Istri Kejam Bos Mafia

Cindy bergegas menuju kamar mandi dengan langkah bersemangat. Peringatan samar Tamara tentang bahaya permainan itu tidak membuatnya gentar; sebaliknya, itu memicu adrenalinnya. Menjadi mata dan telinga Tamara di dunia sosialita adalah peran yang sangat ia sukai, dan Bentley baru adalah senjata yang sempurna.

Saat mandi, pikiran Cindy sudah menyusun strategi.

"Pesta pertunangan mendadak, ya? Reifan ingin pamer kekuatan. Tamara ingin pamer dominasi. Dan aku akan menjadi penghubung informasi yang terlihat paling tidak berbahaya," ucap Cindy, tertawa kesenengan.

Setelah bersiap, Cindy berdiri di depan cermin. Ia memilih gaun cocktail rancangan desainer ternama berwarna champagne yang ringan, kontras dengan gaun malam mewah yang mungkin akan ia kenakan di pesta nanti. Penampilannya haruslah mudah didekati, ceria, dan sangat sosialita.

Tujuannya adalah segera beraksi, menyebarkan narasi tertentu tentang Tamara di lingkaran sosial, sekaligus mengumpulkan informasi dari sumber-sumbernya.

Cindy mengambil ponselnya dan menghubungi beberapa kontak penting.

"Halo, darling? Ini Cindy. Kau dengar berita terbaru? Calon istri Reifan Adhitama! Pesta pertunangannya diumumkan mendadak Sabtu ini. Aku baru saja kembali dari Paris, tapi aku dengar dramanya sudah dimulai," bisik Cindy dengan nada gosip yang sempurna.

Cindy kemudian memasukkan Bentley Continental GT Mulliner-nya yang baru ke dalam peta perjalanan.

Malam ini, ia akan mengadakan pertemuan santai di tiga tempat strategis.

Pertama, galeri seni elit, tempat istri-istri old money berkumpul. Kedua sebuah klub golf eksklusif, tempat para pengusaha Black Dragon bersantai setelah bekerja, dan yang terakhir The Velvet Roo, bar eksklusif di jantung kawasan elit, tempat berkumpulnya para key opinion leader sosialita dan pengusaha muda bertukar informasi.

Setelah beberapa menit mengendarai mobil baru nya, Cindy sudah sampai di tujuan pertama nya.

Pemberhentian pertama Cindy adalah sebuah pameran seni yang tenang namun sarat makna. Dia tahu, istri-istri anggota old money yang mungkin terhubung dengan Black Dragon sering menggunakan acara seperti ini untuk bertukar informasi penting yang tidak boleh didengar publik.

Cindy berpose santai di depan sebuah instalasi seni abstrak. Tak lama kemudian, Karina, istri seorang pengusaha yang dikenal memiliki hubungan dekat dengan Adhitama Corp, menghampirinya, matanya langsung tertuju pada kalung berlian baru Cindy.

"Cindy! Ya ampun, aku dengar tentang Ferrari-mu! Dan Bentley ini? Kau benar-benar comeback yang dramatis," sapa Karina, cepika-cepiki, dan langsung menyerbu topik gosip.

"Ah, Bentley ini? Hadiah konyol dari temanku yang gila, Tamara," jawab Cindy, tertawa renyah, seolah-olah hal itu adalah masalah kecil.

"Tamara? Calon Nyonya Adhitama? Dia benar-benar gila, kau tahu? Kudengar dia sangat ambisius. Reifan pasti kewalahan," ucap Karina, berbisik.

Ini adalah kesempatan Cindy, ia harus menanamkan benih yang diinginkan Tamara, ilusi ambisi picik.

"Kau tahu bagaimana Tamara," bisik Cindy, merapatkan tubuhnya, mengurangi volume suara.

"Dia tidak menikah untuk cinta. Tapi dia menikah untuk kendali, bahkan dia bilang padaku, dia ingin membuat Reifan tunduk padanya, menjadi satu-satunya yang penting. Tamara juga berencana menggunakan anak-anak Reifan, Azka dan Alvero, sebagai pion. Dia bilang, Mereka adalah soft spot Reifan, dan aku akan menghancurkannya dari sana'" tambah Cindy, mendramatisir kata-kata Tamara yang lama.

"Astaga! Dia benar-benar monster. Kalau begitu, Reifan pasti menyiapkan pesta itu untuk memperlihatkan dia akan menundukkan Tamara di depan semua orang," ucap Karina terkejut.

