PLEASE FOLLOW DEAMERIAWAN UNTUK MENDAPATKAN NOTIFIKASI UPDATE NOVEL TERBARU
Sudah lebih dari 8 tahun Alika menunggu kesempatan untuk membalas kematian kedua orangtuanya yang dibunuh secara keji oleh Klan mafia Camorra dari Sisilia. Saat itu Alika masih berusia 12 tahun dan baru saja beberapa jam sebelumnya ia berulang tahun dan membuka hadiah dari kedua orangtuanya. Tiba-tiba rumah yang mereka tempati didatangi tamu yang tak diundang. Ayahnya ditembak di tempat dan ibunya pun tak luput dari tembakan. Sedangkan Alika saat itu pingsan setelah tertembak dibagian perut. Untung ia bisa diselamatkan oleh tetangganya seorang mantan agent CIA yaitu Mr. Hamilton yang tanpa sengaja melihat gerombolan Camorra mendatangi rumahnya. Dan Mr. Hamilton pun mengadopsi Alika karena ia dan istrinya tidak memiliki anak.
Sungguh tragis ... diusianya yang masih muda Alika harus menjadi yatim piatu. Dan ia sendiri hampir meregang nyawa. Sejak saat itu Alika dilatih oleh ayah angkatnya men
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PEMBUNUH DARI SISILIA
Tapi Alika tetaplah anak usia 12 tahun yang masih banyak malasnya dari pada rajinnya.
Saat Alika sedang berada di kamarnya, tiba-tiba layar komputer Alika berkedip. Sebuah jendela pop-up muncul, menampilkan serangkaian kode aneh dan simbol-simbol yang tidak dikenalnya. Alika mengerutkan kening. Dia belum pernah melihat tampilan seperti ini sebelumnya. "Aneh," gumamnya. "Apa ini semacam virus ?". Dengan rasa ingin tahu yang besar, Alika mencoba menganalisis kode-kode tersebut. Insting seorang calon hacker-nya bergejolak. Dia merasa ada sesuatu yang menarik di balik tampilan misterius ini.
Tanpa ragu, Alika mulai mengetikkan beberapa perintah di keyboard. Jari-jarinya bergerak lincah, mencoba memecahkan enkripsi yang tersembunyi di balik kode-kode tersebut. Dia merasa seperti sedang bermain teka-teki yang sangat menantang. Beberapa saat kemudian, layar komputer Alika berubah. Kode-kode aneh itu menghilang, digantikan oleh sebuah pesan singkat berwarna merah menyala:
"TERIMA KASIH ATAS BANTUAN ANDA. KAMI MEMBUTUHKAN BANTUAN ANDA"
Alika terkejut. Siapa yang mengirim pesan ini ? Dan bantuan apa yang mereka butuhkan ? Rasa penasaran Alika semakin memuncak. Tanpa berpikir panjang, Alika membalas pesan tersebut:
"SIAPA KALIAN? DAN BANTUAN APA YANG KALIAN BUTUHKAN ?"
Beberapa detik kemudian, balasan datang:
"KAMI ADALAH ORGANISASI RAHASIA BERNAMA OMERTA CORP. YANG SAAT INI BERJUANG MELAWAN KELOMPOK MAFIA KLAN CAMORRA SISILIA YANG TELAH MELAKUKAN KEJAHATAN GLOBAL. KAMI MEMBUTUHKAN KEAHLIAN ANDA DALAM BIDANG KOMPUTER"
Alika terdiam. Organisasi rahasia ? Kejahatan global ? Ini seperti adegan dalam film-film action yang sering ditontonnya. Tapi, ini nyata. Seseorang, atau sekelompok orang, sedang menghubunginya dan meminta bantuannya.
"APAKAH INI BUKAN LEBIH BAIK DISERAHKAN KE ORANG DEWASA SAJA ?" balas Alika.
