NovelToon NovelToon
Ketika Istriku Lelah

Ketika Istriku Lelah

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Penyesalan Suami
Popularitas:96.8k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Persahabatan Audi, Rani dan Bimo terjalin begitu kuat bahkan hingga Rani menikah dengan Bimo, sampai akhirnya ketika Rani hamil besar ia mengalami kecelakaan yang membuat nyawanya tak tertolong tapi bayinya bisa diselamatkan.

Beberapa bulan berlalu, anak itu tumbuh tanpa sosok ibu, Mertua Bimo—Ibu Rani akhirnya meminta Audi untuk menikah dengan Bimo untuk menjadi ibu pengganti.

Tapi bagaimana jadinya jika setelah pernikahan itu, Bimo tidak sekalipun ingin menyentuh, bersikap lembut dan berbicara panjang dengannya seperti saat mereka bersahabat dulu, bahkan Audi diperlakukan sebagai pembantu di kamar terpisah, sampai akhirnya Audi merasa tidak tahan lagi, apakah yang akan dia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Delapan

"Aku ingin melamar'mu. Maukah kau menjadi istriku dan ibu bagi Ghita?" tanya Bimo. Audi tampak terkejut mendengar pertanyaan Bimo yang spontan itu. Dia terdiam, tak tahu harus menjawab apa. Apakah menerima atau menolaknya.

Sekali lagi Audi memandangi wajah Bimo. Dahinya berkerut memikirkan sesuatu. Dalam hatinya dia bertanya, apa gerangan yang membuat sahabatnya itu melamarnya.

"Kenapa memandangi aku seperti itu? Tolong jawab lamaranku! Apakah kamu bersedia menjadi ibu sambungnya Ghita?" tanya Bimo. Dia kembali bertanya karena sudah tak sabar menanti jawaban dari gadis itu.

"Katakan satu saja alasan kenapa aku harus menerima lamaranmu?" Bukannya menjawab, Audi justru balik bertanya.

Bimo tersenyum mendengar pertanyaan Audi. Ternyata gadis yang ada dihadapannya saat ini belum juga berubah. Selalu meminta alasan atas apa yang kita lakukan. Dia tak akan menerima sesuatu tanpa alasan yang jelas.

"Bukan hanya satu alasan saja yang membuat kamu harus menerima lamaranku!" seru Bimo.

"Aku tak butuh banyak alasan, satu saja yang perlu kau katakan," balas Audi.

"Untuk Ghita ... salah satu alasan terkuat kau harus menerima lamaranku. Aku yakin kau pasti menyayangi putriku itu. Jadi aku mau kau menerimaku!" ujar Bimo dengan penuh percaya diri.

Bimo tahu kelemahan Audi. Dia sangat menyukai anak-anak. Tak akan tega jika sudah menyangkut bayi mungil, malaikat tanpa sayap.

Pasti akan banyak bertanya, kenapa Bimo tak pernah jatuh cinta pada Audi. Padahal dia nyaris sempurna sebagai seorang wanita. Dan jawabannya itulah, Audi sangat sempurna sehingga Bimo merasa sedikit kurang percaya diri sebagai pendamping Audi.

Audi memiliki semua yang diinginkan wanita. Rani saja pernah mengungkapkan rasa irinya pada gadis itu. Bimo ingat suatu hari, Rani pernah berkata, " Mas Bimo, terkadang aku merasa rendah diri. Merasa tak pantas menjadi pendamping kamu."

Bimo yang mendengar ucapan istrinya jadi bertanya, "Kenapa kamu berpikir begitu, Sayang?"

"Audi saja yang nyaris sempurna tak bisa membuat kamu jatuh cinta. Kenapa kamu justru menerimaku? Audi gadis yang cantik, pintar, baik, mandiri dan sangat lemah lembut, tapi kamu tak mencintainya. Bagaimana denganku yang keras kepala, manja. Aku hanya bisa menyusahkan kamu saja, Mas," ucap Rani.

"Justru karena kamu manja itulah yang membuat aku jatuh cinta. Egoku sebagai laki-laki merasa dihargai dan dibutuhkan. Berbeda dengan Audi, dia mampu melakukan apa saja, seperti tak butuh siapapun dalam hidupnya," jawab Bimo.

"Aku masih bisa menjaga Ghita walau tak menjadi istrimu," jawab Audi. Ucapannya itu membuat Bimo tersadar dari lamunannya.

