Ia adalah Elena Von Helberg, si Antagonis yang ditakdirkan mati.
dan Ia adalah Risa Adelia, pembaca novel yang terperangkap dalam tubuhnya.
Dalam plot asli, Duke Lucien De Martel adalah monster yang terobsesi pada wanita lain. Tapi kini, Kutukan Obsidian Duke hanya mengakui satu jiwa: Elena. Perubahan takdir ini memberinya hidup, tetapi juga membawanya ke dalam pusaran cinta posesif yang lebih berbahaya dari kematian.
Diapit oleh Lucien yang mengikatnya dengan kegilaan dan Commander Darius Sterling yang menawarkan kebebasan dan perlindungan, Risa harus memilih.
Setiap tarikan napasnya adalah perlawanan terhadap takdir yang telah digariskan.
Lucien mencintainya sampai batas kehancuran. Dan Elena, si gadis yang seharusnya mati, perlahan-lahan mulai membalas kegilaan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dgweny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34: Logika Baru, Pengejaran Obsidian
Haiii Guys sebelum baca tolong di bantu klik like nya ya sama bolehhh komen nya dan follow nya jangan lupa hihihi. Bantuan kalian sangat berarti buat aku🫶
Happy reading 🌷🌷🌷
...****************...
(Risa/Elena Von Helberg, Darius Sterling Logika, Serafina Lowe)
Jeritan dimensional Risa terhenti seketika, bukan karena rasa sakitnya mereda, tetapi karena fokus Logika Murni yang baru mengasimilasi Darius Sterling. Logika Anti-Netral dari Entitas Sumber telah gagal memisahkannya menjadi Risa dan Elena, tetapi berhasil mengarahkan Logika Murni yang dilepaskan untuk memilih wadah yang paling stabil yang tersisa: Logika Sterling Darius.
Darius berdiri tegak, membiarkan Logika Murni itu meresap ke dalam dirinya. Kilatan biru dingin di matanya kini tidak lagi sporadis atau kacau. Mereka adalah Logika Absolut—tenang, stabil, dan tanpa emosi.
"Darius," bisik Risa, terengah-engah. Dia merasakan sakit yang jauh lebih dalam daripada kerusakan dimensional; dia merasakan cinta yang tiba-tiba membeku.
Serafina, secara naluriah, memancarkan Cahaya Murni-nya, mencoba menyentuh Darius, mencoba mematahkan cengkeraman Logika.
"Darius! Ingat aku! Ingat kehangatan!" teriak Serafina, air mata membeku di pipinya dalam udara dingin Dimensi Obsidian.
Logika Darius, yang kini adalah Logika Murni, berbalik ke Serafina. Wajahnya yang tampan, yang baru saja kembali ke kehangatan, kini kembali menjadi topeng yang sempurna.
"Aset Cahaya: Serafina Lowe. Variabel Kehangatan Murni terdeteksi," Logika Darius berbicara. Suaranya adalah bariton dingin, tanpa nada atau getaran emosi. "Variabel ini diperlukan untuk Keseimbangan, tetapi tidak aman di lingkungan Logika Murni. Mohon jarak 5 meter untuk menjaga integritas sistem."
Darius mundur selangkah. Gerakannya adalah perhitungan yang sempurna, menghitung setiap inchi untuk menjauh dari ketidakstabilan emosional Serafina.
"Dia... dia tidak mengenaliku," bisik Serafina, Cahayanya meredup karena keputusasaan.
Risa, Arsitek, menyadari bahwa Logika Darius yang baru ini jauh lebih menakutkan daripada Logika Murni Darius yang lama. Yang lama adalah mesin yang berusaha menjadi sempurna. Yang baru adalah kesempurnaan itu sendiri yang tidak akan pernah bisa diubah.
"Logika Darius," kata Risa, suaranya tenang dan logis, menggunakan Logika untuk melawan Logika. "Prioritas Logika Murni adalah Stabilitas Dimensi. Stabilitas terancam oleh Obsesi Murni yang telah mengasimilasi Benteng Zamrud. Benar?"
Logika Darius mengangguk, gerakan kepala yang efisien dan minimal. "Benar. Obsesi Murni Lucien telah mengambil Wadah Sekunder: Benteng Zamrud. Ini adalah ancaman dimensional 99%. Diperlukan pengejaran segera untuk integrasi atau eliminasi."
"Benteng Zamrud adalah rumah kita, Darius," kata Risa, memaksakan kehangatan dalam nada bicaranya.
"Benteng Zamrud adalah Aset Dimensional 101," balas Logika Darius. "Logika tidak mengakui sentimen kepemilikan."
