Aku belajar bahwa keberanian tidak akan pernah absen dari ketakutan.
Orang yang berani bukan mereka yang tidak pernah merasa takut.
Tetapi, mereka yang bisa menaklukkan rasa takut itu sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiffany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesan Dari Masa Depan ~ 1
...📖 Sebelum membaca,...
...Jangan lupa klik like, vote dan rate....
...Kasih komentar yang positif agar semangat menulis....
...(Cerita ini pernah memenangkan lomba menulis dengan tema #RuangAsing)...
...Happy Reading...
...----------------...
...ᴀᴘᴀ ʏᴀɴɢ ᴋᴀᴍᴜ ʟᴀᴋᴜᴋᴀɴ ʜᴀʀɪ ɪɴɪ ᴀᴋᴀɴ ʙᴇʀᴅᴀᴍᴘᴀᴋ ᴋᴇᴘᴀᴅᴀ ᴍᴀsᴀ ᴅᴇᴘᴀɴᴍᴜ ɴᴀɴᴛɪ....
FEBRUARI, 2045 : Laboratorium Penelitian
"Bagaimana persiapan hari ini"tanya Nancy yang sudah memasuki ruangan laboratorium nya. Beberapa anak buah Nancy tampak sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
"Semuanya sudah 90% selesai prof,"sahut Marcell, wakil Nancy di ruangan tersebut.
"Baguslah kalau begitu,"sahut Nancy sambil memeriksa kesiapan di sana.
Mereka sedang melakukan sebuah penelitian besar dan hari itu adalah masa percobaan dari hasil penelitian yang diketuai oleh Profesor Nancy tersebut. Nancy adalah seorang ilmuwan perempuan yang terkenal begitu cerdas namun sayangnya dia juga seseorang yang begitu ambisius.
"Tapi prof, apakah ini harus dilakukan?"cegah Vije, salah satu peneliti yang sedari kemarin mencoba mencegah Nancy melakukan penelitian kali ini.
"Cukup Vi, aku tidak mau lagi bertengkar denganmu!"ucap profesor Nancy dengan nada kesal.
"Tapi prof, formula ini belum cukup waktu, kalau sampai percobaan ini gagal, akan ada petaka besar yang terjadi...."
"Aku sudah cukup berbicara denganmu kemarin, aku tidak mau membahasnya lagi denganmu masalah ini!"potong Nancy yang semakin kesal saja dengan Vije yang berusaha menghalangi penelitiannya.
"Kamu bisa keluar dari ruangan ini jika kamu tak suka!"usir Nancy kepada salah satu timnya tersebut.
"Baik, jika itu adalah perintah profesor,"ucap Vije yang juga terpancing emosinya melihat sikap keras kepala dari Nancy tersebut. Vije melepaskan tanda pengenalnya dan memberikan kepada Nancy kemudian dia keluar dari ruangan laboratorium tersebut.
Semua yang melihat pertengkaran keduanya pun hanya bisa diam dan tidak berani berbicara. Nancy melemparkan tanda pengenal sahabat baiknya itu. Dia tampak begitu marah karena Vije tidak bersedia mendukungnya kali ini.
Tiba-tiba ada sebuah getaran dari handphone Nancy. Dan Nancy pun membuka sebuah pesan dari nomor yang tidak dia kenal tersebut.
Tertulis sebuah nomor yang aneh, Nancy pun mengerutkan dahinya merasa tidak mengenal nomor tersebut.
...🅷🅴🅽🆃🅸🅺🅰🅽 🅰🆃🅰🆄 🅺🅰🆄 🅰🅺🅰🅽 🅼🅴🅽🆈🅴🆂🅰🅻...
Begitulah pesan yang tertulis di layar handphone Nancy.
"Apa-apaan ini!"begitu ucap Nancy setelah membaca pesan yang menurutnya sangat aneh tersebut. Setelah bertengkar dengan Vije malah dapat pesan aneh yang membuat Nancy semakin buruk saja suasana hatinya.
"Prof, semua sudah berjalan sesuai dengan rencana,"ucap Stefi, salah satu anak buahnya. Nancy segera memasukkan handphonenya kembali dan mengabaikan sebuah pesan aneh tersebut.
"Baiklah, lakukan seperti yang telah kita rencanakan. Dalam hitungan mundur, semuanya bersiap!"perintah Nancy kepada semua anak buahnya. Sedangkan dia sendiri bersiap di sebuah ruangan khusus.
"10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1!" ucap Nancy kemudian penggabungan hasil percobaan mereka itupun dilakukan.
Zat kimia dari tabung kaca berukuran raksasa itu telah menggabungkan dua hasil percobaan kimia yang sudah diteliti oleh Nancy dan Timnya. Mereka semua menunggu hasil reaksi dari kedua zat tersebut untuk bercampur.
Dan tiba-tiba saja warna hijau dan kuning dari zat tersebut akhirnya bercampur menjadi satu dan berubah menjadi warna biru.
"Horeeeee!!!!"
"Yessss!!"
Terdengar sorak-sorai dari dalam laboratorium tersebut karena mereka, para peneliti telah berhasil menemukan formula baru dalam ilmu pengetahuan dan mereka berharap formula itu mampu menyelamatkan umat manusia nantinya.
"Selamat profesor,"begitu ucapan yang mengalir dari beberapa anak buah Nancy. Melihat keberhasilannya itu Nancy sungguh sangat bahagia dan bangga karena telah berhasil menemukan formula baru dalam penelitiannya.
Namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Sebuah alarm berbunyi yang menunjukkan ada gejala aneh di dalam tabung kaca tersebut.
"Profesor! Warna formulanya telah berubah!"teriak Marcell.
Semua peneliti yang ada di ruangan itupun seketika menoleh ke arah tabung kaca. Dan benar saja warna formula yang semula biru sekarang telah berubah warna menjadi hitam pekat.
Nancy tampak kebingungan dengan apa yang terjadi. Dia merasa tidak melakukan kesalahan sedikit pun saat melakukan penggabungan. Lalu apa yang menyebabkan dia berubah warna kembali.
"Awassss!!!! Tabung kaca itu akan meledak!"begitu teriak marcell yang melihat sebuah pergerakan dari dalam tabung kaca. Formula itu seakan ingin melepaskan dirinya dari dalam tabung kaca tersebut.
Semua orang yang ada di dalam ruangan tersebut berusaha lari ke luar ruangan namun ternyata ruangan tersebut terkunci.
"Sepertinya alat otomatis pintu telah rusak,"ujar Stefi yang telah mengecek kenapa pintu otomatis ruangan tidak dapat terbuka.
"Buka pintunya!"teriak Nancy dan beberapa tim mencoba memukul-mukul pintu ruangan. Tiba-tiba pintu terbuka dari luar dan rupanya itu dilakukan oleh Vije yang belum pergi dari sana. Semuanya tampak senang akan tetapi sebelum sempat mereka untuk berlari.
"Tabung kacanya telah retak!"teriak Marcell.
"Tidaaaaakkkk!"teriak semua orang di sana dengan sangat paniknya dan mencoba keluar dari ruangan laboratorium. Akan tetapi usaha mereka sia-sia saja. Semuanya telah terlambat.
PRAANKKKKKKKKKK!!!!!!!
DUUUAAAARRRRRRRR!!!!!
...----------------...
👻 to be continued Pesan Dari Masa Depan ~ 2
ketinggalan banyak nih
boom like dulu ya Thor
🙏🙏🙏