"KAMI TAHU USIAMU MASIH MUDA. TAPI KAMI PERCAYA PADA KEMAMPUANMU. KAMI TELAH MEMANTAU AKTIVITASMU DI DUNIA MAYA. KAMI TAHU KAMU MEMILIKI POTENSI YANG LUAR BIASA"
Alika menggigit bibirnya. Bagaimana mereka bisa tahu tentang dirinya? Apakah mereka memata-matai dirinya selama ini? Perasaan takut dan penasaran bercampur aduk di benaknya.
"SIAPA YANG BISA MENJAMIN KALIAN BUKAN ORANG JAHAT ?" balas Alika dengan nada curiga.
"KAMI TIDAK BISA MEMBERIKAN BUKTI APAPUN SELAIN KATA-KATA KAMI. TAPI MUNGKIN AYAHMU BISA IKUT MEMBERIKAN REFERENSI BAHWA KAMI ADALAH OMERTA CORP. DAN AYAHMU ADALAH SALAH SATU PENDIRI ORGANISASI INI. KAMI BERJANJI, KAMI AKAN MELINDUNGI IDENTITASMU DAN KESELAMATANMU. KAMI HANYA MEMBUTUHKAN BANTUANMU UNTUK MENGHENTIKAN KEJAHATAN YANG DAPAT MENGANCAM DUNIA"
Alika berpikir keras. Dia tahu ini sangat berisiko. Tapi, dia juga tidak bisa menampik rasa ingin tahunya yang besar. Dia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dan apakah dia benar-benar bisa membantu menyelamatkan dunia. Akhirnya ia memanggil Daddy Alvin dan Mommy Vana ke kamarnya "Dad ... bisa bantu Alika jelasin ini ?" Alika sambil menunjukkan ke arah layar komputer yang berisi pesan dari organisasi tersebut. Wajah Daddy Alvin langsung pucat dan memberikan kode kepada Mommy Vana untuk ikut mendengarkan apa yang akan disampai kan suaminya. "Alika ... Daddy mohon tidak usah ikut campur dan menanggapi permintaan dari team Daddy di OMERTA CORP. Memang benar, Daddy adalah salah satu pendiri organisasi tersebut. Tapi kamu jangan sampai ikut-ikutan membantu organisasi ini. Sangat berbahaya sayang. Bukan hanya keselamatan mu tapi juga keselamatan kita semua. Apalagi musuh kali ini adalah salah satu klan mafia yang kejam. Umurmu masih panjang nak ... Masa depanmu masih terbuka lebar. Jangan berbuat gegabah agar tidak menyesal nanti" ucap Daddy Alvin sambil membelai rambut Alika. "Nanti bila waktunya tiba, pasti Alika akan dilibatkan oleh Daddy. Tapi bukan sekarang ya sayang. Tugas Alika sekarang adalah belajar yang pintar dan tetap menjadi juara kelas. Kalau bisa Alika kejar beasiswa ke MIT" Mommy Vana kembali menyampaikan petuah untuk putrinya yang pandai dan suka melakukan tantangan. "Ok Daddy Mommy ... Alika tidak akan gegabah melakukan hal yang membuat Mommy Daddy kuatir" ujar Alika sambil memeluk Daddy nya.
Alika terkejut Omerta Corp ? Dia pernah mendengar nama perusahaan itu sebelumnya. Itu adalah perusahaan nirlaba namun memiliki satu unit usaha teknologi yang bergerak di bidang pengembangan senjata dan teknologi militer. Tapi karena pesan dari Mommy dan Daddy nya, maka Alika mematikan power komputer nya. Ia akan mengikuti apa yang disampaikan oleh kedua orangtuanya bahwa masa depannya masih panjang dan tugasnya adalah belajar dan mengejar beasiswa ke MIT.