"Aku ingin kamu berada di sisi Ghita setiap saat, dan menjadi orang pertama yang dilihatnya tiap pagi," ucap Bimo.

"Aku pikirkan dulu. Aku tak mau kau terpaksa menikah hanya karena Ghita. Jangan kau takut, kapanpun kau minta tolong, aku akan datang!" seru Audi.

Audi lalu berdiri dan mengambil tas miliknya. Dia tak mau lebih lama lagi berada dengan Bimo. Rasa sakit atas ucapan pria itu masih terasa di hatinya.

"Aku pamit ...," ucap Audi.

Tangan Audi langsung dipegang Bimo. Dia sepertinya tak mau membiarkan gadis itu pergi.

"Apa aku harus berlutut agar kamu mau menerima lamaranku?"

"Tak perlu, Bimo. Ini tentang hidupku. Kau tak bisa memaksa. Jika memang kau masih Bimo'ku yang dulu, berikan aku waktu berpikir. Jangan egois. Hanya memikirkan dirimu saja!"

Audi lalu melepaskan pegangan tangan Bimo. Dia langsung berjalan meninggalkan sahabatnya itu. Sampai di halaman kafe, gadis itu menarik napas dalam. Berada di dekat pria itu membuat dadanya sesak.

**

Audi yang sedang membuat sarapan dikejutkan dengan suara dering gawainya. Dia berpikir siapa yang menghubunginya di hari libur ini. Jika jam kerja, kemungkinan adalah rekan-rekannya.

Gadis itu berjalan menuju ruang keluarga, di mana gawainya berada. Tadi dia meletakan di atas meja. Audi meraihnya dan melihat nama Tante Susi tertera di layar. Dia merasa ada sesuatu, kenapa wanita itu menghubunginya di hari libur. Biasanya tak pernah, karena Audi jarang mau bermain ke sana di hari libur karena menghindari Bimo.

"Ada apa, Tante?" tanya Audi begitu tersambung.

"Ghita sakit. Tante minta tolong antarkan ke rumah sakit. Bimo pergi olahraga dan ponselnya tertinggal. Tante tak tau cara menghubunginya," ucap Tante Susi dengan suara panik.

"Baiklah, Tante. Aku segera kesana!" seru Audi.

Audi bergegas menuju rumah Bimo setelah mendengar kabar bahwa Ghita, sakit. Dia tidak bisa menahan kekhawatirannya dan ingin segera melihat kondisi bocah itu. Saat tiba di rumah Bimo, Audi langsung menuju kamar Ghita dengan wajah yang penuh kekhawatiran.

"Tante, bagaimana keadaan Ghita?" Audi bertanya dengan suara yang tergesa-gesa.

Bimo menoleh ke arah Audi dengan wajah yang khawatir. "Ghita demam tinggi, Audi. Tante sangat kuatir. Padahal tadi dia tak apa-apa," ucap Tante Susi.

Audi langsung menuju ke sisi Ghita dan memeriksa kondisinya. "Kita segera bawa ke dokter saja, Tante. Ke klinik terdekat saja dulu. Apa aku bisa pinjam mobilnya Bimo. Apa ada kuncinya?" tanya Audi dengan suara gemetar. Dia sangat cemas dan kuatir melihat Ghita yang hanya diam, tampak sangat lemah.

Tante Susi sangat panik karena saat Rani kecil dia selalu dibantu perawat dan orang tuanya dalam menjaga anak itu. Tak pernah dia menghadapi seorang diri, sehingga langsung panik saat mengetahui Ghita demam.

Audi membawa Ghita ke klinik terdekat dan langsung menuju ruang IGD. Dokter memeriksa bocah itu dengan teliti dan kemudian tersenyum lega. "Tidak perlu khawatir, Bu. Ghita hanya mengalami demam biasa karena sedang tumbuh gigi. Ini adalah proses alami yang dialami banyak bayi," kata dokter dengan suara yang menenangkan.

Audi merasa lega mendengar penjelasan dokter. "Oh, syukurlah, Dok. Saya sangat khawatir tentang kondisinya," kata Audi dengan suara yang penuh kelegaan.

Dokter tersenyum. "Ya, tumbuh gigi bisa menyebabkan demam pada bayi. Tapi jangan khawatir, ini akan segera berlalu. Saya akan memberikan obat untuk mengurangi demamnya," kata dokter sambil menuliskan resep obat.

