Terlahir Kembali : Pembalasan Sang Putri Jenderal

Tetua utama terdiam sejenak kemudian berpikir, ia merasa tak ada salahnya jika ia menyerahkan wewenang mengajar kepada tetua kedua. Toh setelah 1 bulan tetua utama mempunyai rencana untuk menjadikan Shen Xinyi sebagai muridnya karena kemampuan Shen Xinyi yang akan melampaui dirinya bahkan bisa melampaui Tang Yuchen. Seorang lulusan terbaik dan harapan akademi Tianhua juga dinasti Tang.

"Baiklah jika memang itu yang kamu inginkan, namun ingat! Setelah 1 bulan dia akan menjadi muridku, ingatlah statusnya adalah murid dengan kelas Diamond yang dimana dia memang sudah seharusnya menjadi muridku." ucap tetua utama sambil meminum teh yang ada di sampingnya.

"Baik! Kita lakukan seperti yang anda inginkan saja, kalau begitu karena sudah tidak ada hal lain saya permisi." tetua kedua kemudian membungkukkan badannya dan pergi meninggalkan ruangan tetua utama, sementara itu ketua utama hanya melihat kepergian tetua kedua.

"Hm, aku harus menjaga berlian itu." tetua utama kemudian mengeluarkan gioknya, ia berencana memberikan giok itu kepada Shen Xinyi besok. Karena dengan giok itulah Shen Xinyi akan menjadi muridnya dan tidak akan ada seorangpun yang berani untuk menganggu Shen Xinyi.

Keesokan harinya...

Semua murid berkumpul di aula, mereka semua berkumpul untuk mendapatkan pengakuan dari tetua pertama hingga tetua kelima. Jika beruntung maka mereka akan menjadi murid dari para tetua dan langsung berada di bagian inti akademi, sementara mereka yang tidak beruntung akan belajar tanpa bimbingan 5 besar tetua dan hanya di bimbing oleh para guru dan menjadi bagian luar akademi.

"Menurutmu siapa yang akan menjadi murid tetua utama?" tanya Akira penasaran.

"Ku dengar ada seorang gadis yang mendapatkan kelas Diamond di Dinasti Tang, kira-kira siapa gadis itu?" Cheon Su-Ji mulai menerka-nerka siapakah orang yang berhasil mendapatkan kelas Diamond itu.

"Kira-kira siapa ya? Oh ya! Menurutmu itu siapa?" Cheon Su-Ji dan Akira Nakai langsung menatap Shen Xinyi dengan tatapan penuh harap, mereka berharap bahwa Shen Xinyi tahu siapa orang yang begitu mereka kagumi itu.

"Ah, aku? Entahlah, aku juga penasaran siapa orangnya." jawab Shen Xinyi sambil tersenyum, semangat yang terpancar di kedua bola mata mereka langsung sirna.

"Aku tidak mungkin langsung mengatakan bahwa akulah orang yang mereka maksud, biarkanlah mereka seperti ini dulu. Aku ingin memberikan kejutan untuknya." batin Shen Xinyi.

Tak berselang lama datanglah seorang gadis dengan wajah yang sombong menghampiri ketiga orang tersebut, dia langsung menatap mereka bertiga dengan tatapan yang meremehkan.

"Heh! Kalian bertiga ingin tahu siapa orang yang mendapatkan kelas Diamond itu kan?" tanya gadis itu dengan ekspresi wajah yang sombong.

"Kau itu siapa sih? Datang-datang langsung mengatakan hal itu?" tanya Akira kesal, ia paling tidak suka dengan orang yang suka ikut campur masalah orang lain.

"Akira tenangkan dirimu, dia itu adalah Fu Xiao. Putri dari perdana menteri Fu." Shen Xinyi langsung menghentikan Akira yang hendak marah, ia tak mau jika teman-temannya sampai terlibat konflik dengan Fu Xiao. Karena mau bagaimanapun juga keluarga Fu terkenal akan semena-menanya, mereka selalu melakukan semua yang mereka mau di tambah mereka sangat pandai dalam menyembunyikan kebusukan merena dan hal inilah yang membuat keluarga Fu di takuti juga di benci oleh semua orang di Dinasti Tang.

