NovelToon NovelToon
Anak Yang Tidak Diakui

Anak Yang Tidak Diakui

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:30.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Pernikahan siri antara Nirmala Wongso dan juga Seno Aji Prakoso membuahkan hasil seorang anak laki-laki yang tidak pernah diakui oleh Seno, karena ia takut keluarga besarnya akan tahu tentang aibnya yang diam-diam menikahi gadis pelayan di club malam.

Setelah dinyatakan hamil oleh dokter Seno mulai berubah dan menyuruh Nirmala untuk menggugurkan kandungannya jika masih tetap ingin menjadi istrinya.

Namun Nirmala memilih jalan untuk mempertahankan buah hati dan meninggalkan kemewahannya bersama dengan Seno.

Penasaran?? ikuti jalan kisah Nirmala yang penuh dengan lika-liku kehidupan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Acara penganugerahan itu akhirnya usai. Para tamu undangan mulai bangkit dari kursi, bersalaman, memberi ucapan selamat, dan saling bertukar senyum. Alaska masih berdiri di samping ibunya, wajahnya sumringah, meski peluh menetes karena gugup dan haru yang bercampur.

“Selamat, Letnan Alaska … sekarang sudah menjadi Lettu Alaska," ucap beberapa senior sambil menepuk bahunya.

"Makasih banyak ...," sahut Alaska dengan sopan.

Setelah saling memberi ucapan satu sama lain, tak lupa Alaska mengenalkan sang Ibu kepada seorang gadis yang selama ini mengisi kekosongan hatinya. "Bu, aku ingin mengenalkan seseorang pada Ibu," ucapnya dengan senyum malu-malu.

"Seseorang? Siapa itu," sahut Nirmala sambil menatap heran, ke arah sang anak.

"Ada deh, dia itu hampir mirip dengan Ibu, sabar dewasa meskipun sedikit mudi," ungkap Alaska begitu salah tingkah ketika ingin mengenalkan seseorang kepada ibunya.

Nirmala tersenyum sumringah melihat sang anak yang terlihat bahagia. "Sayang, mana seseorang itu?" tanya Nirmala.

Alaska masih sibuk mengetik handphonenya, dan tidak lama kemudian, seorang wanita berpakaian rapih dan elegan melambaikan tangannya. "Hai ...," ucap Airin dengan senyum yang sumringah.

Nirmala spontan ikut tersenyum melihat wanita muda yang berjalan mendekat. Airin tampak anggun dengan balutan blazer sederhana, rambutnya disisir rapi ke belakang. Ada wibawa seorang dokter sekaligus kelembutan seorang wanita yang membuat Nirmala merasa nyaman sejak pandangan pertama.

“Jadi ini yang sering kau ceritakan, Nak?” ucap Nirmala sambil melirik Alaska sekilas, lalu menatap Airin penuh rasa ingin tahu.

Airin segera meraih tangan Nirmala, menyalaminya dengan hormat. “Selamat siang, Bu. Perkenalkan, saya Airin.”

Sentuhan hangat itu membuat hati Nirmala bergetar. “Terima kasih sudah menjaga anak saya,” katanya tulus, matanya sedikit berkaca.

Airin mengangguk sopan, senyumnya tidak pudar sedikit pun. “Justru saya yang banyak belajar dari Alaska, Bu. Ia prajurit yang sangat tangguh.”

Alaska yang berdiri di samping mereka hanya bisa tersenyum kikuk, sementara kedua wanita penting dalam hidupnya mulai menemukan titik keakraban.

Nirmala masih berdiri di samping Airin dan juga Alaska wajahnya penuh sumringah. Sesekali ia mengajak ngobrol Airin dengan pertanyaan sederhana yang membuat hubungan mereka semakin akrab, seolah mereka sudah mengenal sejak lama.

Namun di tengah keasyikan mereka. Dari arah belakang, langkah Nadira terdengar terburu-buru. Wanita itu tak peduli pada tatapan sekitar, ia langsung menghentikan keasyikan mereka bertiga.

“Hebat sekali, ya …,” suara Nadira dingin menusuk, senyumnya tipis penuh ejekan. “Ternyata kau bisa juga berdiri di sini, memasangkan pangkat untuk anakmu. Anak dari hasil kau rebut suami orang lain.”

Ketiganya menoleh dengan terkejut, jantung Nirmala berdetak lebih cepat bukan karena takut, namun lebih menjaga harga diri sang anak. "Nadira ...," ucap Nirmala dengan lirih.

Sementara Alaska mulai menjadi pelindung ibunya dari wanita yang sudah ia kenal beberapa Minggu yang lalu. "Ibu Nadira ada apa ya?" tanya Alaska.

