NovelToon NovelToon
Hati Yang Berani

Hati Yang Berani

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Epik Petualangan / Tamat
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: kirput10i

seorang perwira tentara yang memiliki masa lalu kelam dengan ayahnya dan akhirnya dia menemukan cinta pertamanya

* maaf ya kalo jelek pemula soalnya😁

semua isi cerita ini hanya fiksi belaka. tempat kejadian, nama tokoh, musuh dan lainnya merupakan ide dari author itu sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kirput10i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Niat melamar

Bab 27

" Irma....nanti kita ketemuan ya di tempat kita ngumpul dulu " ucapku pada Irma.

" Eee....baiklah...." Jawabnya agak ragu.

" Tapi engga sekarang. Nanti kalo aku suruh aja ya...."

Kami sudah pulang kerumah masing-masing dan aku melihat ibuku di tempat penjemputan.

" Faisal...! "

" Emakk..."

Aku dan ibu berpelukan karena kami sangat merindukan satu sama lain. Sudah berhari-hari aku tidak melihat ibu dan kini aku bertemu lagi dengannya.

" Ehmm....! Makanya emak bilang jangan jadi tentara! Kamu hampir mati kan....!!! "

" Maaf Mak....tapi yang penting aku udah kembali..." Ucapku untuk menghiburnya.

Dia hanya mengangguk dan senang karena aku baik-baik saja.

Aku sangat senang melihat para prajurit bisa kembali ke orang-orang yang mereka cintai. Raka pergi kembali ke tunangannya dan orang tuanya, kolonel sander pulang menuju keluarganya, jendral Haris bertemu anaknya Irma, dan Yamato menemui anaknya dan istrinya.

" HAH?! Lu punya anak mat?? " Tanya Raka dengan keheranan.

" Iyalah....kenalin istri gua Lucy sama anak gua morigan..." Jawab Yamato dengan menggendong morigan kecil yang masih berusia 5 tahun.

" Ketinggalan berita amat lu! Dia udah nikah 6 tahun lalu....! " Kataku.

" Hahaha.....yaiyalah! Gua waktu itu keluar daerah gimana caranya gua bisa tau! " Jawab Raka dengan kesal.

Semua telah kembali dan pemilihan presiden pun bisa dilanjutkan lagi. Ada dua calon yang mencalonkan yaitu dari partai merah dan partai kuning. Kandidat favoritku sudah pasti partai kuning karena dia juga mantan jendral idolaku.

" Eh sal. Siapa yang lu dukung? Partai merah apa kuning? " Tanya Raka dengan berbisik.

" Ya jelas kuning lah! " Jawabku

" Ehmmm.....emang udah idola lu ye..."

" Eh! Btw lu jadikan soal tadi...? " Tanyanya.

" Yang mana? " Tanyaku.

" Itu loh....yang sama Irma tadi....."

GLEK

Aku langsung teringat dan langsung pergi dari tempat itu.

" Eh eh! " Panggil Raka.

Aku pun menoleh dan menjawabnya " apa? " Lalu dia mengayun telapak tangannya dan memanggilku.

" Gua ikut! " Ucapnya

" Et. Engga boleh..." Ucapku dengan menggelengkan kepala.

" Ayolah...." Mohon Raka.

" Engga! " Ucapku bentak.

Aku pun pergi meninggalkannya karena aku harus menyelesaikan urusanku. Tapi

pertama-tama aku harus menemui jendral Haris, aku harus membicarakan sesuatu yang penting padanya. Jujur saja aku agak tegang dan takut karena aku khawatir pak Haris ridak akan menyetujuinya.

Aku sampai di tempat pak Haris. Di depan pintu ruangan pak Haris aku masih ragu untuk masuk tapi aku mencoba mengumpulkan keberanianku untuk bicara dengannya. Dan aku pun mengetuk pintunya.

Tok tok

" Maaf...pak Haris ada di dalam? " Ucapku di balik pintu.

" Masuk " jawab singkat dari dalam pintu.

" Ada apa Faisal? " Jawab pak Haris yang berbalik posisi ke arah ku.

GLEK

Aku gugup dan tegang jantungku rasanya mau meledak karena ini adalah saat-saatnyaaku mengatakan sesuatu padanya tentang anaknya.

" Pak....."

" Saya ingin mengatakan sesuatu....."

" Mengatakan apa? " Tanya pak Haris.

" Saya tertarik sama anak bapak...." Jawabku dengan memainkan jari jempolku.

" Lalu? " Ucap pak Haris singkat.

" Saya ingin serius dalam hubungan ini! " Jawabku.

