SEQUEL ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU!
Di usia 19 tahun, Rosetta Lorenzo melakukan kesalahan fatal sehingga membuat nama Lorenzo jatuh ke tangan orang lain setelah dijebak oleh kekasihnya sendiri bernama Elijah Blackwood. Ditambah Rosetta harus kehilangan kakeknya demi menyelamatkan Rosetta dari kukungan Elijah setelah berhasil mencuci otak gadis itu dan membuat sebuah virus komputer berbahaya yang dijual belikan ke para kelompok bawah tanah.
Demi memulihkan kembali nama keluarganya, Rosetta harus menanggalkan nama Lorenzo.
Setelah bertahun-tahun berkeliling penjuru Amerika, Rosetta yang berpikir bisa pulang ke keluarganya justru meregang nyawa di tangan mantan kekasihnya, Elijah.
Saat ia berpikir benar-benar berakhir, ketika membuka mata Rosetta justru menemukan dirinya kembali menjadi bocah tujuh tahun.
Kali ini apakah Rosetta akan melakukan kesalahan yang sama ketika takdir justru membawanya kembali bertemu dengan Elijah? Bagaimana Rosetta membalaskan dendamnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27. TEORI
Arthur terbangun dengan napas tersengal, keringat mengucur membasahi wajahnya. Ia mencoba bernapas untuk menenangkan diri dari mimpi buruk yang barus aja ia alami.
Lagi. Mimpi yang sama kembali menelan pria ini, terlebih kali ini terasa sangat nyata dan membuatnya takut kalau-kalau itu nyata dan akan terjadi. Jujur Arthur cukup stress dengan mimpi-mimpi ini, tapi mungkin ia tahu kenapa mimpi ini selalu datang. Terutama setelah mendengar cerita dari Rosetta.
Air mata turun dari setiap sudut matanya, ia menyekanya berkali-kali namun air mata itu terus mengalir tanpa ia mau. Mimpi kali ini adalah mimpi paling buruk selama hidupnya. Dimana ia melihat adik perempuan kecilnya yang telah dewasa tewas di sebuah gang saat hujan turun dengan darah menggenang di sekitar tubuhnya. Kulit putih pucat dan dingin, tak lagi bernapas apalagi mengeluarkan tawa yang sangat Arthur suka. Ah, tubuh Arthur gemetar ketika mengingat adegan itu lagi. Walau semua itu terputus saat ia melihat sosok yang tak ia kenal memeluk erat tubuh Rosetta, menangis dengan nada yang luar biasa menyakitkan seraya memanggil nama Rosetta yang tidak akan pernah menyahut selamanya.
"Rose," ucap Arthur dalam nada pelan.
Jika memang mimpi yang selama ini Arthur lihat ini adalah serpihan yang ikut terbawa karena kembalinya Rosetta ke masa ini dari masa depan, artinya mimpi buruk itu bisa saja terjadi. Tidak, Arthur tidak ingin itu terjadi. Ia tidak ingin adik kecilnya yang selalu tertawa dan penuh semangat layaknya matahari itu harus padam dalam keadaan mengenaskan seperti mimpinya. Arthur tidak akan membiarkannya.
Ia tidak ingin lagi hanya berdiri dan melihat Rosetta terbaring tak bernyawa, yang mana artinya saat itu Arthur terlambat menyelamatkan sang adik. Mungkin Rosetta adalah adik sepupunya, tapi bagi Arthur gadis kecil yang selalu mewarnai harinya itu sudah seperti adik kandungnya sendiri.
Arthur mengusap wajahnya, menyurukkan jari-jari ke rambut pirang miliknya setelah berhasil menenangkan diri. Ia memilih untuk bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri seraya mencoba menghapus bayangan mimpinya tadi.
Setelah selesai, ia keluar dari kamar menuju ke lantai bawah. Hari ini adalah akhir pekan, yang mana Arthur akan berada di rumah untuk menemani adik-adiknya.
Sampai segala kerisauan hati Arthur seolah tersapu begitu saja saat ia mendengar suara tawa nyaring dari sosok yang ada di mimpinya itu. Ia berjalan menuju ke teras samping, lalu mendapati adik-adiknya sedang bermain air di taman samping. Aretha, Roderick, dan Rosetta, mereka berlari ke sana-sini saling mengejar dengan tembakan air di tangan mereka bertiga.
"Kau siang hari ini, tumben," kata Lucas yang duduk di teras seraya mengawasi adik-adiknya.
"Aku baru tidur subuh tadi," jawab Arthur jujur.
