THE KING

Andrew memperhatikan bentuk cincin tersebut, dan membayangkan sosok Freya. "Ya ini cocok untuknya". Ucapnya dalam hati.

"Apakah kalian memiliki ukuran yang lebih kecil ?" tanya Andrew.

"Maafkan kami Tuan, untuk menyesuaikan ukuran maka harus memesan terlebih dahulu, barulah kami akan membuatkannya." Ucap Manajer Toko tersebut.

"Baiklah jika begitu yang ini saja." Ucap Andrew menimbang esok mereka akan kembali ke Nagara N.

"Terima kasih Tuan, semoga kelak bisa kembali lagi ke toko kami." Ucap Manajer toko tersebut seraya memberikan tas berisi kotak cincin tersebut.

"Tuan Sigra terima kasih telah memgantarku hari ini, kelak jika kau ke Negara N aku akan mentraktirmu." Ucap Andrew.

"Baik jika begitu, kelak aku tidak akan sungkan menagih janjimu." Ucap Sigra.

"Ayo, aku akan mengantarmu kembali ke hotel." Ucap Sigra, yang merasa agak aneh meski baru kenal namun sudah begitu akrab.

Ketika Andrew kembali ke hotel dia bertemu dengan Austin sedang mengantar kepergian Tuan Gilbert Nan. "Tuan Gilbert." Sapa Andrew.

Austin menggunakan Identitasnya untuk memanggil Tuan Gilbert Nan, dan sedikit meminta bantuannya mengenai hal-hal yang ingin dia ketahui. Tuan Gilbert Nan tentu merasa tersanjung bisa bertemu penemu alat-alat canggih yang dia bawa untuk bertugas setiap hari. Karena itu dia setuju untuk membantu Austin.

"Apakah jalan-jalanmu menyenanngkan?" tanya Austin.

"Ya Tuan." Jawab Austin.

"Apa itu ?" tanya Austin.

"Aah ini hadiah untuk Freya, Tuan." Jawab Andrew

Austin mengangguk dan berlalu pergi ke kamarnya. Andrew pun bergegas kembali ke kamarnya dan memulai mempacking bawaanya untuk kembali ke Negara N besok . Andrew sudah tak sabar ingin bermain dengan Freya, Darren dan juga Paman Singa.

Mereka kembali ke Negara N dengan cepat menggunakan Jet Long Corp's seakaan memangkas waktu perjalanan mereka menjadi lebih hemat waktu.

Austin dan Andy segera menuju ke Long Corp's, sementara Andrew pergi menjemput Freya dan Darren. Dari kejauhan Andrew memperhatikan interaksi kakak beradik tersebut. Hari ini rambut Freya di kuncir dua, dan terlihat Darren sedang menjahilinya lagi dengan menarik-narik rambut Freya.

"Iiiih, kau ini." Ucap Freya memarahi Darren sambil telak pinggang, baru saja ingin menyembur Darren dengan kemarahannya Freya melihat sosok Andrew yang berdiri di pintu gerbang menunggu mereka.

"Kakak." Ucapnya lalu berlari menuju arah Andrew. Darren juga melihatnya lalu ikut berlari mengejar Freya.

Andrew berjongkok dan menangkap tubuh freya yang berlari ke arahnya, lalu memeluknya sambil berputar-putar. "Apakah kalian merindukanku." Tanya Andrew.

"Eem." Jawab Freya mengangguk.

"Mana hadiah kami ?" tanya Darren.

"Ayo kita pulang dulu." Ucap Andrew sambil menggendong Freya dan menggandeng Darren ke mobil mereka.

Selain hadiah untuk Darren dan Freya, Andrew juga membeli jenis olahan manisan dan penganan lain. untuk semua orang di rumah utama.

"Ini untukmu." Ucap Andrew menyodorkan kotak cincin untuk Freya.

"Saat ini mungkin masih terlalu besar untuk jarimu. Simpanlah dulu jika sudah pas dengan jari tanganmu baru bisa kau pakai." Ucap Andrew.

Freya membuka kotak cincinya, memandangi cincinnya lalu tersenyum puas. Freya meletakan kotak cincin itu di mejanya, lalu dia mengambil sesuatu di lemarinya. Freya mengeluarkan kotak perhiasannya. Mengambil sebuah kalung lalu memasukan cincin itu ke kalung untuk di jadikan sebuah bandul.

"Kakak, pakaikan untuk-ku !" pinta Freya.

Andrew memakaikan kalung itu ke leher Freya dengan perlahan. "Cantik sekali, perpaduan yang pas." Ucap Andrew memuji.

Sedangkan untuk Darren, Andrew memberika 45 jenis bunga kering dan beberapa botol bahan-bahan herbal yang bisa dia pakai untuk membuat obat ataupun memasak. meski termasuk masih kecil namun kemampuan memasak Darren sudah sangat lihai.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

AUTHOR SERAHKAN RANGKING NOVEL INI DI TANGAN KALIAN YAH.

Ayoo vote -vote - vote yah

Jangan Lupa like dan beri bintang 5 juga yah

LIKE DAN VOTE DARI KALIAN AKAN SANGAT MEMBANTU RANGKING NOVEL INI LHO.

Arigato

Love you All