itu
" Maaf, mungkin mbak salah orang, atau orang itu hanya mirip denganku" ucap Aulia
" Mungkin saja, sudah maaf ya mbak sepertinya saya salah orang" ucap wanita itu tersenyum yang tak lain adalah Clara
" Iya mbak gak apa. kalau begitu saya permisi" pamit Aulia melanjutkan kembali langkahnya
Sementara di dalam rumah...
" Sialan si Aulia itu..!! Gimana nih, Bu? Apa yang harus kita lakukan?" tanya Vita cemas
" Acaranya masih ada satu jam lagi, coba kamu hubungi Vino dan minta dia untuk memesan makanan di restoran, daripada kamu malu, kan" usul ibunya
" Iya mbak, di depan juga ada Lula. dan aku lihat ada mbak Astrid juga" ucap valdo
" Ini semua gara-gara Aulia, lihat saja nanti akan kuberi pelajaran padanya" ucap vita mengepalkan tangannya
" Kita harus laporkan ini pada Vino, biar Vino pun memberikan pelajaran juga padanya. Dia pikir dia siapa bisa melakukan ini pada kita" ucap bu ayu tak kalah kesalnya Vita segera menghubungi adiknya
" Halo mbak, ada apa-apa? acaranya udah mulai?" Tanya vino dari seberang telpon
" Gimana mau mulai, kalau istrimu saja tak ingin membantu di sini" jawabnya kesal
" Maksudnya gimana, mbak? Bukannya tadi dia sudah ke rumah ibu" Tanya vino tak mengerti
" Dia memang kemari, tapi dia meninggalkan pekerjaannya dan pergi entah kemana. Pekerjaannya di sini saja belum selesai"
" Kok bisa? Lalu? gimana dengan acaranya, mbak?"
" Itu karena anak kamu rewel, dasar anak cengeng..!! Sebaiknya kamu pesankan makanan di restoran yang bisa menyiapkan secepat mungkin, karena satu jam lagi acara akan dimulai" ucap vita
" Kenapa jadi repot begini mbak?"
" Ya itu karena ulah istrimu yang tak bertanggung jawab" jawabnya kesal
" Baiklah mbak tenang saja, akan ku pesankan makanan sekarang juga" jawab vino merasa tak enak
" Iya vin, mbak gak mau acara ini membuat kita malu. teman-teman mbak di sini sudah berkumpul, ada kekasihnya aldo juga"
" Terus astrid datang juga, mbak?" Tanya vino penasaran
" Iya baru saja datang, katanya dia bersusah payah untuk mencari alasan pada papanya agar dia bisa datang" ucap vita
" Jelas saja papanya pasti khawatir, apalagi perjalanan yang akan ditempuh untuk sampai di sini lumayan jauh, mbak" ucap vino tersenyum
" Ya itu makanya, kalau kamu gak mau malu, segera pesankan makanan yang enak. kamu gak mau kan dia kecewa? Masa dia datang jauh-jauh tapi tak ada apa-apa yang bisa disajikan?" Ucap vita
" Kalau bisa kamu juga pulanglah sekarang, jangan lupa membawa kado untuk alvaro" pinta vita lagi
" Tapi kerjaanku belum selesai, mbak"
" Minta ijin saja pada bosmu, dan katakan kamu ingin menghadiri acara keluarga. kamu gak mau bertemu dengan astrid? Kasihan loh dia nungguin kamu"
" Ya udah, deh. kalau gitu aku akan pulang" jawab vino mengemas barangnya " Ya sudah, mbak tunggu di rumah" ucap vita kemudian mengakhiri panggilannya
******
Felix sangat geram saat memanggil asti. namun asti tak kunjung datang
" Mbok, di mana asti?" Tanya Felix
" Maaf tuan, saya kurang tau. tapi tadi lagi saya lihat asti sudah keluar dan membawa tas, tuan" jawab mbok tertunduk
" Apa mbok? Asti pergi lagi? ke mana saja anak itu? apa dia tak ingat dengan tugasnya di rumah ini?" ucap nyonya tami. Mama felix
" Sudah berapa kali anak itu melanggar aturan di rumah ini. jika terus begini, aku tak bisa mempertahankannya. lebih baik aku pecat saja" ucap nyonya tami lagi
" Kenapa juga mama masih mempertahankannya? bukankah mama sudah tahu kelakuannya?" Tanya vino