Wajah pak Haris sangat terkejut lalu dia datang menghampiriku dengan cepat. Aku sangat takut di momen ini karena aku takut dia akan menamparku seperti mertua Yamato. Tapi ternyata tidak dia langsung mengatakan sesuatu.

" Jadi....kau ingin menikahi anak saya? " Ucap pak Haris di depanku.

Aku hanya menganggukkan kepalaku dengan keringat yang menetes di kepalaku. Aku sudah memiliki firasat buruk tentang ini.

" Kau Taukan? Apa konsekuensi menjadi pasangannya? " Ucap pak Haris dengan dingin.

" Iya saya tau pak....! " Ucapku.

" Apa kau siap menjadi pasangan yang selalu ada untuknya? "

Aku hanya mengangguk lalu dia berkata lagi.

" Dan kau tau....kalau menjadi pasangannya kau harus membelikan ku martabak setiap hari...."

" Iya.."

" Hah? " Aku langsung bingung.

" Iyalah! Saya suka sama martabak, jadi kamu harus belikan saya martabak kapanpun saya mau! " Jawab pak Haris tegas.

" Baik! Saya janji bakal ngejaga dia dengan baik dan juga membelikan bapa martabak! " Jawabku dengan senang.

" OKE KAMU DITERIMA! SEKARANG LAMAR IRMA!!! " Jawab pak Haris dengan semangat.

* Bengong

Aku langsung merasa aneh. Aku tidak menyangka kalau akan semudah ini, tapi aku juga senang akhirnya aku bisa melanjutkan rencana ku yang kedua.

" Baik saatnya membeli cincin pernikahannya "

Di toko perhiasan permata putih. Aku mencari cincin yang bagus untuk dipasangkan ke jari manisnya. Tapi semuanya bagus-bagus aku jadi bingung untuk memilihnya.

" Yang ini aja! " Sebuah jari yang langsung menunjuk ke cincin permata.

" Oh! Ini bagus, eh! Yamato?! " Ucapku dengan melihatnya.

" Hayyy....." Sapa Yamato dengan tersenyum.

" Aihh?? Lu ngapain disini? " Ucapku dengan heran.

" Gua denger lu mau ngelamar Irma. Jadi gua ngikutin lu kesini..." Jawabnya.

" Lu tau dari mana? " Tanyaku.

" Gua engga sengaja nguping pembicaraan lu Ama jendral.....jadi gua mau nolongin lu! " Kata Yamato dengan mengambil cincin.

" Emang lu bisa bantuin gua....." Remehku padanya.

" Hah! Lu ngeremehin orang yang udah nikah? " Ucap Yamato.

" Engga sih...." Ucapku

" Ekm! Maaf tuan jadi engga beli perhiasannya? " Tanya seorang penjaga toko.

" Eh! Iya-iya, maaf! " Maafku.

Aku pun membeli perhiasannya dan pergi bersama Yamato.

" Itu dua orang kayak kenal....." Ucap penjaga toko.

" Eh! Pak Faisal sama marsekal Yamato!! "

Tapi kami tidak mendengarkan karena sudah jauh. Di sepanjang jalan aku selalu memikirkan rencanaku selanjutnya.

" Lu mau dibantu ga? " Tanya Yamato seperti tau pikiranku.

" Mau! " Ucapku dengan menoleh kearahnya.

Lalu dia menjelaskan apa yang harus dilakukan sebelum melamar seseorang. Pertama beli cincin buat ngelamar, membeli rumah, memberikan mahar minimal perangkat solat dan uang, lalu buat janji saat melamarnya.

" Banyak sekali...."

Tapi aku tidak akan menyerah semudah itu, aku akan membuat hidupnya bahagia dan itulah tugasku sebagai calon suaminya. Tapi kelihatannya aku akan menyelesaikannya selama 3 hari, astaga melamar Irma saja bisa seribut ini.

" Mat. Tapi tempat, baju adat, sama undangan gimana? Harus di beli juga? " Tanyaku.

" Ooohhh....kalo itu engga usah khawatir. Yang penting urusin aja dulu keperluan itu..." Jawab Yamato dengan nyengir.

Aku sangat tidak mengerti. Apa maksudnya engga usah khawatir, itu padahal sangat penting tapi aku harus percaya pada orang yang sudah " MENIKAH " itu katanya.

" Oh iya! Besok kan ada perkumpulan buat pencoblosan, nanti lu ikut ya? " Tanya Yamato.

" Ya pasti ikutlah! " Jawabku.

" Moga aja sih ga ada kekacauan....." Ucap Yamato.

" Eh! Lu make baju apaan nanti pas pemcoblosan? " Tanya Yamato.