Tapi pikiran Alika masih berkutat dengan apa yang disampaikan oleh pihak Omerta Corp. Tadi karena berhubungan dengan klan mafia sudah pasti bukan perkara yang receh. Ini pasti menyangkut keselamatan. Mommy Vana tiba-tiba mengetuk pintunya ... Tok ... Tok "Boleh Mommy masuk sayang ?" tanya Mommy Vana kepada Alika. "Yes Mommy of course" jawab Alika. "Sayang ... Mommy minta dengan sangat Alika lebih hati-hati sekarang ya. Karena organisasi yang Daddy jalankan bersama teman-teman nya berbentrokan dengan salah satu klan Mafia tersadis di Sisilia. Mommy gak mau sampai hal buruk terjadi sama kamu nak" ucap Mommy Vana dengan gelisah sambil memeluk putrinya. "Pesan Mommy untuk berjaga-jaga ingat semua dokumen yang ada di Bank Swiss itu harus disembunyikan dari siapapun dan hanya Alika yang bisa mengambil nya. Dan untuk barang-barang kita yang ada di kotak penyimpanan rahasia, masukkan di dalam ransel dan sewaktu-waktu bisa Alika bawa" Entah Mommy memiliki firasat yang kurang baik malam ini. Semua barang berharga dan komputer Alika dimasukkan dalam 1 koper besar yang menurut Mommy nya sewaktu-waktu mereka segera pergi dari rumah ini.
Alika hanya mengikuti apa yang diminta oleh Mommy nya. Semua koper dan barang berharga dimasukkan dalam sebuah koper besar. Tapi koper tersebut disembunyikan di dalam gudang agar tidak tampak mencolok bagi orang lain. Alika didalam hati masih bertanya-tanya ada apakah gerangan ? Tapi niatnya untuk bertanya harus ia tahan sampai pintu rumahnya diketok dari luar. Daddy Alvin ada di ruang bawah, sedangkan Mommy Vana dan Alika ada di lantai 2. Terdengar suara ribut-ribut di lantai 1 berakhir dengan suara tembakan. Dan Mommy segera menyembunyikan keberadaan Alika dan segera berpesan kepada Anaknya. "Alika apapun yang terjadi malam ini ... Daddy dan Mommy sangat mencintaimu. Dan Mommy minta kamu bersembunyi sampai ada bantuan datang. Mommy turun dulu untuk melihat keadaan Daddy mu" ucap Mommy Vana sambil gemetar dan memeluk putrinya seolah-olah ia akan berpisah. "Mommy hati-hati ... Alika juga sayang Mommy dan Daddy" ujar Alika dengan suara lirih dan tangisan yang tak dapat dibendung nya. Entah ia merasa akan berpisah dengan Mommy nya. Ia bersembunyi dan menunggu bantuan seperti yang disampaikan Mommy nya. Namun yang ia dengar hanya rentetan bunyi tembakan serta barang-barang yang dibanting. Membuatnya semakin takut dan menutup kedua telinga. Cukup lama ia menunggu suara kegaduhan menghilang dan sampai akhirnya suara mobil meninggalkan halaman rumahnya. Alika langsung berlari turun ke lantai 1 untuk melihat keadaan orangtuanya. Namun yang ia lihat, kedua orangtuanya sudah tewas tertembak dan ada beberapa orang dari penyerang juga tewas di tempat. Ruang tamu hingga kamar tidur orangtuanya sudah hancur berantakan karena habis diobrak abrik oleh tamu yang tak diundang tadi. Saat ia memanggil Mommy nya tiba-tiba salah satu tamu yang Alika pikir sudah tewas tadi bergerak perlahan dan mengarahkan moncong senjatanya ke arah Alika tanpa disadari. Tiba-tiba ... Dor ... perut Alika memanas, dan ia melihat ada darah diperutnya. Dan Alika pun mengarahkan senjata yang ada di genggaman Mommy nya dan menembakkan ke arah orang yang tadi menembaknya. Antara sakit dan kaget karena baru menembak untuk pertama kalinya, peluru yang diarahkan oleh Alika tidak meleset. Bisa dipastikan tembakan tersebut menembus jantung orang yang menembaknya tadi. Alika terduduk sambil menahan perutnya ... Mommy perut Lika sakit. Perlahan kesadarannya hilang.
***