Seorang gadis yang yang bernama Ana terpaksa menerima perjodohan dari orang tua dan keluarga, setelah lima tahun pernikahannya, suami Ana mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cedera pada kakinya.
Selama sebulan penuh Ana merawat suaminya dengan ikhlas hingga suaminya pulih kembali seperti semula.
Di saat Ana bahagia karena kesembuhan cedera suaminya, Ana di kejutkan dengan hilangnya sang suami yang entah pergi kemana, tanpa pamit dan memberi kabar apapun padanya, sehingga membuat Ana beserta keluarga bingung dan terus mencari keberadaan sang suami.
Akankah Ana bertemu lagi dengan suaminya yang tiba-tiba menghilang itu, dan apakah alasan menghilangnya suami Ana.
Penasaran... Yu baca kisah Ana selengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
🍀🍀🍀🌹🌹🌹🍀🍀🍀
Masih dengan panik dan rasa khawatir Ana melangkah kembali ke villa, sesampainya di villa mereka semua juga masih panik mencari Aris kesana kemari.
" Bagaimana Mah Pah, apa Aris sudah di temukan? " tanya Ana
" Belum Nak, kami masih mencari, keamanan juga sekarang sedang memeriksa cctv yang ada di villa ini " jawab Arman.
" Kenapa bisa hilang, bukannya tadi anak - anak sudah tidur ?" tanya Ana lagi yang tidak habis pikir
" Kami juga tidak tahu Nak, iya tadinya mereka semua sudah tidur, tapi sekarang hanya ada Arkan dan Agam yang ada di kamar sedangkan Aris tidak ada" kata Bu Rima masih dengan paniknya.
" Ya sudah kalau begitu, Ana mau cari di sekitar villa, mungkin dia belum jauh " kata Ana lagi dan langsung di anggukan kedua orang tuanya.
Tanpa menunggu lama lagi Ana langsung melangkah keseluruhan penjuru yang ada di tempat itu mencari keberadaan anaknya.
🍀🍀
Di tempat tadi tepatnya di bawah pohon besar Ridho masih tersandar di bangku menatap kosong sekitarnya.
" Jadi kamu sudah menikah Ana, lalu percuma saja pencarian ku selama ini, ku kira kamu masih sendiri hmm... Ternyata aku salah, semoga kamu bahagia Ana, sekarang aku tidak berharap lagi padamu" gumam Ridho menatap nanar pandangannya.
Saking sibuknya Ridho melamun sampai tidak menyadari saat ini tidak hanya dia sendiri yang berada di tempat itu, melainkan ada orang lain juga yang duduk di bangku itu,
Hiks hiks hiks...
Seketika suara tangisan mengagetkan Ridho, tapi hanya terkejut sebentar karena ternyata seorang anak kecil yang menangis duduk di sebelahnya itu.
" Kamu kenapa menangis Nak, apa kamu tersesat ?" tanya Ridho sambil menenangkan anak laki-laki itu.
hiks hiks hiks...
Anak itu hanya geleng-geleng kepala dengan masih sesenggukan.
" Lalu kenapa kamu menangis sendiri di sini ?" tanya Ridho lagi sambil mendekati anak itu mengusap punggungnya.
" Aris rindu Papah, hiks hiks hiks... " gumam anak kecil itu yang ternyata Aris.
" Memang Papah Aris dimana ?" tanya Ridho lagi masih sambil merangkul anak itu.
" Papah Aris sudah di surga, kata mommy Papah sudah tidak bisa kembali lagi, tapi sekarang Aris rindu Papah, hiks hiks hiks..." kata anak itu dengan masih sesenggukan.
Mendengar itu Ridho mengerti, lalu memeluk anak itu karena merasa kasihan terhadap nasibnya yang sudah di tinggal ayahnya saat dia masih sekecil ini.
" Ya sudah tenang ya, Aris anak laki-laki harus kuat tidak boleh nangis, kasihan nanti mommy nya kalau tau Aris nangis seperti ini, tenang ya " ucap Ridho lagi yang sambil berusaha menenangkan anak kecil itu.
Mendengar itu Aris yang pada dasarnya pintar langsung mengerti, ia berusaha berhenti menangis setelah mendengar kata dari ridho itu.