"Karena mimpi yang sama lagi itu, kah?" tebak Lucas yang telah mendengar cerita Arthur akan mimpi berulang kakaknya itu setiap malam.
"Ya, niat ingin menghindari mimpi itu malam ini, tapi justru mimpi itu mengarah ke bagian paling jauh dan ... tidak menyenangkan sama sekali," kata Arthur, terlihat jelas di wajahnya kalau ia masih memikirkan tentang mimpinya itu.
"Mimpi seperti apa yang kau lihat kali ini?" tanya Lucas.
"Akhir hidup Rose di masa yang dia ceritakan. Rasanya aku benar-benar berdiri di sana dan menemukannya lagi tidak bernyawa karena terlambat datang," jawab Arthur, menggepalkan tangannya karena rasa sakit saat melihat Rosetta tiada masih bergumul di dalam dada Arthur.
Lucas melebarkan matanya, tidak menyangka kalau kakaknya justru akan mengalami mimpi yang sama persis dengan kejadian yang Rosetta ceritakan. Bukti kalau adiknya itu tidak berbohong, karena mimpi yang Arthur ceritakan sama persis dengan yang dialami oleh Rosetta.
"Aku tidak mengerti bagaimana hal ini bisa terjadi. Bagaimana Rosetta bisa kembali dari masa depan, hal itu tidak bisa dijelaskan dengan logika, dan bagaimana mungkin aku memiliki mimpi yang berkaitan dengan Rose di masa itu?" ucap Arthur yang begitu ingin sekali tahu tentang yang terjadi.
"Aku bertemu dengan seseorang yang memiliki penjelasan tentang masalah Rosetta. Dia teman Mom, namanya Sofia dan istri dari Kapten Daniel di kepolisian yang juga teman baik Dad. Aku pernah dengar kalau dari Mom dulu kalau Auntie Sofia memiliki kekuatan spiritual yang tidak dimiliki banyak orang. Aku tahu ini terdengar aneh, rasanya seperti bertanya pada cenayang yang tidak ada ilmu logikanya, tapi jawabannya ketika aku bertanya kasus seperti Rosetta ini, rasanya bisa masuk akal. Setidaknya teori yang dapat dipegang karena yang terjadi pada Rosetta ini juga bukan hal logis," kata Lucas.
"Lalu apa katanya?" Arthur penasaran.
"Kemungkinan Rosetta tidak kembali ke dari masa depan sepenuhnya. Setidaknya ia tidak mengalami semua kejadian itu secara fisik, tapi secara spiritual. Menurut Auntie Sofia, jiwa manusia ketiak tertidur sama saja dengan orang yang meninggal, dan mereka jiwa itu akan melayang ke tempat yang tidak bisa dijangkau oleh manusia yang masih hidup. Seperti dimensi yang berbeda. Dan Auntie Sofia, Rosetta ketika dia sakit beberapa bulan lalu selama berhari-hari dan tidak sadarkan diri sama sekali, dia sedang melakukan perjalanan astral. Dimana kemungkinan Rosetta menembus dimensi waktu, dan menyaksikan runtutan kejadian yang akan datang tentang dirinya sampai dia meninggal. Lalu ketika kembali dan sadar, yang Rose saksikan tertanam di otaknya menjadi sebuah ingatan dan kenangan," jelas Lucas perlahan Arthur paham.
"Jadi Rosetta tidak benar-benar hidup di masa depan, tapi menyaksikan kejadian itu di dimensi yang jauh karena jiwanya pergi dari tubuh saat Rose kehilangan kesadaran saat dia sakit? Lalu seperti turbulensi ketika Rose kembali ke tubuhnya dan sadarkan diri, yang dia saksikan justru Rose anggap pernah dia alami karena efek dari perjalanan astralnya karena bersinggungan dengan dimensi berbeda?" Arthur berusaha menyimpulkan.
"Tepat. Rasanya seperti kita menonton sebuah film atau membaca cerita, kita seolah masuk ke dalam itu semua saat kita benar-benar fokus dan bahkan merasa menjadi tokoh dalam yang kita tonton atau baca. Bahkan setelah selesai menonton atau membacanya bukankah kita masih bisa merasakan sensasi dan emosional dari itu semua, seperti menangis ketika mendapati adegan sedih, dan sebagainya," ujar Lucas.
