Serena Halim, seorang Aktor papan atas yang mengalami Transmigrasi ke tubuh seorang Istri Pemburu.
Bagimana jadinya jika Serena yang kaya raya, tiba-tiba menjadi istri durhaka, yang hidup dalam kemiskinan di peradaban China kuno.
Note : Berdasarkan Imajinasi Author, selamat membaca :)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembalinya Pangeran Terbuang
Pagi hari menyapa, Yuwen, Yue dan Yi'er sudah siap dengan Pakaian terbaik yang dijahit oleh Sui secara khusus di butik mewah milik Yue. Mereka terlihat sangat menawan, aura Pangeran Yuwen menguar dengan dominan tinggi.
Yi'er bahkan jadi merasa asing dengan Ayahnya sendiri, Yuwen yang mengerti tatapan Yi'er selalu memeluk dan mencium putranya. Memberitahu meksipun dirinya menjadi Pangeran dia tetaplah Ayah dari Yi'er, Ayah yang sama dan tidak akan pernah berubah.
Mereka berangkat naik kereta kuda mewah, arak-arakan yang sangat besar membuat banyak orang melihat. Di luar istana sudah ada pesta penyambutan yang meriah, Yue merasa berdebar dia harus menunjukan nilai dirinya agar tidak direndahkan.
Suara tabuhan genderang dan tiupan seruling terdengar. Begitu pintu Istana di buka, suara petasan dan sorakan menggema, Yue merasa merinding bahkan Yi'er sudah meringkuk di pelukan Yuwen. Ini pertama kalinya Yi'er melihat keramaian, dia merasa takut dan gugup.
"Tidak apa-apa, ada Ayah disini." Yuwen menenangkan.
"Ya ampun saking gugunya, aku jadi merasa ingin berak di celana." Gumam Yue.
"Tahan dulu." Yuwen menahan senyum.
Kereta kuda berhenti, Yue bisa tau jika di depan sana sudah ramai para pelayan menyambut. Yue merasa sangat gugup setengah mati, lebih mendebarkan daripada naik panggung saat menerima penghargaan.
"Dari sini kita akan berjalan menuju Aula, mereka semua ada disana. Kuatkan hatimu, bukankah kau wanita hebat?." Ucap Yuwen.
"Cih, tentu saja aku bisa." Yue paling tidak bisa diremehkan.
Mereka turun dengan anggun dan penuh wibawa, para pelayan menyambut dan curi-curi pandang. Merasa Yuwen sangat tampan, Yue di sampingnya juga sangat cantik Mengintimidasi.
Yuwen menggendong Yi'er dengan tangan kanannya, tangan kirinya menggandeng Yue dan mereka berjalan dengan anggun dan tegak. Mereka kembali dengan gagah berani.
Setiap ketukan langkah mereka, bagaikan detak jantung yang bergemuruh. Meksipun wajah Yue tenang dan dingin, dalam hatinya dia sudah berdisko ria dan gugup setengah mati.
Yi'er menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Yuwen karena merasa gugup, dia jadi mual karena merasa takut. Sampai di persimpangan sebelum masuk ke pintu Aula, seorang Kasim menabuh genderang dan mengucapkan kedatangan mereka dengan keras.
"PANGERAN LIN YUWEN, BESERTA KELUARGA MEMASUKI RUANGAN."
Dung!
Dung!
Yuwen dan Yue maju dan memutar ke kiri, jubah mereka bertentangan dengan indah. Pesona mereka sangat luarbiasa, bahkan semua orang yang ada di aula terpana dan tercengang, melihat kedatangan pangeran buruk rupa yang sekarang menjadi sangat tampan penuh kharisma.
"Anjay pas ngibas jubah gue nglasa slowmo njir. Keren banget pasti gue tadi awokawoak." Batin Yue.
Mereka berjalan lurus, mendongak dengan penuh wibawa. Sampai di hadapan kaisar, Yuwen menurunkan Yi'er yang terlihat malu dan takut, Yi'er bersembunyi di kaki Yuwen.
"Memberi salam pada matahari kekaisaran Linxi, semoga Baginda hidup seribu tahun lagi."
Yue dan Yuwen memberi salam dengan sempurna, Yi'er juga memberisalam dengan malu-malu. Kaisar mengamati dengan seksama, merasa terkejut dengan perubahan
Yuwen.
Yue juga melotot saat melihat Ayah dari Suaminya masih begitu muda dan tampan. Auranya juga mengerikan, mirip sekali dengan Yuwen versi yang lebih kuat dan tangguh.
"Yuwen." Panggil Kaisar.