Nadira tersenyum mengejek. "Aku tidak menyangka kalau prajurit yang membantu anakku, dan mendapatkan banyak imbalan dari suamiku, ternyata kau anak dari wanita kejam ini Alaska!" desis Nadira dengan amarah.

"Maksud Ibu Apa?"

"Tanyakan saja dengan wanita jalang itu," cibir Nadira setengah melirik ke arah Nirmala.

Darah Alaska langsung berdesir cepat. Seketika tangannya mengepal, rahangnya mengeras, seolah refleks untuk melindungi Nirmala. Dadanya bergemuruh, antara bingung dan marah.

“Cukup, Nyonya!” suara Alaska berat, meski masih ia tekan agar tidak menarik perhatian semua orang. Namun tatapannya sudah jelas menunjukkan amarah yang tak bisa ia sembunyikan.

"Kau anak haram berani sekali kau membentakku, asal kau tahu kau sama ibumu sama-sama tidak tahu diri!"

"Anda boleh menghinaku dengan caci dan makian, tapi tolong jangan pernah menghina ibuku di depanku, seburuk-buruknya dia di masa lalu, bagiku dia keramatku, dia merupakan penyelamatku di dunia ini," sahut Alaska dengan tegas.

"Terserah aku, ibumu salah, kalaupun ibumu benar, tidak akan ada yang menghakiminya," cetus Nadira.

"Ibukku tidak seburuk yang anda lihat, dia dan Anda sama-sama korban," ucapnya dengan nada yang sopan dan tegas.

Untuk pertama kalinya, Alaska merasakan dorongan kuat sebagai seorang anak, bukan hanya prajurit, dorongan untuk berdiri di barisan depan, melindungi ibunya dari penghinaan apa pun.

Nirmala tersentak. Matanya membesar, menatap Nadira dengan kaget sekaligus waspada. “Nadira … ini tempat umum, jaga bicaramu.”

“Apa aku salah bicara?” Nadira mendekat, suaranya nyaris berbisik tapi sangat beracun. “Selama ini aku pikir kau sudah lenyap bersama rahasiamu. Ternyata tidak. Kau malah muncul, dengan bangganya … seakan-akan kau paling suci.”

Nirmala menghela napas dalam, berusaha tetap tenang meski dadanya bergetar. “Aku tidak pernah berniat merebut apa pun darimu, Nadira. Yang kulakukan hanya membesarkan anakku seorang diri. Itu saja.”

“Tutup mulutmu!” Nadira hampir kehilangan kendali, jemarinya mengepal begitu kuat. “Kalau saja bukan karena semua orang di sini, mungkin sudah sejak tadi aku ....”

“Cukup, Nadira!” suara berat Seno tiba-tiba menyela. Ia buru-buru mendekat, menahan lengan istrinya sebelum situasi makin runyam. Wajahnya tegang, namun matanya jelas penuh rasa bersalah yang ditutupi.

Alaska semakin melemah getaran di dalam hatinya cukup kuat di saat Seno mulai datang menghampiri istrinya, kecurigaannya semakin kuat, jika yang dimaksud oleh Nadira ada hubungannya dengan pria yang saat ini tengah berdiri dihadapannya.

"Ibu ayo pergi," ajak Alaska sambil menggandeng tangan ibu dan Airin.

Sejenak Alaska mulai menatap ibunya yang seperti menahan malu di tengah-tengah keriuhan ini, beruntung para undangan yang sempat memperhatikan hanya mengira itu sekadar percakapan biasa. Tak ada yang tahu, di balik tatapan tajam dua wanita itu, sedang tersimpan api masa lalu yang siap membakar semuanya.

☘️☘️☘️☘️

Langkah Alaska terasa berat saat menggandeng tangan ibunya keluar dari aula. Airin berjalan di sisi lain, berusaha menenangkan dengan senyum kecil, meski matanya sesekali menoleh waspada ke belakang.

"Sabar Bu, semuanya akan baik-baik saja," bisik Airin sambil menggenggam tangan Nirmala.

Dari belakang mereka, Nadira masih saja mengikuti, menatap mereka penuh bara, tubuhnya bergetar ditahan oleh genggaman Seno. “Lepaskan aku, Seno! Aku tidak akan tinggal diam melihat wajah itu lagi!” bisiknya dengan penuh kebencian.

Seno menunduk, rahangnya mengeras, tapi genggamannya tetap erat. “Jangan buat malu lebih jauh. Kau sudah kelewatan, Nadira.”

Nada suaranya rendah, tapi cukup membuat istrinya menahan langkah.

"Apa! Buat malu? Siapa di sini yang buat malu, kau apa aku!"

"Ingat Nadira, kau masih ingat dengN perjanjian kita, sedikit saja kau menyentuh mereka, maka kau tahu sendirikan konsekuensinya," cegah Seno sedikit penuh ancaman.

