Novel yang ini akan mengus air mata kalian kawan kawan pencinta novel ..saya menulis novel ini untuk menguras adrenaline anda ..dimana perjuangan seorang anak perempuan berusia 20 tahun arus menghadapi kerasnya kehidupan ibunya meninggal ayah dan ibu tirinya mengusirnya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. PESTA.
Mobil Aldo melesat cepat menuju timur kota, lampu warna warni menghiasi setiap jalan yang mereka lalui saat itu.
Seperti biasa Gisel hanya memandangi deretan bangunan sepanjang jalan yang mereka lalui melalui jendela mobil milik Aldo.
Mereka berdua cuma terdiam tanpa ada satu kata pun yang keluar dari mulut mereka berdua. Hanya suara deru mobil yang sesekali terdengan memecah keheningan di dalam mobil tersebut.
Hanya butuh waktu 40 menit saja kini mobil yang mereka tumpangi sudah memasuki sebuah pekarangan rumah mewah yang sudah di penuhi dengan mobil mewah yang berjejer rapi di halaman rumah mewah tersebut.
"Ayo turun ..." ucap Aldo sambil mematikan mesin mobilnya.
"Aku dini saja Tuan ..Aku tidak terbiasa dengan pesta semacam ini" ucap Gisel sedikit menolak .
Aldo megeryitkan dahinya dan memberi padandangan tajam kepada Gisel.
"Turunlah ..Atau kau mau aku angkat masuk kedalam sana" ucap Aldo yang memasang wajah datarnya tetapi hatinya tersenyum.
Mendengar ucapan Aldo sontak Gisel dengan cepat membuka pintu dan keluar tanpa sedikitpun memandang kearah Aldo
"Dasar pria Mesum" ucap Gisel sambil menutup pintu mobil sedikit agak keras.
"Apa katamu ..pria mesum Hah! begini gini juga aku ini suamimu" ujar Aldo menatapi Gisel.
Gisel tidak bisa lagi berkata kata, berdebat dengan Aldo sunggu membuat darahnya naik sampai ubun ubun.
"Ayo Masuk" ucap Aldo menggenggam tangan Gisel menuju pintu masuk rumah mewah itu.
Aldo memegangi tangan Gisel sedikit kuat seakan akan ia takut Gisel meninggalkanya .
Mereka berdua melangkah masuk dimana sudah di penuhui kerumunan orang disana.
Para petinggi negara dan pengusaha ternama sudah berbaur dalam pesta itu.
Seketika semua terdiam ketika Aldo dan Gisel melangkah mendekati mereka. Mata mereka tidak berkedip memandang kearah mereka berdua .
Seorang Aldo yang diketahui tidak perna menggandeng seorang gadis dimanapun Ia pergi tiba tiba malam ini muncul membawa seorang gadis kecil imut dan tentunya sangat cantik.
Mereka berdua melangkah mendekati pak Rudy sang empunya acara malam itu.
" Selamat Ulang tahun Rudy ...semoga panjang umur dan tentunya sukses selalu untukmu" ucap Aldo sambil menyalami Rudi .
"Trimah kasih Tuan ....semoga saya bisa sesukses Anda Tuan Aldo! Kalau boleh tau siapa gerangan gadis kecil yang ada di samping Tuan saat ini " ucap Rudy sambil terus memperhatikan Gisel.
Aldo yang melihat tatapan Rudy terhadap Gisel merasa tidak suka, dengan cepat Aldo merangkul pinggang Gisel dan memeluknya dengan erat.
"Kau tidak perlu tau ...dan jangan sekali kali memandangi milikku seperti yang kau lakukan tadi atau kau akan merasakan akibatnya"Ucap Aldo sedikit emosi .
"Baik Tuan saya tidak akan melakukannya lagi"Ucap Rudy sedikit gemetar atas ancaman Aldo barusan.
"Bagus kalau kau mengerti!Nah ini hadiah ulang Tahunmu semoga kau suka!" ucap Aldo sambil memberikan sebuah kunci mobil yang ditaksir harganya kira kira diatas 1M.
Mata Rudy terbelalak melihat box kecil yang berisi sebuah kunci mobil mewah sebagai hadiah ulang tahunnya dari Aldo.
"Trimah kasih Tuan"ucap Rudy mencium tangan Aldo
Aldo tidak membalas ucapan Rudy dia malah pergi sambil menarik tangan Gisel menuju tempat dimana para penguasa sedang berkumpul disana.
Semua pengusaha menyalami Aldo satu persatu mulai dari pebisnis senior sampai junior.Ada yang sekedar ingin memperkenalkan anak gadis mereka tapi tidak sedikit yang ingin cari muka kepada Aldo untuk mendapat ptoyek tertentu.
Bagi mereka mendekati Aldo adalah suatu mujizat besar untuk perusahaan mereka kedepannya. bagai mana tidak pebisnis nomor satu memegang proyek besar baik dalam maupun luar negri sekali Ia berkata tidak maka proyek tersebut tidak akan berjalan.
Itulah Aldo pebisnis muda yang sangat di segani oleh pejabat pemerintahan maupun kalangan pebisnis dan mafia.
Gisel mulai gelisa berdiri di sana semua yang di bicarakan Aldo dengan teman bisnisnya yang masuk di pikirannya.
Dengan langkah sangat hati hati Dia meninggalkan Aldo dan teman bisnisnya yang masih asyik berbicang masalah bisnis.
Gisel berjalan kearah meja yang di penuhui berbagai macam hidangan baik hidangan dari dalam maupun luar negri.
Gisel berencana mengambil minuman untuk mengusir dahaganya.
Tapi belum juga memegang sesuatu di sana tiba tiba tanganya di ditarik begitu kasar.....
👉like, comen ,vote ,favorite kawan kawan trimah kasih.