"Saya menghadap yang mulia Kaisar." Jawab Yuwen membungkuk hormat.
"Kau sudah banyak berubah, aku mengundangmu kembali karena ingin tau kebenaran akan kabarmu. Apa benar kau sudah menikah dan memiliki putra? apa yang selama ini kau lakukan? dimana kau tinggal? kemana perginya bekas luka di wajahmu?." Tanya Kaisar penuh tanya.
"Saya merasa terhormat karena sudah di undang kembali ke Istana Linxi yang agung. Benar, saya sudah menikah dan memiliki seorang Putra, saya tinggal di gunung dan hidup sebagai pemburu." Jawab Yuwen, tanpa berbelit-belit.
"Dimana kau bertemu Istrimu? apa dia tau kau seorang Pangeran?." Tanya Kaisar, menatap Yue yang tatapannya tajam dan berwibawa.
"Istri saya seorang pendekar gunung, saya bertemu dengannya sekitar 9 tahun yang lalu. Saat saya baru saja pergi meninggalkan istana, setelah kembali dari medan perang. Saya jatuh hati karena dia sangat berwibawa, kuat, tangguh, cantik dan bijaksana. Kami memutuskan menikah dan hidup berdua di gunung, saya baru mengatakan jati diri saya yang sesungguhnya saat Istri saya mengandung anak pertama kami." Yuwen mengarang cerita.
"Lalu, kemana perginya bekas luka di wajahmu? jika itu 9 tahun yang lalu, artinya kau bertemu dengannya saat masih memiliki bekas luka itu kan?." Tanya Kaisar.
"Benar, Istri saya tidak pernah mempermasalahkan wajah saya yang buruk dan cacat. Dia selalu berada di sisi saya, bahkan mendukung saya mencari cara menyembuhkan bekas luka ini. Dukungannya tidak sia-sia, saya berhasil menyembuhkan bekas luka ini setelah menerobos Kultivitasi tingkat Transendan." Yuwen menggabungkan kebohongan dengan kebenaran.
Kaisar terdiam lalu menatap Yi'er yang bersembunyi di kaki Yuwen. Yuwen mengelus rambutnya dengan sayang, tersenyum lembut agar putranya tidak merasa takut.
"Siapa Namamu?." Tanya Kaisar, ke arah Yi'er.
"Lin Yi, yang mulia." Jawab Yi'er.
"Kemarilah." Ujar Kaisar.
Yi'er tersentak, menatap Yuwen dan Yue. Melihat kedua orangtuanya tersenyum dan mengangguk, Yi'er pun naik tangga menuju singgasana Kaisar.
Yi'er naik dengan gugup, lalu berdiri mematung di depan Kaisar, Kaisar menepuk pundak Yi'er lalu menariknya mendekat. Yi'er hanya diam saja, dia bingung tidak tau harus melakukan apa.
"Apa kau tau jika kau seorang Pangeran?." Tanya Kaisar, suaranya lebih ramah.
Yi'er mengangguk, dia merasa takut dan ingin pulang ke gunung saja. Dia tidak suka disini, sungguh rasanya sangat tidak nyaman.
"Kapan kau mengetahuinya?." Tanya Kaisar lagi.
"Tiga hari yang lalu." Jawab Yi'er.
"Apa?." Kaget Kaisar.
"Selama ini, apa saja yang kau lakukan di gunung?." Tanya Kaisar.
"Berburu, memancing, berlatih, belajar, makan bersama, memasak bersama." Jawab Yi'er.
"Apa saja yang sudah kau pelajari? apa yang dilakukan Ayahmu?." Tanya Kaisar, dia tau anak kecil tidak pandai berbohong.
"Belajar baca, tulis, berhitung, sejarah, menyanyi, melukis, seruling, berpedang. Ayah selalu mengajariku, Ayah selalu memeluk dan menciumku, Ayah selalu berkata dia mencintaiku setiap hari, Ayah selalu ada untukku." Ucap Yi'er.
"Benarkah? apa Ayahmu itu baik?." Kaisar tertarik.
"Ya, Ayah sangat baik dan penyayang. Ayah sangat mencintai Ibu dan Aku." Ucap Yi'er dengan tegas dan mantap.
"Katakan padaku, hal apa yang paling kau sukai dari Ayahmu itu." Kaisar menatap dengan rumit.
"Semuanya, tidak bisa hanya satu. Aku sangat menyukai semua yang Ayah berikan, Ayah adalah Ayah terbaik bagiku." Ucap Yi'er.