" Nah gitu dong, anak laki-laki harus kuat ya, biar bisa menjaga keluarga" ucap Ridho lagi sambil tersenyum.
" Hmmm.. " Aris mengangguk dan berusaha tersenyum walau masih berlinang airmata karena sangat merindukan sosok ayah di sampingnya.
" Aris... " panggil seseorang yang langsung mengagetkan kedua laki - laki beda usia itu.
Mendengar itu Aris dan Ridho langsung menoleh ke belakang.
" Mommy... " panggil Aris yang langsung berdiri berlari menghampiri ibunya.
" Mommy... " gumam Ridho pelan setelah melihat itu.
" Aris, kamu kemana saja sayang, semua panik cari Aris, Aris kenapa pergi nggak bilang-bilang, mommy takut Aris kenapa - Napa " ucap orang itu yang tidak lain adalah Ana.
Anak langsung memeluk putranya itu saking leganya akhirnya menemukan anaknya.
" Maafkan Aris mommy, Aris cuma mau jalan-jalan saja " sahut Aris yang sudah menghapus air matanya.
" Boleh jalan - jalan tapi jangan sendiri Nak, bahaya nanti kalau kenapa - napa bagaimana" kata Ana lagi sambil menggendong anaknya itu.
" Aris tidak sendiri, Aris bersama Om itu mom, " Jawab Aris sambil menunjuk Ridho yang masih disitu.
Melihat itu sambil menggendong Aris Ana menghampiri sahabatnya itu.
" Ana, jadi ini anak kamu ?" tanya Ridho
" Iya ini anak ku, terimakasih ya sudah menemani anak ku, kalau begitu aku kembali dulu, mau ikut sekalian mampir ke villa ku dho " ajak Ana sekalian.
" Sama - sama, tidak Ana lain kali saja aku masih ada urusan, lain kali hati-hati ya jangan sampai anaknya hilang lagi " sahut Ridho
" Oh baiklah, kalau begitu kami kembali dulu, sampai jumpa lagi " kata Ana sambil tersenyum
" Dadah Om " Aris juga melambangkan tangannya.
" Dadah..." Ridho balas lambaiannya sambil tersenyum pada ibu dan anak itu.
Setelah itu Ana langsung membawa anaknya kembali ke villa karena yang lain pasti masih sibuk mencari mereka.
Sedangkan Ridho juga langsung pergi meninggalkan tempat itu.
Sesampainya di villa semua orang merasa lega akhirnya Aris di temukan.
" Kamu kemana saja sayang, kenapa pergi tidak bilang?" ucap Rima yang langsung memeluk cucunya itu.
" Maaf Nek, Aris cuma ingin sendiri, Aris tidak kemana - mana ko " sahut Aris pelan
" Ya sudah kalau begitu, yang penting sekarang kamu tidak apa-apa " kata Arman dan langsung di anggukan semuanya.
Setelah itu mereka semua kembali ke kamar masing-masing, begitu juga dengan Ana yang juga kembali ke kamar anak-anaknya.
Melihat ketiga anaknya yang sudah kembali istirahat, Ana langsung mendekati mereka bertiga lalu berbaring di sebelah si bungsu Agam.
" Adek Aris, kalau boleh mommy tahu tadi Aris kenapa pergi sendirian Nak?" tanya Ana pelan
" Adek rindu Papah Mom, makanya adek keluar cari mommy, tapi mommy tidak ada jadi Aris keluar saja " jawab Aris yang masih terlihat sangat jelas kesedihannya.
" Nak, begitulah hidup kadang tidak sesuai seperti apa yang kita mau, kalau adek rindu Papah doain papah supaya tenang disana ya, ya sudah tidak apa-apa wajar ko adek rindu, mommy juga rindu makanya mommy ajak kalian liburan kesini biar senang, adek senang liburan di sini " kata Ana menghibur putranya itu.
" Iya adek senang mom " sahut Aris yang langsung memeluk ibunya itu.
Ana juga langsung memeluk ketiga anaknya itu bersamaan, karena iya tahu saat ini ketiga anaknya terutama anak keduanya itu sangat rindu sosok seorang ayah, tapi mau bagaimana lagi ia tidak bisa berbuat apa-apa.
🍀🍀🍀🌹🌹🌹🍀🍀🍀