Istri Kecil Presdir

" Hehe peace Nathan. " Ucap nya seraya mengangkat kedua jari nya di depan Nathan yang saat ini tengah menatap nya tajam.

" Pergi Lo! " Usir Nathan seraya duduk di samping Alula dan merangkul pinggang nya. Alula hanya diam menyaksikan perdebatan mereka.

Bagas memerengut kesal mendengar pengusiran dari bos tidak ada akhlak nya ini. " Lo mah gak asik. " sungut nya kesal.

Nathan mengangkat bahu nya acuh. " Kerjaan Lo banyak kalo Lo lupa. " Ucap nya datar.

Bagas mendengus kesal, Nathan ini tidak ada asik-asik nya. tidak bisa kah ia disini sebentar saja. Bagas berdiri dari duduk nya lalu menatap Alula dengan senyuman nya. " Lula gue pergi dulu yah baybay sayang. " Bagas mengedipkan sebelah mata nya lalu langsung berlari pergi ketika melihat Nathan akan melempar kan sepatu nya.

Bugh.

Bagas tertawa di balik pintu saat lemparan nya tidak mengenai dirinya dan malah mengenai pintu yang tertutup.

" Sial. " Umpat Nathan.

" Ihh gak boleh ngumpat. " Ucap Alula seraya mencubit lengan Nathan.

" Awsss sakit sayang. " Ringis Nathan seraya menjauh dari Alula.

" Kamu mah kadrt. " Ucap nya seraya mengelus lengan nya yang sedikit merah.

" Yah kamu nya ngumpat, gimana kalo anak kita denger. " ucap nya seraya menatap Nathan kesal, tangan nya pun langsung mengelus lembut perut nya.

" Di dalam perut kamu itu Uda aku pasang kedap suara jadi aman. " Ucap yakin.

Alula mendengus kesal. " Haha gak lucu. " Sahut nya datar.

Nathan terkekeh lalu tangan nya mengelus lembut perut Alula. " Sehat-sehat sayang. " Ucap nya tulus.

Ketika teringat sesuatu, Alula langsung mengambil bekal nya yang berada di atas meja. " Ini bekal kamu. Kamu belum makan kan?. " Tanya nya seraya membuka bekal nya dan menyerahkan ke arah Nathan.

Nathan tersenyum lalu mengambil bekal tersebut. " Wahh kebetulan saya lapar. " Ucap nya antusias.

Alula tersenyum lembut melihat Nathan dengan lahap memakan hasil masakan nya. Selalu begitu, Nathan tidak pernah mengecewakan selama ini termasuk hal-hal kecil seperti ini. Alula tidak tahu kedepannya akan seperti ini seterusnya atau tidak karena yang pasti di ingatan nya adalah mereka menikah karena paksaan bukan karena saling mencintai seperti pasangan lainnya, namun Alula yakin Nathan tidak akan pernah mengecewakan nya seperti ayah nya mengecewakan dirinya sedari dulu.

Nathan menutup bekal nya yang sudah kosong. Ia menatap Alula yang seperti nya tengah melamun. " Al." Panggil nya.

Alula tersentak kecil lalu mata nya beralih menatap Nathan yang sedang menaikkan sebelah alis nya bertanya. Alula yang paham hal tersebut dari suami nya lantas menggelengkan kepala nya. " Enggak kok. Aku cuma mikirin calon anak kita aja tadi. " Ucap nya meyakinkan.

Nathan mengangguk lalu tangan nya melingkar di seputaran pinggang Alula dan meletakkan dagu nya di bahu Alula. " jangan terlalu di pikirin yang penting di sehat. " Ucap nya menenangkan seraya mengelus lembut perut Alula.

Alula mengangguk lalu tersenyum lembut. Ia ikut mengelus lembut perut nya lalu menatap Nathan. " Kamu mau nya laki-laki atau perempuan?. "

Nathan menatap Alula lalu kembali menatap perut istri nya. " Sebenarnya dari dulu saya ingin mempunyai seorang princess, namun apapun jenis kelamin nya nanti saya terima yang terpenting bayi nya sehat. " Nathan mengecup lembut perut Alula menunjukkan bahwa ia sangat menyayangi janin yang ada di dalam kandungan Alula.

