Bangun dari tidur Yola begitu terkejut saat melihat pria yang terlelap di sebelahnya.
Yola tidak tahu apa yang terjadi padanya setelah pesta kampus yang ia datangi semalam.
Dan kini ia harus berakhir dengan pria yang sangat berpengaruh di kampus.
Yola memilih pergi sebelum pria yang masih terlelap itu bangun, ia tidak ingin menimbulkan masalah apalagi pendidikannya terkendala.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Al-Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HAPD_BAB 27
Kampus....
Wilea tampak tak bersemangat menjalani harinya dikampus setelah tahu jika sahabatnya pergi dan tak ada kabar. Wilea yang hanya memiliki sahabat seperti Fayola membuatnya hanya sendiri di kampus. Gadis yang susah untuk bergaul itu tak berniat mencari teman Wilea bukan tipe gadis yang mudah bergaul dengan orang baru.
Jerry datang mendekati Wilea yang duduk sendiri di kantin, didepan gadis itu hanya ada minuman tanpa makanan.
"Wil, kau diet?" Jerry langsung duduk disebelah Wilea.
Gadis itu menoleh dan hanya menghela napas.
"Sejak Fayola pergi napsu makan ku tak enak, bahkan berat badan ku turun drastis," keluhnya dengan wajah sendu.
Jerry yang mendengar tentu tertawa, terdengar lucu di telinganya.
"Jadi sekarang kamu bukan Wilea yang gemoy lagi," ucap Jerry yang masih tertawa.
Wilea melirik pria itu sinis, tidak ada Fayola hanya Jerry yang dekat padanya, kata Fayola pria itu adalah teman sekolahnya dulu.
"Pak Calvin juga, sejak Fayola tak ada. Beliau tidak pernah masuk kampus lagi, padahal aku ingin bertanya dimana Fayola," katanya lagi dengan nada sebal.
Wilea sedikit tahu jika Fayola dekat dengan dosennya itu, karena terakhir mereka pergi bersama Fayola bercerita jika dirinya mendapat kartu dari pak dosen itu.
"Sudah jangan sedih, aku aja yang sedang diputusin Flo santai aja," Jerry merangkul bahu Wilea.
Wilea yang di rangkul otomatis menoleh dong, dan yang terjadi keduanya justru saling tatap dengan jarak wajah yang begitu dekat, Jerry menelan ludah saat matanya justru melirik bibir pink Wilea yang terlihat manis. Dan untuk pertama kali Wilea menatap pria dalam jarak sedekat ini.
*
*
Mansion...
Sudah lebih satu bulan tak ada perkembangan informasi yang dia dapat, anak buahnya tak bisa mengetahui dimana Hansel menyembunyikan wanitanya. Calvin tampak baik-baik saja setiap orang melihat. Tapi siapa yang tahu jika pria itu selalu menyendiri dengan kesedihannya setiap kali mengurung diri di dalam kamar.
Setiap malam Calvin tak bisa tidur bahkan hanya untuk memejamkan matanya saja tak bisa, pria itu akan banyak menghabiskan minuman alkohol lebih dulu agar bisa memejamkan mata. Tak hanya itu, Calvin selalu menatap foto Fayola yang ada di ponselnya, dimana wanita itu benar-benar membuatnya seperti mati rasa.
Dibawah Megi baru saja memasuki mansion, wanita itu berjalan menuju tangga untuk mendatangi kamar Calvin.
Tok...Tok..Tok..
"Tuan!" Panggilnya di balik pintu.
"Tuan! Buka pintunya!" katanya lagi dengan nada suara keras. Kamar yang kedap suara membuat Megi harus berteiak agar Celvin mendengar.
Calvin melirik kearah pintu, ini pukul empat pagi untuk apa Megi datang padanya.
"Tuan Calvin!!"
Panggil Megi lagi tanpa mau pergi, Calvin yang di dalam merasa geram justru melempar sebuah botol pada pintu.
Brak
Prang!!
Megi yang berdiri di balik pintu terkejut membuat tubuhnya berjingkat kaget, wanita itu mengusap dadanya yang berdebar.
"Tidak sepantasnya kamu membuat putramu seperti ini Hansel!" Maki Megi pada ayah Calvin tersebut dengan geram.
Biar bagaimanapun Calvin adalah majikannya, Megi yang dulu tahu bagaimana Calvin terpuruk, dan kini lebih parah dari sebelumnya membuat Megi tak bisa membiarkan begitu saja.
Oleh kerena itu Megi melakukan sesuatu tanpa ada yang tahu. Ia akan melakukan apapun demi Calvin majikannya. Meskipun nyawanya adalah taruhannya.