Yahiko

" Aku rasa aku harus menyampaikan rasa terima kasihku atas bantuanmu."

Menundukkan kepala.

" Terima kasih, Kazuya."

" Anda tak perlu sungkan."

Kazuya berdiri menahan kedua pundak Takuma mencegah nya membungkuk.

Menghela napas.

" Aku benar-benar beruntung memilihmu sebagai menantuku, Yahiko."

Membuka tangan dan membiarkan Kazuya membantunya bangkit.

" Terima kasih tuan Takuma,oh iya satu lagi sekarang Kyoto telah resmi menjadi milik anda,sekarang tinggal tergantung anda bagaimana ingin mengolah kota Kyoto."

Takuma menyesap tehnya.

" Hmm, apa pendapatmu, Kazuya? "

" Kyoto merupakan kota seni yg menjunjung tinggi peradaban, sebaiknya ayah membuka bisnis kuliner dan beberapa penginapan untuk menopang kekuatan di Kyoto."

" Kuliner dan penginapan? "

" Kedengarannya bagus."

Memegang pelipisnya.

" Bagaimana jika kita buka restoran bergaya Jepang yang juga menyajikan masakan barat? "

" Itu ide yg bagus tuan Takuma."

" Dan tentu saja, penginapan kelas lima bintang harus dimiliki di pusat kota."

Takuma tertawa kecil.

" Aku yakin para wisatawan akan sangat menghargainya."

Kazuya tersenyum sambil menghembuskan asap rokoknya.

Menyelipkan tangannya ke dalam saku.

" Ayo, Kazuya."

" Mari kita mulai membangunnya sejak hari ini."

" Tenang tuan Takuma kita tunggu Zero menyelesaikan urusannya dan memindahkan kekuasaan mereka keluar dari Kyoto."

" Ah, benar sekali."

Mengangguk paham.

" Tidak boleh sembrono, ya? "

Tak lama Zero pun datang ke kediaman Takuma.

Takuma mengangkat alisnya melihat Zero.

" Halo, Zero. Apa yang membawa kamu ke sini? "

" Ahhh...tuan Takuma."

" Kaisar Osaka...selamat pagi..."

" Selamat pagi."

Senyuman lebar terlukis di wajah Takuma.

" Ada yang kamu butuhkan? "

" Tidak tidak aku kemari datang secara damai,dan atas penyerangan waktu itu oleh pengikut ku,aku secara pribadi meminta maaf."

Sambil membungkukkan badannya.

" Oh, jangan khawatir tentang itu."

Takuma meraih bahu Zero dan membantunya berdiri.

" Sudah kubilang,tidak apa-apa."

" Baiklah..."

" Kazuya rencana kita sukses..."

" Sekarang Hiroshima telah kita kuasai,dan Fumma pun tak bisaa berkutik."

" Hahahahaha..."

" Ini benar-benar berita baik."

Takuma menepuk punggung Zero.

Kamu telah melakukan pekerjaan yang bagus, Zero."

" Baiklah tuan Takuma, dan Kazuya mulai sekarang aku Zero kaisar Hiroshima secara resmi mengumumkan perjanjian aliansi dengan Osaka dan Tokyo."

Mata Takuma berkilauan dengan kebahagiaan.

" Benarkah? "

" Itu berita yang luar biasa."

" Mulai sekarang musuh kalian merupakan musuh ku juga."

" Hahahahaha..."

Kazuya berdiri dan menyalami Zero.

" Selamat datang di keluarga kita Zero."

" Hmmm..."

Zero mengangguk dengan mantap.

Takuma berputar menghadap Kazuya dan Yahiko.

" Sekarang, mari kita rayakan."

" Minori! "

Dia memanggil putri kesayangannya.

" Iya ayah..."

Minori muncul di pintu.

" Bisa tolong masak sesuatu yang enak untuk kita? "

" Kita akan makan di ruang tamu."

Takuma berbisik pelan.

" Dan pastikan makananmu paling enak."

" Kita sedang merayakan kemenangan besar Zero."

" Baiklah ayah..."

" Yahiko bisa bantu kakak."

Memandang ke arah Yahiko.

" Baiklah, Kak."

Yahiko mengangguk dan berjalan mengikuti Minori ke dapur.

Tak selang beberapa lama kaisar Okinawa pun ikut hadir ke kediaman Takuma.

" hei...kalian melupakan ku..."

Takuma tertawa dan berjalan ke arah kaisar Okinawa.

"!Oh, maafkan kami, Hiyori."

" Kamu juga disambut hangat."

" Tolong masuk."

" Hiyori mengapa kamu datang kemari?! "

Kazuya dan Zero pun terkejut.

Takuma menunjuk ke ruang tamu.

" Tolong duduk, tuan."

Kazuya berbisik kepada Takuma.

" Tu-Tuan Takuma..."

" Dia adalah perempuan."

Takuma mengangguk ke Kazuya.

