Mencinta kembali, apakah mungkin bagi Dewi Bhuana Joyodiningrat. Diusianya yang sudah lebih dari kepala 4 sekarang, dirinya kembali dihadapkan oleh 2 pria dari masa lalunya.
Ditinggalkan begitu saja, membersarkan anaknya sendirian. Dan kini orang itu kembali hadir berbarengan dengan orang lain dari masa lalunya.
Hendra Kusuma dan Aji Kurniawan. Satu adalah mantan suaminya, dan yang satu adalah temannya.
Siapakah dari kedua pria itu yang bisa membuat Dewi kembali mencinta?
Akankah putri Dewi yang bernama Aisya menerima kembali sang ayah yang meninggalkan mereka bahkan saat dia tidak diketahui sudah ada?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Loving Again 27
Bluk!
Hendra menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang. Dia memesan hotel dan memutuskan untuk bermalam di sana.
Ada rasa yang tidak bisa dia jabarkan sekarang ini. Tapi Hendra mengetahui intinya. ya, dia tidak suka melihat Dewi bersama orang lain.
"Apa benar mereka menjalin kasih?"
Pertanyaan itu sebenarnya sudah ada sejak tadi dalam hatinya. Setengah dalam dirinya tidak percaya bahwa Dewi benar-benar telah bersama orang lain.
Dia tahu dulu Dewi begitu mencintainya. Dan dari informasi dari yang dia tahu, Dewi selama ini tidak pernah menjalin hubungan dengan siapapun. Entah hubungan asmara biasa ataupun pernikahan.
Namun bukankah saat ini Hendra begitu lucu. Dia tidak suka Dewi bersama pria lain yang mana Dewi tidak memiliki hubungan apapun dengannya.
Hak Dewi mau bersama dengan siapa dan sebenarnya Hendra tak perlu ambil pusing.
"Memang benar aku tidak perlu tahu, tapi mengapa hati ku tidak suka begini?"
Aneh, sungguh aneh. Mungkin Hendra merasa demikian karena sebentar lagi akan bercerai dengan Delia. Pria itu mungkin berharap bahwa ketika ia nanti berpisah, maka dirinya bisa kembali lagi pada Dewi.
"Tidak peduli siapa pria itu, saat ini yang jelas aku harus tahu tentang Aisya. Aku yakin bahwa Aisya adalah putriku. Haaah."
Hendra membuang nafasnya kasar. Ternyata perjalanannya kali ini tidak mudah. Ia pikir mengajak bicara Dewi adalah satu hal yang mudah. Tapi ternyata tidak demikian. Terlihat sekali Dewi enggan bicara padanya.
Entah Hendra tidak tahu atau dia pura-pura lupa bahwa semua itu adalah akibat dari perbuatan masa lalunya.
Hendra meninggalkan Dewi demi Delia. Dia jelas-jelas selingkuh dengan Delia saat pernikahannya dengan Dewi bahkan baru berjalan satu bulan lamanya.
Entah apa yang dipikirkan oleh Hendra hingga sekarang dia bingung mengapa Dewi sulit diajak bicara.
Drtzzz
Ponsel Hendra berbunyi dan itu adalah panggilan dari Alifa. Total sudah dua kali Alifa menghubungi Hendra kali ini.
Jika tadi anak itu menghubungi ayahnya tentang keberadaan sang ayah, kini dia memiliki pertanyaan lain terkait apa yang terjadi di rumah.
"Kenapa semua foto Papa tidak ada di dinding rumah? Terus, barang-barang Papa juga tidak ada. Sebenarnya ada apa ini Pah? Aku tanya sama Mama, Mama cuma diam saja."
Akhirnya Alifa sadar juga tentang apa yang terjadi saat ini di rumahnya. Dia mungkin menyadari bahwa kondisi keluarganya sedang tidak baik.
"Kamu sudah sadar rupanya. Baiklah, Papa juga lelah menyembunyikan ini semua dari kamu, Alifa. Papa dan Mama sedang proses cerai. Dan kalau kamu sadar bahwa beberapa hari ini Papa tidak di rumah, itu karena Papa pindah ke rumah yang satunya lagi."
Jegleeeeer
Bagai di sambar petir di siang bolong, Alifa sangat terkejut dengan pernyataan Hendra. Saat ini dirinya tengah berada di rumah dan sedang duduk berhadapan dengan ibunya.
Ketika Alifa mendengar itu, dia menatap ke arah Delia dengan tatapan yang tajam.
Delia hanya menunduk. Dia menghindari tatapan dari putri semata wayangnya itu.
"Tidak, tidak mungkin Papa sama Mama cerai. pasti ini bohong kan? Papa dan Mama sangat harmonis dan saling mencintai. Pa, Papa bohong iya kan. Ma, Papa bohong kan Ma. Papa dan Mama tidak mungkin cerai kan?"
Delia hanya bergeming dan masih terus menundukkan wajahnya. Sedangkan Alifa, saat ini dia sudah berdiri dan berjalan kesana-kemari. Kabar itu seperti bom baginya.