Yuwen menatap dengan berkaca-kaca, Yue tersenyum dia juga terharu. Mengelus lengan suaminya sebagai dukungan, Yuwen merasa bahagia karena usahanya di akui oleh Putranya. Putranya mencintainya, dia menyanjungnya di hadapan pria yang sudah menelantarkannya.
"Aku benci Kaisar." Cicit Yi'er.
Deg.
"Apa?." Kaget Kaisar.
"Aku sudah mendengar kisah masa kecil Ayah, Ayah selalu sendirian. Karena itu Ayah selalu takut aku merasa sendirian, Aku sangat benci Kaisar yang sudah melukai Ayahku. Aku ingin kembali ke gunung, aku tidak suka disini." Ucap Yi'er, dia menangis.
Yuwen merasa sakit hati, dia naik ke atas membawa Yi'er turun. Membiarkan Yi'er menangis di pelukannya dalam diam, sepertinya dia salah dengan membawa Yi'er ke sini. Dia sudah membuat Putranya menangis, Yuwen menatap Kaisar dengan bengis.
"Apa kau marah karena aku membuatnya menangis? dia seorang Pangeran seharusnya__
"Persetan dengan Pangeran atau gelandangan sekalipun, dia Putraku. Aku tidak akan pernah membuatnya menangis, apa anda berpikir jika laki-laki tidak boleh menangis dan harus sok kuat? Cukup aku saja yang menderita, tidak dengan putraku." Ucap Yuwen, tegas.
"Kau terlalu lemah, bagaimana bisa kau mendidik seorang Pangeran seperti seorang Putri?!." Marah Kaisar.
"LALU APA ANDA INGIN SAYA MENDIDIK ANAK SEPERTI ANDA MENDIDIK SAYA?!! MEMANGNYA ANDA TAU APA SOAL MENDIDIK?! AKU BERTANYA, ANDA TAU APA SOAL MENDIDIK ANAK, SEJAK KECIL AKU SELALU BERJUANG SENDIRIAN. APA PERANMU SEBAGAI AYAHKU?! ANDA MEMANG KAISAR YANG ADIL DAN BIJAKSANA TAPI ANDA ADALAH AYAH PALING GAGAL DI DUNIA INI, JIKA ADA KEHIDUPAN KEDUA JANGAN PERNAH MENJADI AYAHKU LAGI." Teriak Yuwen, suaranya pecah karena menahan emosi dan dendam yang mendalam.
Yue terkejut, ini pertama kalinya Yuwen tidak bisa mengendalikan emosi. Kaisar juga terkejut, hatinya berdenyut sakit. Dia tertampar akan fakta yang ada, dia memang Ayah yang buruk, bahkan anak yang dulu ketakutan saat melihatnya kini berani membentaknya.
"Anda pernah bilang, jika anda mencintai Ibu saya. Tapi, anda justru memiliki puluhan selir. Saat Ibuku tewas terkena racun, alih-alih menguak kebenaran yang ada, anda malah memberikan label pembunuh padaku yang tidak tau apa-apa. Apa anda pikir saya Sudi lahir di dunia ini tanpa seorang Ibu? di tinggalkan di tempat terkutuk bersama Ayah biadap sepertimu?!! Aku mengecammu sebagai seorang Anak, bukan sebagai Pangeran. Aku mengutarakan perasaanku sebagai salah satu anakmu! Mungkin kau memberikan kasih sayang pada anakmu yang lain, tapi tidak padaku. Karena itulah aku mengatakan kau adalah Ayah yang gagal, aku masih menghormatimu karena aku tau Ibuku pasti akan sedih jika aku membencimu terang-terangan." Yuwen menatap dengan tatapan penuh luka, kemarahan dan dendam yang membara.
"Hentikan, cukup sampai di sana." Yue menggenggam lengan Yuwen dengan lembut.
Yuwen menoleh, melihat senyum tulus Istrinya dan pelukan Putranya yang ketakutan. Dia menahan marah, dia jadi terbawa emosi karena melihat wajah Kaisar, dia membuat Putranya ketakutan.
"Maaf."
Deg.
Yuwen dan semua orang menatap Kaisar tidak percaya, Kaisar baru saja mengatakan "maaf" dimana itu adalah mustahil. Mengenal Kaisar Lin adalah Kaisar yang bijaksana tapi dingin dan tirani.
bila perlu bungkam juga kaisar yang bodoh itu.
semangat slalu up nya thor.
ya kali anak baru lahir bisa membunuh ibu nya langsung 🙄
minta di geprek ini pala nya kaisar biar sadar dari amnesia sesaat nya
setelah Yue sehat, baru saat nya Yue juga ikut beraksi memberantas para titisan nek lampir itu 😁