Pewaris Kembar

tak butuh waktu lama mereka pun merebahkan tubuhnya dan beristirahat di tempat tidur.

Karena Lio dan Lia sudah besar mereka pun mempunyai kamar sendri sendiri sedangkan kakek Budi tidur di ruangan tempat mereka biasa makan dan minum.

Mereka menikmati suasana kampung yang penuh dengan kedamaian ketenangan.

Tak berselang lama mereka pun telah masuk ke alam mimpi dan menari nari di alam mimpi mereka masing masing.

Mentari pagi telah bersinar kakek Budi yang telah bangun dan telah menyiapkan makan untuk ke dua cucunya.

Dan kakek Budi merasa kaget karena Lia telah menangkap ikan.dan dia bakar untuk sarapa pagi bersama.

" jadi pagi pagi sudah menangkap ikan nak." tanya kakek.

" iya kek, jadi bangun pagi pagi karena Lia sudah besar. Sekarang Lia yang akan memasak untuk kakek." ucap Lia kepada kakek.

" kakek bangga sekali kepada cucu ini, yang sudahh tumbuh menjadi gadis yang pintar dan cantik." puji kakek Budi kepada Lia.

" cantik apanya." ledek Lio.

" kakek punya cucu cantik ganteng." ujar kakek Budi menengahi.

Karena dia tidak mau kakeknya memuji adeknya saja.

" adik kan cewe cantik, loh Abang kenapa Abang marah terus." gerutu Lia kepada sang abang.

" emang cewe aja yang cantik, Abang juga ganteng loh." ledek Lio kepada Lia

" sudah sudah jangan ribut masih pagi, tidakk boleh ribut sekarang kita bekerja sama untuk menyiapkan sarapan pagi setelah itu kita sama sama berlatih." tegas kakek Budi ke pada kedua cucunya.

" Baik kek." jawab kedua anak itu serempak.

Setelah mereka menikmati Sarapan pagi mereka pun menyiapkan alat alat untuk pegangan dalam melatih beladiri.

Sedangkan di tempat yang paling jauh di ujung kota seorang laki laki berbadan besar marah marah.

Karena melihat apa yang dia inginkan tidak sesuai dengan keinginannya.

Kalian paling tidak bisa diandalkan hanya mencari anak kembar itu saja kalian paling bodoh.

" jawab kalian mencari anak atau mencari apaa." tanya bosnya kepada anak buahnya.

" kami mencari anak kembar itu bos, tetapi kami tidak menemukannya, bahkan tas yang dibuang pun kami tidak mendapatkannya." ucap anak buahnya.

" kalian berusaha mencari di sekitar hutan itu atau mencari di kampung kampung." marah bosnya itu kepada anak buahnya.

" sudah bos, kami pun sudah menghancurkan rumah rumah, kami menggeledah, tetapi tak ada satupun yang ada di rumah itu." jawab anak buahnya serempak.

" Kalian memang tidak bisa diandalkan,hanya mencari anak ingusan saja tidak bisa." bentak sang bosnya itu.

" maafkan kami bos, kalau memang kami harus di perintahkan mencarinya lagi di hutan itu kami akan pergi." jawab anak buahnya.

" tidakk perlu kalian tidak perlu mencarinya lagi, nanti aku sendiri yang akan mencari anak itu, kalian tidakk bisa diandalkan kalian hanya bisa makan saja." gertakk bosnya kepada anak buahnya.

Anak buahnya yang mendengar itu hanya bisa diam tak berani menjawab kata kata dari bosnya.

" sekarang kalian silahkan pergi dari hadapan saya, saya tidak mau lihat muka muka kalian lagi." ucap bosnya kepada anak buahnya.

" Baik bos kami akan pergi." setelah mereka pergi meninggalkan bosnya dan tak lama kemudian bosnya menelpon seseorang.

" hallo ada yang bisa saya bantu." tanya seseorang di seberang telepon.

" ya saya perlu bantuan kalau bisa kamu datang kesini dan saya akan memberikan tugas." jawab bos itu.

Bos yang di panggil pak ren

saya akan segera datang menemuin bos setelahnya panggilan pun berakhir dan bos Reno pun memasukan ponselnya ke dalam tasnya.

Setelah itu dia meninggalkan ruangan menuju ke kamarnya mengambil sesuatu untuk diberikan kepada orang yang akan dia perintahkan mencari anak kembar.

Setelah memerintah kan kepada orang yang ditelponnya. Bos Reno segera menemuinya di restoran yang sudah di sepakati untuk bertemu bersama sama setelah menunggu kurang lebih 10 menit dan orang itu pun bertemu saling membicarakan apa yang harus diperintahkan ke pada orang itu.

" kamu cari anak kembar yang ada di lereng gunung dan sekitar hutan itu karena anak itulah pewaris dari keluarga yang telah aku hancurkan,soal pembayaran kamu tidak perlu bingung nanti saya akan transfer kerekening." ucap bos reno

" saya akan melaksanakan perintah bos ren sesuai dengan keinginan bos Reno membawa kedua anak kembar itu." ucap orang suruhan

setelah itu mereka langsung berpisah dan bos Reno pun kembali ke rumahnya dengan perasaan tenang karena sudah menyerahkan tugasnya kepada orang yang telah di sewanya dan berjanji akan membawa anak kembar itu.

Sedangkan Lio dan Lia terus berlatih tanpa mengenal lelah , mereka semakin kuat dan semakin menguasai gerakan yang diajarkan oleh kakek Budi.