" Katanya harus pake baju yang warnanya sama kayak partainya...." Jawabku.

" Emang kita punya baju warna kuning? " Tanya Yamato.

" Alahh....buat apa sih pake warna baju yang sama. Yang penting gua nyoblos terus terima deh siapa yang jadi. " Jelasku.

" Hahahaha.....emang bener ucapan lu " jawab Yamato dengan tertawa.

Perjalanan sudah sampai di rumahku. Yamato berpamitan denganku dengan melambaikan tangannya ke arahku. Lalu aku pun masuk ke rumah dan ingin bicara dengan emak seperti pak Haris.

" Assalamualaikum! "

" Emak? "

" Waalaikumsalam! Eh nak masuk! " Jasb ibu dari dalam kamar.

Ibu keluar dari dalam kamar dan dia sedang mengenakan mukena putih. Karena itu aku mengira ibu adalah hantu yang membuatku kaget.

" AAAAAAA!!! SETAN!! " Teriakku dengan menunjuk emak.

" Heh! Ini emak! " Jawab emak.

" Oh...."

" Kamu ini. Tentara tapi masih takut hantu! " Omel emak.

" Engga Mak...Faisal bukan takut. Tapi kaget hehe...." Elakku.

" Iye..." Jawab emak.

" Emak. Faisal mau nanya sesuatu yang penting sama emak..."

" Mau ngomong apa? Sini sambil duduk " jawab emak dengan mengajakku ke sofa.

Aku pun duduk di samping ibuku dan mengumpulkan nyali untuk bicara. Aku pun menghadap emak dan mendekatinya. Aku mulai berbicara.

" Mak. Faisal mau nikah...."

Matanya seketika melotot. Di posisi ini aku sudah sangat takut dan berdebar karena reaksinya yang seperti itu. Tapi wajahnya perlahan menjadi senang dan dia pun menjawabnya dengan senang hati.

" Ih! Kenapa kamu ga bilang??? "

" Mana calon mantu emak??? " Jawabnya dengan girang.

" Eee...Irma Mak....." Jawabku dengan sedikit menunduk.

" Wahhhh....seperti yang emak ngarepin! Kamu emang pinter nyari jodoh! " Jawab emak dengan girang.

" Kamu udah siap buat ngelamar? " Tanya emak.

" Terus....kamu udah bilang belum Ama pak Haris? "

" Udah Mak...pak Haris setuju kok...." Jawabku.

" Mantap! Yaudah biar emak sama pak Haris yang bikin acara nikahannya. Kamu siapin aja mental buat ngelamar sama maharnya yaa...," Jelas emak.

" Oke makk! " Jawabku.

Aku sangat senang ibu dan pak Haris setuju artinya aku tinggal melamar Irma saja dan menyiapkan maharnya. Untuk maharnya aku titipkan kepada Yamato dan Raka, mereka memegang uangku jadi mereka yang membeli maharnya. Tapi aku masih agak khawatir tentang uangnya jadi aku telepon mereka.

" Eh! Raka. Semua udah lu beli? " Tanyaku.

" Udah semua! Periasan, perangkat solat, mobil dan lain-lain. Tinggal rumah nih. " Kata Raka dari dalam telepon.

" Lu mau rumah tingkat dua atau satu? " Tanya Raka.

" Emm....tingkat dua yak! " Ucapku.

" Okeyy....otw segera! " Jawab Raka.

1
Laviee Bloom
R.I.P Amir
Laviee Bloom
gk ad kata yg bisa ngejelasin seberapa sukany aku ama novel inihh >< ♡♡

dynamic Irma and Faisal lucu kalii, tpi kasihani lh si Raka, ditampar muluw :'D
Laviee Bloom
Kasian Raka ditampar mulu XD
Laviee Bloom
tmn editor mu nihh

baguss omagahh, gk nyangka sebagus itu jujur. Keep growin' !!
Susilawati Abdullah
bagus cerita nya/Smile/
nasha jak
jendral? versi jendral perang China tempo Doeloe apa indo skrng kir?...
Mama Ica
mantaaaaaaap kirput/Rose//Rose//Rose//Rose//Heart//Heart//Heart//Heart/
nasha jak
seru juga /Grin/
nasha jak
cerita nya bagus, tokoh2 nya di buat lebih bnyak lagi spya bnyak karakter yg muncul. mngkin ada bagus nya menyebutkan nama tempat sekalian utk promosi pariwisata. nama2 permainan2 dll...selamat semoga semakin berkembang ceritanya. mantaap
Mama Ica
bagus ceritanya..ga sabar pengen baca kisah selanjutnya
nasha jak: iya penasaran
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!