Alula tersenyum haru, Lagi-lagi ia di buat terpesona oleh sikap Nathan yang sangat dewasa. Padahal jika di bilang hubungan mereka di awali bukan karena cinta tapi karena kesalahan yang berkunjung mereka menikah.

" hmm Aku punya permintaan buat kamu. "

Nathan yang saat ini tengah tiduran di atas paha Alula mendongakkan kepala nya. " Apa?. "

" hmm boleh gak panggilan saya dari kamu itu jadi...hmm aku. " pinta nya ragu.

Nathan tersenyum tipis lalu mengangguk, Setelah itu ia menenggelamkan wajah nya di perut Alula.

Alula sedikit terkejut melihat respon suami nya, Ia kira Nathan akan menolak atau beralasan apa gitu ternyata tidak. " Beneran?. " Tanya nya ragu.

Nathan kembali mengangguk lalu menatap wajah Alula. " Selagi itu membuat kamu nyaman kenapa enggak. " Ucap Nathan. Ia kembali menghadapkan wajah ke perut Alula dan sesekali mengecup pernah perut tersebut.

Alula tersenyum simpul lalu tangan nya dengan perlahan mengusap lembut rambut Nathan. " Kamu gak kerja?. " Tanya nya setelah lama hening.

Nathan menggelengkan kepala nya. " Biar Bagas aja. " Ucap nya dengan suara terendam.

" Gak boleh gitu tau sama kak Bagas, kasian dia. " Ucap Alula. Tangan nya berhenti mengelus rambut Nathan ketika Nathan membalikan tubuh nya menjadi telentang. Ia menatap datar wajah istri nya.

" Ngapain kamu kasihan sama cecunguk itu?. " Tanya nya datar. Oh ayolah sudah di bilang bukan bahwa Nathan itu tipe cowok yang sedikit posesif, ia tidak suka istri nya, milik nya mengkhawatirkan orang lain. Kasihan sama saja dengan mengkhawatirkan bukan?.

Alula ikut menatap wajah Nathan. Ia mengerutkan kening nya ketika melihat raut datar di wajah Nathan. Apa ia membuat kesalahan. " Kamu kenapa?. " Tanya nya bingung.

Tanpa menjawab pertanyaan Alula, Nathan bangkit dari tidur nya lalu merapikan pakaian nya yang sedikit kusut. Alula mengerutkan kening nya melihat tingkah Nathan.

" Kamu kenapa sih?. " Tanya nya keheranan.

Nathan memalingkan wajah nya lalu pergi menuju kursi nya dan duduk di sana. Ia mulai menyibukkan diri nya dengan berkas-berkas nya.

Alula semakin bingung. Ada apa dengan Nathan?. Ia ikut bangkit dari duduk nya lalu menghampiri Nathan yang hanya diam dan fokus pada berkas-berkas di hati nya. Bumil tersebut berdiri di samping Nathan lalu langsung mengambil pulpen yang ada di tangan suami nya.

" Kamu kok tiba-tiba jadi cuek sih. " Ucap Alula kesal.

Nathan mendengus lalu tangan nya mengambil pulpen cadangan yang berada di saku jas nya. Alula yang melihat hal itu tentu saja kesal. " Aku kasihan sama Bagas. " Sahut nya ketus.

Bumil tersebut semakin menekuk Alis nya. Kasihan dengan Bagas? Kasihan? Ahh Alula tau sekarang ternyata suami nya ini tengah di landa cemburu karena ia berbicara kasihan terhadap Bagas yang artinya Alula mengkhawatirkan Bagas. Padahal tidak seperti itu. " Kamu cemburu?. " Tanya mengetes.

Nathan menggelengkan kepala nya tanpa mengalihkan pandangan nya. Alula terkekeh lalu tangan nya mengusap lembut bahu Nathan. " Ngapain cemburu sama kak Bagas karena aku kasihani. Karena kan kalo yang aku suka itu kamu. "

Cup.

Nathan menahan senyum ketika mendapatkan perlakuan seperti itu dari istri nya, apalagi kalimat yang di ucapkan Alula yang sedikit tidak nyambung tapi mampu membuat hati nya meleleh.

Dengan spontan Nathan langsung menarik tangan Alula sehingga membuat Alula oleng dan duduk di pangkuan Nathan.

Wajah Alula bersemu merah mendapatkan perlakuan seperti itu.

BERSAMBUNG...

JANGAN LUPA LIKE KOMEN AND VOTE READERS....