NovelToon NovelToon
Nikah Kontrak Jadi Cinta

Nikah Kontrak Jadi Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: Irawan Hadi Mm

Rachel, mendapatkan kiriman undangan kekasihnya dengan wanita lain. Saat ingin meminta penjelasan, sang kekasih malah sedang berselingkuh. Patah hati, dia memilih pergi ke klub malam. Namun seorang pria yang dia kenal, adalah mantan kekasih wanita lain itu datang padanya. Memberinya tawaran yang mengejutkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irawan Hadi Mm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 8

Wanita dengan gaun putih yang begitu indah berdiri di depan sebuah cermin yang begitu besar. Dari pantulan cermin itu, terlihat begitu anggun, dah cantiknya wanita itu. Rambut yang tersanggul modern dengan begitu rapi, kerudung dengan tiara yang begitu indah dan sangat elegan.

Makeup yang begitu pas, menambah kecantikan terpancar dari wanita yang memang sudah cantik dari lahir itu. Tidak ada yang tahu, kalau wanita itu menikah dengan seorang pria yang merupakan kekasih dari sahabatnya sendiri. Orang yang pernah menganggap dirinya saudara, membawanya ke rumahnya tinggal bersamanya, memohon pada sang ayah dan ibu untuk merawat dan membesarkannya seperti anak sendiri. Tapi kenyataannya, wanita itu malah membuat luka yang begitu dalam di hati orang yang sudah berbaik hati kepadanya.

Senyumnya begitu lebar, nyaris seperti orang yang merasa kalau dirinya tidak pernah atau tidak sedang melakukan kesalahan pada seseorang yang sudah menganggap dirinya saudara sendiri. Seolah tak merasa telah mengkhianati sang kekasih yang sudah 10 tahun menjadi penyokong hidupnya.

Hani Monalisa, wanita dengan senyum merekah di hari istimewa baginya karena sudah merasa meraih apa yang dia inginkan. Berdiri dengan mengangkat dagunya memandang kecantikan dan keberhasilannya dengan penuh kebanggaan.

"Tersenyum Hani, ya... seperti itu. Kamu adalah pemenangnya. Kehidupan, karir dan cinta. Kamu adalah pemenangnya" ucapnya dengan penuh percaya diri.

Brakkk

Arah pandangan Hani beralih dari cermin besar di depannya ke arah pintu yang terbuka dengan kasar.

Matanya yang tadinya bersinar, langsung berubah menjadi marah. Wajahnya yang tadi sangat ceria, senyumannya yang begitu lebar berubah menjadi begitu kesal.

Dengan gaun cantik itu, dia langsung menghampiri seseorang yang baru saja masuk dan langsung terjatuh di depan pintu begitu saja.

"Mas Ravi! Ya ampun, kenapa kamu seperti ini?" tanya Hani yang sebenarnya sangat kesal dan marah para pria yang akan menjadi calon suaminya itu.

Tapi Hani berusaha menahan dirinya, karena memang image yang dia bangun di depan Ravi adalah seorang gadis cantik, lemah lembut dan tak berdaya.

'Siall sekali! bagaimana dia mabuk disaat seperti ini. Dia bisa merusak segalanya. Siall sekali" ujar Hani dalam hati.

"Kirana! Kirana!" panggil Hani pada asisten pribadinya.

Kirana masuk ke dalam ruangan itu dan wanita berkacamata itu sangat terkejut melihat Ravi yang akan menjadi mempelai pria di hari penting dan istimewa hari ini malah mabuk dan nyaris tidak sadarkan diri.

"Mas Ravi, aduh gimana ini? kok malah mabuk sih mas, orang mau ijab qobul juga" kata Kirana yang memang terbiasa bicara sesuai dengan apa yang dia pikirkan.

"Gimana ini mbak Hani?" tanya Kirana pada Hani yang malah membuat mata wanita itu melotot tajam pada asisten pribadinya.

"Kamu tanya aku sih? kamu dong cari solusinya. Cepat bawa dia ke sofa, panggil ayah dan ibunya. Astaga, akad nikah tinggal satu jam lagi, dia malah seperti ini sih?" tanya Hani dengan wajah yang terlihat sangat panik.

Dengan sekuat tenaga Kirana lalu membawa tubuh besar Ravi ke sofa.

Hani sama sekali tidak membantunya, gaunnya ini sudah dia persiapan dalam waktu yang lama. Mela tidak mau gaunnya sampai rusak atau lecek karena membantu Kirana membawa Ravi ke sofa.

Dengan susah payah, akhirnya Kirana berhasil membawa Ravi ke sofa. Kirana langsung menyeka keringat di keningnya.

"Ya ampun, makan apa sih mas Ravi ini. Berat banget" keluhnya.