" Ah, ya ampun."

" Maafkan kami."

" Hei Zero kalian kan pasangan kekasih mengapa Hiyori datang kau tak tahu? "

Sela Kazuya menatap ke Zero.

Zero menggelengkan kepala.

" Tidak, Kazuya. Aku tidak tahu apapun tentang ini."

Dia berbalik menatap Hiyori.

" Bisakah kamu jelasin apa yang sedang terjadi, Hiyori? "

" Tentu saja aku datang kemari ingin ikut serta dalam aliansi yg kalian bentuk."

" Dan..."

" Zero...!! "

" Aku marah padu mu tak mengajak ku."

Memasang wajah cemberutnya di hadapan Zero.

" Tuan Takuma."

Hiyori berbalik ke Takuma.

" Dengan izinmu, aku ingin bergabung dalam aliansi yang kamu bentuk."

" Tentu tentu saja..."

" Hahahaha..."

" Dan ini semua merupakan kerja hebat dari menantu ku Kazuya."

Memandang ke arah Kazuya.

" Kaisar Kazuya dan Kaisar Zero, bolehkah aku bergabung dalam aliansi kalian? "

Hiyori bertanya dengan sopan.

" Tentu Hiyori kita menyambut baik kedatangan kaisar Osaka."

Ucap Kazuya antusias.

Zero mengangguk.

" Ini adalah kehormatan bagi kami,Tuan Kazuya."

" Baik lah mari kita buat ikatan."

Kitaro menyerahkan katanya kepada Kazuya dan Kazuya pun menarik bilah katana nya dari sarung nya dan mengarahkan nya ke atas.

" Atas nama kaisar Tokyo aku Kazuya."

Lalu di ikuti dengan yg lain.

" Aku Takuma, Kaisar Osaka."

Katanya diarahkan ke atas.

" Aku Zero kaisar Hiroshima."

Katana nya diarahkan ke atas.

" Aku Hiyori kaisar Okinawa..."

Menaruh tangannya di sarung katana nya.

" Dengan ini kami 4 kaisar menyatakan bersatu dalam ikatan keluarga."

Ucap ke empat kaisar.

" Mulai sekarang Zero dan Hiyori akan menjadi salah satu keluarga kami dan masalah mereka akan menjadi masalah kami."

Saat mereka menyelesaikan ritual tradisional Jepang, Minori masuk membawa nampan makanan.

" Baiklah, semuanya."

" Hidangan pertama sudah siap."

Dia mulai meletakkan nampan di tengah ruangan.

" Baiklah ayo mari kita nikmati hidangan pembuka ini."

Ajak Takuma kepada ketiga kaisar yg lain.

Takuma memesan dua kursi dan mengisyaratkan untuk duduk.

" Silakan duduk."

" Yahiko dan aku akan menyajikan makanan."

Mereka menikmati hidangan setelah selesai, Minori datang dengan hidangan utama.

" Silakan, ini adalah hidangan utama."

Ketiga kaisar lainnya bersandar di bantal dan mulai makan.

" Hmm, ini terasa enak sekali. Wah, Minori benar-benar mahir memasak."

Takuma memuji putrinya.

Lalu tiba-tiba Kenshin datang dengan wajah pucat dan nafas yg tak beraturan.

" Tu-Tuan...Zero ada masalah."

"Mata yg lain pun mengekor ke arah Kenshin.

" Ken, apa yang terjadi? "

" M-Makoto ada di Hiroshima dengan kekuatan besar ,dia membantu Fumma untuk merebut Hiroshima."

Ekspresi Zero mengeras.

" Apa?! "

" Ken, bagaimana situasinya dan apa yg mereka lakukan sekarang? "

" Dia sedang bertarung dengan Jairo dan Dante dan kelompok Kazuya,sedangkan pihak kita mengalami kekalahan total."

" Anggota kita banyak yg tewas dan terluka."

Zero mengepalkan tinjunya.

" Aku akan menuju ke sana."

Dia berbalik ke Takuma dan Kazuya.

" Bolehkah kami pinjam beberapa pasukan? "

Kazuya bangkit dari duduknya.

" Tentu, Kitaro,ishikawa bawa anggota kalian bantu Dante dan Jairo."

" Dan Megumi kau jaga Yahiko untuk ku."

Megumi mengangguk.

" Iya, Tuan."

" Aku akan menjaga Nyonya Yahiko."

Dia berdiri di samping Yahiko.

Kitaro dan Ishikawa pamit lalu pergi dari kediaman Takuma untuk mengumpulkan seluruh anggotanya.

" Zero kita ke Hiroshima sekarang."

" Aku akan mempersiapkan segala yang diperlukan."

Takuma berjalan cepat menuju kamarnya untuk mengambil barang-barangnya.

Kazuya dan Zero pun melangkah keluar dari ruangan tersebut untuk menuju ke mobil milik Zero.