Akira langsung berhenti ketika mendengar kata "Perdana Menteri" walau berasal dari negara tetangga, namun ia tahu pasti bahwa status "Perdana Menteri" di negara ini tidak bisa di anggap enteng. Status mereka cukup tinggi bahkan bisa di bilang setara Raja di Kerajaan kecil, dan inilah yang membuat para rakyat kecil tidak bisa berbuat apa-apa jika sudah di tandai oleh keluarga Fu.

"Ini menyebalkan! Tapi ya sudahlah, jadi kenapa kamu tiba-tiba menimbrung seperti ini?" tanya Akira dengan perasaan yang kesal.

"Hei, nada bicaramu benar-benar tidak enak di dengar! Aku benci itu." seru Fu Xiao sambil berjalan meninggalkan mereka bertiga, emosi Akira mulai tak terbendung. Ia hampir saja menendang punggung Fu Xiao namun hal itu berhasil di hentikan oleh Cheon Su-Ji.

"Astaga anak ini, kendalikan emosimu dong!" setelah berhasil membuat Akira tenang, akhirnya Cheon Su-Ji melepaskan pegangannya dan langsung kembali ke barisannya dan menunggu upacara pembukaan dilaksanakan.

15 menit kemudian....

Saat ini semua orang sudah berkumpul di aula, para tetua pun sudah tiba di sana dan upacara pun dimulai. Semua murid melakukan upacara dengan begitu antusias, mereka tak sabar untuk segera belajar dengan para tetua pilihan.

"Sungguh merupakan kehormatan bagi kami karena bisa menyambut kalian semua, terlebih di sini ternyata ada Shen Xinyi yang merupakan murid dengan kelas tertinggi yaitu kelas Diamond." sambut tetua pertama sambil tersenyum ramah ke arah semua orang yang ada di aula.

Seketika perhatian semua orang langsung tertuju kepada Shen Xinyi, mereka semua menatap Shen Xinyi dengan tatapan mata yang tidak percaya. Terlebih lagi Akira dan Su-Ji mereka berdua langsung saling bertatapan dan kembali menatap Shen Xinyi tak percaya, ternyata selama ini orang yang dari tadi mereka kagumi ada di depan mereka namun mereka tidak menyadarinya.

"Kenapa kalian semua menatapku seperti itu?" tanya Shen Xinyi sembari menatap semua orang yang ada di sana.

"Tidak ada, kami hanya terkejut saja." sahut seorang murid.

"Benar-benar! Ternyata orangnya ada di depan kami." sambung murid yang lain.

"Kami berdua juga tidak mempercayai hal ini." seru Akira dsn Su-Ji secara bersamaan.

"Begitu ya, maaf karena sudah menyembunyikannya." Shen Xinyi tersenyum canggung, ia kemudian menggaruk tengkuk lehernya guna menghilangkan rasa canggung. Sementara Akira dan Su-Ji langsung menggelengkan kepala mereka.

"Sudahlah tidak apa-apa, yang penting sekarang kita tahu siapa gadis itu." seru Cheon Su-Ji sambil tersenyum.

"Benar-benar!" sambung Akira sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Shen Xinyi hanya dapat tersenyum, sementara dari kejauhan Fu Xiao menatap tajam ke arah Shen Xinyi. Ia benar-benar tak suka jika ada orang yang lebih hebat dari dirinya.

"Jalang itu, berani sekali dia merebut perhatian yang seharusnya menjadi milikku! Lihat saja, bagaimana aku akan membuat kehidupanmu di Akademi menderita! hanya anak jenderal tingkat 3 saja sudah berani melawan anak Perdana Menteri!" batin Fu Xiao kesal.

Sementara itu para tetua mulai menentukan siapa orang yang akan mereka jadikan murid untuk sementara waktu, jika murid yang mereka pilih cocok dengan mereka maka murid tersebut akan langsung menjadi murid tetap.

"Shen Xinyi, kamu menjadi muridku!" ucap tetua kedua spontan, seketika tetua yang lain langsung merasa tidak adil. Mereka juga ingin menjadikan Shen Xinyi sebagai murid namun bisa-bisanya mereka kalah cepat dengan tetua kedua.