"Ngapain ngeluh terus, cari apa gitu yang bisa menyadarkan orang mabuk. Terus panggil ayah sama ibunya mas Ravi. Biar di lihat kelakuan anaknya seperti ini" kata Hani dengan kesal.

Hani duduk di sofa yang berbeda dengan Ravi. Sambil menatap Ravi dengan kesal.

"Kamu tuh ya mas, ini hari pernikahan kita. Sudah dari kemarin tidak bisa di hubungi, malah mabuk begini"

Hani tidak bisa berhenti mengeluh.

"Rachel, kamu dimana Chel..."

Mata Hani melotot mendengar Ravi yang memejamkan matanya malah menyebut nama Rachel. Wanita yang Hani anggap saingan terbesarnya dalam hidup.

Hani yang tadinya duduk dengan anggun lantas berdiri dengan mata yang menatap tajam Ravi.

Hani yang kesal pada akhirnya menepuk nepuk pipi Ravi dengan keras.

Plakkk Plakkk

"Buka matamu mas, ini aku Hani. Lupakan Rachel" pekiknya kesal.

Ravi tidak kunjung menunjukkan reaksi yang Hani harapkan. Hani mundur dan memukul gaun pengantinnya yang indah itu sendiri.

"Aghkkkk, kenapa? kenapa masih saja menyebut nama Rachel. Kamu bahkan akan menjadi ayah dari anak yang aku kandung. Agkhhh" Hani memekik frustasi sampai duduk berjongkok di depan Ravi.

Terdengar suara pintu terbuka dan dua orang paruh baya masuk ke dalam ruangan itu. Mereka sangat terkejut melihat Ravi.

Wanita paruh baya itu langsung menghampiri Hani dengan cepat dan membantunya untuk bangun lalu memeluk Hani.

"Ya ampun sayang, jangan menangis. Jangan menangis, tidak baik untuk kandunganmu" kata Tikha, ibunya Ravi.

"Lihat itu Bu, dia malah mabuk. Dia mungkin memang tidak ingin menikahiku. Dia tidak mau menjadi ayah, Bu..."

"Husst, kenapa bilang begitu. Siapa yang tidak mau jadi ayah. Dia pasti gugup. Kamu tenang saja, sekarang kamu rapikan lagi makeup kamu di kamar rias sebelah ya. Mana Kirana? biar dia temani kamu. Biar Ravi, ibu sama ayah yang urus, ayo!" kata Tikha yang terlihat begitu perduli dan memperhatikan Hani yang memang tengah hamil anak Ravi

Masalahnya Tikha sudah punya dua menantu, dari dua kakaknya Ravi. Tapi keduanya sudah menikah 6 dan 4 tahun, dan belum juga di karuniai seorang anak. Makanya begitu Tikha tahu Hani hamil, Tikha juga segera meminta Ravi menikahi Hani.

Tikha mengajak Hani ke ruangan sebelah, setelah dia kembali ke ruangan dimana Bagus dan Ravi berada.

"Guyur saja anakmu itu dengan air dingin mas. Tidak bersyukur sekali dia, menikah dengan wanita kaya dan subur, malah membuat masalah seperti ini di hari pernikahannya!" omel Tikha.

Segala macam cara, di lakukan oleh Tikha dan Bagus. Sampai pada akhirnya meski belum sadar sepenuhnya, setidaknya Ravi bisa duduk dan membuka matanya meski juga tidak terlalu lebar.

"Buka matamu, baca teks ini dengan baik. Kamu harus sadar dong Ravi, Hani itu sedang hamil. Kamu mau terjadi sesuatu pada calon anakmu yang tidak berdosa itu. Mau?" tanya Tikha yang pada akhirnya membuat Ravi mulai berusaha membuat dirinya sadar sepenuhnya.

***

Bersambung...

1
Esperanza
ternyata bagus ceritanya
Ciwidey
semangat terus thor
Zakaria
semangat thor
Umi
lanjutkan kak up nya
Cecen
up lagi yang banyak, seru ini
Grace Nelli
nice ini, ada lucunya
Yoongi marry me
Suka banget sama ceritanya, bagusnya memang begini, jangan biarkan si Hani yang kelakuannya gak sesuai sama namanya itu berhasil satu kalipun hahaha
Cute Alpa
bagus loh, kocak
Kang Epin
keren I certa nya
Nilam Cahaya
maju terus pantang menyerah thor
Azizah
terus kan inspirasi mu thor
Syafirha
jangan lama" up nya kak
Dede hamsa
terus semangat thor
Kharisha
semangat terus kak
Amanda
aku hadir kak, up berikutnya ditunggu
Dinda Shaza
semangat untuk kak, up nya jangan lupa
Kiki Fitri
ditunggu up berikutnya kak
Ummu Marhamah
keren banget cerita nya thor
Kinanti Putri
maju terus thor jangan sampai lupa up
Be-Trhee
semoga kak sehat selalu, biar terus up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!