Nadira menahan langkahnya, namun di dalam hatinya menahan bara api yang cukup membakar hatinya, rasa dendamnya yang dulu sempat padam sekarang seolah menyala kembali.

☘️☘️☘️☘️

Sementara itu, Alaska yang sudah tiba di pintu keluar aula menoleh sekilas. Tatapannya tajam, seolah ingin mengingat jelas wajah pria yang menahan Nadira tadi. Ada perasaan asing yang menggelayut, perasaan yang sulit ia jelaskan, seakan ada benang kusut antara dirinya dan pria itu.

Sejenak tatapan Alaska mulai beralih kepada ibunya mencari pertanyaan, atas peristiwa tadi. "Bu ... sebelumnya Laska mohon maaf, apa pria tadi merupakan ..." pertanyaan Alaska menggantung.

Nirmala mulai bergetar menahan rasa sakit yang selama ini ia rahasiakan dari sang anak. "Iya Nak, dia lelaki itu," sahutnya dengan nada yang bergetar.

Alaska Landung memeluk ibunya meskipun dalam hati diliputi amarah, dengan pertemuannya dengan sang ayah yang tidak terduga.

"Bu, aku pernah bertemu dengannya sebelum ini, kalau aku tahu dia bapakku, tidak akan aku terima semua pemberiannya," adu Alaska kali ini ia menangis sesenggukan di dalam dekapan sang Ibu.

Nirmala tidak tahu harus menjelaskannya seperti apa, hanya bulir air mata yang saat ini mewakili perasaannya dari pada perkataan. Sejenak Alaska mulai sadar dan melepaskan pelukan dari ibunya.

“Ibu …,” Alaska menunduk sedikit, menatap Nirmala yang wajahnya pucat. “Jangan dengarkan kata-kata mereka. Bagi saya, Ibu sudah cukup segalanya," ucapnya yang tidak mau berlarut membebankan ibunya.

Nirmala tersenyum samar, namun air mata masih membasahi pipinya. Airin cepat meraih pundaknya, memberi dukungan yang diam-diam membuat hati Alaska sedikit lega.

Mereka bertiga melangkah meninggalkan keramaian, tanpa sadar bayangan Nadira yang penuh dendam masih mengikuti dari jauh, matanya menyalakan bara yang tak pernah padam.

Bersambung ....

Selamat malam kakak ....

1
Sasikarin Sasikarin
menye2 laki nya kurang greget
Ayi
benar-benar wanita pendendam dia, padahal Nirmala susah menjauh dan tidak menuntut apapun dari suaminya tapi dendam Nadira benar-benar tidak terkalahkan
Ayi
ikut sedih bacanya
Ayi
Haduh Nadira
Les Tary
nirmala ngomong aja SM Alaska
🌸ReeN🌸
bagus ceritanya, gak sabar nunggu update tiap hari
🌸ReeN🌸
nadira ngatain nirmala wanita gak bener...lah dia sendiri apa
🌸ReeN🌸
airin kadang manggil alaska pake mas kadang manggil nama aja
Sri Rahayu
kenapa nadira bgitu kekeh bgt hancurkan alaska dn nirmala? masa hanya krn nirmala pernah jd simpanan suaminy? psti ada alasan lainnt ini
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
Ma Em
Begitu Seno kamu jgn jadi lelaki pengecut diam saja kamu harus berani lawan si Nadira , Nadira berani karena Seno selalu diam dan takut tdk berani bicara masa seorang ayah tdk bisa melindungi anaknya sendiri , dihina selalu direndahkan masa diam saja , kamu hrs tegas sama Nadira agar dia tdk berani lagi ungkit2 semua kesalahanmu Seno .
🌸ReeN🌸
jangan aja alula suka sama alaska...masih sedarah
Ma Em
Kesalahan apa yg Nadira lakukan sehingga Seno sampai berselingkuh dgn Nirmala dan Nadira kesalahannya tdk mau diungkit lagi tapi kesalahan Seno selalu Nadira sebut2, Nadira licik mau menang sendiri
refinorman norman
nah gitu dong pak Seno jgn diam trs
Les Tary
lanjut
Ani Basiati
lanjut thor
partini
ga tau kenapa aku tuh ga ada fil sama Seno mungkin nanti untuk saat ini kamu tuh cuma seorang pecundang punya orang dari dulu tapi O besar
😂😂😂😂
Bak Mis
ngatain orang lain kotor ngacalah diri sendiri ya
Bak Mis
dasar wanita gila' orang anak pengin ketemu kakak nya
Bak Mis
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
nonoyy
nadira sungguh berbahaya psikopat menjijikkan, g cukup k penderitaan nirmala kenapa skrg harus anaknya juga alaska yg kena imbasnya..
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!