"Kau benar. Aku juga pernah mendengar penelitian tentang jiwa yang pergi jauh saat sedang tidur atau koma, mereka terkadang kembali dengan menceritakan hal-hal yang tidak bisa dijelaskan," Arthur mulai paham dengan konsep teori dari segi spiritual ini. Benar kalau ini adalah teori yang cukup mendekati sebagai penjelasan atas fenomena Rosetta ini.
" Dan mimpi yang kau alami seperti butterfly effect, dimana satu perubahan justru membawa efek lainnya di tempat lain. Dan yang aku takutkan, justru akan menjadi efek domino, dimana kejadian Rose ini justru memicu peristiwa yang lebih besar. Buruknya, bukan hanya Rose yang memiliki ingatan kejadian masa depan ini, bisa jadi lawan dan musuh juga," kata Lucas serius.
"Jika musuh Rose ada yang memiliki ingatan sama dengannya, maka seperti Rose yang mencoba merubah masa depan, maka musuh Rose itu juga akan berusaha mengubah masa depan karena telah tahu langkah mana yang harus diambil dan dihindari. Sial, ini lebih serius dibandingkan yang kupikirkan kalau teori ini benar. Kukira Rose hanya mengalami fenomena time travel, tapi teori time travel justru akan kuat jika menggunakan mesin dan semacamnya, tapi kasus Rose, ia justru meninggal dan kembali, jelas tidak logis," kata Arthur.
"Karena itu, teori perjalanan spiritual saat Rose tidak sadarkan diri selama beberapa hari nyaris setengah tahun lalu adalah penjelasan yang bisa diterima untuk saat ini. Tapi jika memang benar kalau Rose mengalami semua itu dan kembali ke masa lalu, artinya penjelasan terbaik adalah itu terjadi karena kuasa Tuhan. Kemungkinan kematian Rosetta membawa dampak besar bukan hanya keluarga tapi hal yang jauh lebih besar, sehingga Tuhan harus turun tangan agar kehancuran skala besar tidak terjadi dengan cara Rosetta kembali untuk mencegah kehancuran tersebut terjadi di masa depan," ucap Lucas.
"Jadi untuk saat ini ada dua teori kenapa Rosetta kembali memiliki ingatan masa depan dan merasa kalau dia kembali dari masa depan. Pertama, Rose hanya menyaksikan perjalanan hidupnya di alam yang berbeda ketika koma. Kedua, Tuhan sendiri yang mengembalikan Rose ke masa ini karena memang harus ada yang diperbaiki dan hanya Rose yang mampu," simpul Arthur.
"Benar. Dan kita tidak tahu efek domino apa yang akan ditimbulkan ke depannya atas setiap pilihan yang Rose pilih nantinya," ucap Lucas.
PYASS!
Lucas dan Arthur menghentikan obrolan tema berat mereka itu ketika ada air yang membasahi keduanya.
"Ro.se?" Arthur dapat tahu siapa dalang yang melakukan hal tersebut saat ia mendengar suara tawa dari adiknya yang nakal itu.
"Kau belum mandi, kan? Jadi akan lebih baik kalau kau mandi dulu, Arthur," ejek Rose yang kembali dengan sengaja menembakkan air ke arah kakak-kakaknya itu.
"Bumblebee?!" seru Arthur lalu berlari melompat dari teras ke halaman dan mengejar Rose yang berlari seraya tertawa senang karena berhasil membuat kakaknya itu ikut dalam permainan kecil mereka bertiga.
Permainan perang air semakin heboh dengan bertambahnya Arthur dan Lucas bersama mereka semua, dan lebih menyenangkan lagi ketika Arabella yang membawakan mereka makanan kecil ikut kena serangan jahil adik-adiknya.
Yah, setidaknya Arthur ini keadaan seperti ini berlangsung lama. Berharap kalau mimpi yang ia lihat tidak akan pernah terjadi, dan tawa tidak akan pernah pudar dari mereka semua. Akan Arthur lakukan apa pun demi menjaga kedamaian seperti ini. Pasti akan Arthur lakukan.
sekarang paham siapa orh yg meluk Rose pas dia di tembak pasti Panther, dan mimpi Arthur ada lah peringatan mungkin untuk hati², gemana ya perasaan Rion saat dia tau tentang Rose di masa depan dan dia orang yg paling tau terakhir dan pas Rose bilang bahwa Arthur ga akan bisa menangkap Rose saat jadi polisi wajar karna di masa itu Rosetta jadi Ubi cilembu
kak kan di part yg Rose kena tembak ada kalimat " ada seseorang yg menangis dengan penyesalan " kalo ga salah apa itu Arthur 🤔
lagiiiiii
lagiii
up
up
up