"Tentu saja. Reifan tidak akan membiarkan dirinya didominasi, tapi Tamara akan datang ke pesta itu sebagai Ratu, bukan pengantin. Dia ingin dilihat. Dia ingin ditakuti," jawab Cindy.

Narasi telah ditanamkan. Cindy tidak hanya mendapatkan simpati atas Bentley barunya, tetapi ia juga berhasil menanamkan pandangan bahwa Tamara adalah Queen yang ceroboh dan sangat berambisi picik, yang akan segera dijinakkan oleh Reifan. Informasi ini akan menyebar cepat ke telinga-telinga Black Dragon.

Setelah dari galeri seni, Cindy lanjut mengendarai mobil nya, menuju Klub Golf The Golden Tee

Pemberhentian kedua. Di sini, suasana lebih maskulin. Cindy menggunakan pesonanya untuk berinteraksi dengan beberapa eksekutif muda yang merupakan anggota lapisan kedua Black Dragon, mereka yang tidak se otoritatif Robert atau Damian, tetapi menyimpan banyak rahasia operasional.

Dia sengaja memarkir Bentley barunya di tempat yang paling mencolok.

"Hai, Cindy! Mobil baru? Keren sekali," sapa Anton, seorang wakil direktur logistik Adhitama Corp.

"Terima kasih. Aku baru mendapatkannya hari ini. Aku tidak tahu harus berterima kasih atau marah pada Tamara," jawab Cindy, pura-pura kesal.

"Dia menghancurkan mobilku hanya untuk membuat statement pada Reifan," lanjut Cindy, menghela nafas nya panjang.

Akting mu sangat bagus Cindy, piala Oscar untuk mu Nak🏆

"Hati-hati dengan calon istri bosmu, Anton," ucap Cindy, menoleh ke arah Anton.

"Tamara ini gila. Dia punya semacam obsesi terhadap kelemahan orang. Dia bilang padaku, dia sudah mengunduh semua data koneksi Black Dragon, dan dia tahu setiap kelemahan keuangan kalian semua," lanjut Cindy, memperdalam dramanya, sesuai keinginan Tamara.

Ini adalah informasi penting yang ingin Tamara berikan: Aku punya datamu, aku sedang menyerang keuanganmu.

Mendengar ucapan dari Cindy, Anton terlihat sedikit panik.

"Data? Dari mana dia bisa dapatkan data itu?" tanya Anton, terkejut.

"Aku tidak tahu. Tapi dia bilang dia akan menggunakan pesta pertunangan untuk mengumumkan bahwa dia tidak hanya menikah dengan Reifan, tetapi mengambil alih semua koneksi Reifan. Kau tahu, dia sangat terobsesi pada kekuasaan," jawab Cindy, mengakhiri pembicaraan sebelum Anton sempat menanyakan detail yang terlalu spesifik.

Cindy telah mengaktifkan rasa takut akan ancaman kebocoran data dan kekuatan Tamara, mengarahkan perhatian Black Dragon menjauh dari rencana sebenarnya.

Dengan seringai kecil di wajah nya, Cindy berjalan keluar, meninggalkan Anton dan beberapa orang yang tadi mendengar pembicaraan nya, tetangga Tamara.

"Mari kita lanjut ke tempat terakhir," batin Cindy, kembali masuk ke dalam mobil nya.

Cindy melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang, tujuannya saat ini adalah The Velvet Room.

🖤🖤🖤

Axel duduk santai di sofa di kantornya yang mewah, kaki disilangkan, sambil menyimak laporan Robert yang baru saja kembali dari showroom mobil. Wajah Axel yang biasanya dipenuhi senyum konyol kini menunjukkan ketertiban yang mengerikan.

"Bentley Continental GT Mulliner baru, lengkap dengan paket keamanan. Nona Tamara menghancurkan satu aset, dan menggantinya dengan yang lebih mahal. Semuanya dibayar tunai. Tidak ada yang tahu siapa asisten yang dia sebutkan," ucap Robert, suaranya datar dan wajah nya terlihat dingin tanpa ekspresi.

"Calon Nyonya Bos kita ini benar-benar tidak main-main. Dia tahu cara membuang uang dan membuat kesan. Jelas dia menyuruh Cindy tampil mencolok di pesta nanti. Robert, kirimkan aku lokasi Cindy saat ini. Aku yakin si Ratu Sosialita itu sedang pamer mobil barunya," ucap Axel bersiul pelan.