Audi mengangguk paham dan menerima resep obat dari dokter. "Terima kasih, Dokter. Saya akan segera memberikan obat ini pada Ghita," kata Audi dengan senyum yang hangat.

Audi dan Tante Susi langsung membawa Ghita pulang setelah menebus resep obat di apotik klinik itu. Saat sampai di rumah, mereka di sambut oleh Bimo. Sepertinya pria itu memang sedang menunggu kedatangannya.

"Bagaimana keadaan Ghita? Bibi bilang dia demam," tanya Bimo.

"Tak apa, hanya demam karena tumbuh gigi," ucap Audi. Dia lalu mengendong Ghita masuk ke kamar bayi itu. Saat akan meletakkan ke kasur, bayi itu menangis seakan takut ditinggalkan.

Audi lalu menggendongnya lagi. Dia mencoba menidurkan Ghita dengan memberinya susu. Di dalam kamar hanya ada Audi, Bimo dan tentu saja si kecil. Tante Susi di dapur sedang memasak.

"Audi, bagaimana lamaranku kemarin. Apa kamu tega melihat Ghita begini? Dia membutuhkan kamu!" seru Bimo.

Audi yang sedang menidurkan Ghita mengalihkan pandangannya dari bayi itu. Dia menatap Bimo dengan tatapan yang sulit di mengerti.

"Bagaimana Audi, apakah kamu mau menerima lamaranku?" Kembali Bimo mengajukan pertanyaan itu.

1
Hafifah Hafifah
syukurin nikmatin aja kesendirian mu bimo
Apriyanti
lanjut thor
Retno Harningsih
lanjut
vivinika ivanayanti
Enak aja kamu bilang gitu Bim....Audi bisa dapat lelaki yg lebih baik.dari kamu
Maisya
lanjut kak
Tuti Chandra
semoga dengan introspeksi diri bisa menyadari kekurangan masing masing.dan semoga AUDI dan BIMO Bisa berstu kembali dan hidup rukun.
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😘
Zainab Ddi
jangan Udi Uda membuka hati untuk orng lain
Mrs.Riozelino Fernandez
Gak lah...
lebih baik ma orang lain,ketimbang balikan ma kamu...buat apa pisah toh balikan lagi...pisah ya pisah,cari kebahagiaan masing masing
Ickhaa PartTwo
Semangat u thor
Mrs.Riozelino Fernandez
semangat Audy...
jangan mau balikan...
kemana harga dirimu,udah di hina hina,udah dicaci maki,dibuat seperti pembokat masiiih juga mau balikan...
haddeuh kamu terlalu berharga untuk laki2 seperti Bimo...
Citra Aprilona
lanjut thor
Sugiharti Rusli
benar yang Audi bilang, kalo memang berjodoh biar berjuahan pasti akan ketemu, kalo ga berjodoh, dekat juga ga akan ketemu,,,
Sugiharti Rusli
semoga mama Susi juga bisa menasehati si Bimo, kalo dia ga boleh larut dalam patah hatinya, karena ada Ghita yang jadi prioritas nya sekarang
Sugiharti Rusli
apapun yang nanti akan terjadi sama kalian, semoga Ghita tetap mendapat kasih sayang penuh, walo sekarang Audi ga bisa selalu memeluknya karena jauh dan dia bekerja
Sugiharti Rusli
padahal dulu kamu melihat itu setiap hari lho Bim, kalo putri kamu sudah menga anggap Audi sebagai yang dia panggil mama, eh kamu malah marah ke Audi
Tuti Chandra: marah krn ada sebab kak,kan semua baru terungkap setalh bimo menemukan diarinya rani ,bimo pikir beneran audi menolak bimo kenyataannya tdk seperti itu di titip suratpun tidak di berikan juga ke audi ,jd disini biang masalahnya si rani.
total 1 replies
Sugiharti Rusli
anak sekecil Ghita tuh biasanya kalo ga bertemu lama biasanya suka lupa, tapi ternyata dia tetap mengingat Audi sebagai ibu yang mengasuhnya
Fitria Syafei
Semoga ya Bimo dan jangan berharap banyak pada Audy 😏 mama yang cantik dan baik hatinya kereen 😍 kereeen 😘
Maharani Rani
lanjutt kak
Teh Euis Tea
mudah"an audinya keburu nikah dgn daniel😁
Mrs.Riozelino Fernandez: setuju 👍👍👍👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!