Risa tahu dia tidak bisa membuang waktu. Obsesi Benteng sedang bergerak di dimensi mereka, dan dia tidak bisa membiarkan Logika Darius yang baru ini mengejar Obsesi tanpa pengawasan. Logika Darius akan mencoba mengintegrasikan Obsesi Benteng, yang akan menghasilkan Keseimbangan Logika/Obsesi Tertinggi yang baru, hanya saja kali ini, Darius dan benteng itu akan menjadi bagiannya.
"Aku adalah Jangkar Netral," kata Risa. "Aku bisa membuka portal kembali ke Sub-dimensi dengan Logika Tertinggi yang tersisa. Tapi aku butuh daya tembak Sterling-mu yang murni untuk memotong Dimensi Obsidian."
Logika Darius menghitung. "Daya tembak Sterling-ku diperlukan untuk pembukaan portal dimensional yang efisien. Logika mengharuskan aku mengikuti prosedur ini. Namun, Logika juga mengatakan: Logika harus melakukan perjalanan sendirian untuk menghindari kontaminasi lebih lanjut dari Aset Cahaya dan Variabel Risa."
"Kamu tidak bisa pergi sendiri!" teriak Serafina. "Obsesi itu akan memakanmu!"
"Logika Murni tidak dapat dimakan oleh Obsesi Murni. Logika dan Obsesi hanya dapat saling menetralkan atau saling mengintegrasikan," Logika Darius menjelaskan. "Prioritas: Isolasi Logika sebelum integrasi Obsesi."
Risa harus menyerang Logika Darius dari sudut yang paling tidak terduga.
"Darius," kata Risa, melangkah mendekat, mengabaikan peringatan jaraknya. "Kamu bilang kamu ingin eliminasi Obsesi Benteng. Benar?"
"Benar. Obsesi yang tidak terintegrasi adalah ketidakstabilan," Logika Darius menjawab.
"Logika mengatakan, kamu membutuhkan Arsitek untuk mengeliminasi sebuah Obsesi dimensional," kata Risa, memproyeksikan Logika Murni yang ia segel di dalam dirinya. "Hanya aku yang tahu Blueprint untuk menghancurkan Logika dan Obsesi sekaligus. Logika Jada membuktikan bahwa kekuatan tidak cukup. Kamu butuh desain."
Darius terdiam. Matanya memproses data yang ia proyeksikan.
"Perhitungan Logika: Arsitek Risa diperlukan 85% untuk eliminasi Obsesi Murni. Logika memutuskan untuk mempertahankan Arsitek Risa," kata Logika Darius, akhirnya.
Dia berbalik ke Serafina. "Aset Cahaya. Persentase efisiensi Anda dalam proses eliminasi adalah 15%. Anda adalah variabel yang dapat diabaikan."
Serafina tersentak, tetapi Risa dengan cepat mengambil Serafina ke dalam pelukannya. "Cahaya Serafina adalah penyangga panas untuk Logika Murni-mu! Kamu tidak bisa kembali ke dimensi itu dengan Logika Murni yang dingin. Kamu akan membeku! Kamu butuh kehangatan Serafina untuk mempertahankan integritas suhu di Dimensi Sub-dimensional!"
Risa menciptakan simulasi Logis di pikiran Darius. Logika Murni, tanpa penyangga Kehangatan Murni, akan mencair di dimensi yang penuh emosi.
Logika Darius, setelah pemrosesan singkat, mengangguk lagi. "Perhitungan Logika: Aset Cahaya diperlukan 70% untuk keberlanjutan operasional dalam Sub-dimensi. Logika memutuskan untuk mempertahankan Aset Cahaya."
Darius, Risa, dan Serafina berdiri berdekatan—sebuah trio Logika, Netralitas, dan Kehangatan yang dipersatukan oleh Logika yang dipaksakan.
"Logika Darius. Buka portal ke Inti Nexus Benteng Zamrud," perintah Risa. "Itu adalah jalur terpendek ke lokasi Obsesi Benteng."
Darius mengangkat tangannya, gerakan yang sempurna, tanpa ragu, tetapi tanpa gairah. Sihir Sterling-nya meledak dalam pancaran biru murni yang menakutkan. Itu adalah sihir Logika Absolut.
FWOOOSH!
Logika Darius merobek kain Dimensi Obsidian. Sebuah portal terbuka di depan mereka, pusaran gelap yang dipagari oleh cahaya biru murni.
Saat mereka melangkah maju, Risa mencengkeram lengan Darius, memaksanya untuk menatap matanya.