"Tidak Nak, itu bukan sebuah kebohongan. Maaf selama ini telah menipu mu. Hubungan Papa dan Mama bahkan sudah tidak baik sejak beberapa tahun yang lalu. Selama ini kami bertahan karena memikirkan mu. Sekarang, kamu sudah dewasa. Kamu sudah tahu dan kamu seharusnya paham bahwa perceraian yang kami ambil memang harus terjadi. Kami tidak bisa lagi bersama."
"Tidak! Aku tidak mau! Aku tidak mau Papa dan Mama cerai. Apa kata teman-teman ku. Mereka beranggapan bahwa kita adalah keluarga yang harmonis. Mereka bahkan iri pada ku karena aku adalah anak yang disayang."
Hendra menghela nafasnya panjang. Ternyata bicara tentang perpisahan kepada Alifa sesuai dengan prediksinya, yakni tidak mudah.
Tapi, Alifa bukan lah anak kecil. Jadi Hendra tidak perlu banyak membuat banyak perumpamaan tentang kondisi keluarga mereka.
"Alifa, kamu sudah dewasa, seharusnya kamu paham tentang apa yang terjadi diantara kami. Kamu bahkan juga memutuskan Zein kan? Papa tanya kenapa? Meskipun kasusnya berbeda, tapi sebenarnya sama. Seperti kamu dan Zein yang tidak bisa terus bersama, Papa dan Mama pun sama, kami tidak bisa bersama lagi. Sudahlah, papa lelah ingin istirahat.Kita bicara lebih lanjut nanti."
Degh!
Apa yang dikatakan Hendra baru saja cukup menohok dada Alifa. Memang benar dia memutuskan hubungan asmaranya dengan Zein. Dan jika ditanya alasannya, dia pun akan berkata bahwa dia merasa tidak sejalan dan tidak cocok dengan pria itu.
Alifa terdiam, dia pun tak lagi bertanya kepada sang ibu. Alifa meraih jaketnya dan kunci mobil, dia melenggang pergi entah kemana Delia pun juga tidak bertanya.
"Haah akhirnya Alifa tahu juga. Semoga dia mengerti."
Sekarang dia bicara seperti itu, tapi anehnya dia sama sekali tidak menjelaskan apapun ketika Alifa meminta penjelasan.
Brummm
Alifa mengemudikan mobilnya dengan lebih cepat. Dia tidak tahu kemana dia akan pergi. Dan Alifa baru sadar bahwa saat ini dia tengah berjalan menuju ke rumah sakit tempat dimana Zein berada.
Aneh bukan, seharunya dia mencari Zuhal, pria yang saat ini dekat dengannya.
Cekleek
Tap tap tap
Alifa berjalan menuju ketaman, tempat biasanya dia menemui Zein dan juga tempat dimana Zein biasanya berada.
"Oh itu Bang Zein. Ba .... ang."
Awalnya Alifa begitu bersemangat memanggil Zein saat dia melihat pria tersebut. Namun suaranya mendadak hilang ketika dia melihat siapa yang ada di sebelah Zein.
"Aisya, itu bukannya Aisya ya? Kenapa Zein bisa bicara dengan wajah ceria begitu kepada Aisya?"
Ada rasa tidak suka pada diri Alifa ketika melihat keakraban Aisya dan Zein. Padahal dia dan Zein sudah putus, jadi Zein mau bicara dengan siapa saja dengan ekspresi apa saja itu bukan lah urusan dia.
Alifa pun membalikkan tubuhnya dan hendak pergi. tapi dia tidak jadi melakukannya. Dan sekarang Alifa malah menuju ke tempat Zein dan Aisya berada.
"Bang."
"Alifa?"
"Dokter Zein, kalau begitu saya permisi dulu. Ini juga sudah mau magrib, saya harus menuju ke masjid."
Aisya enggan sekali melihat Alifa. Dia juga merasa tidak punya urusan dengan gadis itu.
Zein pun mengiyakan. Dia juga tidak mungkin menahan Aisya di sana.
"Bagaimana kabar mu Alifa?"
"Tidak baik Bang, saat ini aku sedang sangat sedih.Aku tidak menyangka bahwa Papa dan Mama ku akan berpisah."
"Apa?"
Zein terkejut bukan mai. Setelah putus dari Alifa, mereka memang tak lagi berhubungan. Dan sekarang mereka bertemu dengan kabar yang membuat Zein tidak mampu berkata apa-apa.
Tapi di sisi lain, Aisya yang masih belum terlalu jauh meninggalkan taman masih sempat mendengar apa yang dikatakan oleh Alifa. Dia tersenyum dengan sangat puas.
"Itu baru bercerai. Kau akan semakin terkejut lagi saat tahu bahwa kamu adalah anak hasil hubungan terlarang."
TBC
Teman-teman, mohon maaf. Bisakah teman-teman memfollow ulang akun ku?
Akun ku tiba-tiba hilang semua followernya. Aku harap teman-teman tidak keberatan kembali mefollow akun ku. Agar kalau ada karya baru, temen" bisa langsung dapat notif nya.
maaf kalau sedikit merepotkan. Semoga teman"berkenan ya.
Terimakasih banyak 🙏🙏🙏🥺
cewek cantik bisa buat rebutan para dokter jomblo di RSMH 😁
mngkn aisya lbh nyman sm damar,kl sm zein biasa aja....apalgi dia tau kl zein kn mntannya alifa...