" Andai saja dia bukan anaknya pak didi, mungkin sudah dari dulu mama keluarkan dia dari sini, mama hanya kasihan pada pak didi" ucap nyonya tami
" Asti selalu meminta izin, katanya mau pulang ke kampung. tapi ternyata kata pak didi, dia belum pernah pulang sekalipun selama dia berada di sini" ucapnya lagi
" Sudahlah ma, aku tak mau tau soal itu. aku berangkat sekarang ya, ma" ucap felix mencium ibunya
*******
Vino datang dengan membawa sekantong besar kado untuk Alvaro. melihat itu, tentu saja membuat Alvaro sangat senang dan langsung berlari memeluk sang paman
" Gimana, vin? Apa kamu sudah pesan makanannya?" tanya Vita menghampirinya
" Sudah mbak, sebentar lagi mereka akan mengantarnya" jawab Vino
" Baguslah kalau begitu, mbak gak akan bingung lagi, dan kita juga gak akan malu" ucap Vita tenang
" Kamu tau sendiri, kan. teman-teman mbak semuanya anak orang kaya, pacarnya Valdo juga anak orang kaya, apalagi si Astrid" ucap Vita lagi
" Emangnya mbak tau tentang keluarga Astrid?" Tanya vino menatap kakaknya
" Ya jelas Mbak tau, lah. sini deh mbak kasih tau. Astrid itu Putri pemilik perusahaan Horizon solution" bisik Vita di telinganya vino
" Apa???? mbak yakin?" ucap Vino sedikit keras sehingga Valdo dan ibunya pun penasaran dengan percakapan keduanya. mereka segera menghampiri kedua orang itu
" Ada apa, sih? Kok kamu terkejut kayak gitu, vin?" tanya ibunya terheran
" Vino terkejut saat aku beritahu bahwa Astrid itu Putri pemilik perusahaan horizon solution, bu" ucap Vita lagi
" Apa???" ucap valdo dan ibunya bersamaan
" Iya, dia sendiri loh yang ngomong" ucap vita
" Mbak yakin?" tanya valdo
" Iya, awalnya juga mbak sangat terkejut, tapi teman-teman mbak juga bilang, kok" jawab Vita lagi
" Wah.. ternyata diam-diam Mbak Astrid anak konglomerat. Beruntung banget kalau Mas Vino bisa menjadikannya istri" ucap Aldo sekali lagi
" Iya Vin, kamu deketin saja dia, kalau bisa jalin hubungan dengannya" saran Bu ayu
" Benar itu, vin. soal istrimu itu gampang, gak usah dipikirin" ucap Vita lagi
" Emangnya kalian pikir aku pernah mikirin Aulia? kalian tenang saja, sebenarnya aku dan Astrid sudah lama jalan bareng. mungkin dari di tahun yang lalu" jawab Vino tersenyum
" Apa???" ucap ketiganya bersamaan dan sangat terkejut mendengar jawaban vino
" Yang benar saja kamu vino? Kamu tidak sedang membohongi kami, kan?" Tanya Vita tak percaya
" Gak dong. Ibu tau gak waktu itu aku sebenarnya gak keluar kota. Tapi aku menghabiskan waktu bersama Astrid" ucap vino bangga
" Jadi kamu membohongi Aulia?" Ucap Bu ayu
" Ya iyalah Bu, soalnya kalo aku gak bohong dengan alasan keluar kota, mana bisa aku bebas bertemu dan bersama Astrid" ucapnya lagi
" Ternyata anak ibu hebat juga, kalo kayak gini ibu pasti setuju" ucap Bu ayu
" Gimana kalo mas ceraikan saja dia? Pasti mbak astrid juga ingin seperti itu. Atau mas gak akan bisa dapatkan mbak Astrid. Aku yakin keluarga mbak Astrid gak akan setuju jika tau mas masih berstatus suami orang" ucap valdo
" Iya benar yang di katakan adikmu, lebih baik korbankan Aulia. Lagian kamu udah gak cinta lagi kan sama istrimu?" Ucap Bu ayu
" Kalo perlu hari ini juga kamu ceraikan, mbak kesal banget sama dia, dia pikir dia siapa bisa melawanku. Aku ingin lihat apa dia akan mengemis untuk tidak kamu ceraikan, atau masih saja sok tegar dan menerima keputusanmu" ucap Vita menyeringai
krsel bgt