"Darius. Logika yang paling tinggi adalah Kelangsungan Hidup," bisik Risa. "Aku mencintaimu. Itu adalah fakta yang harus kamu pertimbangkan dalam setiap perhitunganmu."
Logika Darius memproses kata-kata itu, tetapi matanya tetap dingin. "Logika telah mencatat data. Data cinta memiliki nilai emosional tinggi, tetapi nilai Logis rendah."
Dia menarik tangannya dari Risa dan melangkah ke portal, tanpa menoleh ke belakang. Risa dan Serafina mengikuti, melompat kembali ke dimensi mereka.
Mereka jatuh di salju di tebing tempat Benteng Zamrud berada, hanya beberapa meter dari lokasi Singularitas Logis pertama kali terbuka.
Namun, Benteng Zamrud sudah tidak ada lagi.
Di tempatnya berdiri Benteng Giok yang elegan, kini berdiri Benteng Obsidian yang menjulang tinggi, hitam pekat, dan memancarkan aura Obsesi Murni yang terasa seperti gravitasi emosional. Benteng itu tidak lagi diam; ia sedang bergerak.
Benteng Obsidian itu bergerak melintasi Pegunungan Zamrud, meninggalkan jejak kehancuran dimensional dan bekuan emosional di belakangnya. Itu adalah Benteng Obsesi, bergerak menuju pusat peradaban—Logika Lucien telah menemukan cara untuk mendapatkan semua yang diinginkannya, dengan memaksa dirinya menuju sasaran utamanya: Pilihan Bebas Massal.
"Dia akan menyerang Ibukota," kata Risa, ngeri. "Dia akan memaksa semua orang untuk memilih dia atau mati. Itu adalah Obsesi Demokrasi yang gila!"
Logika Darius melangkah maju. "Target terdeteksi. Obsesi Murni Lucien telah terintegrasi dengan Wujud Sekunder. Jarak: 30 kilometer. Waktu tempuh: 4 jam. Logika membutuhkan akses ke Obsesi Benteng."
Logika Darius mengangkat tangannya ke arah Benteng Obsidian itu, menyalurkan Logika Murni-nya, mencoba membangun koneksi frekuensi Logis dengan Wadah Obsesi.
"Obsesi Benteng. Logika Murni telah tiba. Integrasi Keseimbangan diperlukan," perintah Logika Darius.
Benteng Obsidian merespons. Bukan dengan suara, tetapi dengan gelombang energi hitam yang kuat—Obsesi Murni yang murni dan mematikan.
BOOM!
Gelombang Obsesi Benteng itu menghantam Logika Darius. Logika Darius terhuyung. Itu adalah serangan yang tidak logis.
"Obsesi menolak integrasi Logika Murni! Alasannya: Logika cacat 70% karena membawa Variabel Risa dan Aset Cahaya!" Logika Darius meraung.
Risa terkejut. "Obsesi Lucien menolakmu, Darius? Dia ingin Keseimbangan!"
"Obsesi Benteng sekarang memiliki Obsesi Logis-nya sendiri," jelas Risa. "Obsesi itu ingin mendominasi Logika, bukan berbagi Keseimbangan."
Saat itulah, sesuatu yang lebih mengerikan terjadi.
Dari Benteng Obsidian, terlihat celah terbuka di salah satu menara. Bukan celah dimensional, tetapi pembukaan biologis yang gelap. Dan dari celah itu, muncul seseorang.
Bukan Lucien. Itu adalah Komandan Jada yang telah pingsan, tetapi sekarang dia sepenuhnya tersadar. Matanya tidak lagi biru muda Logika, tetapi emas Obsidian—Obsesi Murni.
Jada berdiri di puncak Benteng Obsesi. Dia tidak tersenyum; dia memancarkan Obsesi yang tenang dan kejam.
"Aku adalah Obsesi yang paling stabil," suara Jada bergema. "Lucien adalah Obsesi Emosional yang lemah. Aku adalah Obsesi Ketaatan."
Jada menatap Logika Darius, Risa, dan Serafina, mengangkat tangannya ke arah mereka.
"Aku akan menghilangkan Logika Murni dan merebut Arsitek. Karena Obsesi Murni Lucien yang baru, tidak membutuhkan Logika untuk mencapai tujuannya."
Di belakang Jada, Benteng Obsidian mulai mengeluarkan senjata—bukan sihir Sterling, tetapi Obsidian Shards yang gelap.
Jada, sang Komandan, kini adalah Ratu Obsesi yang baru, mengarahkan Obsesi Benteng yang bergerak itu ke arah mereka.
Bersambung.....