Balas Dendam Istri Yang Dikhianati

Begitu tiba di ruang kerja, semua orang terkejut melihat kedatangan dua orang itu yang sama-sama terlambat dan bahkan berbarengan memasuki ruang kerja.

Tetapi, tidak ada yang berani berkomentar dan hanya memperhatikan Dilan yang wajahnya telah diplester. Apa lagi, motif plester itu ialah hello Kitty.

'Astaga,, Apakah manajer yang dingin itu sebenarnya memiliki sisi yang lembut juga?' semua orang merasa sangat aneh dalam hati mereka, tetapi mereka semua hanya bertanya-tanya dalam hati dan tak berani berkata apapun.

Semuanya kembali fokus pada pekerjaan dan akhirnya ketika tiba jam makan siang, Melinda ingin meminta maaf pada Dilan, tetapi pria itu bergegas meninggalkan kantor.

Jadi Melinda hanya bisa menahan cemasnya dalam hati sembari duduk di tempatnya untuk membuka bekal makan siang yang diberikan oleh pelayannya.

"Hei Melinda, kau membawa bekal makan siang lagi? Ayolah, mulai hari ini kau tidak perlu membawa bekal dan kita bisa makan di restoran." Ucap Karina yang merasa kesal pada perempuan di depannya.

Melinda langsung mengangkat wajahnya sembari tersenyum kikuk, lalu dia berkata, "itu,, aku tidak bisa menolak kalau pelayanku sudah menyiapkannya jadi sebaiknya hari ini aku tidak ikut makan siang bersama kalian."

"Ahh sayang sekali, Padahal kami mau menanyakan tentang manajer yang datang bersamamu dan memiliki luka di wajahnya." ucap Regi.

"Tunggu!! Bagaimana kalau hari ini kita makan di kantin kantor saja dan biarkan Melinda makan bekalnya?" Tiba-tiba usul Angga langsung di angguki oleh semua orang, jadi Karina dengan cepat mendekati Melinda dan kembali menutup bekal perempuan itu lalu menarik Melinda keluar dari ruangan.

Begitu mereka tiba di kantor, semua orang duduk dengan pesanan mereka masing-masing, kecuali Melinda yang duduk dengan bekal makan siangnya di hadapannya.

"Melinda, Coba ceritakan pada kami bagaimana bisa kau terlambat bersama dengan manajer dan bahkan datang bersama, dan bagaimana bisa manajer tidak memarahimu?" Regi langsung bertanya saat ia sudah duduk di depan Melinda dengan perempuan itu menatap tajam ke arah Melinda.

Dari tatapan perempuan itu terlihat sekali bahwa dia sangat penasaran dan ingin segera Melinda menjawab pertanyaannya.

"Itu,,, jadi aku tak sengaja bertemu dengan manajer di tempat parkir, lalu tiba-tiba saja calon suamiku datang dan menjadi salah paham. Dia memukul manajer hingga pipinya terluka, jadi aku memberi plester pada luka di pipinya." Ucap Melinda mengejutkan semua orang hingga tidak ada satupun dari mereka yang tidak melotot dan menganga menatap Melinda.

Perlu beberapa detik sampai akhirnya Karina berkata, "calon suamimu memukul Manager?!!!!!"

Dengan segera Melinda menganggukkan kepalanya mengiyakan pertanyaan itu, karena dia takut jika dia berbohong maka nantinya kebohongannya akan terbongkar.

Apalagi, dia merasa cemas karena beberapa hal di kehidupan keduanya ini tidak berjalan seperti di kehidupan sebelumnya, terutama sikap semua orang terhadapnya.

"Astaga!!! Calon suamimu benar-benar keren!!! Dia adalah orang pertama yang berani memukul manajer, bahkan melukai wajahnya yang tampan itu!!!" Ucap Regi sembari memberikan dua jempolnya ke arah Melinda.

Tetapi dua pria yang bersama dengan keempat perempuan itu langsung menatap Melinda dengan cahaya di mata mereka yang sudah meredup.

"Itu,, Jadi kau sudah mau menikah?" Tanya Angga dengan suara yang begitu terluka mengetahui fakta bahwa perempuan cantik yang ada di depan Mereka ternyata sudah memiliki seorang calon suami.

Melinda tersenyum menganggukkan kepalanya, "ya," jawab perempuan itu.

Pokoknya, dia harus menyebarkan pada semua orang bahwa dia akan menikah, supaya nanti ketika pernikahannya gagal dan Niko malah menikah dengan Cynthia, maka semua orang akan menganggap kedua orang itu telah menghianatinya.

Dengan begitu, Cynthia akan dianggap sebagai seorang pelakor dan suaminya sebagai seorang penghianat!